Effect 'Donal Trump' Di Pasar Asia



Media Bisnis - Uncertainty atau ketidakpastian akan masa depan, adalah hal yang paling tidak disukai oleh para investor dan analis.

Beberapa saat lalu, data-data ekonomi China mulai menunjukkan adanya tanda-tanda recovery, dan membuat para investor semakin optimistis akan kebangkitan China (yang juga berarti kebangkitan ekonomi global).

Namun hal tersebut menjadi kurang berarti sejak terpilihnya Trump menjadi Presiden Amerika Serikat.

Saat berkampanye, untuk mendapatkan dukungan dari para pekerja pabrik atau "blue collar", Trump berjanji untuk membatalkan "trade agreement" dan mengenakan tarif pada barang impor. Donald Trump sering sekali membuat heboh media mengenai janjinya untuk mengenakan 45% tarif untuk barang impor dari China.

Tentu saja jika hal ini benar terjadi, akan menjadi pukulan telak untuk ekspor China. Selain itu hal ini juga bisa menimbulkan "trade war" antara 2 negara superpower ini.

Apabila trade war terjadi, maka ekspor China ke AS pada tahun 2015 senilai US$ 483 miliar atau setara dengan sekitar Rp 6,279 triliun akan hilang. Dan ketika China membalas, nilai ekspor AS ke China pada tahun 2015 senilai U$ 115 miliar juga bisa hilang.

Efek dari trade war ini tidak akan berhenti pada 2 negara superpower ini, tentunya akan menimbulkan dampak pada negara-negara lain.

China termasuk dalam manufacturing country, di mana China mengimpor komponen-komponen/bahan dasar dari negara-negara lain seperti, Jepang, Korea, dan Taiwan. Efeknya bisa seperti domino, akan menyebar kemana-mana.

Trump Effect ke Negara Asia Lainnya

Korea Selatan juga akan terkena imbasnya. Hal ini dikarenakan Trump pernah mengkritik 2012 "free trade agreement" antara Korea Selatan dan Amerika. Trump juga mengatakan, perjanjian kerja sama tersebut telah menghilangkan 100.000 pekerjaan di Amerika.

Filipina menghadapi risiko dikarenakan pernyataan Trump yang mengatakan akan membawa kembali pekerjaan ke Amerika. Dan akan mengancam sektor Filipina yang sedang berkembang yaitu, business process outsourcing, di mana kebanyakan client-nya adalah perusahaan Amerika.

Walaupun semua itu belum ditetapkan, dan kita belum melihat seberapa banyak Trump akan menepati semua janjinya saat kampanye, hal ini sudah sangat mencemaskan para pelaku pasar.

Dampak ke Indonesia

Sangat terasa terutama hari ini (11/11/16). IHSG turun besar-besaran, beberapa saat setelah perdagangan dibuka, IHSG turun sampai -3% dan ditutup melemah 4%. Sebelum kita bahas faktor penyebabnya, mari kita sedikit berhitung.

Tadi siang saya ada ulas di Telegram Channel alasan kenapa IHSG turun, tapi jangan panik. Sore ini, saya akan hitung secara garis besar dengan data terakhir.

Top 15 saham dengan kapitalisasi terbesar di bursa: HMSP, TLKM, BBCA, UNVR, ASII, BBRI, BMRI, GGRM, ICBP, BBNI, UNTR, KLBF, INDF, TPIA, PGAS

Top 15 Saham dengan Biggest Market Cap sudah mencakup sekitar 53% dari total market cap di IHSG. Dari Top 15 Saham itu, jika dirata-rata penurunannya mencapai 5% per saham.

Dan Jika dihitung lagi dampak dari penurunan Top 15 Saham ini ke IHSG mencapai -2,8% sendiri. Apa artinya? Hanya dengan penurunan 15 saham ini saja sudah bisa membuat IHSG -2,8%. Apalagi jika ditambah dengan penurunan lebih dari 500 saham lainnya.

Saham-saham di premium access kebanyakan adalah saham second liner. Jadi jangan panik hanya karena IHSG -4%.

Apa sih penyebabnya?

Faktor utama penyebab IHSG turun adalah para investor asing yang berombong-rombong keluar dari IHSG. Melihat efek dari terpilihnya Trump menjadi presiden sangat besar, maka mereka lebih memilih untuk keluar dari pasar saham.

Sampai siang hari ini saja, asing sudah keluar (outflow) dari IHSG sebanyak Rp 2,46 triliun. Dan jika dilihat sejak 1 September 2016, Asing sudah jual bersih senilai Rp 9,3 triliun.

Menurut saya, penurunan ini hanya semata-mata sebagai spekulasi pasar terhadap apa yang akan terjadi ke depannya. Hal ini hanya bersifat sementara.

Jangan terlalu fokus pada hal yang belum terjadi (spekulasi), Anda dapat kehilangan kesempatan yang ada di depan Anda. (drk/drk)

Artikel Terkait

Previous
Next Post »