Kiat Aa Gym: Indahnya Kesabaran

Kiat Aa Gymnastiar
Dalam hidup ini kita harus siap dengan pasangan kejadian. Siap menerima kelapangan dan siap pula menerima kesempitan. Siap menikmati pujian dan siap pula menikmati cacian. Itu adalah ujian-ujian dari Allah.

Seseorang yang siap menerima ujian salah satu cirinya akan bersabar ketika dihadapkan pada suatu cobaan. Makna sabar dalam menerima ujian bukanlah pasrah begitu saja. Melainkan menerima sepenuh hati semua ujian yang Allah berikan disertai dengan usaha di jalan-Nya. Jadi, orang yang sabar ketika ditimpa ujian meyakini bahwa itu ketentuan dari Allah. Ujian itu harus dihadapi dan dicari solusinya. Tipe penyabar senantiasa tertantang untuk menjadikan ujian sebagai sarana peningkatan keimanan.

Indahnya kesabaran hanya dapat dimiliki oleh seorang yang tahu ilmunya. Seseorang yang tidak tahu ilmunya menjadikan ujian sebagai sesuatu yang menakutkan. Seperti murid SD yang belum siap menghadapi soal ujian, yang terjadi malah ketegangan, tidak konsentrasi, bahkan mencari alasan akan ketidakmampuan dalam menjawabnya. Lain hal dengan murid yang sudah siap. Dia akan menghadapinya dengan penuh ketenangan. Meyakini bahwa ujian yang terjadi merupakan episodenya, waktunya, dan meyakini ujian sudah disesuaikan dengan takaran kemampuannya. Tidak mungkin murid SD diberi soal ujian untuk SMP. Dia pun meyakini gurunya tidak akan memberikan ujian dengan sia-sia. Pasti ada hikmah yang bisa diambil. Jika ujiannya lulus, maka berhak untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya dan jika gagal maka dirinya tidak lulus.

Saudaraku, ujian diberikan oleh Allah bagi orang-orang yang beriman sebagai ujian atas keimanannya itu. Allah SWT berfirman, "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan, 'Kami telah beriman' sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS. Al-'Ankabut [29]:2)

Dengan demikian, indahnya kesabaran akan terpancar dalam diri yang pasrah kepada Allah. Kebahagiaan tidak didapat oleh orang yang pasif, tapi oleh yang sabar diiringi dengan ikhtiar. Semoga Allah senantiasa melimpahkan kepada kita indahnya kesabaran. Amin.

[Sakinah 4 Juni 2010]

Kiat Aa Gym: Menghindari Sikap Ceroboh

Kiat Aa Gymnastiar
Salah satu yang jarang kita perhatikan adalah sikap ceroboh. Seiring kita meremehkan hal-hal yang menjadi penyebab kecerobohan. Berapa banyak masalah yang timbul karena kecerobohan yang kita lakukan. Ketika memasak misalnya, garam kebanyakan tentu masakan akan jadi asin. Begitu juga bagi yang keliru meminum obat. Kelebihan dosis karena berpikir akan cepat sembuh. Contoh lain, tidak hati-hati menyalakan listrik, kesetrum jadinya. Atau lupa mencabut kunci motor, motor baru bisa hilang digondol maling.

Mengapa orang bisa ceroboh? Di antara penyebabnya: pertama, sifat tergesa-gesa. Karena ingin cepat selesai, cepat untung, kita kerap menjadi tergesa-gesa. Sehingga ada saja yang terlupakan. Ada yang tertipu, karena ingin untung besar. Ia ceroboh karena tergesa-gesa memutuskan sesuatu. orang yang ceroboh karena tergesa-gesa bermental ingin cepat selesai.<

Kedua, orang yang ceroboh karena sering grasa-grusu, tidak banyak pertimbangan. Lalu, ketiga, orang yang mau untung besar dengan cara gampang. Banyak contoh orang tertipu karena tergiur dengan iming-iming janji. Dikabari dapat undian, lalu harus mengirimkan sejumlah uang. Karena ingin untung, langsung saja diberikan. Akhirnya, ia tertipu mentah-mentah.

Begitu pun dengan orang yang kurang tawakal kepada Allah. Walaupun menurut kita bagus, belum tentu bagus menurut Allah. Jadi, dia akan bertindak menurut pendapatnya sendiri. Dan karena terlalu ingin, ceroboh saja menurutinya. Padahal Allah telah menuntun kita agar tidak terjebak pendapat sendiri. Jika menyangkut kepentingan orang banyak misalnya, ada jalan musyawarah. Sehingga keputusan yang diambil benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

Supaya tidak terjebak pada sikap ceroboh, kuncinya adalah pahami terlebih dahulu setiap masalah yang dihadapi. Jangan pernah mengambil keputusan tanpa pertimbangan. Lakukan pula check and recheck. Biasakan diri untuk melakukan hal tersebut. Dan terakhir, menyangkut perkara yang besar, biasakanlah shalat istikharah agar Allah senantiasa menolong kita dalam menjalani keputusan tersebut. Baik atau buruk akibat yang didapat. Aamiin.

sumber: Sakinah Priatim 14 Mei 2010



Leave a Reply

Nama*

Email *

Website

Komentar*

Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image][What's This?]
Powered byEMF PHP Form

Kiat Aa Gym: Hakikat Menolong

Kiat Aa Gymnastiar
Selama ini kita kerap memandang kesuksesan sebagai buah dari keberhasilan diri semata. Padahal sebenarnya orang yang paling sukses adalah mereka yang mampu membuat orang lain turut sukses. Seperti tertera dalam hadits yang menyatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling membawa manfaat bagi manusia lainnya.

Sehingga ketika kita mempunyai kesempatan, entah dari sisi ilmu atau rezeki, cobalah untuk berupaya semaksimal mungkin membantu orang lain. Kita bisa mulai dari keluarga, tetangga, atau teman-teman. Tidak sekadar membantu, tetapi membuat mereka mampu mandiri dan sukses. Untuk itu, kita harus mulai berlatih, lebih peka terhadap lingkungan di sekeliling kita. Jangan sampai kita tenang, nyaman sendiri, sementara orang-orang di sekitar kita membutuhkan uluran tangan.

Yang harus disadari adalah rezeki yang kita keluarkan untuk membantu orang lain bisa jadi itulah rezeki kita sesungguhnya. Tujuan kita membantu orang lain pun harus berorientasi kebaikan bagi semua pihak. Jangan sampai niat kita menolong orang lain berbuah kesombongan. Sedangkan orang yang dibantu pun tidak jarang merasa gengsi, malu dengan keadaannya, karena ia sangat menjaga harga dirinya, tidak mau menjadi beban orang lain. Dan, kita harus menghargai hal itu. Tentu kita pun tidak lantas mengurungkan niat membantunya. Tetap tawarkan bantuan dengan cara yang paling baik.

Andai setiap kita gigih berupaya saling membantu, tentu masing-masing kita akan semakin gigih berjuang, kian produktif, agar bisa membantu semakin banyak orang. Saat itulah sesungguhnya kesuksesan kita adalah kesuksesan bersama. Tidak ada yang saling membebani, semuanya mengembangkan potensi yang dimiliki. Pertolongan yang diberikan tidak membuat orang yang menerimanya malas, tetapi justru membuatnya dapat berdaya, hingga akhirnya dapat membantu orang lain. Mudah-mudahan Allah senantiasa memampukan kita untuk gemar membantu orang lain. Aamiin.

sumber: Sakinah Priatim 21 Mei 2010


Leave a Reply

Nama*

Email *

Website

Komentar*

Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image][What's This?]
Powered byEMF PHP Form