Kamis, 03 November 2016 | 23:08 WIB
Balkon Hotel Majapahit di Surabaya, 19 Juni 2012. Hotel Majapahit didirikan tahun 1910 oleh keluarga asal Armenia, Lucas Martin Sarkies, dengan nama Oranje Hotel. Tahun 1942, Jepang mengambil alih hotel ini dan menamakannya Yamato Hoteru, di hotel inilah peristiwa perobekan Bendera Belanda (insiden Yamato) terjadi. Fully Syafi
Media-indo.info, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan rute baru Parade Juang dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November yang digelar di Minggu 6 November 2016.
Kepala Seksi Seni dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Herry Purwadi mengatakan para peserta parade akan menempuh jarak sepanjang enam kilo meter dari Tugu Pahlawan dan berakhir di Taman Bungkul.
Rute ini berbeda dengan parade di tahun-tahun sebelumnya, biasanya dimulai dari Tugu Pahlawan hingga Taman Surya.
"Parade akan diawali dengan teatrikal pertempuran 10 November 1945 di Viaduk Kereta Api Jl. Pahlawan Surabaya. setelah itu dilanjut dengan teatrikal perang Madun di Gedung Siola, serta teatrikal perang Benteng Kedung Cowek," Perkataan Herry di Balai Kota, Kamis 3 November 2016.
Baca juga: Risma Gelar Sekolah Kebangsaan, Pelajar Curhat Hal-hal Ini
Barisan Pelajar Nusantara akan bergabung dengan pasukan dari Tugu Pahlawan dan berhenti di Hotel Majapahit untuk mengikuti upacara. Selanjutnya Futuristis ke Monumen Bambu Runcing Jl. Panglima Sudirman.
Herry menyebut enam titik rekonstruksi perang oleh komunitas Roode Brug Soerabaia, bersama renaktor (pereka ulang sejarah) dari seluruh Indonesia, yakni perang di depan Gedung Siola, depan Gedung Negara Grahadi, depan Monumen Bambu Runcing, Jalan Polisi Istimewa, depan gedung SMAK Santa Maria, dan terakhir atrakrsi perang di depan Taman Bungkul.
Menurut dia, pukul 08.00 WIB rombongan akan berangkat dari Tugu Pahlawan dengan rute melintasi Jl. Kramat Gantung-Siola-Jl. Tunjungan-Jl. Gubernur Suryo-Panglima Sudirman-Urip Sumoharjo-Jl. Raya Darmo belok kiri-berhenti di Monumen Polri (Jl. Polisi Istimewa)-Sekolah Santa Maria Jl. Darmo dan berhenti di Taman Bungkul.
Baca juga: Banyuwangi Gelar Festival Ngopi Sepuluh Ewu
Ketua Komunitas Surabaya Juang Heri Lentho mengakui tema besar di tahun ini berbeda dengan sebelumnya. bila tahun lalu rekonstruksi perang fokus di perang Alun-Alun Contong, tahun ini perang terbesar di November 1945 yang diangkat. Yakni perang Benteng Kedung Cowek yang selama ini banyak masyarakat yang tak tahu.
Adapun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan menerima plakat prasasti perang kemenangan perjuangan Surabaya dari komunitas Roode Brug Soerabaia, saat memberangkatkan di Tugu Pahlawan seusai rekonstruksi perang Viaduk.
Parade Juang Surabaya diharapkan mampu menarik animo masyarakat di luar kota Surabaya. Parade ini menghadirkan 10 unit panser, jeep willys, dan truk rampasan perang.
ANTARA
[ad_2]