![4 Nasib Rakyat Amerika Usai Trump Terpilih Jadi Presiden](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNvWb7Wk56nWOfOHwCIH2XIHBJJMQ7-9oe9qAInDWCTaOeEyMU7KjkQn-SYDV3u5xaksQwTxvcJwtt0KElFHocn-8FrYcNwHIYEOqFBatYSZDG3P5WgB-RkUeJtbqC7WRd2qZAY4Gd/s640/suramnya-nasib-rakyat-amerika-usai-trump-terpilih-jadi-presiden.jpeg)
Media Nasional - Setelah dikejutkan dengan hasil perhitungan suara pemilihan umum Rabu lalu, rakyat Amerika Serikat kini mau tidak mau harus menerima kenyataan Donald Trump menjadi presiden mereka yang ke-45. Padahal sebelumnya, berbagai survei menyatakan kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton kemungkinan besar akan menjadi pemenang dalam pemilu yang penuh dengan skandal dan kontroversi ini.
Setelah Trump dinyatakan sebagai presiden terpilih usai pemilu, beragam reaksi terjadi di tengah rakyat Negeri Paman Sam. Dari segi ekonomi, para pengamat menyaksikan bagaimana harga saham dan nilai tukar dolar terpuruk usai Trump menang. Berbagai kejadian kemudian memperlihatkan bagaimana rakyat Amerika merespons kemenangan Trump. Sebagian reaksi itu ternyata cukup suram. Apa saja yang dialami rakyat Amerika usai Trump menang? Ikuti ulasannya berikut ini:
[next]
![Ramai-ramai ingin pindah ke Kanada](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikZ4iosuRdW9e0yVA3i9nwdMlhngFGGP4gE2Z_6rymulNxb8SkndZzkQsGLF3x28b_Gp_X_Mx2nY8D_ANt4I_MEAl4MNEjFicDohTzXEN6hyeIl0llRjmv4NTGO2dq8suCLPPYGB7e/s640/ramai-ramai-ingin-pindah-ke-kanada-rev2.jpg)
1.Ramai-ramai ingin pindah ke Kanada
Media Nasional - Selasa lalu Donald Trump memenangi pilihan presiden Amerika Serikat. Hal ini sekaligus menjadikan Trump sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat.Akan tetapi ada hal lain yang terjadi dibalik kemenangan Trump atas Hillary CLinton. Banyak warga Amerika yang berniat pindah ke Kanada sebagai protes ketidaksetujuan mereka atas terpilihnya Trump. Mereka yang tidak setuju menyatakan akan pindah alias berimigrasi ke Kanada.
Alhasil, situs imigrasi Kanada langsung 'semaput' alias down karena banyaknya orang yang ingin mengetahui informasi tentang cara pindah ke sana, seperti yang dikutip dari Gizmodo (9/11).
Selain itu, di Amerika Serikat trending topic pada google search adalah 'How to immigrate to Canada' (Bagaimana cara berimigrasi ke Kanada).
Selain ke Kanada, rakyat AS juga melirik Selandia Baru.
Situs imigrasi Selandia Baru, yang mana adalah situs resmi pemerintahan, biasanya mendapatkan sekitar 2.300 pengunjung dari internet Amerika Serikat setiap harinya. Namun, setelah Trump menang, situs ini mendapat setidaknya 56.700 pengunjung dari Amerika Serikat.
Dikutip koran Washington Post, Kamis (10/11), di saat yang sama, situs New Zealand Now, situs berisi informasi mengenai kehidupan, pekerjaan, belajar dan investasi di negara tersebut, juga berhasil mendapat pengunjung setidaknya 70.500 dari Negeri Paman Sam.
"Biasanya hanya 1.500 pengunjung yang membuka situs ini (New Zealand Now), namun saat ini mencapai 70.500 pengunjung dan mereka dari Amerika Serikat," ujar Greg Forsythe, dari Imigrasi Selandia Baru.
Menurut Forsythe, biasanya pada bulan tertentu ada 3.000 orang AS yang mendaftar di New Zealand Now. Tapi kali ini jauh melebihi angka yang biasanya.
"Dalam 24 jam terakhir, 7.287 pendaftar dari Amerika Serikat yang kami terima, lebih banyak dua kali lipat dari bulan-bulan tertentu," sambung dia.
[next]
![Usai Trump menang, kerusuhan merebak di seantero Amerika](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-j5AjLrJHrfZ0eENcPIBK2TqsqVKynocm1x_d7zdSWAsKkWkSFymIg4oV0lqkqQe0p2J9jN3cBQMXHGjfwTD2onW0jhAp-i3IYPQA3mgDlEk6OBCMAbObW1sz0Nh_2E54bIez6FM1/s640/usai-trump-menang-kerusuhan-merebak-di-seantero-amerika-rev2.jpg)
2.Usai Trump menang, kerusuhan merebak di seantero Amerika
Media Nasional - Kerusuhan merebak begitu Presiden terpilih Donald Trump dinyatakan sebagai pemenang dalam Pemilu Amerika Serikat (AS). Sejumlah warga AS turun ke jalan untuk menolak kepemimpinan taipan properti itu selama empat tahun ke depan.Para demonstran menyebut Trump tak pantas memimpin AS. Suami Melania ini disebut sebagai sosok yang rasis dan fasis.
Tak hanya sekedar memprotes, segelintir pendemo membakar sampah dan bendera AS, serta memecahkan kaca-kaca.
Di Oakland, lebih dari 100 pengunjuk rasa berjalan ke tengah kota. Berdasarkan laporan dari media lokal, mereka melakukan sejumlah pengerusakan, mulai dari melempari kantor Oakland Tribune, membakar ban dan melemparkan sampah ke tengah api.
LA Times melaporkan, aksi demonstrasi mendapatkan perlawanan dari sekitar 30 pendukung Trump. Di Oregon, lusinan orang memblokade jalan dan perjalanan kereta api di pusat kota Portland.
Selain di AS, aksi serupa juga dilakukan di beberapa negara, mulai dari Meksiko hingga London. Mereka menentang kepemimpinan Trump yang dianggap rasis, baik terhadap warga kulit berwarna maupun umat Muslim.
Seperti diketahui, Trump berhasil meraih suara sebanyak 276, sementara rivalnya Hillary Clinton mendapat 218 suara.
Dia berhasil menguasai hampir seluruh suara di negara kunci Amerika Serikat. Texas menjadi salah satu negara yang menyumbang suara terbanyak untuk taipan properti AS tersebut.
[next]
![Trump jadi presiden, muslimah AS takut pakai jilbab](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWfUpEuCPO41JnzzB-6J42Xzl8inp3dM-G7kkqKAUJuds7cX_j4wxvIgoPx55L-pbeKSXX80wyJjZF_zPNH8erRUh45yrj86QzSm1sw9qlFJyhn_vMIwty8ylCDhEsxnQmHSsmUX_P/s640/trump-jadi-presiden-muslimah-as-takut-pakai-jilbab-rev2.jpg)
3.Trump jadi presiden, muslimah AS takut pakai jilbab
Media Nasional - Donald Trump baru tiga hari menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, namun dampak negatif dari terpilihnya Trump sudah bisa dirasakan oleh sebagian besar rakyat AS, tak terkecuali wanita muslim yang menetap di Negeri Paman Sam.Presiden terpilih dari Partai Republik itu memang sudah menunjukkan ketidaksukaannya kepada Islam sejak masa kampanye. Bahkan dia pernah mengeluarkan pernyataan akan melarang muslim ke AS jika terpilih jadi presiden.
Hal tersebut awalnya tidak berpengaruh apa-apa bagi sebagian besar muslim di AS. Muslimah di sana juga memutuskan akan tetap menjalankan kewajiban agama meskipun Trump memenangkan pemilu presiden. Namun, semakin banyaknya spekulasi yang muncul terkait kebijakan Trump, semakin timbul ketakutan muslim di AS akan adanya diskriminasi.
Banyak wanita muslim di AS memperdebatkan apakah akan tetap menggunakan hijab setelah terpilihnya Trump sebagai presiden atau tidak.
Berdasarkan laporan Emirates Woman, Jumat (11/11), beberapa muslim di AS menunjukkan kecemasannya melalui akun media sosial Twitter.
Salah satu pengguna Twitter menulis kicauan, "Ibu saya baru saja mengirim pesan, 'tolong jangan kenakan hijab' padahal dia adalah orang paling religius di keluarga kami."
Pengguna lain mengatakan, "Ibu dan adik saya sedang terlibat pembicaraan serius tentang apakah mereka tetap demi mengenakan hijab atau tidak. Ini demi keselamatan mereka."
"Saya selalu melihat pelajar Muslim yang cantik datang ke sekolah dengan hijab setiap hari. Hari ini, dia tidak lagi mengenakannya, bisakah kalian merasakan ini?" komentar salah satu pengguna.
Sementara itu ada pula yang mengungkapkan keprihatinannya dengan mengatakan, "Sungguh tak bisa dipercaya wanita Muslim harus melepas hijab mereka hanya demi keselamatan. Seharusnya mereka tak melakukannya. Ini benar-benar membuatku sedih."
Terlebih lagi, beberapa jam setelah Trump terpilih jadi presiden AS, muncul kabar seorang mahasiswi muslim di Universitas Louisiana diserang pria bertopi dengan tulisan 'Trump'. Gadis itu mengatakan salah satu pria yang menyerangnya merenggut paksa jilbab dan dompetnya hingga terlepas. Lantas mereka kabur.
Setelah diselidiki polisi menyatakan berita itu tidak benar alias bohong.
[next]
![4 Nasib Rakyat Amerika Usai Trump Terpilih Jadi Presiden](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNvWb7Wk56nWOfOHwCIH2XIHBJJMQ7-9oe9qAInDWCTaOeEyMU7KjkQn-SYDV3u5xaksQwTxvcJwtt0KElFHocn-8FrYcNwHIYEOqFBatYSZDG3P5WgB-RkUeJtbqC7WRd2qZAY4Gd/s640/suramnya-nasib-rakyat-amerika-usai-trump-terpilih-jadi-presiden.jpeg)
4.Wajah para staf Gedung Putih muram usai Obama bertemu Trump
Media Nasional - Sebelum resmi menyandang sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat, presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump melakukan pertemuan dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih kemarin waktu setempat. Pertemuan ini merupakan langkah awal untuk memulai transisi pergantian kepemimpinan di Negeri Adi Daya tersebut.Dalam kesempatan itu, Trump dan Obama membicarakan beberapa hal terkait kebijakan yang nantinya akan diterapkan oleh presiden terpilih Trump. Trump juga sempat memuji kepemimpinan Obama selama delapan tahun terakhir. Tak lupa, Trump pun meminta Obama untuk memberikan nasihat jika nanti dia sudah menjalani tugasnya sebagai pemimpin negara.
Pertemuan yang awalnya dijadwalkan sepuluh menit, akhirnya berlangsung selama 90 menit. Namun, di balik pertemuan yang tampak santai itu, terselip wajah muram orang yang menyaksikannya. Mereka adalah para staf Gedung Putih yang sebelumnya bekerja di bawah kepemimpinan Obama.
Kekhawatiran tampak terlihat di wajah-wajah mereka. Mungkinkah mereka takut akan didepak dari Gedung Putih apabila Trump sudah resmi duduk di Ruang Oval.