Rupanya opini nabi palsu ingin tampil juga disela-sela gencarnya berita tentang perhelatan politik menuju kursi legisatif dan ekskutif, opini nabi palsu bak iklan yang mengajak berhenti sejenak untuk menikmati lucunya sang pengaku nabi palsu. Hari gini.., masyarakat sudah secerdas sekarang masih saja ada yang mengaku menjadi Nabi. haha....
Ini hanya humor belaka, tak usah ditanggapi serius ya, sebut saja ada dua orang yang satu pejabat tinggi yang satu rakyat jelata, keduanya sama sama mengetahui profil dan kehebatannya
Pejabat: "Kang, saya butuh orang untuk meduduki jabatan penting di daerah ini"
Kang : "jabatan itu, kok kelihatannya menarik sekali..."
Pejabat: "Aku butuh camat yang bisa membangun daerah ini menjadi daerah maju"
Kang : "nggak mau...!!!" Pejabat tersebut kaget bukan kepalang
Kang: "masak aku sehebat ini cuma jadi camat, aku habis baca buku segudang kok..!"
Pejabat: "lho.. terus mau jadi apa?.., masak mau jadi bupati, Kang".
Kang: "jangan jadi bupati atau menteri, jadi presiden saja saya tidak mau..?
Pejabat tersebut kaget bukan kepalang
Pejabat:" lalu..! mau jadi apa kang?"
Kang: "Aku mau jadi Nabi aja" #plakkkk tamparan mendarat di pundaknya,
Pejabat:" Jadi NABI PALSU aja, Syahadatlah kang..."