Loading...
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan

5 Fakta tentang Kanker Paru yang Perlu Anda Tahu

Gambar Ilustrasi
Media Health - Paru-paru merupakan organ yang sangat penting dalam sistem pernapasan manusia. Bagian ini ternyata juga tak bebas dari serangan sel kanker.
Dokter dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi-FKUI RSUP Persahabatan, dr Jamal Zaini PhD, SpP (K) menjelaskan, kanker paru adalah kanker yang awal mulanya langsung menyerang bagian paru.
"Ada kanker lain yang menyebar ke paru-paru, itu tidak kita sebut kanker paru. Kanker paru itu asalnya dari jaringan paru," ujar Jamal di RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Pada bulan kesadaran kanker paru, mari kita lebih mengenal tentang kanker paru.
1. Kanker paling mematikan
Kanker paru memang bukan jenis kanker yang paling banyak diderita. Tetapi, angka kematian akibat kanker paru paling tinggi dibanding penyakit kanker lainnya.
Misalnya, dari 100 orang pasien kanker paru di tahun pertama, sampai tahun kelima hanya dua orang yang bertahan hidup.
"Kanker yang paling banyak menyerang laki-laki itu kan prostat dan kolon. Pada perempuan ada kanker payudara dan serviks. tapi yang paling sering menimbulkan kematian adalah kanker paru," kata Jamal.
2. Mayoritas pasien kanker paru adalah perokok
Jamal mengungkapkan, dari total jumlah pasien kanker paru yang ada, 80 persen adalah perokok. Merokok memang menjadi faktor risiko utama terjadinya kanker paru.
Zat yang bersifat karsinogenik dari kandungan asap rokok perlahan akan merusak paru-paru dan mengembangkan sel kanker. "Perokok 21 kali lipat berisiko kanker paru dibanding yang tidak merokok," ujar Jamal.
3. Ditemukan saat stadium lanjut
Butuh waktu lama untuk terjadinya kanker paru. Sayangnya, menurut Jamal, sekitar 80 persen kasus kanker paru ditemukan pada stadium 3 dan 4.
Hal ini menjadi salah satu penyebab rendahnya angka harapan hidup pasien kanker. Banyak pasien yang tidak sadar telah mengidap kanker paru dan mengabaikan gejalanya.
4. Gejala mirip penyakit TB
Jamal mengungkapkan, penyakit kanker paru awalnya sering kali dikira infeksi kuman tuberkulosis (TB). Sebab, gejala kanker paru dan tuberkulosis sangat mirip, yaitu batuk-batuk, sesak, cepat lelah, dan penurunan berat badan.
Gejala tersebut pun sering kali diabaikan sehingga baru diketahui saat sudah stadium lanjut. Jangan anggap sepele gejala yang mucul, apalagi jika memiliki faktor risiko.
5. Kasus kanker paru di Indonesia terus meningkat
Jumlah pasien kanker paru di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Jamal mengungkapkan, tahun 2000 ditemukan 273 kasus per tahun. Kemudian tahun 2009 menjadi 938 kasus. Saat ini terdapat sekitar 1000 kasus baru kanker paru per tahun.
"Kebanyakan pasiennya laki-laki perokok. Sebanyak 25 persen bukan perokok," kata Jamal.
Peningkatan itu juga diduga karena tingginya konsumsi rokok di Indonesia dan gaya hidup yamg semakin tidak sehat.
Jamal mengungkapkan, dalam penelitian di Amerika Serikat, peningkatan kasus kanker paru selalu diikuti dengan peningkatan angka perokok.
"Konsumsi rokok tinggi, lihat 20 sampai 30 tahun lagi kasus kanker parunya juga banyak," ungkap Jamal.

Ejakulasi Tertunda yang Bikin Sengsara

Gambar Ilustrasi

Media Health - Ejakulasi tertunda bukan pertanda perkasa. Sebaliknya, kondisi ini bisa jadi pertanda ada masalah pada tubuhnya.
Pria mana yang ingin mengalami ejakulasi dini? Setiap pria pastinya setengah mati mencari cara untuk memperlama ejakulasi. Alasannya jelas, agar disebut perkasa oleh pasangan.
Ada satu kondisi dimana pria sulit mengalami ejakulasi. Kondisi ini disebut ejakulasi tertunda atau delayed ejaculation.
Biasanya, kehadiran delayed ejaculation tak disadari oleh penderitanya. Bahkan beberapa pria menganggap ini anugerah karena dirinya tak mudah mengalami ejakulasi.
MA (32), merasa dirinya perkasa karena mampu bercinta lebih dari satu jam. Pria yang bekerja di kawasan Slipi ini terbilang sulit mengalami ejakulasi.
“Memang seharusnya begitu kan? Makin lama, pasangan makin puas,” ujar MM bangga.
Sebaliknya, FI (30), yang merupakan pasangan MM berpendapat sebaliknya. Wanita yang bekerja di kawasan Thamrin ini mengatakan, kalau dirinya kerap merasa frustasi bila pasangannya tak kunjung mencapai puncak kenikmatan.
“Bingung memikirkan cara agar pasangan puas. Sudah sampai satu jam masih belum selesai. Lagipula bikin lelah badan,” ungkap FI.
Tak dipungkiri, ejakulasi tertunda bisa menyebabkan masalah pada keharmonisan rumah tangga. Selain itu, pasangan tersebut bisa sulit memperoleh keturunan. Logikanya, jika si pria tidak mengalami ejakulasi maka tidak akan terjadi pembuahan.
Bicara soal waktu yang dibutuhkan untuk mengalami ejakulasi, Journal of Sexual Medicine mencatat bahwa rata-rata pria butuh waktu sekitar lima menit untuk mengalami ejakulasi. Belum ada patokan waktu yang resmi mengenai ejakulasi tertunda.
Meski demikian, Tobias Kohler, M.D, M.P.H, ahli urologi dari Southern Illinois University School of Medicine memiliki patokan tersendiri. Tobias berpendapat jika seorang pria belum ejakulasi setelah 20 menit bercinta, kemungkinan ia mengalami ejakulasi tertunda.
Penyebab ejakulasi tertunda pun beragam. Yang paling umum ditemui adalah masalah pada sistem saraf yang diakibatkan penyakit seperti diabetes atau multiple sclerosis sampai efek penuaan.
“Beberapa jenis obat juga bisa menyebabkan kondisi ini. Terutama obat yang berkaitan dengan sistem saraf pusat. Obat anti depresi atau penenang termasuk penyumbang terjadinya ejakulasi tertunda. Masalah hormon dan psikologi turut diperhitungkan sebagai penyebab ejakulasi tertunda,” papar Tobias seperti dikutip dari situs menshealth.com.
Penangannya yang tepat terhadap ejakulasi tertunda adalah menemui ahli medis yang tepat. Dalam hal ini, Tobias menyarankan agar pasien pertama kali menemui ahli urologi.
“Dari situ bisa dicari akar masalahnya dan dicari penanganan yang tepat,” imbuh Tobias.

6 Fakta soal Cairan Pembersih Kuman SHARE

Gambar Ilustrasi
Media Health - Takut berlebihan pada kuman alias germophobia adalah fenomena yang sering terlihat belakangan ini. Kita sering menjumpai banyak tempat umum yang disediakan hand sanitizer dispenser.
Kita menggunakan berbagai produk antikuman untuk menghindari bakteri, virus, jamur. Apakah cairan pembersih kuman ini baik untuk kita? Berikut ini sejumlah fakta penting untuk diketahui :
1. Tak ada yang lebih baik daripada cuci tangan
Sebelum diproduksi cairan pembersih kuman, cuci tangan merupakan perlindungan terbaik melawan kuman. Dokter bedah punya scrub roomdi mana mereka membersihkan tangan secara seksama sebelum melakukan operasi karena cairan pembersih kuman tak cukup. Jika ada pilihan cuci tangan, pilihlah cuci tangan.
2. Periksa kandungan alkoholnya
Label di cairan pembersih kuman mungkin mengatakan membunuh kuman. Kecuali kandungan alkoholnya 60 persen ke atas, cairan pembersih kuman itu tak ada gunanya. Anda bakal terkejut menemukan banyak produk pembersih kuman dengan pewangi harum ternyata tak memenuhi syarat kandungan alkohol.
3. Tak ada yang terlalu bersih
Dispenser pembersih tangan itu pasti sering digunakan banyak orang. Sebuah studi dari Northwestern University menemukan imunitas terhadap anak-anak dapat dipengaruhi oleh pembersih kuman ini. Sama halnya dengan sabun antibakteri yang mungkin mengganggu hormon-hormon kita.
Peneliti menemukan anak-anak mungkin terkena penyakit yang dapat dicegah setelah penggunaan jangka panjang. Lingkungan yang terlalu bersih dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga memperlemah mekanisme pertahanan tubuh. Moral dari cerita ini: Sedikit kotor ternyata baik untuk kesehatan kita.
4. Jangan digunakan pada luka
Ketika punya luka, hindari menggunakan cairan pembersih kuman. Hindari juga krim antibiotik yang dijual bebas karena beberapa menyebabkan reaksi alergi di kulit. Kulit yang bermasalah merespon paling baik terhadap pembersih dan petroleum jelly (seperti Vaseline) untuk mempercepat penyembuhan luka.
5. Penggunaan berlebihan dapat merusak pertahanan kulit
Pembersih kuman berbasis alkohol membuat produk ini efektif melawan kuman tetapi juga mengiritasi kulit. Alkohol menghilangkan penghalang protein esensial dan lemak yang menyebabkan iritasi dan kekeringan di kulit. Cobalah melembabkan kulit untuk menghindari hal ini.
6. Jangan membersihkan sisa makanan
Mungkin Anda berpikir pembersih kuman yang dibawa ke mana pun dapat membersihkan kotoran yang terlihat dan tak terlihat. Sisa makanan yang mengandung lemak dan gula tak bakal hilang hanya dibersihkan dengan pembersih kuman. Kita butuh air dan sabun untuk membersihkan sisa makanan.

Tips Aman Olahraga Lari di Jalanan untuk Wanita

Gambar Ilustrasi
Media Health - Saat itu hari terang benderang dan Jeanette Jones mulai latihan lari. Perempuan asal Texas ini tak mengira hidupnya bakal berubah menjadi mimpi buruk.
Wanita berusia 39 tahun ini jogging di daerah sekitar rumahnya dan tak tahu ada pria yang parkir di seberang jalan. Pria itu memperhatikan dia dan bersembunyi menunggu beberapa blok di depan.
"Pria itu datang di ujung sebuah rumah dan menyerang di jalan. Saya langsung menyerang balik, menendang dan berteriak kencang sehingga orang-orang di dalam rumah mendengar teriakan saya di jalan," ceritanya.
Setelah beberapa menit bergelut, si penyerang menyadari Jones bukanlah target mudah dan ia pun lari.
Jones berhasil mengingat plat nomor mobil si penyerang. Polisi berhasil menangkap pria itu 20 menit kemudian. Belakangan diketahui dari polisi si penyerang ingin menariknya ke hutan untuk memperkosa.
Si penyerang mendapat hukuman 10 bulan penjara, tetapi bukan atas tuduhan percobaan perkosaan dan penculikan.
"Bahkan meskipun saya hanya mendapat luka ringan dari penyerangan, saya masih merasa stres dan cemas selama setahun setelah kejadian," aku Jones.
Menurut survei terbaru dari Wearsafe Labs, 34 persen wanita mengaku takut olahraga sendirian.
Rich Staropoli, mantan agen Secret Service mengatakan, serangan fisik secara statistik jarang. Tapi, serangan verbal terhadap wanita saat olahraga cenderung lazim. "Pengalaman saya, sering wanita dari segala usia disiuli, diteriaki ucapan tak nyaman, isyarat tubuh atau suara tak menyenangkan saat mereka olahraga," katanya.
Amy Nelson, wanita berusia 27 tahun dari Lacey, Washington pernah dikejar pria mabuk yang meneriakkan kata-kata kasar ketika ia sedang lari.
Pria itu terlalu mabuk untuk mengejar setengah blok, tetapi Nelson ketakutan dan harus mempertimbangkan strategi keluar untuk lari.
Kathy Bellisle, wanita berusia 44 dari Ontario, Kanada pernah diikuti pria saat latihan larian sampai ia berada di depan orang banyak dan mengancam akan menelpon polisi. Ia jadi takut lari di malam hari dan terus mengubah rute lari dan menghindari orang asing.
Sementara itu Lynda Benson, wanita 30 tahun dari Sonoma, California pernah diikuti pria naik mobil selama berminggu-minggu. Meskipun pria itu tak pernah berbicara, pria itu membuat ia meninggalkan rute lari favoritnya.
Jenis pelecehan seperti ini membuat wanita mengubah rutinitas mereka. Sekitar 50 persen wanita mengatakan terlalu takut jalan atau lari di malam hari di sekitar rumah sendirian, menurut Gallup Poll.
Survei oleh Stop Street Harasshment menemukan 11 persen wanita memilih latihan di gym, karena tak nyaman latihan di luar ruangan.
Staropoli mengerti ketakutan itu dan ia mengatakan wanita sebaiknya tak terpaksa mengubah kebiasaan olahraga karenanya.
"Secara statistik, Anda aman latihan di luar ruangan. Tetapi seperti situasi yang pernah dialami, menyadari lingkungan sekitar dan menerapkan strategi sederhana untuk keamanan merupakan kunci meneruskan aktivitas di luar ruangan," katanya.
Berikut ini tip keamanan saat olahraga di luar dari Starpoli :
1. Dengarkan intuisi
Jika sesuatu terasa tak benar, lakukan hal yang perlu dilakukan agar merasa nyaman, meski itu berarti harus menyebrang jalan untuk menghindari orang tertentu atau menghindari rute yang biasa dilakui karena tampak gelap dan sepi.
Pakailahlah baju dan sepatu lari yang berpendar dalam gelap ketika lari di malam hari.
2. Pakailah ponsel secara tersembunyi
Penyerang mungkin tak sadar orang yang diincar pakai ponsel yang mungkin sulit diakses saat bergulat dengan penyerang.
Tetapi, alat seperti ponsel mungkin jadi alat yang bisa membantu memberi tahu orang lain Anda sedang kesulitan.
3. Lari di tempat yang terang dan ramai
Jenis orang yang melecehkan perempuan olahraga di luar sepertinya menghindari segala sesuatu yang menarik perhatian orang-orang di sekitar.
Lampu jalan adalah sahabat buat wanita. Demikian pula taman yang penuh dengan orang.
4. Selalu beritahu orang lain ke mana Anda pergi
Beri tahu pula kapan akan kembali. Dengan begitu, mereka akan tahu harus ke mana untuk mencari ketika sesuatu terjadi.
5. Berteriak dan cari perhatian
Lakukan seperti Jones untuk melawan dan berteriak sekencang mungkin. Memang kedengaran berat.
Jones mengatakan ia masih lari setiap hari, karena ia menolak ketakutan menguasai dirinya dan menghindarkannya melakukan olahraga kesukaannya.

Mana Yang Lebih Sehat: Susu Kacang atau Susu Sapi?

Ganbar Ilustrasi
Media Health ⬌ Saat ini tersedia beragam jenis susu. Selain susu sapi, ada susu kedelai, mede, almond, dan santan kelapa. Manakah yang paling sehat?
"Tergantung perusahaan pembuatnya," kata Sara Haas, ahli gizi yang bicara atas nama Academy of Nutrition and Dietetics. "Saya meminta masyarakat untuk membaca label pada kemasan," tuturnya.
Penganut vegetarian mungkin lebih memilih susu dari tumbuhan daripada hewan. Namun ditilik dari kandungan nutrisi, studi terakhir yang dimuat di Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutritionmengkonfirmasi bahwa susu dari bahan nabati bervariasi dalam hal profil gizi.
Penulis jurnal tersebut merekomendasikan anak-anak untuk minum susu sapi, kecuali mereka yang punya alasan medis tak dapat minum susu sapi.
Satu gelas dengan susu sebanyak 220 gram susu sapi mengandung sekitar delapan gram protein dan sepertiga asupan kalsium yang disarankan. Susu sapi pun secara alami mengandung potasium dan vitamin B12 selain juga diperkaya vitamin A dan D.
Dari sisi gizi, susu berbasis nabati, selain susu kedelai, tak ada yang mengandung lebih dari satu gram protein. Kecuali susu itu memang diperkaya protein.
Susu kedelai kerap mengandung protein sebanyak susu sapi, tetapi tak mengandung kalsium. Kendati ada, juga susu kedelai yang diperkaya kalsium.
Santan atau susu kelapa mungkin termasuk yang paling miskin gizi. Tak ada kandungan protein. Santan pun hanya mengandung sedikit kalsium.
Susu seperti almond dan mede memang mengandung protein dan mede mengandung kalsium. Sayangnya, kedua nutrisi itu hilang selama pemrosesan.
Untuk mendongkrak profil gizinya, beberapa produsen memperkayanya untuk meningkatkan kandungan protein, kalsium fosfat atau kalsium karbonat serta vitamin.
Namun saat ini, para ahli masih memperdebatkan apakah tambahan gizi itu diserap dan digunakan secara efisien oleh tubuh seperti halnya nutrisi yang terkandung secara alami dalam makanan.
Kalsium yang ada di susu sapi memang secara alami ada di dalamnya dan diserap lebih baik oleh tubuh.
"Susu sapi mengandung laktosa dan kasein yang membantu meningkatkan penyerapan kalsium dan kalsium membantu penyerapan vitamin D," kata Sina Gallo, asisten profesor nutrisi dan makanan di George Mason University.
"Ada sinergi di antara makanan-makanan itu. Semuanya bekerja sama," katanya.
Jumlah vitamin D dalam minuman berbasis nabati itu bervariasi. Studi dari 2014 terhadap 2.831 anak menemukan, anak yang minum susu non sapi memiliki kadar vitamin D dalam darah yang lebih rendah dibandingkan yang minum susu sapi.
Terdapat zat tambahan lain pula dalam minuman berbasis nabati. Zat seperti guar gum, xanthan gum atau carrageenan sering ditambahkan untuk menambah kelezatan dan kelembutan minuman itu.
Beberapa zat tambahan itu berhubungan dengan reaksi alergi atau masalah pencernaan. FDA sudah memperingatkan bahaya memberikan minuman mengandung xanthan gum kepada balita.
Kandungan lemak, gula dan pemanis serta kalori pun harus dipertimbangkan. Kandungan itu cukup tinggi pada minuman berbasis tumbuhan.

Biasakan Anak Anda Makan Sambil Duduk

Gambar Ilustrasi



Media Health ⬌ Tak sedikit orangtua ataupun pengasuh anak yang membiarkan anak makan sambil menonton TV. Ada juga yang memberikan makan kepada anak sambil mengajaknya berjalan-jalan ke taman. Benarkah cara memberikan makan seperti itu?
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR(K) menuturkan, anak seharusnya diajarkan makan sambil duduk di kursi makan.
Hal ini bisa dilakukan sejak anak mulai mengenal makanan pendamping ASI (MPASI). Sebab, pemberian makan seharusnya menjadi proses pembelajaran bagi anak.
"Kalau sambil jalan-jalan ke taman atau sambil nonton TV, anak hanya akan belajar makan itu membuka dan menutup mulut saja. Jadi makan itu enggak hanya plek masuk mulut. Banyak proses pembelajaran," kata Luh di sela-sela seminar Promina Meet the Expert beberapa waktu lalu.
Luh mengatakan, pemberian makan kepada anak merupakan bagian dari stimulasi tumbuh kembangnya. Stimulasi bisa diberikan mulai dari pemilihan tekstur makanan yang tepat dengan usia anak, variasi rasa, bergizi, hingga komunikasi dengan orangtua.
Hal senada dikatakan okter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K). Damayanti mencontohkan, stimulasi bisa diberikan ibu ketika menyuapi anak dengan mengenalkan jenis makanan yang diberikan.
"Memberi makan ke anak itu stimulasi. Ibunya harus komunikasi sama anak, misalnya ini loh yang namanya wortel," ujar Damayanti.
Saat usia 6 bulan, anak mulai belajar mempersepsikan sesuatu yang ia lihat. Stimulasi yang baik bisa mencegah anak susah makan, tidak suka makan sayur, atau terlalu pilih-pilih makanan.
Konsultan Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, dr. Tjhin Wiguna, Sp. KJ(K) menambahkan, jika pemberian makan selalu sambil menonton TV atau bermain di taman, stimulasi yang diberikan tidak akan optimal.
"Kalau anak dibiasakan makan sambil nonton TV, nanti dia enggak mengerti ini proses makan," kata Tjhin.
Kebiasaan buruk itu juga bisa dibawa anak sampai memasuki usia sekolah. Masalahnya, banyak orangtua beralasan tidak memiliki waktu untuk memberikan stimulasi saat anak makan. Mengenai hal ini, Luh berpendapat, tidak ada alasan tidak punya waktu jika ingin tumbuh kembang anak optimal.
Anak memiliki periode emas, yaitu 1000 hari pertama kehidupan. Periode emas ini harusnya dimanfaatkan orangtua untuk memberikan stimulasi dan pola asuh yang baik untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Ingat, periode emas itu hanya satu kali dimiliki anak seumur hidupnya.