Loading...
Tampilkan postingan dengan label humor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label humor. Tampilkan semua postingan
Jadi Nabi Palsu Aja #plakk

Jadi Nabi Palsu Aja #plakk

Rupanya opini nabi palsu ingin tampil juga disela-sela gencarnya berita tentang perhelatan politik menuju kursi legisatif dan ekskutif, opini nabi palsu bak iklan yang mengajak berhenti sejenak untuk menikmati lucunya sang pengaku nabi palsu. Hari gini.., masyarakat sudah secerdas sekarang masih saja ada yang mengaku menjadi Nabi. haha....

Ini hanya humor belaka, tak usah ditanggapi serius ya, sebut saja ada dua orang yang satu pejabat tinggi yang satu rakyat jelata, keduanya sama sama mengetahui profil dan kehebatannya

Pejabat: "Kang, saya butuh orang untuk meduduki jabatan penting di daerah ini"
Kang : "jabatan itu, kok kelihatannya menarik sekali..."

Pejabat: "Aku butuh camat yang bisa membangun daerah ini menjadi daerah maju"
Kang : "nggak mau...!!!" Pejabat tersebut kaget bukan kepalang
Kang: "masak aku sehebat ini cuma jadi camat, aku habis baca buku segudang kok..!"

Pejabat: "lho.. terus mau jadi apa?.., masak mau jadi bupati, Kang".
Kang: "jangan jadi bupati atau menteri, jadi presiden saja saya tidak mau..?

Pejabat tersebut kaget bukan kepalang

Pejabat:" lalu..! mau jadi apa kang?"
Kang: "Aku mau jadi Nabi aja" #plakkkk tamparan mendarat di pundaknya,
Pejabat:" Jadi NABI PALSU aja, Syahadatlah kang..."

Banyak Pahala dengan Gelas Pecah

Suatu hari ada seorang ibu sebut saja Ibu Cece yang juga sebagai isteri salihah nya Pak RT di daerah tersebut. Dalam kesehariannya disamping sibuk ngurus dapurnya, juga disibukkan dengan mengaji di RT-nya, pengajian yang diikuti tidak lain adalah dijadikan sebagai salah satu faktor penunjang keluarga sakinah. Karena suaminya adalah seorang tokoh masyarakat maka tak heran jika Pak Ustadz yang biasa memberikan ceramah juga sering berkunjung untuk membicarakan hal hal penting seputar kemajuan religius di masyarakat tersebut

Pak Ustad: "Assalamu'alaikum..."
Pak RT: "wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh..! tumben pak ustadz pagi pagi udah sampai sini",
Pak Ustad:"abis ngajar anak anak ngaji al Qur'an anak-anak di musholla ar-Riyadhoh"
pyaaaar.. pyaaaar

Pak Ustadz:"lho bunyi apa itu pak.."
Pak RT: "Oh... biasa itu bunyi gelas pecah". dengan santai namun dari raut muka yang sedih
PAk Ustadz:" sabar pak, memang ibu-ibu terkadang kalau buru-buru seperti itu."
Pak RT: " iya pak ustadz, tapi setiap ada tamu besok saya harus beli gelas lagi"

seketika itu muka Pak Ustadz merah menyala karena malu, jika kedatangannya rupanya hanya merepotkan saja

Pak Ustadz:" kenapa kok begitu pak..., maaf jika saya mengganggu"
Pak RT:"nggak apa-apa pak ustadz, memang begitu konsekwensinya menjadi orang religius".
Pak Ustadz:" Lho apa hubungannya gelas pecah degnan insan religius". sambil mengerutkan keningnya
Pak RT:" kan kata pak ustadz, buru-buru dalam menyuguhkan hidangan terhadap tamu pahalanya besar."
Pak Ustadz:" benar,, itu, lalu....?.".
Pak RT:"isteri saya menerjemahkannya, kalau terburu-buru saja mendapat pahala besar apalagi kalau sampai pecah"
Pak Ustadz:" Wadduuuuh...., bukan begitu juga kalee pak".