Contoh Ceramah; Seputar Keluarga Bahagia
Saat berlibur di Tajur |
Umur blog ini memang terbilang seumur jagung, namun melihat minat baca para on-liners yang mampir di blog ceramah singkat ini, mendongkrak semangat kami untuk selalu menyajikan informasi berbasis agama islam yang jauh dari perbedaan khilafiyah, diharapkan penyajian informasi ini menjadi model dakwah dunia maya untuk penyebaran pengetahuan agama islam kepada semua pihak yang membutuhkan.
Dari sekian bahan ceramah singkat atau kultum yang berhasil kami rilis, akhir-akhir ini mengambil spesifikasi ceramah seputar keluarga bahagia, mengingat pentingnya peranan keluarga sakinah sebagai sekolah pertama bagi anak-anak yang secara biologis melekat dalam tanggung jawab semua orang. Sebagai antisipasi faktor yang merusak tatanan "sakinah" maka dibuatlah postingan yang berjudul ceramah singkat perusak sakinah. Blog ini akan terus bergeliat mencari makna tanpa lelah.
Kami sodorkan beberapa judul menarik dari berbagai bahan bacaan yang ada, diantara beberapa postingan ada yang kental dengan nuansa tafsiry dan hikmah seperti memilih rahim sebagai ladang menabur benih keturunan, ada juga yang bernuansa sebagai pengantar saja misalnya ceramah singkat tentang keluarga bahagia dan masih banyak bahan ajar untuk ceramah atau kultum yang lainnya.
Lebih melengkapi rangkaian ceramah singkat seputar keluarga berikut kami tampilka subyek pendukung dalam menata pondasi keluarga bahagia yang salah satunya adalah seorang wanita shaliha pilar keluarga sakinah, karena ribuan orang sukses ternyata dibelakangnya ada peran dominan dari seorang wanita, entah itu pasangannya atau anak dan ibunya.
Intinya kami berharap ada sumbangsih tulisan tentang keluarga khususnya untuk kami posting dalam blog ini yang mana makin hari pengunjungnya bertambah dan memberikan testimoni positif dengan materi tulisan yang ada. Terimakasih atas kunjungannya salam buat keluarga bahgia yang anda bina, kami berdoa: "semoga keluarga bahagia yang kita rajut adalah adalah keluarga bahagia karena Allah ta'ala"
Peran Keluarga Sakinah Sebagai Sekolah Pertama
Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak-anak bahkan ia sejak dalam kandungan sekalipun, F. Rene Van de Carr, M.D. menurut penelitiannya memberi kesimpulan bahwa janin sejak dalam kandungan sudah bisa menerima pelajaran dari luar rahim ibunya, terutama dari seorang ibunya sendiri. Apalagi bayi, kanak-kanak hingga dewasa dan berkembang menjadi dewasa sampai ia bisa menentukan jalan hidup terbaik menurut kemampuan berfikirnya.
Pengaruh pola kehidupan keluarga sangat lekat dalam proses pembentukan karakter, prilaku, sikap dan kepribadian anak. Pendidikan dalam keluarga menjadi modal utama dan paling pertama bagi anak-anak dalam menapaki jalan hidupnya, apabila pendidikan keluarga ini berhasil dengan baik maka pendidikan formal sekolah menjadi lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai pelengkap. Melengkapi legalitas dan standar pendidikan yang dinotasikan dengan angka-angka, sekolah juga akan berfungsi sebagai sistem yang mengakomodir perkembangan potensi anak pada jenjang dan usia selanjutnya.
Anak adalah amanat bagi kedua orang tuanya, ia dititipkan oleh oleh Allah kepada orang tuanya dalam keadaan fitrah sehinga ia condong dengan apa saja yang disuguhkan kepadanya jika dibiasakan baik maka tumbuh kembangnya menjadi baik dan jika dibiasakan dengan perbuatan buruk maka akan menjadi orang yang buruk sehingga orang tua ikut menanggung dosanya
orang orang yang membiasakan anak-anaknya tumbuh kembang dalam keluarga yang serba mewah, setelah ia terbiasa pola hidup keluarganya tersebut bukan tidak mungkin akan menjadi orang tersebut akan menjadi orang yang rakus, tak heran jika harta dan kesenangan duniawi yang ia dapatkan tanpa mengindahkan aturan agama. Saya menduga adanya carut marutnya bangsa dengan gonjang-ganjingnya demam korupsi ini salah satunya adalah akibat pola pikir yang dibawa sejak ia dalam keluarga
untuk menciptakan pola pikir dan karakter anak yang baik, harus melalui perencanaan yang matang dengan menggunakan konsep analogi nisaaukum hartsul lakum. Melalui usaha Memilih Rahim sebagai Ladang Menabur Benih namun sebelumnya harus mempersiapkan terlebih dahulu diri ini mempunyai benih yang bagus (fa qaddimuu li anfusikum), jika hal ini bisa dilakukan sesuai dengan prosedur syar'i yang baik maka akan tercipta keluarga bahagia atau yang lebih kita kenal dengan istilah keluarga sakinah, di sanalah lembaga non-formal anak-anak kita belajar pertama kali dalam sepanjang hidupnya.
Demikian postingan ceramah singkat, tunggu posting berikutnya
Langganan:
Postingan (Atom)