Loading...
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Antasari Azhar Bebas 10 November Jam 10.10 WIB


Media Indo - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar dipastikan bebas pada 10 November nanti. Sejumlah acara akan dilakukan dalam rangka menyambut kembalinya Antasari ke masyarakat.

"Bebas pada 10 November 2016 pukul 10.10 WIB," kata pengacara Antasari, Boyamin Saiman saat dihubungi detikcom, Minggu (6/11/2016).

Atas bebasnya Antasari, sejumlah acara akan dilakukan di dalam LP Tangerang. Yaitu malam syukuran dengan menyembelih kambing pada Senin (7/11) malam, pengajian di dalam LP pada Selasa (8/11) dilanjutkan dengan pentas seni dari para narapidana.

"Pada 9 November kami ke Kakanwilkum HAM Banten di Serang untuk melaporkan dan membereskan administrasi keluar Lapas," ucap Boyamin.

Keesokan harinya atau tepat 10 November 2016 pukul 10.10 WIB, Antasari secara resmi keluar penjara dengan status orang bebas. 

"Keluar LP langsung disambut rebana dan anak yatim," ujar Boyamin.

Antasari dihukum 18 tahun penjara terkait kematian Nasrudin Zulkarnaen. Kematian ini menimbulkan tanda tanya, benarkan Antasari sebagai otak pelaku pembunuhan itu. Hakim agung Prof Dr Surya Jaya menjadi satu-satunya hakim yang tak yakin Antasari menjadi otak pelaku perbuatan itu.

"Keterangan Sigit yaitu 'Terdakwa bilang harus ada tindakan konkrit untuk menyelesaikan teror, ancaman', tidak dapat dikatakan suatu bentuk penganjuran. Makna kalimat itu agar supaya dilakukan tindakan nyata untuk memberi rasa aman bagi Antasari terlepas dari teror atau ancaman. Hal ini penting menyangkut niat dan pertanggungjawaban pidana," ujar hakim agung Prof Dr Surya Jaya dalam putusan kasasi. (dtk)

Antasari Azhar Bebas 10 November Jam 10.10 WIB


Blog Tausiah - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar dipastikan bebas pada 10 November nanti. Sejumlah acara akan dilakukan dalam rangka menyambut kembalinya Antasari ke masyarakat.

"Bebas pada 10 November 2016 pukul 10.10 WIB," kata pengacara Antasari, Boyamin Saiman saat dihubungi detikcom, Minggu (6/11/2016).

Atas bebasnya Antasari, sejumlah acara akan dilakukan di dalam LP Tangerang. Yaitu malam syukuran dengan menyembelih kambing pada Senin (7/11) malam, pengajian di dalam LP pada Selasa (8/11) dilanjutkan dengan pentas seni dari para narapidana.

"Pada 9 November kami ke Kakanwilkum HAM Banten di Serang untuk melaporkan dan membereskan administrasi keluar Lapas," ucap Boyamin.

Keesokan harinya atau tepat 10 November 2016 pukul 10.10 WIB, Antasari secara resmi keluar penjara dengan status orang bebas. 

"Keluar LP langsung disambut rebana dan anak yatim," ujar Boyamin.

Antasari dihukum 18 tahun penjara terkait kematian Nasrudin Zulkarnaen. Kematian ini menimbulkan tanda tanya, benarkan Antasari sebagai otak pelaku pembunuhan itu. Hakim agung Prof Dr Surya Jaya menjadi satu-satunya hakim yang tak yakin Antasari menjadi otak pelaku perbuatan itu.

"Keterangan Sigit yaitu 'Terdakwa bilang harus ada tindakan konkrit untuk menyelesaikan teror, ancaman', tidak dapat dikatakan suatu bentuk penganjuran. Makna kalimat itu agar supaya dilakukan tindakan nyata untuk memberi rasa aman bagi Antasari terlepas dari teror atau ancaman. Hal ini penting menyangkut niat dan pertanggungjawaban pidana," ujar hakim agung Prof Dr Surya Jaya dalam putusan kasasi. (dtk)

Digantikan JK, Guru Besar Universitas Pertahanan : "Jokowi Sudah Lelah Dibebani Ahok"

Guru Besar Universitas Pertahanan : "Jokowi Sudah Lelah Dibebani Ahok"

Media-Indo INFO - Guru Besar Universitas Pertahanan Salim Said melihat Presiden Joko Widodo sudah lelah dibebani oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sehingga menyerahkan penerimaan pihak demonstrasi 4 November kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Kesan saya, tekanan kepada Jokowi gara-gara Ahok begitu kuat, sehingga Jokowi sudah cape (lelah) membela Ahok," ujar Salim dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Pemeriksaan Ahok terkait dugaan penistaan agama akan dilakukan dalam waktu dua minggu, kata Salim, penyataan itu bukan keluar dari Jokowi melainkan Jusuf Kalla didampingi pejabat-pejabat pemerintahan.

"‎Sebagai orang yang mempelajari politik, Jokowi ini melepas tangan atau kata lain cuci tangan. Ini nasi kamu (Ahok), kamu terlalu banyak mintanya, saya (Jokowi) capek," ujar Salim.

Menurut Salim, agenda Jokowi menjalankan roda pemerintahan bukan hanya di Jakarta tetapi seluruh wilayah lainnya di Indonesia, bahkan program yang berjalan di Ibukota saat ini merupakan ide Jokowi.

‎"Apa yang dikerjakan Ahok itu ide Jokowi, Ahok banyak musuh jadi cape Jokowi. Ahok itu baik, cuman mulutnya aja," ucap Salim.[tribun]

Digantikan JK, Guru Besar Universitas Pertahanan : "Jokowi Sudah Lelah Dibebani Ahok"

Guru Besar Universitas Pertahanan : "Jokowi Sudah Lelah Dibebani Ahok"

POSMETRO INFO - Guru Besar Universitas Pertahanan Salim Said melihat Presiden Joko Widodo sudah lelah dibebani oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sehingga menyerahkan penerimaan pihak demonstrasi 4 November kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Kesan saya, tekanan kepada Jokowi gara-gara Ahok begitu kuat, sehingga Jokowi sudah cape (lelah) membela Ahok," ujar Salim dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Pemeriksaan Ahok terkait dugaan penistaan agama akan dilakukan dalam waktu dua minggu, kata Salim, penyataan itu bukan keluar dari Jokowi melainkan Jusuf Kalla didampingi pejabat-pejabat pemerintahan.

"‎Sebagai orang yang mempelajari politik, Jokowi ini melepas tangan atau kata lain cuci tangan. Ini nasi kamu (Ahok), kamu terlalu banyak mintanya, saya (Jokowi) capek," ujar Salim.

Menurut Salim, agenda Jokowi menjalankan roda pemerintahan bukan hanya di Jakarta tetapi seluruh wilayah lainnya di Indonesia, bahkan program yang berjalan di Ibukota saat ini merupakan ide Jokowi.

‎"Apa yang dikerjakan Ahok itu ide Jokowi, Ahok banyak musuh jadi cape Jokowi. Ahok itu baik, cuman mulutnya aja," ucap Salim.[tribun]

Provokator Mengaku Kader HMI, Ketua HMI : Kader Kami Tak Ada yang Beragama Kristen.

Provokator Mengaku Kader HMI, Ketua HMI : Kader Kami Tak Ada yang Beragama Kristen.

Media-Indo INFO - Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir menyesalkan adanya tudingan yang menyebutkan provokator aksi 4 November adalah anggotanya. Ia juga memastikan orang yang diamankan polisi sebagai terduga provokator. "Pria bernama Ferdinand yang mengaku dari HMI bukanlah kader kami," kata Mulyadi.

Terkait klaim Ferdinand yang diamankan polisi atas dugaan memprovokasi massa aksi damai menuntut penyelesaian kasus dugaan penistaan Islam oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Mulyadi membeberkan analisisnya. Ia mengungkapkan tidak ada kader Himpunan Mahasiswa Islam yang beragama Kristen, seperti yang tertera di kartu tanda penduduk milik Ferdinand. "Saya tanyakan ke seluruh cabang soal orang ini dan tidak ada yang mengenal," ujar Mulyadi.

Tentang bendera HMI yang diusung terduga provokator, Mulyadi menjelaskan bendera dan tiang bambu miilk kadernya tidaklah sama. Setelah mencermati foto-foto kejadian, ia menemukan sejumlah perbedaan antara properti HMI dengan yang dibawa oknum tersebut. 

Mulyadi mengungkapkan pihaknya hanya membuat 50 bendera berwarna hijau tua. Sebagai tonggaknya, kader HMI menggunakan bambu belah setinggi 1,2 meter. "Nah,kalau di foto ini kan warnanya beda, bendera hijau muda dengan tiang bambu bulat," kata Mulyadi dalam konferensi pers, Sabtu (5/11) di Jakarta.[republika]

Provokator Mengaku Kader HMI, Ketua HMI : Kader Kami Tak Ada yang Beragama Kristen.

Provokator Mengaku Kader HMI, Ketua HMI : Kader Kami Tak Ada yang Beragama Kristen.

POSMETRO INFO - Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir menyesalkan adanya tudingan yang menyebutkan provokator aksi 4 November adalah anggotanya. Ia juga memastikan orang yang diamankan polisi sebagai terduga provokator. "Pria bernama Ferdinand yang mengaku dari HMI bukanlah kader kami," kata Mulyadi.

Terkait klaim Ferdinand yang diamankan polisi atas dugaan memprovokasi massa aksi damai menuntut penyelesaian kasus dugaan penistaan Islam oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Mulyadi membeberkan analisisnya. Ia mengungkapkan tidak ada kader Himpunan Mahasiswa Islam yang beragama Kristen, seperti yang tertera di kartu tanda penduduk milik Ferdinand. "Saya tanyakan ke seluruh cabang soal orang ini dan tidak ada yang mengenal," ujar Mulyadi.

Tentang bendera HMI yang diusung terduga provokator, Mulyadi menjelaskan bendera dan tiang bambu miilk kadernya tidaklah sama. Setelah mencermati foto-foto kejadian, ia menemukan sejumlah perbedaan antara properti HMI dengan yang dibawa oknum tersebut. 

Mulyadi mengungkapkan pihaknya hanya membuat 50 bendera berwarna hijau tua. Sebagai tonggaknya, kader HMI menggunakan bambu belah setinggi 1,2 meter. "Nah,kalau di foto ini kan warnanya beda, bendera hijau muda dengan tiang bambu bulat," kata Mulyadi dalam konferensi pers, Sabtu (5/11) di Jakarta.[republika]