Loading...
Tampilkan postingan dengan label Daerah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daerah. Tampilkan semua postingan

Polisi Kejar 15 DPO Terkait Kerusuhan di Penjaringan


Media Indo - Polda Metro Jaya sudah menetapkan 11 tersangka kasus kerusuhan di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11/2016). Polisi juga menetapkan 15 daftar pencarian orang (DPO).

"Jadi ada 15 yang kita amankan kemudian yang cukup bukti. Kita amankan sebagai tersangka ada 11, sisanya dipulangkan. Ada 15 yang dijadikan DPO," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Minggu (6/11/2016).

Tersangka tersebut melakukan beberapa tindakan saat kerusuhan di Gedong Panjang. Mereka langsung diamankan setelah kejadian tersebut.

"Kasus penjarahan dan penggunaan kekerasan terhadap orang maupun barang. Kemudian ada juga kasus penyerangan terhadap anggota dengan TKP di Gedong Panjang," kata Awi.

Seluruh tersangka merupakan pelaku dari di beberapa kejadian seperti Penjarahan di Alfamart, dan Indomaret. Perusakan sepeda motor seorang wartawan, dan pengeroyokan terhadap Kompol Sukmono.

Awi pun membenarkan bahwa pihak kepolisian menggunakan peluru karet dalam insiden ini. Dia menjelaskan pihak kepolisian sudah mengeluarkan peringatan.

"Kita sudah melakukan peringatan terus mereka pelaku kriminal. Mereka melakukan penjarahan, pencurian, dan kekerasan. Pembakaran motor, Halte dan rusak beberapa toko," kata Awi. (dtk)

Polisi Kejar 15 DPO Terkait Kerusuhan di Penjaringan


Blog Tausiah - Polda Metro Jaya sudah menetapkan 11 tersangka kasus kerusuhan di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/11/2016). Polisi juga menetapkan 15 daftar pencarian orang (DPO).

"Jadi ada 15 yang kita amankan kemudian yang cukup bukti. Kita amankan sebagai tersangka ada 11, sisanya dipulangkan. Ada 15 yang dijadikan DPO," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Minggu (6/11/2016).

Tersangka tersebut melakukan beberapa tindakan saat kerusuhan di Gedong Panjang. Mereka langsung diamankan setelah kejadian tersebut.

"Kasus penjarahan dan penggunaan kekerasan terhadap orang maupun barang. Kemudian ada juga kasus penyerangan terhadap anggota dengan TKP di Gedong Panjang," kata Awi.

Seluruh tersangka merupakan pelaku dari di beberapa kejadian seperti Penjarahan di Alfamart, dan Indomaret. Perusakan sepeda motor seorang wartawan, dan pengeroyokan terhadap Kompol Sukmono.

Awi pun membenarkan bahwa pihak kepolisian menggunakan peluru karet dalam insiden ini. Dia menjelaskan pihak kepolisian sudah mengeluarkan peringatan.

"Kita sudah melakukan peringatan terus mereka pelaku kriminal. Mereka melakukan penjarahan, pencurian, dan kekerasan. Pembakaran motor, Halte dan rusak beberapa toko," kata Awi. (dtk)

Kampanye Lagi, Ahok Di Tolak Lagi, Kali ini Giliran Warga Kosambi Tolak Ahok Walau Ada Water Canon


Media Indo - Aksi penolakan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus menjalar ke sejumlah wilayah dui DKI Jakarta.

Kali ini, giliran warga Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat yang menolak kedatangan Ahok yang hendak meresmikan Posko Pemenangan Ahok dan Pagelaran Wayang Kulit di perbatasan Kalideres Jakarta Barat, Sabtu (5/11/2016).

Sekelompok massa dari gabungan ormas Islam dan masyarat sekitar berbatasan dengan komplek Green Like City. Mereka berhasil menguasai lokasi peresmian sesaat sebelum Ahok tiba.

Mereka membentangkan tulisan penolakan terhadap Ahok, seperti 'Menolak Kedatangan Ahok', Tolak Penista Agama', dan 'Ahok Sumber Konflik Warga Jakarta.

Kali ini, Ahok mendapat pengamanan lebih ketat dari biasanya. Pasukan pengamanan yang berasal dari tim gabungan terlihat bersiaga di sekitar lokasi peresmian, lengkap dengan sebuah mobil water canon. (ts)

Kampanye Lagi, Ahok Di Tolak Lagi, Kali ini Giliran Warga Kosambi Tolak Ahok Walau Ada Water Canon


Blog Tausiah - Aksi penolakan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus menjalar ke sejumlah wilayah dui DKI Jakarta.

Kali ini, giliran warga Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat yang menolak kedatangan Ahok yang hendak meresmikan Posko Pemenangan Ahok dan Pagelaran Wayang Kulit di perbatasan Kalideres Jakarta Barat, Sabtu (5/11/2016).

Sekelompok massa dari gabungan ormas Islam dan masyarat sekitar berbatasan dengan komplek Green Like City. Mereka berhasil menguasai lokasi peresmian sesaat sebelum Ahok tiba.

Mereka membentangkan tulisan penolakan terhadap Ahok, seperti 'Menolak Kedatangan Ahok', Tolak Penista Agama', dan 'Ahok Sumber Konflik Warga Jakarta.

Kali ini, Ahok mendapat pengamanan lebih ketat dari biasanya. Pasukan pengamanan yang berasal dari tim gabungan terlihat bersiaga di sekitar lokasi peresmian, lengkap dengan sebuah mobil water canon. (ts)

Didemo Ormas Islam, Begini Respon Kantor Berita Metro TV.

Didemo Ormas Islam, Begini Respon Metro TV.

Media-Indo INFO - Puluhan orang dari berbagai elemen ormas Islam mendatangi kantor Biro Metro TV di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/11/2016). 

Mereka menuding televisi swasta itu tidak berimbang memberitakan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Thajaja Purnama alias Ahok.

"Kami menilai, selama ini pemberitaan di Metro TV tidak berimbang," kata Sekretaris Gerakan Anti Penistaan Agama Islam Sumatera Utara, Eka Putra Zein, Sabtu (5/11/2016) sore.

Kepala Biro Metro TV Medan, Elvarina Hidayat, menemui massa pendemo. Ia memastikan segera mungkin berkordinasi dengan pimpinan Metro TV di Jakarta.

"Sebelumnya terima kasih atas kedatangan bapak-bapak sekalian. Kami akan menampung semua aspirasi yang disampaikan. Setelah ini, saya akan berkordinasi dengan Metro TV di Jakarta," kata Elvarina.

Ia mengatakan, tidak ada niat sedikit pun Metro TVmenyampaikan informasi yang tidak berimbang. Begitu pun, tuntutan ormas Islam akan menjadi koreksi bagi Metro TV.

Setelah mendengar keterangan Kabiro Metro TV Medan, pendemo akhirnya bubar. Kapolrestabes Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, turut hadir di lokasi mendampingi massa aksi.

Guna menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, polisi menyiagakan truk di dekat kantor Metro TV. Beberapa petugas intel tampak menyebar di seputaran Jl HM Yamin, memantau kedatangan ormas Islam.[tribun]

Didemo Ormas Islam, Begini Respon Kantor Berita Metro TV.

Didemo Ormas Islam, Begini Respon Metro TV.

POSMETRO INFO - Puluhan orang dari berbagai elemen ormas Islam mendatangi kantor Biro Metro TV di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/11/2016). 

Mereka menuding televisi swasta itu tidak berimbang memberitakan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Thajaja Purnama alias Ahok.

"Kami menilai, selama ini pemberitaan di Metro TV tidak berimbang," kata Sekretaris Gerakan Anti Penistaan Agama Islam Sumatera Utara, Eka Putra Zein, Sabtu (5/11/2016) sore.

Kepala Biro Metro TV Medan, Elvarina Hidayat, menemui massa pendemo. Ia memastikan segera mungkin berkordinasi dengan pimpinan Metro TV di Jakarta.

"Sebelumnya terima kasih atas kedatangan bapak-bapak sekalian. Kami akan menampung semua aspirasi yang disampaikan. Setelah ini, saya akan berkordinasi dengan Metro TV di Jakarta," kata Elvarina.

Ia mengatakan, tidak ada niat sedikit pun Metro TVmenyampaikan informasi yang tidak berimbang. Begitu pun, tuntutan ormas Islam akan menjadi koreksi bagi Metro TV.

Setelah mendengar keterangan Kabiro Metro TV Medan, pendemo akhirnya bubar. Kapolrestabes Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, turut hadir di lokasi mendampingi massa aksi.

Guna menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, polisi menyiagakan truk di dekat kantor Metro TV. Beberapa petugas intel tampak menyebar di seputaran Jl HM Yamin, memantau kedatangan ormas Islam.[tribun]