Siksa orang orang yang meremehkan shalat

Siksa orang orang yang meremehkan shalat

Fathimah ra, bertanya kepada Rasulullah saw., “wahai Ayahku! Apa siksa bagi orang yang meremehkan sholat, baik laki-laki maupun perempuan?” Kemudian Rasulullah menjawab:”Wahai Fathimah, barang siapa yang meremehkan shalat, lelaki maupun perempuan, maka Allah akan memberinya 15 petaka . Enam diantaranya di dunia, tiga di saat kematiannya, tiga di dalam kuburnya, dan tiga pada hari kiamat di saat angun dari kuburnya.”

Enam petaka yang diberikan kepada orang orang yang meremehkan sholat tersebut di antaranya adalah; Allah akan mencabut berkah umurnya, Allah akan mencabut berkah rezekinya, Allah akan menghapus ciri orang shaleh dari mukanya, semua amal yang dilakukannya tidak diberi pahala, doanya tidak terangkat ke langit, dan tidak mendapat bagian di dalam do’a orang orang shaleh.

Tiga petaka lainnya yang akan ditimpakan oleh Allah kepada orang yang meremehkan sholat di antaranya adalah; atinya dalam keadaan terhina, lapar dan kehausan, rasa hausnya tersebut tidak akan hilang andaikan ia diberi minum satu sungai secara penuh.

Tiga perkara lainnya yang menimpa orang-orang yang meremehkan shalat di dalam kubur yaitu; Allah akan menyerahkan kepada malaikat yang menakutkan (mengerikan), kubur akan menjepitnya, kuburnya gelap gulita. Sedangkan tiga lagi siksaan yang akan ditimpakan kepada orang yang meremehkan shalat adalah; Allah akan menyerahkan kepada malaikat dengan siksa malaikat tersebut akan menyeretnya dengan posisi terbalik, di hisab oleh Allah secara detail, Allah tidak akan menoleh padanya dan tidak mensucikannya dan baginya adzab yang pedih. (tafsir al muin: 576)
Mungkin Sudah Rusak

Mungkin Sudah Rusak

Technorati Mungkin semua orang sudah gifmerasa berat memegang teguh keyakinan beragama, agama kian merasa asing, kejujuran makin jauh dijumpai. tidak sedikit orang berkata jujur harus meminta maaf terlebih dahulu. mungkin anda juga sering menjumpai..."maaf ya sejujurnya" atau itu hanya sebatas retorika untuk mengungkap suatu fakta dengan segala kejujurannya. HBT9A4F8QVQE

Mungkin semuanya sudah menjadi adat dan kebiasaan, dimana dosa tidak hanya dilakukan dikalangan orang orang besar saja tetapi rakyat kecil mengumpat pejabatnya, yang pejabat tuli dengan keluhan rakyatnya. Problem diolah menjadi duit, duit dibuat beli kebenaran, kesalahan menjadi kebiasaan, adat istiadat mulai bercampur dengan budaya budaya yang tak bertanggung jawab dan kian menjauh dari nilai nilai agama.

Mungkin juga kita ini sakit hati yang perlu diamputasi, agar nasehat yang kita dengar mudah kita lakukan, petuah para pemerintah agar kita patuhi, para ulama' yang memberikan wejangan kita amalkan dan segala kebaikan kita semarakkan.

mungkin saat ini yang ada hanya trend, profesi yang mentereng. professor tinggal ilmu dan penemuannya saja, sarjana tinggal gelarnya saja, ustadz hanya namanya saja, tetapi biasa berbuat dosa, melakukan yang haram, bahkan kerongkongannnya dapat dengan mudah menelan keharaman, dengan dalih dan alasan yang terkesan dibuat buat, sungguh menyediahkan.

namun semua itu gambaran mungkin kita sudah bosa dan merasa berat memegang teguh tali agama. AGAMA TETAP UNGGUL dalam segala galanya meski tidak ada pemeluknya sekalipun, tetapi yang rapuh adalah ummat beragamanya karena hatinya yang sakit dan sudah saatnya diamputasi