Blog Tausiah - Kabar beredar seorang provokator ditangkap di barisan pendemo. Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan membantahnya.
Isu tersebut muncul setelah ada foto seorang pria dengan darah di keningnya beredar di media sosial. Beberapa pria lain tampak menjaga lelaki yang dalam foto tampak diborgol itu.
Berbagai kabar burung pun berselentingan. Pria itu dianggap provokator yang menyebar kebencian saat demo.
"Nggak ada. Tidak ada. Di medsos ada (gambar) yang bocor kepalanya, saya sudah cek nggak ada," ujar Iriawan saat dikonfirmasi di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016).
Iriawan pun memastikan aksi unjuk rasa yang dikomandoi oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI (GNPF-MUI) cukup kondusif. Meski ada sejumlah massa yang sempat ricuh.
"Lihat saja, nggak apa-apa kan. Lihat saja yang sebelah kanan, siapa yang mukulin. Kan tahu juga bajunya apa, benderanya apa. Kalau yang di sini kan nggak apa-apa mereka," ujar Iriawan sambil menunjuk massa di depan Istana Negara.
Sekelompok massa yang dimaksud Iriawan memukuli barikade polisi adalah pendemo dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Mereka memang berada di sisi kanan Istana Negara, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat.
"Ini yang di sini diam saja. Kita sudah tahu polanya kok, biarkan kita dipukulin, biar publik tahu kalau kita dipukulin kita diam saja," ungkapnya.
"Untuk rakyat nggak apa-apa. Lebih baik anak buah saya yang luka daripada rakyat yang luka. Polisi luka itu sudah hal biasa," imbuh Iriawan.
Mantan Kadiv Propam Mabes Polri ini juga memastikan wilayah-wilayah lain di Jakarta dan sekitarnya pun aman. Massa hanya terkonsentrasi di sekeliling Istana Negara.
"Massa hanya konsentrasi di sini, semua wilayah saya pantau besama pangdam dengan heli tadi, hanya ada di sekitar Istana," kata Kapolda Jaya yang memberi pernyataan didampingi Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksamana itu.
Tak hanya membantah soal adanya provokator yang ditangkap, Iriawan memastikan berita penyerangan posko Cagub incumbent Basuki T Purnama (Ahok) di Jelambar, Jakarta Barat, juga tidak benar. Rumah Ahok di Pluit, Jakarta Utara, pun dipastikan aman.
"Itu isu, pertama tidak ada massa di sana (posko Ahok di Jelambar). Kedua sudah ada yang jaga di sana, ketiga ada petugas polisi dan TNI berjaga di sana juga," terang Iriawan.
"(Rumah Ahok) saya rasa tidak ada masalah karena tujuannya bukan ke sana, tujuannya ke sini untuk menyampaikan petisi, di sana diamankan oleh polsek setempat," sambung dia mengakhiri. (dtk)