Loading...

Ini Hukum Memotong Kuku dan Keramas Bagi Wanita Haid

Haid atau menstruasi merupakan siklus bulanan yang selalu terjadi pada wanita produktif. Dalam perjalanannya, ternyata ada banyak mitos yang yang mengiringi ketika seorang wanita dalam masa haid. Salah satunya adalah larangan untuk memotong kuku dan keramas.


Larangan yang demikian ini muncul dari adanya kepercayaan bahwa pada hari Kebangkitan kelak semua bagian tubuh seseorang akan kembali. Sehingga jika rambut dan kuku tersebut dipotong pada saat sedang tidak suci maka ia akan kembali dalam keadaan najis. 

Lalu bagaimanakah sebenarnya hukumnya di dalam Islam? Benarkan perbuatan yang demikian tersebut dilarang untuk dilakukan ketika wanita sedang dalam masa haid? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan selengkapnya berikut ini. 

Pada dasarnya, hal tersebut merupakan sebuah keyakinan yang sangat menyesatkan, karena tidak ada dasarnya sama sekali di dalam agama. Keterangan yang ada justru mengindikasikan hal sebaliknya. 

Aisyah ra, mendapat haid saat mngikuti haji wadaa’. Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “Bukalah ikatan rambutmu dan sisirlah. Lalu masuklah ke dalam ihram untuk mengikuti haji ….” [Shahih Bukhari dan Shahih Muslim]. Ketika menyisir rambut, biasanya akan diikuti dengan lepas/rontoknya beberapa helai rambut. 

Lalu ada juga hadist hasan dalam sunah Abu Dawud, tentang perintah Rasulullah SAW kepada seseorang yang baru memeluk Islam untuk memotong rambutnya, berkhitan dan mandi (gusl). 

Berdasarkan dua hadits tersebut, Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan bahwa karena Rasulullah SAW tidak menjelaskan urutannya apakah memotong rambut dulu atau mandi dulu, maka hal ini mengindikasikan bolehnya memotong rambut dalam keadaan tidak suci seperti junub dan menstruasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa larangan memotong kuku, rambut, bulu ketiak, serta kemaluan saat wanita mengalami haid adalah tidak benar. Hal ini dikarenakan adanya dua alasan, yaitu:
  1. Tidak ada dasarnya dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
  2. Hadits-hadits shahih dan hasan di atas mengindikasikan bahwa melakukan hal itu tidak apa-apa.
Ini juga kesimpulan para fuqaha dari madzhab As-Syaafi’i, yang mengatakan tidak apa-apa bagi wanita yang sedang menstruasi untuk memotong kuku, bulu ketiak dan kemaluan. Bahkan memotongnya adalah suatu kewajiban baik bagi pria ataupun wanita yang tidak boleh membiarkannya melebihi 40 hari.

Anas radhiyallahu anhu berkata, “Rasulullah SAW menetapkan batas waktu bagi kami untuk memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan. Kami tidak diperbolehkan membiarkannya lebih dari 40 hari.” 

Selain tidak adanya satupun dalil yang melarang wanita haid untuk mandi keramas, hal ini dikarenakan keramas juga menjadi salah satu kebutuhan manusia. Andai perbuatan yang demikian ini dilarang untuk dilakukan ketika haid, tentu saja Rasulullah SAW akan melarangnya. 

Hal ini juga diperkuat dengan adanya fatwa ulama yang menegaskan bahwa wanita yang sedang haid itu boleh melakukan keramas. Imam Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang hukum wanita haid melakukan kramas ketika haid. Jawaban beliau,

Wanita haid yang membilas kepalanya dengan air (keramas) ketika haid hukumnya tidak terlarang. Adapun pendapat mereka yang menyatakan bahwa tidak boleh wanita haid mandi keramas, ini pendapat yang tidak benar. Wanita haid boleh mencuci kepalanya (keramas) dan badannya. Majmu’ Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin, jilid 11, Bab: haid

Demikianlah ulasan mengenai hukum memotong kuku dan keramas bagi wanita haid. Sudah sepatutnya kita sebagai umat muslim hanya berpangku pada dalil-dalil yang berasal dari Al-Qur’an dan Hadist. Jangan  mudah percaya dengan kabar yang beredar karena belum bisa dipastikan kebenarannya.

Sumber : Infoyunik.com

Ketahui Empat Sifat Lebah yang Harus Ditiru Manusia

Lebah merupakan salah satu hewan istimewa karena tercantum di dalam Alquran. Hewan yang termasuk dalam jenis serangga ini memproduksi madu yang berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.


Lebah biasanya berkembang di pepohonan, bukit-bukit serta tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Binatang ini hanya bisa hidup di tempat-tempat tertentu yang bersih dan mengandung bahan madu atau nektar.

Dalam sebuah riwayat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan manusia agar meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh hewan bernama latin Anthophila tersebut. Lantas apa saja karakter lebah yang harus ditiru manusia? Berikut ulasannya.

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin As-Sahmi Al-Quraisy, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin seperti lebah. Dia memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik, hinggap namun tidak memecah dan merusak.” (HR. Ahmad)

Dari hadist Nabi Muhammad SAW di atas, dapat ditarik kesimpulan yang mengisyaratkan manusia agar meniru karakter lebah.  Sifat-sifat tersebut merupakan wahyu Allah kepada lebah sejak awal penciptaanya.
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.” (QS. An-Nahl : 68)

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl : 69). Lantas apakah sifat lebah yang seharusnya ditiru manusia:

1. Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih
Berbeda dengan lalat atau nyamuk yang bisa dengan mudah dijumpai di tempat-tempat kotor, maka lebah hanya hidup di tempat-tempat bersih yang mengandung nektar atau bahan madu. Misalnya bunga-bunga atau buah-buahan. Demikian juga seharusnya umat Islam, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah : 172)

2.   Mengeluarkan yang Bersih
Hewan ini mengeluarkan madu, yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Produktivitas lebah adalah melakukan kebaikan, menghasilkan madu-madu tidak hanya untuk diriinya sendiri, namun juga mencukupi kebutuhan makhluk Allah lainnya. Bukankah hal itu juga seharusnya yang dilakukan oleh umat Islam. Yang seharusnya mampu mengeluarkan kebaikan yang dirasakan oleh manusia dan mahluk lainnya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. (HR. Muslim/III/153 No. 2699)

3. Lebah tidak Merusak
Seperti yang dijelaskan Nabi dalam hadist bahwa lebah  tidak merusak atau memecah tempat yang Ia jadikan sebagai rumah atau dihinggapi. Hewan ini begitu santun sehingga selalu menjaga lingkungan sekitarnya. Tat kala lebah menghisab nektar dari bunga atau buah, mereka pun tidak merusak. Hal inilah yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Tetap santun ketika memanfaatkan sesuatu dan tidak hanya mementingkan diri sendiri, namun tetap  menjaga kelestarian dan tidak berbuat kerusakan.

4. Keempat, tidak Pernah Melukai Kecuali Kalau Diganggu
Hewan ini juga tidak pernah memulai dululan untuk menyerang. lebah hanya akan menyerang jika merasa terganggu atau terancam. Bahkan setelah menyengat hewan ini akan mati dengan sendirinya. Pasalnya setelah menyengat, lebah tidak hanya meninggalkan sengatnya pada kulit kita, tetapi juga sebagian dari saluran pencernaan (digestive tract), otot dan syarafnya tercerabut dari tubuhnya. Kerusakan usus yang masif inilah yang menyebabkan lebah tersebut mati.

Lebah menyengat untuk mempertahankan diri dan kehormatan diri dan koloninya. Mereka juga rela jika harus mati jika ada yang coba-coba mengganggu diri serta koloninya terancam. Itulah yang sejatinya harus dimiliki seorang mukmin. Ketika ada umat Islam tersakiti, seharusnya pula kita merasa terluka dan berjuang membantu mereka.

Benar Allah tidak sia-sia menjadi lebah salah satu perumpamaan yang diabadikan dalam Alquran.   Wallahu a’lam bis-Shawab

Sumber : Infoyunik.com

Enam Cara Istri Menyambut Suami Pulang Kerja

Mencari nafkah untuk kebutuhan rumah tangga memang menjadi kewajiban bagi seorang suami. Oleh sebab itu, mereka dianjurkan untuk mencari pekerjaan yang halal agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga tersebut.


Akan tetapi, sebagai seorang istri juga harus mengerti bahwa ketika suami pulang kerja juga ingin mendapatkan perlakuan yang khusus. Banyak suami yang mengidamkan memiliki istri yang menjadi pendamping yang mampu menghilangkan kelelahan setelah mereka bekerja seharian.

Oleh sebab itu, istri juga memperhatikan cara menyambut suami setelah pulang kerja. Lalu bagaimakah sebenarnya cara untuk menyambut suami tersebut? Berikut informasi selengkapnya untuk para istri agar bisa dipraktekkan di rumah.

1. Menaruh Simpati
Hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang istri saat menyambut suami pulang kerja adalah dengan menaruh simpati kepadanya. Sebagai seorang istri yang baik, harus bisa memahami dunia suaminya yang harus bekerja demi menafkahi keluarga.

Oleh karen itu, wanita harus memahami posisi pria yang bekerja keras sepanjang hari tersebut. Maka seorang wanita harus lebih memberi rasa syukur dan terimakasih atas tanggung jawab yang diemban oleh sang suami. Dengan demikian, wanita akan dapat bersikap lebih baik untuk menunjukkan rasa terimakasih dan penghargaan kepada suaminya tersebut.

2. Senyum Manis
Ketika menyambut suami yang pulang bekerja usahakanlah untuk senyum manis. Senyum manis tersebut menjadi senjata paling ampuh yang dapat membuat hati pria berbunga-bunga. Usahakanlah untuk tidak menunjukkan raut wajah yang tidak menyenangkan saat suami pulang dari tempat kerja. Hal tersebut selain bisa membuat hati suami bahagia, juga bisa menghilangkan perasaan lelah mereka.

3. Berpenampilan Menarik
Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang suami menginginkan istrinya untuk tampil cantik. Itulah sebabnya, ketika menyambut kedatangan suami dari tempat kerja usahakanlah untuk tetap memperhatikan penampilan.

Jangan sambut suami dengan memakai daster, rambut acak-acakan dan badan yang bau masakan. Namun usahakanlah untuk dandan, tapi jangan tampil terlalu over, gunakan riasan yang natural saja, pakaian yang pantas dan  wewangian demi menyenangkan hati suami.

4. Mempersiapkan Kebutuhan Suami
Ketika suami pulang kerja, mereka tentu merasa letih dan kelelahan yang luar biasa. Oleh sebab itu, hal yang harus dilakukan oleh seorang istri ketika menyambutnya adalah dengan menyediakan segala keperluaannya. Seperti menyediakan perlengkapan mandi, dan menyuguhkan makanan untuknya. Dengan demikian akan membuat suami merasa senang karena diperhatikan oleh istrinya.

5. Biarkan Suami Beristirahat Sejenak

Banyak istri yang mengeluh saat suaminya baru pulang dari kerja. Entah itu karena gas yang habis, atau anak-anak yang malas makan dan lain sebagainya. Apapun masalah yang dihadapi, usahakan jangan mengungkapkannya saat suami baru sampai di rumah.

Ia juga merasa lelah dengan aktivitas kerja seharian. Keluhan-keluhan yang demikian ini justru akan membuatnya semakin bertambah pusing dan stres. Padahal sebenarnya, ia mengimpikan bisa beristirahat dengan tenang saat tiba di rumah.

6. Buat Suasana Rumah Nyaman dan Menyenangkan
Hal terakhir yang harus dilakukan oleh istri untuk menyambut suami saat pulang kerja adalah dengan membuat suasana rumah menjadi nyaman dan menyenangkan. Jadikan diri sebagai sosok yang menarik di mata suami. Jangan buat suasana yang tidak enak saat ia sampai di rumah, karena hal demikian bisa membuat ia berpikir untuk berada di luar rumah saja dengan suasana yang lebih menyenangkan.

Demikianlah ulasan mengenai enam cara menyambut suami saat pulang kerja. Ada baiknya untuk mengikuti cara-cara di atas agar membuat hubungan suami istri semakin harmonis karena saling pengertian satu sama lain.

Sumber : Infoyunik.com

Karena Buku Biografi Rasulullah SAW, Yusuf Derbeshyre Putuskan Menjadi Muslim

Sebelum saya menjadi Muslim, saya adalah seorang pria Inggris yang selalu pergi keluar pada Sabtu malam untuk minum minuman keras, dan semua hal semacam itu.


Sekitar lima tahun yang lalu, saya berlibur ke Yunani. Saya pergi ke WHSmith untuk membeli sebuah buku yang bagus untuk bisa dibaca. Namun saya tidak menemukan buku yang saya cari. Ketika saya akan pergi dari toko buku itu, tidak sengaja ransel saya menyenggol salah satu rak buku dan semua buku jatuh.
Karena sudah terlanjur malu, jadi saya membawa semua buku ke sebuah meja untuk dibaca, dari semua buku yang saya baca, ada satu buku yang ditulis oleh penulis Barat, Barnaby Rogerson, buku itu berjudul “The Prophet Muhammad: A Biography”.  Kemudian saya  mulai membaca buku itu, halaman pertama dari buku itu sangat menarik, halaman ke dua lebih menarik lagi. Kemudian saya memutuskan untuk membelinya dan membawanya berlibur bersama saya.
Buku itu, membuat saya berpikir “Ya!, saya ingin belajar lebih banyak”. Oleh karena itu, saya mulai pergi ke masjid setempat, saya berbicara dengan Imam di masjid itu, dan berkata saya ingin belajar lebih banyak mengenai Islam. Dan Imam itu mengatakan, “Nah untuk memberitahu Anda kebenaran, cara terbaik untuk memahami Islam adalah menjadi seorang Muslim”. Tanpa berpikir dua kali, Saya langsung mengucapkan dua kalimat syahadat di sana.
Hamzah dan Saya
Sebagai seseorang yang baru menjadi Muslim, saya menemukan bahwa, jalan hidup saya  memiliki banyak kesamaan dengan seseorang dari sahabat Nabi.
Sahabat Nabi itu adalah Hamzah, dan kesamaan saya dengan Hamza adalah cara dia menjalani hidupnya sebelum menjadi islam, ia menjalani hidup dengan meminum minuman keras dan menjalani hidup yang keras. Namun setelah ia menjadi Muslim, dia merubah semua kebiasaannya itu dan merubahnya kepada hal yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam.
Jadi, ketika saya pergi haji, saya pergi ke tempat perang Uhud dengan menggunakan bus, untuk melihat tempat di mana Hamzah meninggal. Kemudian saya turun dari bus, dan berjalan pergi ke pemakamannya. Saat saya sedang berjalan, saya merasa seperti sedang berjalan melalui ketenangan. Saya merasa begitu emosional, air mata mengalir di wajah saya, dan tidak tahu mengapa saya tidak bisa menghentikannya.
Saya terus berjalan, dan setelah saya turun dari patch yang berpasir menuju daerah jalan yang beraspal, itu semua hilang begitu saja, dan saya pikir itu aneh. Saya pergi ke pemakamannya dan saya membuat Do’a untuk para martir dan Hamza. Setelah itu saya memutuskan untuk kembali ke bus, dan saat saya berjalan melintasi sepetak tanah, hal  itu terjadi lagi, saya menangis saat meninggalkan tempat itu.
Seseorang bertanya, “Ada apa?”
Saya menjawab, “Ketika Nabi kami tahu apa yang terjadi kepada pamannya ia menangis, dan hanya menangis dan menangis”.
“Mungkin dia hanya meninggalkan sesuatu di sana untuk seseorang yang ingin menemukannya,” tambahnya. Dan saya merasa di sini, di dada saya untuk Hamzah.
Syaffia, Adik Perempuan Hamzah
Jadi ketika aku sampai di rumah saya berkata kepada istri saya yang sedang hamil, “Jika kita anak kita sudah lahir, saya ingin memberi nama Hamza”.
Namun, saat anak kami lahir, jenis kelaminnya perempuan. Jadi saya pergi ke internet untuk melihat apakah ada hubungan perempuan yang berhubungan dengan hidup Hamza untuk memberinya nama, sayangnya saya tidak bisa menemukan apa-apa. Kemudian istri saya mengatakan,”Tanyakan kepada ibumu”. Jadi saya meminta kepada ibu untuk mencarikan nama bagi anak saya.
Beberapa hari kemudian, dia bilang, dia mencari di internet dan menemukan tiga nama untuk kita. Yang kita paling suka adalah Safiyya. Jadi kami pikir, “OK kemudian, kami memberinya nama Safiyya”.
Beberapa bulan setelah kami memberikan nama, saya merasa benar-benar tertekan dan frustrasi, karena saya tidak bisa memberikan nama kepada anak saya dengan nama yang berhubungan dengan Hamzah. Kemudian saya membaca kembali buku yang saya beli dulu, saya membuka bagian setelah peristiwa perang uhud. Kemudian buku mulai berbicara tentang adiknya Hamza, datang dengan dua potong kain. Dan adik Hamza itu bernama Safiyya, saya sangat senang dan bersyukur atas hal itu.

Sumber : Infoyunik.com

Hati-hati! Jangan Invite Pin BBM Cewek Seksi Di Facebook

Buat kamu para pengguna facebook, belakangan ini pasti sering muncul postingan foto dan status untuk menginvite pin Blackberry Messenger (BBM) cewek seksi, yang entah bagaimana caranya bisa muncul di beranda kamu.



Pastinya kita juga sudah curiga bahwa hal tersebut adalah salah satu modus penipuan, namun ternyata banyak pula yang masih mencoba add PIN BBM tersebut. Memangnya seperti apa sih modus yang digunakan “cewek seksi” itu untuk menjebak korbannya?

Berdasarkan info yang disebarkan dari status FB Marwan A Nugroho yang menjadi viral lantaran membahas kasus penipuan dengan modus PIN cewek seksi itu, Rabu (19/8), Apabila kamu terjebak dalam tipaun si “cewek seksi” tersebut, awalnya sih kamu akan diajak chatting, lalu kamu akan diajak ketemuan di suatu tempat.


Akan tetapi jangan senang dahulu, lantaran yang bakal kamu temui ternyata seorang laki-laki yang mengaku sebagai suami si “cewek seksi” tersebut.


Pria itu akan mengancam akan melaporkan kamu ke polisi. alasannya lantaran anda sudah dianggap menggoda istrinya, tentu dengan bukti screen capture hasil chatting kamu dengan “istrinya”.

Sang laki-laki mau diajak berdamai asalkan kamu mau membayarkan sejumlah uang sebagai dendanya.

Tambahan info dari seorang Kaskuser dengan id zaf.lana, Bukan hanya modus lapor polisi berujung damai dengan syarat uang, si “cewek seksi” sering kali untuk meminta pulsa.

Itu syarat biar bisa dapat foto seksinya, yang entah foto siapa. So, jangan terjebak PIN dan foto seksi dari sumber yang nggak jelas ya guys.

Silahkan share artikel ini kepada semua temanmu, waspadailah tindak kejahatan, jangan sampai kamu jadi korban

Sumber : Infoyunik.com

Ini Dia Konsekuensinya Jika Menggunakan Mahar Al Quran & Seperangkat Alat Sholat?

“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.” (QS. An-Nisa: 4)"

“Saya terima nikah dan kawinnya Nabila binti Ahmad dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan mushaf Al-Qur’an dibayar tunai!”


Sering kita dengar kata-kata ini ketika menghadiri akad nikah sesesorang. Bagi yang beragama Islam, pasti mas kawin berupa peralatan sholat dan mushaf Al-Qur’an sudah menjadi sebuah keniscayaan. Apalagi di negara yang katanya mayoritas Islam ini, aneh rasanya apabila ada seorang Muslim yang tidak menyertakan 2 mas kawin wajib itu dalam akad nikahnya.

Tapi sangat disayangkan, setelah akad nikah selesai, perlengkapan sholat yang dijadikan sebagai mahar terbungkus rapi di dalam lemari tak pernah tersentuh.

Tak jauh beda dengan mushaf Al-Qur’an yang dijadikan mas kawin tersimpan rapi di rak buku dan hampir berdebu. Dua barang yang dijadikan sebuah keniscayaan dalam mas kawin itu hanya menjadi pajangan usai ijab kabul. Padahal ada makna spesial dibalik pemberian perlengkapan sholat dan mushaf Al-Qur’an sebagai mahar.

Ketika seorang mempelai pria mengucapkan ”Saya terima nikah dan kawinnya fulanah binti fulan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan mushaf Al-Qur’an“, ada ’beban‘ baru yang dipikulnya.

Beban itu adalah sang suami berkewajiban untuk mengajarkan sholat kepada sang istri yang disimboli dengan pemberian seperangkat alat sholat. Suami juga berkewajiban untuk menjaga sholat istrinya dengan terus mengingatkannya dan membimbingnya supaya tidak melewatkan kewajiban yang satu ini.Karena sholat adalah amalan pertama kali yang akan dihisab pada yaumul hisab kelak.

Begitu pula dengan mas kawin berupa mushaf Al-Qur’an. Mungkin bagi sebagian orang dua mahar ini dianggap sebagai mahar yang murah meriah dan mudah didapatkan di negara yang mayoritasnya muslim ini.

Tapi sebenarnya mahar mushaf Al-Qur’an adalah mahar termahal yang diberikan seorang suami kepada istrinya.Mengapa? Karena dengan memberikan mushaf Al-Qur’an, berarti suami wajib untuk mengajarkan istrinya semua isi dari Al-Qur’an yang diberikannya kepada istri dari surat Al-Fatihah hingga surat An-Naas.

Suami berkewajiban untuk mengantarkan istrinya kepada akhlaqul qur’an. Suami juga berkewajiban untuk membawa keluarganya kepada kehidupan rumah tangga berdasarkan Al-Qur’an dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan rumahtangganya. Bagaimana mahal banget kan mahar yang satu ini?!?

Sangat disayangkan ternyata realitas yang ada tidak demikian. Mushaf yang dulunya dibungkus rapi sebagai mahar itu tetap terbungkus rapi dalam plastik bening bergambar hati yang kini tergeletak didalam buffet. Tak jauh berbeda dengan seperangkat alat sholat yang dulunya dibungkus rapi di dalam keranjang yang dihiasi kertas berwarna-warni kemudian dibungkus dengan plastik bening yang juga bergambar hati itu tersimpan rapi disebelah mushaf Al-Qur’an. Dan dengan bangganya si empunya barang tersebut memamerkan kepada tamu yang hadir, “Ini lho mahar yang dulu diberikan suami saya!”

Subhanallah...
ga d bc aja bangga.

Padahal, menurut M Arief, petugas di Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Banjarmasin, ada tanggung jawab tidak ringan bagi pengantin pria yang memberikan mahar seperangkat alat solat ini.

“Dia harus mengajarkan dan menuntun sang istri untuk membaca Alquran dan menjalankan salat fardu yang wajib. Minimal seperti itu,” 

Lain halnya, menurut dia, sang istri memang seorang muslimah yang rajin mengaji dan taat beribadah, sehingga artinya mahar seperti ini untuk memberikan dukungan.

“Kan tidak semua mempelai perempuan itu muslimah yang taat. Kalau kondisinya demikian dan suami nantinya tidak akan mampu membimngin agar istri rajin mengaji dan taat beribadah, lebih baik mahar yang diserahkan benda lain saja,” ujarnya. 

Tak jadi masalah apabila mahar yang diberikan itu sengaja disimpan, karena memiliki mushaf dan peralatan sholat lain.

Yang jadi masalah adalah ketika, seusai ijab kabul suami masa bodoh dengan janji yang dulu diucapkannya dan tidak mengindahkan ‘beban’ baru yang harus dipikulnya.

Seorang suami memiliki kewajiban untuk menjaga istri dan anak-anaknya dari api neraka, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat At-Tahrim ayat 6 :

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ ﻧَﺎﺭًﺍ …
”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...“

Adh-Dhahak berkata adalah kewajiban bagi seorang Muslim untuk mengajarkan keluarganya, kerabatnya, serta hamba sahaya yang dimilikinya apa-apa yang diwajibkan Allah dan apa-apa yang dilarang Allah. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim,
Ibnu Katsir)

Dalam kehidupan rumah tangga tanggungjawab ini diamanahkan kepada suami sebagai imam dalam keluarga. So... buat para istri yang mendapatkan mahar seperangkat alat sholat dan mushaf Al-Qur’an tapi belum diajarkan isi dari Al-Qur’an,jangan ragu untuk menagihnya kepada suami.

Sekalian mengingatkan suaminya, amanat yang mungkin terlupakan oleh suami. Dan untuk para suami yang ketika akad nikah memberikan mahar seperangkat alat sholat dan mushaf
Al-Qur’an, dan belum memiliki andil dalam menjaga sholat istrinya dan mengajarkan isi Al-Qur’an yang diberikan, hayuu atuh diajarkan istrinya.

Biar istrinya makin sholehah, dan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, yang diimpikan bisa tercapai.

Lalu buat para calon istri dan suami, mulailah mempersiapkan bekal untuk berlayar dalam bahtera rumah tangga kehidupan.

Wallahu a’lam bishowwab..

Sumber : Infoyunik.com

Tujuh Karakter Wanita yang Dirindukan Surga

Wanita merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang mulia. Ada banyak keistimewaan yang diberikan Allah para kaum hawa ini. Akan tetapi di balik banyaknya keistimewaan tersebut, ternyata ada banyak pula aturan Islam terkait seorang wanita.


Bahkan banyak hadist yang menyebutkan bahwa wanita adalah penghuni neraka yang paling banyak. Penyebab mereka menjadi penghuni neraka pun beragam, mulai dari karena dosa yang diperbuatnya ataupun perbuatannya yang menyebabkan orang lain berdosa. 
Akan tetapi, sebenarnya wanita itu tidak selalu identik dengan penghuni neraka. Karena ada juga karakter wanita yang dirindukan oleh surga. Karakter seperti apakah yang dimaksud? Berikut ini informasi selengkapnya. 

1. Menjaga Shalat Lima Waktu
Karakter pertama wanita yang dirindukan oleh surga adalah mereka yang menjaga shalat lima waktunya. Seperti yang diketahui bahw shalat merupakan rukun Islam yang kedua. Shalat juga menjadi ibadah pembeda antara orang mukmin dan orang kafir. 

Shalat merupaka amalan pertama  yang akan dihisab saat di akhirat kelak. Jika baik shalatnya maka baik pula amalan lainnya dan sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda:

 “Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka.” (HR. Ahmad; shahih)

2. Berpuasa di Bulan Ramadhan
Sesuai dengan hadist di atas, karakter wanita yang dirindukan oleh surga lainnya adalah mereka yang senantiasa berpuasa di bulan Ramadhan. Rukun Islam ketiga ini wajib dilaksanakan oleh setiap kaum muslim. Muslimah yang sudah baligh tentu saja juga diwajibkan untuk berpuasa. Kecuali mereka yang berhalangan untuk puasa seperti karena haid. Namun diwajibkan atas mereka untuk mengganti puasa tersebut di bulan lainnya. 

3. Menjauhi Zina
Sebenarnya, jalan menuju surga bagi kaum wanita itu sangat terbuka lebar. Selain dengan melakukan amalan seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan ternyata ada amalan lain yang harus dilakukan oleh seorang wanita agar dirindukan oleh surga, yakni dengan menjauhi zina.

Zina merupakan dosa besar yang yang keji dan dibenci oleh Allah SWT. Islam bukan hanya melarang perbuatan zina, bahkan mendekatinya pun tidak diperbolehkan. Oleh sebab itu, wanita yang bisa menjaga dirinya untuk menjauhi zina akan dirindukan kehadirannya di surga kelak. 

4. Taat kepada Suami
Di dalam Islam, suami merupakan sosok pemimpin bagi istri dan keluarganya. Perintah yang ia berikan wajib ditaati selama itu tidak melanggar syariat agama. Ternyata wanita yang taat kepada suaminya ini termasuk dalam karakter wanita yang dirindukan oleh surga.

Hushain bin Muhshin ra berkata: Seseorang telah menceritakan kepadaku, "Aku pernah datang menemui rasulullah saw untuk sebuah kebutuhan, Rasulullah SAW berkata,' Ada apa ini, apakah engkau punya suami?' Aku menjawab, 'Ya', Rasulullah SAW kembali bertanya,' Bagaimana ketaatanmu padanya? 'Aku menjawab. 'Aku tidak pernah meremehkan ketaatan dan pengabdian kepadanya, kecuali jika aku tidak mampu. 'Rasulullah SAW menjawab, 'Lihatlah dirimu, sejauh mana kedudukanmu di mata suamimu, dia adalah surga dan neraka bagimu.' 

5. Penuh Kasih Sayang
Karakter wanita yang dirindukan oleh surga selanjutnya adalah ia yang penuh dengan kasih sayang. Pada dasarnya seorang wanita itu harus memiliki kasih sayang yang berlimpah untuk suami dan anak-anaknya. 

Dengan kasih sayangnya tersebut, ia bisa menjadi sosok yang menguatkan suami agar selalu berbakti kepada Allah SWT. Selain itu, dengan kasih sayangnya ia juga akan membesarkan anak-anaknya untuk menjadi generasi masa depan penerus agama Islam. 

6. Melahirkan Keturunan
Wanita yang dirindukan oleh surga selanjutnya adalah mereka yang melahirkan keturuan. Rasulullah SAW membanggakan umatnya yang berjumlah banyak dibandingkan nabi-nbi sebelumnya. Tenyata, seorang wanita yang bisa melahirkan keturunan dan mendidik anak-anaknya tersebut menjadi generasi yang shaleh akan mendapatkan balasan dengan kedudukan yang istimewa. 

“Istri-istri kalian yang termasuk ahli surga adalah: yang penuh kasih sayang, yang melahirkan keturunan, yang kembali (bersandar) kepada suami; jika suaminya marah, ia datang kepadanya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya sembari mengatakan, ‘Aku tidak akan tidur sampai engkau meridhaiku.’” (HR. An Nasa’i dan Thabrani)

7. Selalu Berupaya Mencari Keridhaan Suami
Karakter wanita terakhir yang dirindukan oleh surga adalah istri yang selalu berupaya mencari keridhaan suami. Wanita yang memiliki karakter seperti ini tidak ingin membuat suaminya marah. Berdasarkan hadist di poin 6, wanita seperti ini akan membujuk suaminya jika marah hingga kemarahannya reda. Bahkan ia tidak akan tidur hingga suaminya tersebut ridha kepadanya. 

Demikianlah informasi mengenai tujuh karakter wanita yang dirindukan oleh surga. Semoga setiap muslimah bisa menjalankan amalan di atas agar menjadi wanita penghuni surga dan menikmati buah dari perbuatan selama di dunia.

Sumber : Insyaallah.org