Loading...

5 Syarat Utama Agar Taubat di Terima Allah

Manusia terbukti menjadi tempatnya berbuat salah dan khilaf. Tak sedikit di antara mereka yang sadar telah melakukan dosa tetapi tetap melanjutkannya. Bakal tetapi, ada juga di antara mereka yang sadar dan segera bertaubat terhadap Allah.


Bertaubat bisa diartikan kembali taat terhadap Allah dan rugi dengan bersungguh-sungguh atas segala lakukanan dosa yang telah dilakukan selagi ini.  Mereka melakukan taubat dengan tujuan untuk memohon ampun terhadap Allah SWT. Sebaik-baiknya taubat merupakan mereka yang melakukan taubat nasuha alias taubat yang sesangatlahnya.

Allah SWT merupakan Dzat yang Maha Pengampun atas dosa-dosa Hamba-Nya. Bakal tetapi, nyatanya ada persyaratan tersendiri yang ditetapkan oleh Allah supaya taubat seorang muslim itu diterima. Apabila tak sesuai, maka tak diterimalah taubat tersebut. Berikut ini ulasan tentang lima syarat supaya taubat diterima.

1. Ikhlas sebab Allah Ta’ala


Hal pertama yang harus dilakukan supaya taubat diterima merupakan taubat tersebut harus dilakukan dengan hati yang ikhlas sebab Allah Ta’ala. Jadikan Allah SWT sebagai hal mutlak untuk bertaubat, jangan bertaubat hanya untuk riya’ alias bahkan sebab makhluk lain dan urusan duniawi yang ingin dicapainya. Bila orang tersebut melakukan taubat dengan ikhlas sebab Allah maka hal yang mendorongnya merupakan ketakwaan kepada-Nya, takut bakal siksaan-Nya, dan menginginkan pahala dari-Nya.

2. Menyesali yang Telah dilakukan


Menyesali dosa yang telah dilakukan menjadi syarat kedua yang bisa membikin suatu  taubat diterima oleh Allah SWT. 
Ketika seseorang rugii dan berkecewa atas lakukanan yang telah dilakukan maka ia bakal memandang bahwa lakukanan tersebut harus untuk ditinggalkan.

3. Berhenti Total dari Melakukan Dosa Tersebut

Syarat ketiga yang harus dipenuhi supaya taubat seseorang itu diterima merupakan berhenti total dosa tersebut. Ada orang yang ingin bertaubat tetapi tetap saja melakukan lakukanan dosa tersebut. Padahal sebetulnya apabila ia ingin sangatlah bertaubat, maka orang tersebut harus meninggalkan dan berhenti dari lakukanan doa dan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan ibadah terhadap Allah SWT.

Apabila dosa orang tersebut berupa tindakannya melakukan sesuatu yang diharamkan, maka ia harus segera cepat berhenti total dan menjauhinya. Tak sama dengan dosa yang berkaitan dengan makhluk, maka orang tersebut harus memberbagi hal-hak mereka tersebut alias meminta dihalalkan darinya.

4. Bertekad untuk tak Mengulanginya


Selain berhenti total dari lakukanan dosa itu, seseorang yang ingin bertaubat juga harus bertekad untuk tak mengulanginya lagi di masa yang bakal datang. Ia harus sanggup menanamkan dalam hatinya bahwa tak bakal mengulangi lakukanan maksiat itu dan dirinya telah bertaubat darinya.

5. Sesuai Waktunya


Syarat terbaru untuk diterimanya taubat merupakan hendaknya dilakukan pada waktu yang diperkenankan. Apabila lewat dari waktu tersebut maka taubat tak bakal diterima. Merupakan ketika ajal telah tiba maka tak bakal diterima lagi taubat orang tersebut.

Hal ini berdasarkan firman Allah. “Artinya : Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) sampai apabila datang ajal terhadap seseorang di antara mereka, (barulah) ia berkata, ‘Sesungguhnya saya bertaubat sekarang’, Dan tak (pula diterima taubat) orang- orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. “[An-Nisa':18].

Demikianlah ulasan tentang lima syarat taubat supaya diterima. Meskipun terkesan mudah, tetapi dalam pelaksaannya amatlah berat. Sebab setan rutin menggoda untuk menjerumuskan manusia supaya melakukan lakukanan dosa tersebut. Naudzubillah.


Sumber : Infoyunik.com

Inilah 5 Sebab Doa Kita Tidak di Kabulkan

Ada berbagai penyebab do’a kami tak dikabulkan oleh Allah s.w.t. Berikut ini berbagai di antaranya:


Pertama, do’a kami tak dijawab oleh Allah s.w.t sebab dosa kita. Ada hadist dari Rasulullah s.a.w dalam Sahih Muslim yang mengisahkan mengenai seseorang yang memperoleh rezeki dari jalan yang tak halal. Sebab dosa itulah, maka do’anya tak dikabulkan oleh Allah.

Kedua, kami mungkin meminta sesuatu yang haram. Umpama apabila kami berdo’a supaya dijadikan orang kaya jadi bisa menghamburkan uang untuk berjudi, kemungkinan do’a kami tak dikabulkan Allah. Ini dikarenakan kasih sayang Allah s.w.t terhadap kita. Dirinya melindungi kami dari dosa berjudi itu, sebabnya Allah tak mengabulkan do’a kita.

Ketiga, Allah s.w.t tahu bahwa apa yang kami minta sebetulnya tak baik. Kami mungkin berpikir bahwa apa yang kami minta itu baik, tapi Allah dengan kebijaksanaan-Nya tahu bahwa itu tak baik untuk kita. Umpama, kami berdo’a supaya bisa menikah dengan seseorang, tapi Allah tahu bahwa pernikahan ini sebetulnya tak baik bagi kita, sebab apabila kami melamar orang tersebut, maka rumah tangga kami bakal hancur sebab ketidaktepatan sifat dengan pasangan kita, serta ujung-ujungnya kami malah bercerai. Oleh sebabnya Allah tak mengabulkan do’a kita.

Keempat, Allah s.w.t sudah menyiapkan sesuatu yang lebih baik untuk kami di akhirat. Artinya, Allah s.w.t mungkin tak mengabulkan do’a kami sebab Allah s.w.t ingin memberbagi pahala yang jauh lebih baik bagi kami di akhirat.
.
Kelima, mungkin saja do’a kami masih dikabulkan tapi hanya ditunda. Serta Allah s.w.t menunda do’a kami sebab argumen tertentu. Umpama Allah s.w.t tahu bahwa ketika kami dengan cara konsisten berdo’a, maka kami terus dekat terhadap Allah. Sebabnya Allah s.w.t ingin supaya kami terus dekat kepada-Nya.

Alasan lain kenapa do’a kami ditunda mungkin sebab Allah s.w.t sedang menguji kita. Semacam yang disabdakan Rasulullah s.a.w bahwa ketika Allah mencintai seseorang, maka Allah bakal menguji orang tersebut. Apabila orang tersebut bersabar atas ujian yang dideritanya, maka Allah bakal meninggikan derajatnya serta memuliakannya. Jadi ketika kami tertimpa sebuahmusibah serta kami merasa tak menemukan jalan keluar, berprasangka baiklah terhadap Allah. Anggaplah ujian ini sebagai peluang untuk lebih mendekatkan diri terhadap Allah s.w.t

Wallahu’alam, semoga postingan ini berguna, insya Allah

Beginilah 7 Cara Setan Mengganggu Manusia Saat Shalat

Setan mempunyai ambisi untuk mengangkat sebanyk-tidak sedikitnya manusia bersamanya ke neraka. Taktik yang ditempuh pun bisa tak sama-beda. Untuk pemimpin dan pejabat dipakailah umpan korupsi dan khianat. Untuk ulama, Dai dan penceramah, dipakai muslihat ujub, bangga diri, arogan dan mekegunaaankan keluguan umat untuk mengambil kegunaaan duniawi. Sementara untuk orang-orang yang rajin beribadah, jangan dikira setan berhenti dan frustasi. Setan tetap bisa masuk dengan tutorial merusak amal ibadah tersebut.


Shalat menjadi incaran setan sebab shalat merupaan tiang agama. Shalat adalah rukun islam yang kedua sekaligus pembuktian Tauhid Lailahaillallah Muhammadurrasulullah. Seorang mukmin yang mengerjakan shalat dengan sempurna bakal menjadi momok bagi setan. Sebab shalat adalah pangkal kebaikan sehiangga bakal menjauhkannya dari lakukanan keji dan munkar. Apa saja kah bentuk gangguan setan dalam shalat?

1. Mengganggu Niat


Gangguan setan terhadap orang yang shalat sesungguhnya telah dimulai ketika Ia berniat shalat. Setan bakal membikinnya menunda shalat, jadi bakal luput keutamaan shalat diawal waktu. Bukan hanya itu, setan juga bakal mencari lubang untuk memalingkan niatnya yang tadinya sebab Allah menjadi sebab manusia semacam cari perhatian atasan, alias agar dianggap orang shaleh dan lain sebagainya yang telah tercemar ria.

2. Saat Takbiratul Ihram


Gangguan setan berlanjut ketika seseorang memasuki shalat. Seusai setan merusak niatnya, sasaran selanjutnya adalah merusak takbiratul ihram. Setan membisikan dalam hatinya, jadi manusia merasa khawatir apakah takbiratul ihram yang dilakukannya itu telah sah alias belum.

Tergolong tipu daya setan adalah dengan menimbulkan perasaan was-was ketika berwudhu, niat, alias saat takbiratul Ihram dalam shalat. Was-was itu membikin manusia tersiksa dan merasa tak enjoy.

3. Lupa Rakaat dan Wacana Shalat


Bentuk gangguan lain setan saat shalat adalah menimbulkan pikiran-pikiran lain diluar shalat. Entah barangnya yang hilang alias kegiatannya tadi sebelum shalat. Kadang tak hanya wacana yang lupa, namun jumlah rakaat yang sedang dikerjakan. Ia tak tau sedang berada di rakaat berapa dan berapa rakaat lagi yang harus dikerjakan.

Solusi apabila seorang mukmin ditimpa gangguan setan semacam ini adalah melakukan sujud sahwi. Sujud shawi adalah sujud ketika seseorang lupa rakaat, lupa rukun dan harus shalat. Rasulullah SAW bersabda

“Apabila salah seorang diantara kalian shalat, setan bakal datang kepadanya untuk menggodanya samapi Ia tak tahu telah berapa rakaat yang telah Ia kerjakan. Apabila salah seorang diantara kalian mengalami faktor itu, hendaklah Ia sujud dua kali saat Ia tetap duduk dan sebelum salam, seusai itu baru mengucapkan salam” (HR Bukhori dan Muslim)

Sedangkan gangguan lupa wacana dan gerakan, maka segeralah membaca ta'awudz, A`udzu billahi minas-syaitanir-rajimi dan meludah kekiri tiga kali. Rasulullah bersabda

“Itulah setan yang disebut khinzib. Apabila kalian 
merasakan kehadirannya, maka meludahlah kekiri tiga kali dan berlindunglah terhadap Allah. Aku pun melalukan faktor itu, dan Allah menghapus gangguan itu” (HR Muslim)

4. Shalat Terburu-Buru

Shalat yang dilakukan dengan terburu-buru bakal kehialangan dari tumakninah alias ketenangan yang adalah satu dari rukun shalat. Dan hilangnya salah satu rukun, bakal membikin shalat yang dilakukan bakal sia-sia. Rasulullah sempat memperoleh orang shalat dalam keadaan semacam ini. Rasul kemudian memerintahkannya untuk mengulangi lagi shalatnya hingga kemudian wacana dan gerakannya dilakukan dengan sempurna. Shalat yang dilakukan dengan kekhusukkan bakal memberbagi kegunaaan yang tak sedikit bagi seorang hamba baik dengan cara jasmani maupun rohani.

5. Melakukan Gerakan Tertentu


Shalat terdiri dari wacana dan gerakan tertentu. Ketika shalat, seseorang dilarang melakukan gerakan lain, diluar gerakan dan wacana shalat. Semacam menggerakan tangan, kaki, menoleh kekalan ke kiri alias mendongak ke atas dan menggerakan anak buah tubuh lainnya yang bukan tergolong dalam gerakan shalat. Faktor ini bisa merusak bahkan mengabolisi shalat.

Oleh sebab itu, setan berupaya menggoda dan mengganggu orang yang sedang shalat, jadi sibuk dengan pakaiannya, sibuk memantau dinding alias langit-langit ruangan tempat Ia shalat. Terkadang sadar alias tidak, perhatian kami teralihkan dengan menoleh kekiri dan ke kanan, itulah salah satu dampak dari gangguan setan. Sebab itu, seusai takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik yaitu tempat sujud, jadi perhatian kami menjadi fokus dan tak mudah dicuri oleh setan.

6. Mengantuk dan Menguap


Mengantuk dan menguap juga tergolong dalam gangguan setan terhadap orang yang shalat. Menguap bukanlah gerakan shalat, jadi selama Shalat seorang sibuk menahan kantuknya dengan menguap. Sebisa mungkin menguap ditahan ketika shalat sebagaimana sabda Rasulullah SAW

“Adapun menguap itu datangnya dari setan, maka hendaklah seseorang mencegahnya selama bisa. Apabila Ia mengatakan Ha...berarti setan tertawa dalam mulutnya.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Selain menguap, bersin juga menjadi pintu masuk setan dalam tubuh kita. Bersin, terbukti menandakan adanya gangguan kesehatan. Namun setan mempergunakannya untuk mengganggu shalat.

7. Merasa Lumayan Dengan Ilmu yang Dimiliki


Godaan lain ketika shaat adalah merasa lumayan dengan apa yang diketahui, bukan malah belajar dan meningkatkan ilmu demi kesempurnaan shalat. Padahal pengetahuan yang dimiliki tetap jauh dari cukup. Ini adalah salah satu gangguan setan. Mereka tahu, bahwa terus dalam pengetahuan manusia mengenai shalat, maka bakal terus susah untuk ditakhlukan.

Mencegah gangguan setan ada berbagai faktor yang bisa kami lakukan. pertama adalah mengenal tipu daya setan yang menjerumuskan manusia dalam dosa, yakni menanamkan rasa takut, memanipulasi akal manusia, menjadikan manusia mencintai dunia. Dengan mengenal tipu daya setan, maka bakal membikin kami lebih waspada.

Mempersiapkan diri ketika bakal shalat meliputi mengenal syarat harus shalat, rukun-rukunnya, dan bacaan, dan gerakan shalat yang benar tergolong di dalamnya wudhu, sebab wudhu adalah pintu gerbang menuju shalat. Sah alias tidaknya shalat, bergantung pada sah alias tidaknya wudhu.

Dengan adanya pengetahuan yang benar, maka bakal mengangkat pada amal yang benar.  Semoga info ini berguna dan shlalat kami tergolong shalat yang tak sia-sia. Terimakasih telah membaca. 


Sumber : Infoyunik.com

Inilah 7 Ayat Ampuh Yang Membuat Hati Jadi Tenang

Persoalan terbukti tak sempat hilang dari kenasiban manusia. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari urusan rumah tangga, urusan pekerjaan serta persoalan lainnya. Kondisi ini  sering kali membikin hati seseorang yang mengalaminya menjadi tak tenang serta dilanda rasa gundah yang menarik. 


Terlalu sering mempunyai persoalan juga bisa menyebabkan seseorang kehilangan semangat nasibnya. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk segera mencari solusi untuk memulihkan hati yang gundah. Biasanya kami sibuk mencari pertolongan kawan untuk bisa turut menyelesaikan persoalan kita. Perbuatan ini sering justru memunculkan persoalan baru. Padahal ada pengobat ampuh untuk menumbuhkan perasaan tenang serta bersemangat. Merupakan Alquran yang berisi ayat-ayat yang menenangkan serta menyemangati. Makna kandungan tujuh ayat berikut ini bisa menenangkan serta membikin manusia lebih dekat terhadap Allah SWT. Apa saja? Berikut ulasannya.

1. QS.Al-Ra’d: 28


Ketika seseorang sedang dilanda persoalan yang membikin hatinya tak tenang serta menjadi tak bersemangat dalam menjalanu kenasiban, maka bacalah Al-Qur’an Surah Al-Ra’d ayat 28. Dengan membaca ayat ini, bakal membikin hati kami menjdi tenang sebab mengingat-Nya. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Yaitu) orang-orang yang beriman serta hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS: Al Ra`d:28).


2. QS.Al-Zalzalah: 7-8


Tidak sedikit orang yang menyepelekan amalan-amalan kecil, padahal sebetulnya di dalam Islam semua lakukanan itu bakal diperhitungkan mesikipun sebutir atom. Tak sedikit orang yang percaya bahwa dengan melakukan amalan-amalan kecil dalam membantu orang lain bakal membikin nasibnya menjadi lebih bersemangat serta memberbagi pengertian dalam setiap langkah. ” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dirinya bakal menonton (balasan)nya. serta Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dirinya bakal menonton (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8)


3. QS.Hud: 119


Ketika seorang mungkin menyadari bahwa ia diciptakan atas dasar rahmat serta kasih sayang dari Allah SWT, maka bakal memunculkan kesadaran dalam nasibnya. Bakal bakal menjadi pribadi yang senantiasa berharap bakal kasih sayang Allah serta jauh dari rasa putus asa. “Kecuali orang-orang yang 
diberi rahmat oleh Tuhanmu. serta untuk Itulah Allah menciptakan mereka” (QS. Hud: 119) Orang-orang yang demikian ini mengenal bahwa Allah Maha Bijak serta Maha Mengenal. Tidak hanya itu, mereka juga sadar bahwa Allah tak menciptakan satu makhlukpun dengan sia-sia. Faktor inilah yang membikin pandangan nasibnya senantiasa menjadi positif.

4. QS.Al-Fajr: 14


“Sesungguhnya Tuhanmu sangatlah mengawasi.” (QS. Al Fajr: 14) Orang yang mengenal bahwa Allah SWT senantiasa bakal mengawasi segala lakukanannya tak bakal berprilaku aniaya keppada sesama ataupun dirinya sendiri yang memunculkan ketidaktenangan dalam nasibnya.


5. QS. Al-Fajr: 17


“Sedang kenasiban akhirat merupakan lebih baik serta lebih kekal.” (QS. Al Fajr: 17) Orang yang mengenal bahwa jalannya terang di masa depan bakal menjadi insan yang lebih baik dari masalalunya.  Itulah yang menyebabkan nasib orang tersebut menjadi lebih semangat serta hari-hari yang dijalaninya pun bakal tenang. angat serta hari-hari yang dijalaninya pun bakal tenang.


6. QS. Al-Baqarah


“Permisalnyaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] merupakan serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dirinya kehendaki. serta Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengenal.” (QS. Al Baqarah: 261).


Orang yanng mengenal jika setiap lakukanan baik bakal memperoleh balasan sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat bahkan tak terbatas. Sementara orang yang melakukan lakukanan kurang baik hanya dihitung satu. Orang yang meyakini faktor ini bakal membikin nasibnya menjadi lebih semangat dalam melakukan lakukanan baik serta rutin gembira.


7. QS. Al-Baqarah: 195


“Dan berbuat baiklah, sebab Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqarah: 195)


Tafsir dari ayat ini merupakan oranga yang mengenal bahwa Allah menyukai orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan dalam nasibnya. Orang yang demikian rutin nasib dalam keoptimisan untuk rutin melakukan amal yang baik. Orang yangd demikian ini mengenal bahwa Allah SWT senantiasa bakal menyembunyikan lakukanan kurang baiknya. Bakal namun Allah bakal senantiasa menampakkan lakukanan baiknya, dengan demikian bakal membikin nasib orang tersebut menjadi lebih tentram serta yakin dengan kasih sayang Allah yang tiada batas.


Demikianlah ulasan tentang ayat dalam Al-Qur’an yang bisa dibaca untuk membikin hati menjadi tenang serta semangat nasib kembali. Semoga kami senantiasa menjadi hamba Allah SWT yang bertakwa serta menyadari bahwa segala perpersoalanan yang diberbagi oleh Allah itu rutin ada jalan untuk menanggulanginya.


Sumber : Insyaallah.org

6 Tanda Orang Meninggal Dalam Keadaan Khusnul Khotimah

Setiap yang bernyawa tentu bakal mengalami kematian. Tetapi, kapan dan bagaimana mereka meninggal itulah yang tetap menjadi misteri. Setiap orang beriman pastinya ingin kembali kepangkuan Allah SWT dalam kondisi yang baik dan memperoleh balasan surga.




Salah satu tanda seorang Muslim bakal masuk ke surga merupakan mereka yang meninggal dalam kondisi khusnul khotimah, yakni meninggal dalam kondisi baik.  Semacam  meninggal dalam kondisi mendirikan sholat, sedang dzikir, menghadiri majlis ilmu, alias dalam kegiatan alias perjalanan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Tetapi nyatanya Allah telah menetapkan tanda-tanda khusnul khotimah. Lalu, tanda apa sajakah itu? Berikut ini tanda-tanda orang yang meninggal dalam kondisi husnul khotimah.

1. Mengucapkan Kalimat Syahadat Ketika Wafat


Rasulullah bersabda:”Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan “Laa ilaaha illallah” maka ia dimasukkan ke dalam surga.” (HR. Hakim)

Hadist di atas menunjukkan bagaimana keistimewaan dan keutamaan orang yang sebelum meninggal dunia mengucapkan dua kalimat syahadat. Memegang teguh dengan dua kalimat syahadat dengan memahami dan mengamalkannya tergolong ciri mutlak orang yanga bakal memperoleh khusnul khotimah dari Allah SWT.

2. Ketika Wafat Dahinya Berkeringat


Tanda kedua dari mereka yang meninggal dalam kondisi khusnul khotimah merupakan ketika wafat dahi orang tersebut berkeringat. Faktor tersebut berdasarkan hadist dari Buraidah Ibnul Khasib, merupakan dahulu ketika Buraidah di Khurasan, menengok saudaranya yang tengah sakit, tetapi ia menemukan bahwa saudaranya tersebut telah wafat dan terkesan pada jidatnya yang berkeringat, kemudian ia mengatakan, ,”Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: “Matinya seorang mukmin merupakan dengan berkeringat dahinya.” (HR. Ahmad, AN-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu MAjah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas’ud)

3. Wafat Pada Malam Jumat


Tidak bisa dipungkiri bahwa hari Jumat merupakan sebaik-baiknya hari dalam satu minggu yang mempunyai keutamaan-keutamaan khusus. Berdasarkan berbagai hadist para ulama menyimpulkan bahwa benar seseorang yang meninggal pada hari Jum’at mendapat keistimewaan.  Bahkan orang muslim yang meninggal pada malam ataupun hari jumat bakal dilindungi oleh Allah SWT dari siksa kubur.

Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jumat alias pada malam jumat kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur.” (HR. Ahmad)

4. Mati Syahid dalam Medan Perang dan Berjuang di Jalan Allah


Tanda orang yang meninggal dalam kondisi 
khusnul khotimah selanjutnya merupakan mereka yang mati syahid dalam medan perang dan berjuang di jalan Allah SWT. Kematian di medan jihad (syahid) terhitung ke dalam kematian yang paling baik, saat nyawa orang-orang yang berjihad ini dicabut, maka ia tak bakal merasa sakit kecuali semacam dicubit. Mereka tak bakal merasakan siksa kubur dan kekhawatiran di Padang Mahsyar. Sebab mereka yang mati syahid bakal dimasukkan ke dalam syurga tanpa hisab.

Firman Allah SWT: “Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka nasib disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki, mereka dalam kondisi gembira dikarenakan karunia Allah yang diberbagiNya terhadap mereka dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang tetap tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka bahwa tak ada kekawatiran terhadap mereka dan tak pula mereka berkecewa hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.” (Ali Imran:169-171)

5. Perempuan yang Wafat sebab Melahirkan

Tidak diragukan lagi bahwa wanita yang mengandung dan melahirkan itu tergolong tujuan agama yang dicintai oleh Allah SWT. Bahkan, jika wanita tersebut melahirkan lalu meninggal dunia, maka ia meninggal dalam kondisi syahid.

Dari Ubadah ibnush Shamit ra bahwa Rasulullah saw menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tak bisa beranjak dari pembaringannya, kemudian beliau bertanya : “Tahukah kalian siapa syuhada dari ummatku? Orang-orang yang ada menjawab: Muslim yang mati terbunuh” Beliau bersabda: “Kalau hanya itu para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh merupakan syahid, dan mati sebab penyakit kolera merupakan syahid, begitu pula perempuan yang mati sebab bersalin merupakan syahid (anaknya yang bakal luar biasanya dengan tali pusarnya ke surga).” (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi)

6. Orang yang Rutin Mengerjakan Amal Saleh Hingga Akhir Nasibnya


Tidak diragukan lagi bahwa orang beriman yang rutin mengerjakan amal sholeh hingga akhir hayatnya maka mereka tergolong ke dalam meninggal yang khusnul khotimah. Faktor ini dikarenakan mereka meninggal dalam kondisi tengah menjalankan ibadah terhadap Allah SWT.

Dari Ali bin Abi Tholib ra, dirinya mengatakan : “Suatu hari saya bakal menunaikan sholat subuh di masjid bersama Rasulullah saw, tapi di tengah jalan aku berjumpa dengan seseorang yang telah renta juga mau ke masjid untuk menunaikan sholat subuh, aku semakin berlangsung di belakangnya, dan ketika kita berdua hingga di masjid nyatanya sholat berjamaah telah usai, akhirnya aku sholat subuh berjamaah dengan kakek itu, dan ketika aku salam tahiyyat akhir si kakek tetap bersujud dan nyatanya si kakek telah meninggal dunia, lalu para sahabat bertanya terhadap Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, bagaimana kondisi kakek ini di akhirat?” Rasulullah saw menjawab, “Dia masuk surga” (HR Ahmad & Daruqutni)

Demikianlah ulasan tentang enam tanda orang yang meninggal dalam kondisi khusnul khotimah. Tidak hanya enam tanda di atas, ada berbagai tanda lainnya yang menunjukkan bahwa mereka wafat dalam kondisi yanng baik. Di antaranya mereka yang mati dalam membela agama dan jiwa, wafat sebab tenggelam dan terkena penyakit tertentu semacam kolera, TBC, busung perut dan wafat sebab mempertahankan harta dari perampok. Tidak hanya itu, mereka yang meninggal dengan wajah tenagm damai dan tersenyum juga tergolong tanda khusnul khotimah. 


Sumber : Insyaallah.org

Baca Doa Ini Saat Bertengkar dengan Pasangan

Perasaan marah atau emosi tentu dimiliki oleh semua orang, tidak terkecuali pasangan suami istri. Akan tetapi mereka berusaha untuk mengurangi bahkan menghindari perasaan tersebut muncul agar hubungannya baik-baik saja.



Akan tetapi pada kenyataannya perasaan emosi bisa terjadi kapan saja. Ada banyak alasan yang bisa menyulut terjadinya emosi dalam sebuah hubungan. Mulai dari salah paham, kekurangan uang belanja hingga cemburu yang berlebihan. 

Biasanya masalah-masalah seperti ini bisa menyebabkan pertengkaran dan hubungan menjadi renggang. Untuk menghindari hal tersebut, ternyata di dalam agama Islam telah diajarkan tentang doa yang bisa dibaca ketika sedang bertengkar dengan pasangan. Bagaimana bacaan doa tersebut? Berikut informasinya. 

Ketika sedang bertengkar dengan pasangan, berusahalah untuk terus bersabar dan jangan sampai tersulut emosi yang berlebihan. Selain itu, bacalah doa berikut ini saat bertengkar dengan pasangan:

“A’uudzu billaahi minasy syaithaanirr rajiim. Allaahummaghfir lii dzanbii wa adzhib ghaidza qalbii wa ajirnii minasy syaithaanir rajiim.”

Artinya: “Aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk. Ya Allah, ampunilah dosaku dan hilangkanlah kepanasan hatiku dan lepaskanlah aku dari setan yang terkutuk.” (HR. Bukhari Muslim).

Menurut riwayat Ibnu Sunni, Aisyah pada suatu hari sedang marah, maka Rasulullah Saw. bersabda kepadanya, “Ya Aisyah, bacalah olehmu zikir ini (diatas) supaya hilang kemarahanmu.”

Menurut riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah Saw. berkata kepada salah seorang sahabat yang kala itu sedang memuncak kemarahannya, “Saya memiliki kalimat yang kalau dibaca maka hilanglah kemarahanmu, yaitu ta’awwudz ini (doa diatas).”

Selain membaca doa di atas, berusahalah untuk mengalah dan jangan mengedepankan ego masing-masing. Sebab ketika keduanya sama-sama egois, hal buruk berpotensi dapat terjadi pada hubungan anda dan pasangan. 

Hindari pula kata-kata yang memaki ataupun menyakitkan lainnya, sebab hal ini bisa saja membuat pasangan menjadi sedih dan kecewa dengan sikap emosi anda yang terlalu berlebihan tersebut. Berusahalah untuk selalu menjadi pendengar yang baik ketika sedang bertengkar dan perbanyaklah introspeksi diri. 

Demikianlah ulasan mengenai doa yang harus dibaca ketika pasangan sedang bertengkar. Belajarlah untuk selalu mengontrol emosi dan amarah, agar hubungan yang sudah dibina itu berjalan dengan baik dan jika terjadi masalah maka selesaikanlah dengan hati yang dingin dan pikiran yang tenang. 

Sumber : Infoyunik.com

9 Ciri Lelaki Sholeh Idaman Muslimah

Setiap wanita muslimah tentu menginginkan lelaki sholeh untuk dijadikan sebagai pasangan hidup. Hal ini tentu saja menjadi hal yang sangat penting, sebab semua orang tentu ingin mendapatkan yang terbaik bagi kehidupannya.



Rasulullah SAW merupakan sosok suami sholeh yang bisa dijadikan sebagai panutan bagi seluruh lelaki di dunia ini. Semua perlakuan beliau terhadap istri-istri dan juga keluarganya adalah sebaik-baiknya perlakuan yang harus ditiru oleh lelaki sholeh dimanapun juga. 

Untuk kaum muslimah yang sedang mencari pasangan hidup, carilah lelaki sholeh yang bisa membimbing keluarga untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Berikut ini adalah sembilan ciri lelaki sholeh yang menjadi idaman para muslimah. 

1. Kuat Amalan Agamanya dan Bagus Akhlaknya
Ciri lelaki sholeh pertama yang menjadi idaman para muslimah adalah ia yang kuat dalam melaksanakan amalan agamanya serta bagus akhlaknya. Lelaki yang memiliki ciri ini selalu menjaga shalat fardhunya dengan baik. Bahkan mereka juga sering berjamaah dan menjadi imam yang baik di rumah dan lingkungannya. 

Pengetahuan tentang agama yang dimiliki istri melebihi istrinya. Hal itu membuat dirinya bisa mengajarkan istri, anak dan keluarganya serta bisa menjadi tempat bertanya bagi masyarakat sekitar. Sehingga lelaki sholeh demikian ini akan mengantar istri dan keluarganya dalam kebahagiaan dunia dan akhirat. 

2. Penyantun dan Pengayom
Ciri selanjutnya adalah lelaki yang penyantun dan pengayom. Tipe lelaki seperti ini akan senantiasa berusaha agar istrinya hidup dalam berkecukupan dan tidak pernah merasa selalu khawatir akan menghadapi kesulitan hidup. 

Ia akan selalu memastikan keluarganya dalam keadaan baik-baik saja dan membuat mereka merasa terlindungi dengan kepemimpinannya sebagai kepala keluarga. Tidak hanya itu, suami dengan tipe seperti ini juga selalu meletakkan beba istrinya ke tempat yang sangat rendah.

Ia tidak pernah segan untuk menolong pekerjaan istrinya walaupun itu adalah pekerjaan rumah tangga. Ia juga selalu berusaha untuk menempatkan istrinya sebagai wakil keluarga sehingga diharapkan sang istri akan nyaman untuk menyeleseaikan tugas dan urusannya dengan baik. 

Rasulullah SWT sendiri merupakan sosok suami yang senantiasa mengayomi keluarga dan memberikan panutan pada umatnya. Seperti yang dikisahkan oleh Aisyah ra saat ditanya oleh sahabat mengenai apa yang dilakukan Rasulullah saat berada di rumah. Ia menjawab: “Beliau saw sebagaimana layaknya manusia pada umumnya, menjahit terompahnya, menambal pakaiannya, memerah susu kambingnya dan mengerjakan apa yang biasa dikerjakan oleh lelaki. Baru jika waktu shalat tiba, beliau keluar rumah.” (HR. Bukhari)

3. Berwibawa dan Pemurah
Tidak hanya penyantun dan pengayom, seorang suami sholeh yang menjadi idaman para muslimah juga harus memiliki ciri berwibawa dan pemurah. Ia tidak pelit dalam memberikan apa yang dibutuhkan oleh anak dan istrinya. Dengan penuh tanggung jawab ia akan mencari nafkah hanya untuk kebaikan keluarganya.

Meskipun ia suami tipe ini jauh dari kata pelit, akan tetapi ia juga selalu berusaha untuk bersikap berwibawa di mata keluarganya. Hingga istri dan anak-anaknya menjadi hormat dan segan padanya. 

4. Ksatria di Luar Namun Lemah Lembut saat Berada di Tengah Keluarga
Ciri selanjutnya adalah lelaki yang memiliki keras di luar akan tetapi memiliki kelembutan saat berada di tengah keluarganya. Suami yang memiliki sifat ini rela untuk menentang kerasnya kehidupan dengan cara membanting tulang demi membuat keluarganya bahagia. 

Ia selalu bersikap lugas, jujur dan tidak mau berkhianat untuk menafkahi keluarga. Akan tetapi setelah sampai di rumah, ia akan berlaku lembut kepada anak dan istrinya tersebut. Ketika di rumah, ia akan menjadi sosok ayah yang peyayang dan pelindung bagi keluarganya. 

5. Tegas Mempertahankan Jati Dirinya dan Kuat Pendirian
Apabila suami tidak memiliki pendirian yang kuat dan juga tidak tegas dalam menghadapi suatu masalah, maka keluarga yang dia pimpin itu akan mengalami kegoyahan. Oleh sebab itu, banyak wanita yang menginginkan memiliki suami yang memiiliki ketegasan dan kuat dan berpendirian agar keluarga yang dibinanya itu menjadi aman dan nyaman. 

6. Bersikap Sabar dan Pemaaf
Suami sholeh yang menjadi idaman muslimah selanjutnya adalah ia memiliki sifat sabar dan pemaaf. Seorang suami tentu saja harus memiliki sikap sabar dalam menghadapi anak dan istrinya. Jika memilikii suami yang tidak pemarah dan selalu bisa memaafkan kesalahan keluarga serta istrinya, maka ia adalah sosok suami teladan. 

7. Bersikap Amanah
Tidak hanya harus memiliki sikap sabar dan pemaaf, akan tetapi setiap suami sholeh haruslah memiliki sikap amanah. Lelaki tipe ini tidak akan megabaikan tugas yang diberikan dan tidak akan menyalahgunakan kekuasaan juga kedudukannya yang bisa saja menghancurkan keluarga seperti dengan melakukan korupsi, penggelapan keuangan dan lain sebagainya. Akan tetapi, lelaki seperti ini akan bersikap amanah apabila diberikan suatu tanggung jawab. 

8. Mampu Memimpin dan Mendidik Anak serta Istri
Ciri selanjutnya yang dimiliki orang seorang lelaki sholeh adalah ia mampu memimpin serta mendidik anak dan istrinya agar mamiliki akhlak terbaik. Tidak hanya itu, sosok lelaki yang demikian ini juga akan membuatnya menjadi nyaman. Bahkan keluarga tersebut bisa menjadi panutan bagi keluarga-keluarganya di sekitarnya. 

9. Dapat Menjaga Perilakunya di Dalam dan Di Luar Rumah dengan Baik
Ciri terakhir dari lelaki sholeh yang menjadi idaman adalah ia yang mampu menjaga perilakunya baik di dalam ataupun di luar rumah. Di dalam rumah, ia akan menjadi sosok suami teladan akan tetapi saat di luar rumah ia juga menunjukkan perilaku yang baik.

Demikianlah informasi mengenai 9 ciri lelaki sholeh idaman para muslimah. Ada baiknya sebagai umat muslim untuk melakukan segala amal kebaikan agar bahagia di dunia dan akhirat. Berprilakulah yang baik agar Allah senantiasa menghadiahi keberkahan kebapada kita, termasuk untuk mendapatkan jodoh. 

Sumber : Infoyunik.com