Loading...
Ustad Badrol

Ustad Badrol


Ustadz adalah label suci yang disematkan oleh masayarakat disekitarnya kepada seseorang yang dianggap mempunyai spiritual lebih, taat beribadah, dan patut dijadikan teladan dari berbagai segi; tindakan, perkataan dan prinsip hdupnya. Namun faktanya tidak demikian, terbukti ada beberapa kasus seorang ustadz justru meminta imbalan yang tak layak atas jasa yang telah diberikan kepadanya, entah berupa pengobatan atau diundang untuk memberikan nasehat agama atau lebih tepatnya ustadz bandrol 

Sudah kita ketahui bersama bahwa pe-labelan ustadz bukanlah pelabelan yang mempunyai standar tertentu berdasarkan konvensi atau ujian layaknya gelar kesarjanaan, juga bukan hasil rapat masyarakat sekitar, karena itu bisa saja mereka mendapat gelar tersebut lantaran dibranding oleh media massa, oleh karena itu kita mesti sadar dan pandai-pandai dalam menilainya. Akhir-akhir ini banyak bermunculan orang orang yang bangga dengan dipanggil ‘pak usatadz’ hanya dengan modal berbaju muslim dengan kalung surban, rajin sholat dan adzan di mushollah kemudian dipanggil pak ustadz, lebih geli lagi jika kemudian sudah enggan belajar padahal secara materi ilmu keagamaan mininm hehe..

Amat rendahlan seorang ustadz yang demikian, jika seorang ustadz adalah seorang ‘ulama yang notabenenya adalah sebagai pewaris Nabi (waratsatul anbiya’) meskipun jika terkadang penulis juga berfikir bahwa Nabi tidaklah diperintah untuk berdakwah, yang diperintah berdakwah adalah seorang Rasul. Dengan kata lain profesi ustadz lebih mendekati sebagai pewaris para Rasul. Tidaklah penting masalah itu, yang terpenting adalah akhlak mereka dalam memberi imbalan dengan bandrol tertentu yang diatur oleh seorang menejer. Dalam tulisan ini akan kami bedakan manakah yang termasuk ulama’ul akhirat dan ulama’ yang jahat (ulama suu’)

Tulisan ini hanya ingin memberikan penderahan kepada pembaca untuk membuka mata dengan lebar bagaimana cara membedakannya antara ulama’ akhirat dengan ulama’ suu’.Mereka tidak bisa diketahui secara pasti karena berkaitan dengan sifat bathiniyah, tetapi meski demikian para ulama’ tasawuf memberikan ciri cirinya,

Ciri Ulama’ akhirat adalah ustadz/ulama’ yang selalu melakukan tugasnya semata-mata karena Allah dan tidak ada embel-embel duniawiyah yang ada pada dirinya, dirinya mempunyai tanda berprilaku baik, tawadhu’, penuh rasa takut ancaman Allah, zuhud, qona’ah dengan yang sedikit, rajin berinfak dengan kelebihan hartanya, memberi nasehat, penyayang kepada orang lain, tidak tama’, tidak sombong dan tidak rakus terhadap bendawiy dan sederet sifat lainnya. Ulama’ model seperti ini adalah dambaan surga, ia dijanjikan oleh Allah sebagai penghuni surga yang penuh dengan kenikmatan.

Adapun ciri ulama’ suu’ ulama’ yang jahat adalah ulama’ yang berprofesi sebagai da’i tetapi tidak menginginkan dakwah sebut saja alim di lisan tetapi hatinya munafiq, ia membaca qur’an tetapi bacaannya tidak sampai melewati tenggorokannya, hambar dan jauh dari kemantapan dalam berucap. Suka dengan materi, memberikan target dari jasa ceramah yang diberikan. Ulama’ semacam ini sudah beredar di sekitar kita karena itu waspadalah terhadap ustadz badrol. Semoga kita semua dijauhkan darinya, mungkin inilah yang dikatakan oleh Umar ra, sebagai prediksi tanda akhir zaman
إنى أخوف ما أخاف عليكم منافق عالم بالسان
Sesungguhnya yang paling aku takutkan kepada kalian adalah orang munafik yang ‘alim lisannya

Ketika Kesalahan Dianggap Kebenaran

Seburuk buruk manusia adalah orang yang sakit hatinya, nista perbuatannya namun tak mampu berusaha mencari obatnya, bukan kesembuhan yang didapat melainkan justru bertambah parah. Al Qur’an mensinyalir bahwa orang yang hatinya sakit tetapi tidak merasa berpenyakitan, tak pelak lagi penyakit hatinya bertambah lama semakin parah parah, fii quluubihim maradhun fazaaduhum maradha (dalam hatinya ada penyakit dan bertambah-tambah)

Agaknya hati yang berpenyakitan tak mampu menahan pedihnya formula obat penyembuhnya, tak heran karena ulama’ tasawuf manapun meyakini bahwa penyakit di dalam hati sulit dicari obatnya (‘ilajuhu ‘asirun). Fenomena ini menggejala di masyarakat umum, di semua lapisan masyarakat, bahkan tak jarang kita jumpai seseorang yang dianggap sekali lagi –hanya- dianggap sebagai orang baik ternyata hatinya masih cemar ‘debu’ kesombongan merasa benar atas segala perbuatannya. Kondisi penyakit ini menunjukkan betapa parahnya penyakit hati yang dideritanya:

Abu Darda’ pernah berkata, “tidaklah orang yang merasa aman dengan keimanannya kecuali imannya telah dirampas oleh setan” perpanjangan kata penuh hikmah tersebut, tidaklah oran yang merasa benar kecuali kebenaran telah dirampas oleh setan, tidaklah orang yang merasa alim kecuali keilmuannya telah diperbudak oleh setan. Amatlah buruk orang yang demikian ini.

Ada beberapa hal yang menyebabkan penyakit hati bertambah parah;
  1. Karena tidak kuat menahan pedihnya pada saat perbuatan salahnya diketahui oleh orang lain, setelah dinasehati seolah menjadi pil pahit yang tak sanggup dtelannya karena terhalang bangunan dinding nafsu yang kokoh lagi kuat
  2. Karena kurangnya pengetahuan, minimnya ilmu tasawuf membuat manusia mengambang, hanya mengetahui kulit luarnya tidak mengetahui delik-delik gejala penguasan nafsu atas hatinya. ‘Alim perasaanya, fasih lisannya tetapi munafik perbuatannya. Inilah yang paling dikhawatirkan oleh Nabi saw di akhir zaman
  3. Hiasan setan telah menyemat membalut erat di dalam hatinya, kita sering melihat seseorang hanyut dalam buaian pujian, padahal pujian seseorang hanya berkisar pada pandangan mata, pandangan mata adalah lemah, karena hanya melihat sisi luarnya saja. Dari gaya bicaranya, kostum kebesarannya, perasaannya. Padahal Allah hanya melihat hati bukan rambut sampai kaki.
Adapun formula pengobatannya adalah dengan membelokkan jalan lurusnya nafsu ke arah yang benar dengan ramah, bila masih tidak bisa disadarkan, sadarkan dengan kekerasan, jika tahap kedua ini masih utuh dan makin bertambah sakitnya. Maka lebih baik ucapkan ‘selamat, silahkan teruskan watak buruk seperti itu’ atau dalam bahasa al Qur’annya (qaalu salaama)

Keistimewaan Hati

Pertemuan majlis ta’lim kali ini penulis di daulat untuk memberikan kajian kitab minhajul abidin yang berkaitan dengan persoalan hati sampai pada bab keistimewaan hati dibanding dengan anggota tubuh lainnya. Imam Ghazali berkata: Kalau kita mau berfikir atas keadaan hati, maka kita akan menemukan beberapa macam keistimewaan di dalam hati yang berbeda dengan anggota tubuh lainnya:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra’: 36)

Dalam ayat di atas pendengaran, penglihatan dan hati disebut ketiga-tiganya, tetapi perlu diperjelas bahwa jangkauannya berbeda memberikan 

1. إن العدوَ قاصِدٌ إِليهِ
Hati menjadi sasaran pertama kali setan menyerang dan menghancurkan manusia, dengan demikian manusia tidak bisa mendapatkan ilham, karena ilham pertama kali dijatuhkan oleh Allah ke dalam hati seseorang

2. إنَّ الشُّغْلَ لَهُ أَكْثَر
Kesibukanhati lebih banyak dari pada kesibukan anggota tubuh lainnya, anggota tubuh bisa mengerjakan satu pekerjaan sampai selesai kemudian mengerjakan pekerjaan lainnya tetapi berbeda dengan hati yang terkadang bercampur berbagai rasa yang ada di dalamnya 

3. إن العوارض له أكثرفإِنَّ الخَوَاطِرَلَهُ كا لسّهامِ لاتزال تقعُ فيه
Perubahan yang terjadi dalam hal baru hal yang baru dalam suasana hati lebih banyak 

4. إن علاجَه عَسير
Mengobatinya sulit, karena yang berpenyakitan hati tidak merasa sakit, hal ini tentu berbeda dengan orang yang sakit fisiknya. Orang yang sakitnya fisik si sakit merasa berpenyakitan karena tak tahan sakit berusaha untuk berobat

5. إن الأفاتِ إليه أسرعُ
Penyakitnya cepat menyebar ke semua anggota badan, baik buruknya prilaku tergantung dari hatinya, Nabi saw bersabda dalam hadits Ibnu Mas’ud:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam hati ada segumpal daging yang kalau dia baik maka akan baik pula seluruh anggota tubuh, dan kalau dia rusak maka akan rusak pula seluruh anggota tubuh, ketahuilah di adalah hati.” (Muttafaqun alaih)

apabila hatinya sakit maka penyebarannya akan lebih cepat ketimbang dengan yang sakit anggota tubuh lainnya 

Pasukan Tentara Hati
Pertama, yang dapat dilihat dengan mata kepala; tangan, kaki, mata, telinga, lidah dan semua anggota tubuh, yang tampak diluar maupun yang berada di dalam tubuh. Semua itu bertugas melayani hati dan diciptakan untuk mengikuti perintahnya

Kedua, tidak dapat dilihat kecuali dengan mata hati. Dalam hal ini, hati seolah-olah sebagai panglima, sedangkan tentaranya sebagai para pelayan dan pembantu. Itulah yang dimaksud dengan ‘pasukan tentara hati’.

Adapun kebutuhan hati kepada tentaranya ini, sama seperti kebutuhannya kepada kendaraan dan bekal untuk ‘perjalanannya’ yang memang untuk itu ia diciptakan. Yakni perjalanan menuju Allah swt., melewati bermacam-macam terminal, untuk berjumpa dengan Nya. Untuk itulah hati (kalbu) diciptakan.“Dan tiadalah Aku (Allah) menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mengabdi kepada Ku.” [QS adz-Dzairat, 51]:56].

Rahasia di Balik Dilarangnya Berhubungan Badan Ketika Haid

"Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.(Al-Baqarah 2:222)

*****


Tidak sedikit pasangan yang melakukan aktivitas seksual saat si wanita sedang mengalami menstruasi / haid. Padahal pada masa ini berhubungan seks bisa sangat berbahaya. Mengapa?
Laura Berman, PhD, seorang pakar seks dan terapis dari Feinberg School of Medicine, Northwestern University, Chicago mengatakan, setelah dengan berbagai macam penelitian, berhubungan seks saat haid ternyata dapat merugikan kesehatan kedua pasangan. Beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi akibat melakukan seks saat haid antara lain:

1. Penyakit Menular Seksual

Saat wanita mengalami menstruasi leher rahim akan terbuka. Terbukanya leher rahim tersebut dapat mempermudah kuman dan bakteri masuk bahkan menyebar hingga ke rongga panggul. Wanita juga berpotensi tertular virus HIV dan hepatitis jika melakukan hubungan seks saat menstruasi.

2. Risiko Infeksi

Saat menstruasi, dinding vagina akan mengalami inflamasi atau pembengkakan sebagai proses alami tubuh. Saat inflamasi terjadi, lapisan dinding rahim akan mengalami peluruhan berbarengan dengan keluarnya darah haid. Darah tersebut merupakan media yang berpotensi mengembangkan kuman dan bakteri yang bisa mengakibatkan infeksi saluran kencing, sperma, dan prostat pada pria.

3. Endometriosis

Istilah tersebut pasti masih asing di telinga Anda. Endometriosis mengacu pada pertumbuhan sel-sel di luar endometrium (dinding rahim) atau di tempat lain. Dalam tingkat lanjut pertumbuhan sel-sel tersebut akan memicu rasa nyeri saat haid, atau biasa disebut dengan dismenore.

Salah satu faktor penyebab endometriosis adalah regurgitasi atau aliran balik darah haid dari dalam rahim ke saluran indung telur dan masuk ke dinding perut. Ini dapat terjadi jika Anda melakukan hubungan seks saat haid.

Tak hanya itu, risiko infeksi juga semakin meningkat baik pada pria maupun wanita. Tingkat keasaman dan kemampuan lendir vagina untuk melawan bakteri saat berhubungan seks akan mengalami penurunan, sehingga berpotensi mengembangkan bakteri dan kuman yang membahayakan kesehatan.

4. Sudden Death (mati mendadak)

Gerakan saat berhubungan seks di masa haid juga bisa menjadi pemicu terjadinya gelembung udara ke pembuluh darah yang terbuka. Para ahli medis mengkhawatirkan, jika emboli atau gelembung udara tersebut masuk ke dalam pembuluh darah maka akan mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah dan bisa mengakibatkan “sudden death” atau mati mendadak.

*****

Jika orang Barat baru tahu bahayanya setelah dengan berbagi penelitian, dan memutuskan tidak melakukan hubungan badan saat istri sedang haid, , Islam justru sejak 14 abad yang lalu sudah melarang berhubungan badan saat istri sedang haid. Sungguh dibalik pelarangan itu ternyata ada hikmah dan manfaat yang ada didalamnya. salah satu bukti kebenaran kandungan AlQuran. Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Subhanallah (^_^)

Semoga Bermanfaat

sumber: https://www.facebook.com/pages/Dunia-Kesehatan/536605306359826
Ingrid Mattson Berhenti ke Gereja di Usia 16 Tahun

Ingrid Mattson Berhenti ke Gereja di Usia 16 Tahun

Kumpulan Kisah Mualaf Ingrid Mattson
TAUSIAH ISLAM - Masih ingat Ingrid Mattson,  salah satu tokoh yang diundang pada inaugurasi Barack Obama setelah kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat itu menang dalam pemilu dua tahun lalu? Dia yang  menjabat presiden Komunitas Islam Amerika Utara (ISNA) merupakan salah satu pemimpin agama yang kini cukup berpengaruh di Amerika Serikat.

Ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang filsafat dari Universitas Waterloo, Ontario, pada 1987. Sementara gelar PhD pada studi Islam ia peroleh dari Universitas Chicago pada 1999. Penelitiannya mengenai Hukum Islam dan Masyarakat. Selama kuliah di Chicago, ia banyak terlibat pada kegiatan komunitas Muslim lokal.


Ia duduk dalam jajaran Direktur Universal School di Bridgeview dan anggota komite Interfaith Committee of the Council of Islamic Organizations of Greater Chicago. Mattson juga pernah menetap di Pakistan dan bekerja sebagai pekerja sosial bagi pengungsi wanita Afghanistan selama kurun waktu 1987-1988. Pada 1995, ia ditunjuk sebagai penasihat bagi delegasi Afghanistan untuk PBB bagi Komisi yang membidangi Peran Perempuan.

Saat bekerja di kamp pengungsi di Pakistan inilah ia bertemu dengan pria yang kini menjadi suaminya, Amer Aetak, seorang insinyur dari Mesir. Dari pernikahan mereka, pasangan ini dikaruniai seorang anak perempuan bernama Soumayya dan satu orang anak laki-laki bernama Ubayda.

Karena pernikahankah ia berpindah agama? Tidak, ternyata. Ingrid mengenal Islam jauh sebelum itu.

Tumbuh dan besar dalam lingkungan Kristen di Kitchener, Ontario, Kanada, ia memutuskan berhenti pergi ke gereja pada usia 16 tahun. Ia mengemukakan alasan yang kemudian diterima oleh ayahnya, seorang pengacara: tidak bisa lagi percaya dengan apa yang diajarkan oleh gereja.

Ia menjadi tak berama hingga menimba ilmu di Universitas Waterloo. Seni dan filsafat menjadi jurusan pilihannya. Bagai dipandu, bidang inilah yang kemudian hari mengantarkan pada cahaya Islam.

   ****

''Setahun sebelum saya masuk Islam, saya banyak menghabiskan waktu saya mencari dan melihat hal-hal yang berhubungan dengan seni. Saat mengikuti pendidikan bidang filsafat dan seni rupa, saya duduk berjam-jam dalam ruang kelas yang gelap untuk melihat dan mendengarkan penjelasan profesor saya melalui infokus proyektor, tentang kehebatan hasil karya Seni Barat,'' paparnya.

Di Departemen Seni Rupa Universitas Waterloo tempatnya bekerja kemudian, ia berkelana ke berbagai museum sejarah dan seni. Secara kebetulan, di Museum Louvre yang berada di tengah Kota Paris, ia berjumpa dengan seorang Muslim. Ia menyebut momen tersebut sebagai "musim semi" dalam hidupnya.

Gambaran mengenai Islam yang ia dapatkan dari kedua orang teman barunya ini, membawa Ingrid pada pengenalan wajah Islam. Ia menyatakan tertarik pada peradaban Islam tidak menganut sistem penggambaran sesuatu dalam bentuk visual di dalam memuja Tuhan dan menghargai seorang nabi.

''Allah adalah sesuatu yang tersembunyi. Tersembunyi dalam pantulan mata umat manusia. Tetapi, orang yang memiliki penglihatan dapat mengenali Tuhannya dengan melihat, mempelajari pengaruh dari kekuatan ciptaan-Nya.''

Ia pun mulai menggali tentang ketuhanan dan kepribadian Muhammad melalui Alquran terjemahan. Yang membuatnya semakin tertarik dengan Islam adalah semua umat Muhammad tidak hanya mengikutinya dalam hal beribadah, tetapi juga di dalam semua aspek kehidupan, mulai dari kebersihan diri sampai pada cara bersikap terhadap anak-anak dan tetangga.

Perkenalan Ingrid tentang Islam makin berkembang saat ia berkunjung ke sejumlah negara yang mayoritas berpenduduk Muslim. Beberapa peristiwa yang dia temui di negara-negara tersebut, diakuinya, makin mempertebal keyakinannya terhadap Islam.

Maka di tahun yang sama, ia memutuskan bersyahadat dan menjadi Muslimah. Ia pun menukar pakaiannya dengan busana muslimah lengkap dengan jilbab.

Pada tahun 1987 ia memutuskan pergi ke Pakistan sebagai relawan. Setahun ia mengabdikan diri bagi kemanusiaan. Ternyata di tempat yang sama, ada pula seorang pemuda yang juga menjadi relawan, Aamer Atek, seorang insinyur asal Mesir. Merasa sehati, keduanya memutuskan menikah.

"Ibu-ibu Pakistan bertkaca-kaca saat saya bilang hanya emas sederhana sebagai mahar dan baju pengantin pinjaman. Di hari berikutnya, mereka datang dengan membawa segudang hadiah. Sungguh indah persaudaraan dalam Islam," ujarnya.

sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/10/12/30/155241-ingrid-mattson-berhenti-ke-gereja-di-usia-16-tahun

Inspiratif: Berebut Menjadi Pelayan

"Orang yang paling keji adalah pemimpin yang berkhianat" Betapa mengerihkannya apa yang telah dikatakan oleh Ali ra. begitu tajam dan mengena cocok untuk menjadi renungan bagi sang pemimpin, terutama juga bagi yang mencalonkan dirinya sebagai pemimpin bangsa. Pemimpin yang baik mempunyai beberapa sifat diatnaranya, menjadi teladan, memberikan ruang kesalahan, apresiatif, kolektif, persuasif, jujur, pemberani, imajiner, demokratis, dan berbagai bentuk sifat lainnya

Apabila tidak mempunyai kualifikasi sifat-sfita yang layak menjadi pemimpin alangkah baiknya untuk tidak mencalonkan diri menjadi pemimpin, karena kepemimpinan yang ia emban nantinya akan menjadi bumerang di hari kiamat, penyesalan yang mendalam.

Pemimpin adalah pelayan publik, ia harus melayani kepentingan bersama mengalahkan kepentingan pribadi, yang demikian ini adalah sangat sulit, terlebih orang orang yang mempunyai sifat egois. Pemimpin tak ubahnya pelayan masyarakat, namun mungkin sudah zaman kebalik-balik, sehingga banyak orang orang justru senang mencalonkan dirinya sebagai pemimpin atau dengan kata lain, berebut menjadi pelayan.Jdi pelayan kok rebutan

Bagi orang orang yang mempunyai sifat yang ideal untuk menjadi pemimpin mungkin sudah selayaknya ia mencalonkan dirinya, tetapi bukankah Umar bin Khattab menagis saat ia ditunjuk sebagai pengganti khalifah Abu Bakar ra, tentu ingatan kita juga masih kuat tentang kisah Miqdad bin Amr, yang sumpah serapah tidak bersedia menjadi pemimpin walau untuk dua orang saja.

Jika orang-orang terdahulu sekaliber Umar ra dan Miqdad bin Amr sang pemberani saja merasa keberatan menjadi pemimpin, lalu untuk apa berebut menjadi pemimpin. bukankah hanya berebut menjadi pemimpin artinya berebut meminta beban? Yang paling menggelikan adalah jika ada seseorang meminta untuk dirinya dipilih sebagai pemimpin, bukankah Rasul saw sudah bersabda :

يَا عَبْدَ الرَّحْمنِ بن سَمُرَةَ لاَ تَسْألِ الإِمَارَةَ فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيْتَها عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا وَ إِنْ أُعْطِيْتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْها
“Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kepemimpinan. Karena jika engkau diberi tanpa memintanya, niscaya engkau akan ditolong (oleh Allah dengan diberi taufik kepada kebenaran). Namun jika diserahkan kepadamu karena permintaanmu, niscaya akan dibebankan kepadamu (tidak akan ditolong). ” Hadits ini diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari dalam Shahih

Ini benar benar trend yang sangat aneh bin ajaib, ada orang berebut menjadi pelayan, bukan menjadi majikan.
Hujan : Rahmat atau Laknat

Hujan : Rahmat atau Laknat

Allah maha pemurah, kepemurahannya itu telah dibuktikan dengan memberikan bumi sebagai tempat tinggal yang ramah dan murah, semua telah disiapkan semua disediakan telah siap pakai, tinggal manusia yang mau mengolah atau tidaknya. Sebagai khalifah tugas utamanya ada dua,

1. memakmurkan bumi
2. Merawat alam semesta

Memakmurkan bumi menjadi tugas kolektif, karena bumi ini ditempati secara bersama-sama, keterlibatan sangat diharapkan berjalan secara sinergis, bagi ahli ilmu alam memberikan pengertian kepada yang awam tentang ilmu alam, sedangkan yang awam sadar dan mau mentaati terhadap kepada ahlinya. Pemerintah dengan segenap kebijakannya juga harus memperhatiakan kemakmuran terhadap bumi beserta isinya agar bumi ini menjadi lestari dan mampu menjadi tempat yang ramah hingga anak cucuk kita

Merawat alam adalah tugas kedua yang berkaitan dengan alam, tugas ini dengan berbagai bentuknya diharapkan dapat menjadikan alam tetap terjaga dan aman dari tangan jahat yang tidak bertanggung jawab. saling mengingatkan dan menasehati akan pentingnya menyelamatkan bumi dengan cara menjaga pepohonan, membuat resapan dan membuat segala bentuk kegiatan yang mengarah kepada pemanfaatan alam yang ramah dan tidak merusak ekosistem yang sudah mapan seperti yang diciptakan oleh Allah swt.

kita semua tentu sadar, bahwa alam raya dengan segala pesona yang melekat di dalamnya adalah tanda kekuasaan Allah bagi orang orang yang mau memikirkannya, termasuk diciptakannya angin dan hujan. Seluruh makhluknya adalah ciptaannya, termasuk angin adalah ciptaannya, arah bertiupnya sesuai dengan perintah Allah, pergerakan angin membawa berita gembira atas rahmat yang dibawanya, dengan angin yang bertiup udara menjadi segar, virus hilang dan berganti dengan rahmat dan segala nikmat. Angin juga bisa menggiring gumpalan awan untuk bergerak ke suatu tempat kemudian mendatangkan hujan, airnya menumbuhkan berbagai macam pohonan dan sayuran untuk kepentingan makhluk di bumi ini dalam Surat Ar-Ruum: 46
وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya. Mudah-mudahan kamu bersyukur”
dalam ayat yang lain

Penggalan Surat al Baqarah ayat 164
وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
“..dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. al Baqarah: 164).

Namun tidak semua angin atau hujan menjadi rahmat, terkadang juga menjadi adzab yang menjadi sebab kematian dan kehancuran manusia, tidak setabilnya kehidupan dibumi ini, seperti kisahnya kaum 'Aad (kaumnya Nabi Hud)

وَفِي عَادٍ إِذْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيحَ الْعَقِيمَ. مَا تَذَرُ مِنْ شَيْءٍ أَتَتْ عَلَيْهِ إِلَّا جَعَلَتْهُ كَالرَّمِيمِ
“Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan. Angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk” (QS adz Dzariyat:41-42)

Begitu juga hujan, hujan terkadang menjadi adzab bagi pepnghuni bumi, seperti banjnir bandang yang dikirmkan untuk menghancurkan ummatnya Nabi nuh as yang durhaka. Jadi, ada banyak ragam tafsir seiring dengan datangnya bencana yang melanda bumi ini. Bisa jadi banjir bagi sebagian orang manfaat, seperti tukang service mengalami peningkatan pelanggan, mesin air makin dibur, dan segala kebutuhan lainnya. Di satu sisi madharat tapi di sisi yang lain manfaat bagi orang lain.tidak salah lagi apa yang dikatakan oleh Jalaluddin Ar-Rumi
Ular bagi ular adalah kehidupan
Namun ular ini bagi manusia adalah kematian
Karena itu tiada keburukan mutlak di alam semesta
Ketahuilah keburukan nisbilah yang ada di alam semesta

Banjir bermanfaat untuk sebagian kecil orang tetapi bagi sebagian besar bagi mereka adalah bencana, begitu juga fenomena alam lainnya. jadi semua masih menjadi tanda tanya besar apakah banjir yang ada saat ini menjadi rahmat atau laknat bagi penduduk bumi itu sendiri.