Banyak Pahala dengan Gelas Pecah

Suatu hari ada seorang ibu sebut saja Ibu Cece yang juga sebagai isteri salihah nya Pak RT di daerah tersebut. Dalam kesehariannya disamping sibuk ngurus dapurnya, juga disibukkan dengan mengaji di RT-nya, pengajian yang diikuti tidak lain adalah dijadikan sebagai salah satu faktor penunjang keluarga sakinah. Karena suaminya adalah seorang tokoh masyarakat maka tak heran jika Pak Ustadz yang biasa memberikan ceramah juga sering berkunjung untuk membicarakan hal hal penting seputar kemajuan religius di masyarakat tersebut

Pak Ustad: "Assalamu'alaikum..."
Pak RT: "wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh..! tumben pak ustadz pagi pagi udah sampai sini",
Pak Ustad:"abis ngajar anak anak ngaji al Qur'an anak-anak di musholla ar-Riyadhoh"
pyaaaar.. pyaaaar

Pak Ustadz:"lho bunyi apa itu pak.."
Pak RT: "Oh... biasa itu bunyi gelas pecah". dengan santai namun dari raut muka yang sedih
PAk Ustadz:" sabar pak, memang ibu-ibu terkadang kalau buru-buru seperti itu."
Pak RT: " iya pak ustadz, tapi setiap ada tamu besok saya harus beli gelas lagi"

seketika itu muka Pak Ustadz merah menyala karena malu, jika kedatangannya rupanya hanya merepotkan saja

Pak Ustadz:" kenapa kok begitu pak..., maaf jika saya mengganggu"
Pak RT:"nggak apa-apa pak ustadz, memang begitu konsekwensinya menjadi orang religius".
Pak Ustadz:" Lho apa hubungannya gelas pecah degnan insan religius". sambil mengerutkan keningnya
Pak RT:" kan kata pak ustadz, buru-buru dalam menyuguhkan hidangan terhadap tamu pahalanya besar."
Pak Ustadz:" benar,, itu, lalu....?.".
Pak RT:"isteri saya menerjemahkannya, kalau terburu-buru saja mendapat pahala besar apalagi kalau sampai pecah"
Pak Ustadz:" Wadduuuuh...., bukan begitu juga kalee pak".

Artikel Terkait

Previous
Next Post »