Loading...
Tampilkan postingan dengan label Bola. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bola. Tampilkan semua postingan
Jamu Persija, Madura United tanpa Pablo Aracil

Jamu Persija, Madura United tanpa Pablo Aracil

[ad_1]





Kamis, 17 November 2016 | 15:28 WIB







Jamu Persija, Madura United tanpa Pablo Aracil


Pesepakbola Madura United FC (MUFC) mengikuti latihan di lapangan Kowel, Pamekasan, Jatim, 22 Februari 2016. Tim Instruktur MUFC itu, terus membagikan porsi latihan ekstra, terutama dalam kekompakan kerjasama tim, guna menghadapi turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016. ANTARA/Saiful Bahri





Media-indo.info, Bangkalan - Striker Madura United Pablo Rodriguez Aracil dipastikan tak akan memperkuat timnya saat menghadapi Persija Jakarta di pekan ke-29 Indonesia Soccer Championship di Bangkalan, 19 November 2016.

Pemain berkebangsaan Spanyol jebolan akademi Valencia itu absen di karenakan akumulasi kartu kuning. "Selain Pablo, Bayu Gatra juga tak Bisa main di karenakan memperkuat timnas," Perkataan Instruktur Madura United, Gomes De Oliviera, Kamis, 17 November 2016.

Absennya Pablo, menurut Gomes, menyulitkan dia mengatur komposisi tim yang akan dimainkan. Namun, dia memastikan absennya Pablo tak akan mengurangi daya gedor Fabiano dan kawan-kawan.

Sebab, Madura United masih mempunyai Patrick Wanggai dan Junior. "Lagi pula Pablo sulit cetak gol belakangan ini, tak main akan bagus baginya di karenakan lebih banyak untuk istirahat," ujar dia.

Di jajaran top skor sementara ISC, Pablo  sempat jadi pemuncak selama 11 pekan. Namun  posisinya digerser oleh Alberto Gonzalves dengan 18 gol. Pablo kini di posisi 5 dengan 14 gol.

Hampir setiap pertandingan ada pemain inti Madura United absen di karenakan akumulasi kartu kuning. Gomes menganggapnya hal biasa dalam sepakbola. Menurut Gomes, hal itu tak jadi kendala di karenakan pemain lapis ke duanya punya kualitas setara. "Semua pemain siap hadapi Persija, target kami menang," ujar dia.

Sementara itu, Presiden Madura United Achsanul Qosasi mengkritik Madura United yang kerap kebobolan di injury time sejak awal kompetisi. Dan kekalahan Madura di kandang PSM juga di karenakan gol saat injury time. "Jangan hingga terulang lagi," Perkataan dia.

MUSTHOFA BISRI



[ad_2]
Ronaldo Berevolusi, Gol-golnya pun Kini Berbeda

Ronaldo Berevolusi, Gol-golnya pun Kini Berbeda

[ad_1]





Kamis, 17 November 2016 | 15:03 WIB







Ronaldo Berevolusi, Gol-golnya pun Kini Berbeda


Pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo berselebrasi usai sukses menang atas Real Betis dalam laga lanjutan La Liga di Benito Villamarin, Seville, Spanyol, 15 Oktober 2016. Real Madrid merayakan pesta gol dengan kemenangan 6-1 atas Real Betis. AP Photo/Angel Fernandez





Media-indo.info, Jakarta - Mantan pemain Spanyol, Gaizka Mendieta, menilai Cristiano Ronaldo kini sudah berbeda. Pemain Real Madrid itu tak mampu lagi mengalahkan lima lawan sekaligus sebelum mencetak gol, seperti sebelumnya. Bintang asal Portugal itu dinilainya sudah menyesuaikan diri dengan situasi baru.

"Cristiano menunjukkan bahwa dia mengerti tak Bisa lagi merebut bola dari tengah lapangan, melewati lima pemain, lalu mencetak gol," Perkataan Mendieta seperti dikutip AS.

Ronaldo, 31 tahun, musim ini baru mencetak tujuh gol dari 12 laga buat Real Madrid di berbagai kompetisi. Ketujuh gol itu pun, dilihat Mendieta berbeda dari sebelumnya. Saat muda pemain ini mampu menciptakan gol-gol spektakuler. Namun, saat ini gol itu kebanyakan dicetak dari kotak penalti.

"Posisinya sudah sedikit berubah dan ia tahu bahwa tim paling membutuhkan dirinya di area penalti," Perkataan Mendieta. "Ia lebih menjadi seorang finisher. Statistiknya luar biasa. Ia mencetak 50 gol per tahun dalam empat tahun terakhir."

SOCCERWAY | NURDIN

Baca:
Akademi Manchester United Terbaik di Inggris
Nonton Tennis, Mourinho Kaget Bertemu Pique
Guardiola Bikin Anggaran mengenai Seks untuk Pemain Man City



[ad_2]

Hasil Lengkap Uji Coba, Perancis Ditahan Pantai Gading

Penyerang Italia, Ciro Immobile, mengendalikan bola dengan dadanya, dalam laga persahabatan kontra Jerman di Stadion Giuseppe Meazza, Selasa (15/11/2016) waktu setempat.
Media Bola - Perancis hanya mencatat skor imbang 0-0 saat menjamu Pantai Gading dalam partai uji coba di Stade Bollaert-Delelis, Lens, Selasa (15/11/2016). Catatan sempurna Les Bleus (Si Biru) pun berakhir di angka 3 partai beruntun.
Sebelum ditahan imbang Pantai Gading, Perancis selalu menang sejak Oktober. Mereka mencaplok tiga kemenangan beruntun pada fase grup Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa.
Masing-masing tripoin diraih atas Bulgaria 4-1, Belanda 1-0, dan Swedia 2-1. Kali terakhir Prancis gagal menang adalah saat ditahan Belarus, juga dengan skor 0-0 pada laga kualifikasi (6/9/2016).
Saat menjamu Pantai Gading, pelatih Perancis, Didier Deschamps, melakukan perubahan lumayan drastis dibandingkan susunan skuat saat melawan Swedia (11/11/2016).
Alih-alih memakai 4-4-2 seperti pada laga Jumat kemarin, Deschamps mencoba 4-3-3.
Pola ini ditandai munculnya pemain muda Paris Saint-Germain, Adrien Rabiot (21), sebagai debutan Les Bleus guna mengisi satu pos gelandang. 
Dengan memasang 3 penyerang, Perancis mendapat 3 peluang akurat pada babak pertama, tapi gagal menelurkan gol.
Jala gawang Les Bleus yang dijaga kiper debutan, Benoit Costil, justru sempat bergetar di menit ke-11.
Hanya, gol Salomon Kalou dianulir karena eks penyerang Chelsea itu terjebak off-side kala menyambar bola muntah hasil tembakan Adama Traore yang memantul tiang kiri Perancis.
Memasuki babak kedua, tetap tiada gol tercipta. Dari partai uji coba lain yang dilakoni tim-tim Eropa, skor kacamata juga menghiasi duel Austria vs Slovakia dan Italia vs Jerman.
Tim peraih kemenangan terbesar adalah Kroasia. Mereka memukul tuan rumah Irlandia Utara dengan skor 3-0 berkat gol-gol Mario Mandzukic (menit ke-9), Duje Cop (35'), serta Andrej Kramaric (68'). (Beri Bagja)






View image on Twitter

Hasil Uji Coba, Selasa (15/11/2016)

  • Rusia 1-0 Rumania (Magomed Ozdoev 90+3')
  •  
  • Malta 0-2 Islandia (Arnor Traustason 47', Sverrir Ingason 75')
  •  
  • Hungaria 0-2 Swedia (Sam Larsson 30', Isaac Thelin 67')
  •  
  • Ukraina 2-0 Serbia (Evgen Shakhov 38', Andriy Yarmolenko 87'pen.)
  • Rep. Ceska 1-1 Denmark (Antonin Barak 8'; Nicolai Jorgensen 38')
  •  
  • Italia 0-0 Jerman
  •  
  • Austria 0-0 Slovakia
  •  
  • Inggris 2-2 Spanyol (Adam Lallana 9'pen., Jamie Vardy 48'; Iago Aspas 89', Isco 90+6')
  • Perancis 0-0 Pantai Gading
  •  
  • Irlandia Utara 0-3 Kroasia (Mario Mandzukic 9', Duje Cop 35', Andrej Kramaric 68')

Wawancara Eksklusif, Lilipaly Bicara soal Timnas dan Evan Dimas

Gelandang tim nasional Indonesia, Stefano Lilipaly.



Media Bola ⬌ Stefano Lilipaly menjadi satu-satunya pemain naturalisasi di tim nasional Indonesia untuk Piala AFF 2016.
Pemain serbabisa berdarah Belanda itu ikut menjalani partai uji coba melawan Vietnam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (8/11/2016). Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 2-3 itu, dia bersanding dengan Evan Dimas di lini tengah.
Performa pemain dari klub Belanda, Telstar, itu tidak buruk. Berkat tembakan dia, bola liar disambar Boaz Solossa untuk mencetak gol pembuka.
Dalam wawancara bersama Kompas.com di Hotel Aryaduta, Senin (14/11/2016), Lilipaly yang tidak fasih berbahasa Indonesia, mengaku puas dengan adaptasinya. Begitu pula dengan kombinasinya dengan Evan, yang notabene sama-sama bernaluri ofensif.
Berikut petikan wawancara dengan Lilipaly:
Kurang lebih satu pekan Anda bergabung dengan tim nasional. Bisa ceritakan pengalaman yang dirasakan?
Untuk saat ini, saya merasa baik. Kami menganalisis tim, lalu mencari hal positif dan negatif dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Hal positif harus diteruskan, sedangkan hal buruk harus ditinggalkan
Apa hal positif dan negatif yang Anda lihat?
Positifnya, kami mencetak dua gol pada pertandingan tandang. Kami membuka skor, lalu mereka menyamakan. Namun, kami bisa unggul lagi. Kami menunjukkan semangat juang.
Negatifnya, gol kemasukan terjadi dengan mudah. Kami melakukan kesalahan. Kami sudah melihatnya lewat video.
Apa perbedaan yang Anda lihat antara permainan tim Belanda dan tim nasional kita?
Saya merasakan ada perbedaan gaya dan mungkin cuaca. Tidak sepenuhnya berbeda, hanya beberapa hal.
Anda merasa sudah bisa menyatu dengan tim?
Saya merasa mudah beradaptasi. Saya merasa berlatih dengan baik. Semoga kami juga meraih hasil bagus di turnamen.
Bagaimana Anda berkomunikasi dengan rekan-rekan setim?
Saya bisa memahami apa yang mereka katakan. Sayang, saya tidak bisa berbicara kepada mereka. Namun, dalam hal sepak bola, semua rasanya bisa saling memahami.
Mungkin Anda butuh Irfan Bachdim?
Ya, terkadang saya membutuhkannya, tetapi tidak selalu.
Anda sekamar dengan dia?
Saya sekamar dengan dia. Jadi, kami membicarakan banyak hal.
Bagaimana dengan Evan Dimas?
Evan bisa memahami sedikit bahasa Inggris, jadi kami bisa berkomunikasi. Kebetulan, kamar dia bersebelahan dengan saya. Jadi, kami sering berbicara dan dia sering berkunjung ke kamar.
Bagaimana pembagian tugas antara Anda dan Evan di lapangan?
Itulah yang kami bicarakan. Apabila saya maju, Evan harus bertahan. Begitu sebaliknya.
Sebenarnya, apabila saya berduet dengan Evan, kami membutuhkan seorang gelandang bernaluri bertahan untuk membantu. Namun, kami bermain dengan 4-4-2. Saya dan Evan harus saling membantu.
Anda lebih suka peran bertahan atau menyerang? 
Tidak ada pilihan khusus. Saya bisa bermain di delapan posisi berbeda. Bagi saya, tidak masalah saya bermain di sayap, tengah, atau belakang.
Terakhir, Anda merupakan pemain asing dengan perbedaan gaya dan mungkin kualitas berbeda. Apa yang bisa diharapkan suporter Indonesia dari seorang Stefano Lilipaly?
Saya akan memberikan sesuatu ekstra dengan gaya yang berbeda. Kami juga memiliki beberapa pemain bagus di Indonesia. Semoga saya menjadi sosok penting dan mungkin bisa mencetak gol.

Timnas Indonesia Ikuti "Mannequin Challenge"

Timnas Indonesia Ikuti "Mannequin Challenge"
Aksi gelandang Persib, Zulham Zamrun, dalam sesi seleksi timnas tahap kedua di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (16/8/2016).

Media Bola - Demam tantantan manekin atau "mannequin challenge" tidak hanya terjadi di klub-klub besar seperti Borussia Dortmund, Bayern Muenchen, dan Juventus.

Tim nasional Indonesia pun punya gaya tersendiri saat beraksi ala patung. Hal tersebut diketahui dari sebuah video dari akun Instagram winger tim nasional Indonesia, Zulham Zamrun.
Mannequin challenge ala timnas ini diikuti sejumlah pemain seperti  Zulham, Boaz Solossa, Hansamu Yama, Kurnia Meiga, Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, Rizky Pora, Manahati Lestusen, Beny Wahyudi, dan Abduh Lestaluhu.
Aksi ini direkam saat mereka berada di hotel tempat menginap saat pemusatan latihan di Karawaci, Tangerang.

Video dimulai dengan aksi Boaz yang sedang "membeku" dengan memegang telepon genggamnya. Irfan Bachdim terlihat totalitas berperan membersihkan lantai dengan memegang penyedot debu.

Sang aktor utama Zulham berdiri di depan pintu kamar hotel sambil bersalaman dengan Manahati Lestusen.

Hingga Senin (14/11/2016) sore, video ini sudah ditonton sekitar 67 ribu kali dengan 298 komentar. 


Mannequin challenge ini awalnya ramai di Amerika Serikat. Bintang klub basket Golden State Warriors, Stephen Curry, juga demam #mannequinchallenge.

Pebasket berusia 28 tahun tersebut mengunggah video yang menunjukkan ekspresinya saat dia berubah menjadi patung bersama orang-orang yang berada di restoran. Video Curry ini sudah ditonton sekitar 1,1 juta orang.

Selain itu, salah satu tim NFL The Dallas Cowboys berpose ala manekin saat mereka berada di pesawat.

Fenomena tantangan berpose ala manekin ini mengingatkan kita terhadap tantangan mandi es atau ice bucket challange yang sempat heboh beberapa waktu lalu.

Sejumlah tokoh ternama, termasuk atlet, artis, hingga pengusaha, belakangan ini ramai-ramai ikut serta dalam tantangan mandi es.

Dalam tantangan tersebut, orang yang ikut serta akan menerima siraman air es di kepalanya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan dana dan kesadaran publik pada penyakit amytrophic lateral sclerosis (ALS).

ALS yang dikenal juga dengan penyakit Lou Gehrig merupakan penyakit neurodegeneratif progresif yang menyerang sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang, khususnya saraf motorik.
Sebelumnya lagi, ada demam Harlem Shake. Mereka yang ikut tertantang bertingkah "liar" pada sebagian akhir lagu. 
 Lini Belakang Timnas Masih Kurang Solid


Ibrahimovic Mengidolakan Ronaldo

Foto: Koichi Kamoshida/Getty Images
Foto: Reuters / Darren Staples

Media Bola - Manchester Zlatan Ibrahimovic telah menjalani kariernya dengan gemilang. Bomber Manchester United itu mengaku mengiolakan pesepakbola legendaris Brasil, Ronaldo.

Ronaldo telah memenangi dua Piala Dunia pada 1994 dan 2002 dengan mencetak 62 gol dalam 98 penampilannya dalam seragam Brasil. Dia juga menjadi pemain terbaik dunia versi FIFA sebanyak tiga kali (1996, 1997, 2002).

Setelah pindah ke Eropa, Ronaldo juga telah mengukir prestasi bersama klub-klub yang dibelanya. Bersama Barcelona dan Real Madrid, Ronaldo mendapatkan dua medali juara La Liga, dan satu Copa del Rey. Sedangkan dengan Inter Milan, dia pernah menjuarai Piala UEFA.

Sementara itu, Ibra juga berhasil membawa Ajax, Inter, AC Milan, Barcelona, Paris St. Germain dan Juventus meraih gelar juara. Pesepakbola berusia 35 tahun itu mengungkapkan, dirinya terinspirasi Ronaldo ketika masih remaja.

"Kurasa Ronaldo dulu fenomenal," seru penyerang Manchester United itu kepada United Review, yang dilansir Sky Sports. "Dia adalah pemain yang apapun dia lakukan menjadi ... 'wow'! Dia bisa melakukan sebuah hal sulit dan itu menjadi ajaib."

"Dia akan mengambil bola dan seperti dia berkata 'Aku akan membereskannya sekarang'. Anda tidak memiliki tipe pesepakbola seperti itu sebelumnya dan Anda tidak memilikinya sekarang. Dia tidak ada lagi."

"Sebagai pesepakbola muda aku menyaksikan dia dan berkata pada diriku sendiri 'Aku ini bisa seperti itu' ... pemain yang membuat perbedaan, cahaya yang bersinar, sesederhana itu saja," imbuh Ibra.