Loading...

Ini Performa Lorenzo dan Vinales Naik Motor Baru

Jorge Lorenzo di atas Ducati Desmosidici GP16.
Media Sport - Kesan impresif ditanamkan Maverick Vinales saat pertama kali geber Yamaha YZR-M1 dalam tes resmi MotoGP, Selasa (15/11/2016), di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol. Dia menjadi yang tercepat dari semua pebalap, padahal ini adalah pengalaman pertamanya bersama Yamaha.
Vinales mencatat waktu tercepat 1 menit 30,930 detik. Tercepat kedua adalah seniornya, Valentino Rossi, yang hanya terpaut 0,02 detik. Dalam tes ini, Yamaha menggunakan dua versi tunggangan, versi 2016 untuk Vinales dan 2017 digeber Rossi.
Debut lain yang juga ditunggu adalah performa Lorenzo bersama Ducati. Juara MotoGP 3 kali tersebut cukup menjanjikan dengan motor asal Italia yang dikenal bertenaga badak di trek lurus itu. Dia mampu mencatatkan waktu tercepat ke3-, atau bedanya cuma 0,122 detik saja.
Dua pebalap ini disebut-sebut bakal menjadi penantang baru yang mematikan musim depan. Ducati menganggap Lorenzo adalah pebalap yang profesional dan pintar, serta mampu cepat beradaptasi. Sementara Vinales juga makin terlihat kencang bersama Yamaha.
Hasil debut lain, Iannone tak begitu cepat dengan Suzuki. Sampai Sore hari, dia masih bertengger di posisi ke-7 tercepat. Tes ini juga bisa dilihat bagaimana Bradley Smith dan Pol Espargaro bersama KTM, Aleix Espargaro di Aprilia, serta Alvaro Bautista-Karel Abraham bersama Aspar.
Atensi juga tertuju pada empat roookie musim depan yang berasal dari Moto2. Mereka adalah Johann Zarco dan Jonas Folger untuk Tech 3 Yamaha, Alex Rins bersama Suzuki, dan Sam Lowes di Aprilia.
Mereka belum menunjukkan kemampuan terbaik, karena masih menyesuaikan dengan sepeda motor baru. Berikut catatan waktu lengkapnya:
1. Viñales, Maverick SPA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 30.930s
2. Rossi, Valentino ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 30.950s +0.020s 
3. Lorenzo, Jorge SPA Ducati Team (Desmosedici GP16) 1m 31.052s +0.122s 
4. Marquez, Marc SPA Repsol Honda Team (RC213V) 1m 31.102s +0.172s
5. Dovizioso, Andrea ITA Ducati Team (Desmosedici GP16/17) 1m 31.131s +0.201s 
6. Crutchlow, Cal GBR LCR Honda (RC213V) 1m 31.156s +0.226s 
7. Iannone, Andrea ITA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 31.165s +0.235s
8. Redding, Scott GBR Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15/16) 1m 31.242s +0.312s 
9. Barbera, Hector SPA Avintia Racing (Desmosedici GP14.2/16) 1m 31.286s +0.356s 
10. Pedrosa, Dani SPA Repsol Honda Team (RC213V) 1m 31.306s +0.376s
11. Miller, Jack AUS Estrella Galica 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 31.477s +0.547s 
12. Bautista, Alvaro SPA Aspar Ducati (Desmosedici GP16) 1m 31.674s +0.744s 
13. Pirro, Michele ITA Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP16/17) 1m 32.068s +1.138s 
14. Espargaro, Aleix SPA Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 32.177s +1.247s 
15. Baz, Loris FRA Avintia Racing (Desmosedici GP15) 1m 32.315s +1.385s 
16. Folger, Jonas GER Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 32.450s +1.520s 
17. Zarco, Johann FRA Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 32.462s +1.532s 
18. Rabat, Tito GBR Estrella Galica 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 32.578s +1.648s 
19. Espargaro, Pol SPA KTM MotoGP Factory Racing (RC16) 1m 32.613s +1.683s 
20. Smith, Bradley GBR KTM MotoGP Factory Racing (RC16) 1m 32.806s +1.876s 
21. Rins, Alex SPA Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 32.811s +1.881s 
22. Laverty, Eugene IRL Aprilia Test Rider (RS-GP) 1m 32.935s +2.005s 
23. Abraham, Karel CZE Aspar Ducati (Desmosedici GP14.2/15) 1m 33.231s +2.301s 
24. Lowes, Sam GBR Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 1m 33.359s +2.429s 
25. Tsuda, Takuya JPN Suzuki Test Rider (GSX-RR) 1m 34.110s +3.180s 
26. Bagnaia, Francesco ITA Aspar Ducati (Desmosedici GP14.2) 1m 36.940s +6.010s
Penulis: Donny Apriliananda
Editor: Rizal M
SumberCrash,

Berkicau Soal Penistaan Agama, Anggun C Sasmi Panen Kritikan Pedas

Anggun C Sasmi Panen Kritikan Pedas



Penyanyi Anggun C Sasmi menuai krtikan setelah mengeluarkan komentar tentang penistaan agama di akun media sosial

Ducati “Girang” Lihat Performa Lorenzo

Pebalap Ducati Team asal Spanyol, Jorge Lorenzo, menunggu di garasi saat tes pasca-musim di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Selasa (15/11/2016).
Media Sport - Pada sesi post-race test, Selasa (15/11/2016) uji coba pebalap dengan tunggangan barunya musim depan, Ducati jadi salah satu tim yang bisa tersenyum lebar. Ducati puas dengan penampilan rider anyar Jorge Lorenzo, di atas Desmosedici GP16.
Capaian waktu tercepat Lorenzo untuk pertama kalinya menunggangi Ducati ini, lebih cepat dari catatan saat pebalap asal Spanyol ini menang di Valencia, Minggu (13/11/2016) 1 menit 31,052 detik. Lorenzo berada posisi ketiga pada sesi post-race test, di belakang Maverick Vinales (Yamaha) dan Valentino Rossi (Yamaha).
“Kami sangat senang karena kami memiliki pebalap yang fantastis dan bekerja dengan cara yang profesional,” ujar Davide Tardozzi, Factory Team Coordinator Ducati, mengutip Crash, Rabu (15/11/2016).
Tardozzi menambahkan, Lorenzo hanya mengeluhkan mengenai posisi duduknya yang kurang sempurna, saat sesi tes perdana bersama Ducati. Lorenzo ingin tim bisa memberikan kebutuhannya saat sesi tes selanjutnya.
“Tapi bagaimanapun dengan pencapaiannya kemarin, Lorenzo benar-benar baru duduk pertama kali di sana. Kami cukup puas dengan performanya,” ujar Tardozzi.
Namun, lanjut Tardozzi, dirinya mengakui kalau satu kali balapan ini, tidak cukup untuk menentukan mana yang bagus dan mana pebalap yang tidak berhasil di musim depan. 
Penulis: Ghulam Muhammad Nayazri
Editor: Rizal Mustofa

Zero Motorcycles, Pelan Tapi Pasti

Motor listrik Zero diperbarui pada sektor baterai untuk jarak tempuh lebih jauh dan tenaga serta torsi yang makin besar.
Media Otomotif - Lama tak terdengar suaranya, Zero Motorcycles menjadi salah satu peserta pameran di EICMA, Milan, yang baru saja berakhir akhir pekan lalu (13/11/2016). Di Indonesia, merek sepeda motor listrik dari Amerika Serikat (AS) itu diboyong oleh Grup Garansindo, lantas bagaimana kondisinya sekarang?
Muhammad Al Abdullah, Chief Executive Officer Grup Garansindo, menjelaskan, kalau semangat Zero masih terjaga positif di Indonesia. Meski kondisi pasar sepeda motor lagi lesu, tak lantas melemahkan keinginan perusahaan untuk menyebarkan informasi terkait teknologi motor listrik di Indonesia.
“Garansindo mau mengeduskasi teknologi motor listrik kepada masyarakat Indonesia lewat Zero. Jangan sampai ada anggapan kalau motor konvensional lebih baik dari listrik atau sebaliknya. Semua ada kelebihan dan kekurangan,” kata Al kepada KompasOtomotif, Rabu (15/11/2016).

Anggapan masyarakat Indonesia yang masih awam terhadap teknologi motor listrik, cenderung negatif. Padahal, teknologi ini sudah berhasil dipasarkan. Bisa punya kemampuan kompetitif bahkan seperti moge-moge yang dijual di pasar. Selain itu, lanjut Al, adalah kekhawatiran soal jarak tempuh yang terbatas.
“Semua kekhawatiran ini akan sirna dengan sendirinya setelah melihat Zero. Semua kekhawatiran tadi hilang, masyarakat harus sadar kalau teknologi itu masa depan, jangan melulu terjebak di masa lampau,” kata Al.
Ketika ditanyakan soal kinerja penjualan Zero di Indonesia, Al belum mau menjelaskan lebih jauh. Satu hal yang pasti, jelas Al, adalah penjualan bukan satu-satunya tujuan utama Zero di Indonesia. “Kami mau memberikan pengaruh positif terhadap teknologi motor listrik, terutama dengan hadirnya Gesits, produk lokal Indonesia yang siap bersaing di pasar dunia,” kata Al.
Editor: Rizal Mustofa

Tagar dan Kata di Twitter Bakal Bisa Disaring

Gambar Ilustrasi
Media Teknoligi - Twitter telah lama menyediakan fitur Mute agar pengguna tak perlu melihat kicauan dari akun-akun tertentu, sekalipun akun yang di-follow. Ini merupakan salah satu upaya pencegahan cyber-bully di layanan mikroblog tersebut. 

Nah, fungsi fitur Mute itu bakal dikembangkan lebih jauh. Tak cuma kicauan orang tertentu, pengguna juga bisa menyaring kata, frasa, tanda pagar (tagar), hingga percakapan tertentu, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (16/11/2016) dari blog resmi Twitter.

Misalnya Anda tak suka tagar tertentu karena kontennnya mayoritas negatif. Cukup setel Mute, lalu kicauan yang mematrikan tagar itu bakal disaring dan tidak muncul di linimasa Anda. Intinya, elemen yang didiamkan tak harus merujuk pada akun. 

"Penambahan fungsi Mute akan mereduksi pengalaman pengguna yang menerima penindasan di Twitter. Ini juga membantu memperkuat budaya saling mendukung di Twitter," begitu tercantum pada blog. 

Twitter masih enggan mengungkap waktu pasti merilis upgrade dari fitur Mute tersebut. Layanan berlogo burung cuma mengatakan versi upgrade itu bakal muncul dalam beberapa hari ke depan. 

Selain fitur Mute, Twitter juga punya dua fitur lain yang bertujuan memangkas diskriminasi dan cyber-bully. Masing-masing adalah Notification Settings dan Quality Filter. 

Notifications Setting memungkinkan pengguna untuk membatasi notifikasi yang masuk. Pengguna tak harus melihat semua mentionyang ditujukan, melainkan hanya dari orang-orang yang di-follow

Sementara itu, Quality Filter bakal menyaring notifikasi yang diterima berdasarkan parameter  beragam, misalnya kredibilitas akun dan karakter kicauan akun itu. 

Kicauan yang bersifat duplikat atau konten otomatis, akan terhindar dari tab notifikasi pengguna. Jika kicauan yang ditujukan bersifat orisinil dan tak berkaitan dengan cemoohan, pengguna masih tetap bisa melihatnya meski tak mengikuti akun yang bersangkutan.
Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Editor: Rizal Mustofa
SumberBlog Twitter,

6 Fakta soal Cairan Pembersih Kuman SHARE

Gambar Ilustrasi
Media Health - Takut berlebihan pada kuman alias germophobia adalah fenomena yang sering terlihat belakangan ini. Kita sering menjumpai banyak tempat umum yang disediakan hand sanitizer dispenser.
Kita menggunakan berbagai produk antikuman untuk menghindari bakteri, virus, jamur. Apakah cairan pembersih kuman ini baik untuk kita? Berikut ini sejumlah fakta penting untuk diketahui :
1. Tak ada yang lebih baik daripada cuci tangan
Sebelum diproduksi cairan pembersih kuman, cuci tangan merupakan perlindungan terbaik melawan kuman. Dokter bedah punya scrub roomdi mana mereka membersihkan tangan secara seksama sebelum melakukan operasi karena cairan pembersih kuman tak cukup. Jika ada pilihan cuci tangan, pilihlah cuci tangan.
2. Periksa kandungan alkoholnya
Label di cairan pembersih kuman mungkin mengatakan membunuh kuman. Kecuali kandungan alkoholnya 60 persen ke atas, cairan pembersih kuman itu tak ada gunanya. Anda bakal terkejut menemukan banyak produk pembersih kuman dengan pewangi harum ternyata tak memenuhi syarat kandungan alkohol.
3. Tak ada yang terlalu bersih
Dispenser pembersih tangan itu pasti sering digunakan banyak orang. Sebuah studi dari Northwestern University menemukan imunitas terhadap anak-anak dapat dipengaruhi oleh pembersih kuman ini. Sama halnya dengan sabun antibakteri yang mungkin mengganggu hormon-hormon kita.
Peneliti menemukan anak-anak mungkin terkena penyakit yang dapat dicegah setelah penggunaan jangka panjang. Lingkungan yang terlalu bersih dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga memperlemah mekanisme pertahanan tubuh. Moral dari cerita ini: Sedikit kotor ternyata baik untuk kesehatan kita.
4. Jangan digunakan pada luka
Ketika punya luka, hindari menggunakan cairan pembersih kuman. Hindari juga krim antibiotik yang dijual bebas karena beberapa menyebabkan reaksi alergi di kulit. Kulit yang bermasalah merespon paling baik terhadap pembersih dan petroleum jelly (seperti Vaseline) untuk mempercepat penyembuhan luka.
5. Penggunaan berlebihan dapat merusak pertahanan kulit
Pembersih kuman berbasis alkohol membuat produk ini efektif melawan kuman tetapi juga mengiritasi kulit. Alkohol menghilangkan penghalang protein esensial dan lemak yang menyebabkan iritasi dan kekeringan di kulit. Cobalah melembabkan kulit untuk menghindari hal ini.
6. Jangan membersihkan sisa makanan
Mungkin Anda berpikir pembersih kuman yang dibawa ke mana pun dapat membersihkan kotoran yang terlihat dan tak terlihat. Sisa makanan yang mengandung lemak dan gula tak bakal hilang hanya dibersihkan dengan pembersih kuman. Kita butuh air dan sabun untuk membersihkan sisa makanan.

Tips Aman Olahraga Lari di Jalanan untuk Wanita

Gambar Ilustrasi
Media Health - Saat itu hari terang benderang dan Jeanette Jones mulai latihan lari. Perempuan asal Texas ini tak mengira hidupnya bakal berubah menjadi mimpi buruk.
Wanita berusia 39 tahun ini jogging di daerah sekitar rumahnya dan tak tahu ada pria yang parkir di seberang jalan. Pria itu memperhatikan dia dan bersembunyi menunggu beberapa blok di depan.
"Pria itu datang di ujung sebuah rumah dan menyerang di jalan. Saya langsung menyerang balik, menendang dan berteriak kencang sehingga orang-orang di dalam rumah mendengar teriakan saya di jalan," ceritanya.
Setelah beberapa menit bergelut, si penyerang menyadari Jones bukanlah target mudah dan ia pun lari.
Jones berhasil mengingat plat nomor mobil si penyerang. Polisi berhasil menangkap pria itu 20 menit kemudian. Belakangan diketahui dari polisi si penyerang ingin menariknya ke hutan untuk memperkosa.
Si penyerang mendapat hukuman 10 bulan penjara, tetapi bukan atas tuduhan percobaan perkosaan dan penculikan.
"Bahkan meskipun saya hanya mendapat luka ringan dari penyerangan, saya masih merasa stres dan cemas selama setahun setelah kejadian," aku Jones.
Menurut survei terbaru dari Wearsafe Labs, 34 persen wanita mengaku takut olahraga sendirian.
Rich Staropoli, mantan agen Secret Service mengatakan, serangan fisik secara statistik jarang. Tapi, serangan verbal terhadap wanita saat olahraga cenderung lazim. "Pengalaman saya, sering wanita dari segala usia disiuli, diteriaki ucapan tak nyaman, isyarat tubuh atau suara tak menyenangkan saat mereka olahraga," katanya.
Amy Nelson, wanita berusia 27 tahun dari Lacey, Washington pernah dikejar pria mabuk yang meneriakkan kata-kata kasar ketika ia sedang lari.
Pria itu terlalu mabuk untuk mengejar setengah blok, tetapi Nelson ketakutan dan harus mempertimbangkan strategi keluar untuk lari.
Kathy Bellisle, wanita berusia 44 dari Ontario, Kanada pernah diikuti pria saat latihan larian sampai ia berada di depan orang banyak dan mengancam akan menelpon polisi. Ia jadi takut lari di malam hari dan terus mengubah rute lari dan menghindari orang asing.
Sementara itu Lynda Benson, wanita 30 tahun dari Sonoma, California pernah diikuti pria naik mobil selama berminggu-minggu. Meskipun pria itu tak pernah berbicara, pria itu membuat ia meninggalkan rute lari favoritnya.
Jenis pelecehan seperti ini membuat wanita mengubah rutinitas mereka. Sekitar 50 persen wanita mengatakan terlalu takut jalan atau lari di malam hari di sekitar rumah sendirian, menurut Gallup Poll.
Survei oleh Stop Street Harasshment menemukan 11 persen wanita memilih latihan di gym, karena tak nyaman latihan di luar ruangan.
Staropoli mengerti ketakutan itu dan ia mengatakan wanita sebaiknya tak terpaksa mengubah kebiasaan olahraga karenanya.
"Secara statistik, Anda aman latihan di luar ruangan. Tetapi seperti situasi yang pernah dialami, menyadari lingkungan sekitar dan menerapkan strategi sederhana untuk keamanan merupakan kunci meneruskan aktivitas di luar ruangan," katanya.
Berikut ini tip keamanan saat olahraga di luar dari Starpoli :
1. Dengarkan intuisi
Jika sesuatu terasa tak benar, lakukan hal yang perlu dilakukan agar merasa nyaman, meski itu berarti harus menyebrang jalan untuk menghindari orang tertentu atau menghindari rute yang biasa dilakui karena tampak gelap dan sepi.
Pakailahlah baju dan sepatu lari yang berpendar dalam gelap ketika lari di malam hari.
2. Pakailah ponsel secara tersembunyi
Penyerang mungkin tak sadar orang yang diincar pakai ponsel yang mungkin sulit diakses saat bergulat dengan penyerang.
Tetapi, alat seperti ponsel mungkin jadi alat yang bisa membantu memberi tahu orang lain Anda sedang kesulitan.
3. Lari di tempat yang terang dan ramai
Jenis orang yang melecehkan perempuan olahraga di luar sepertinya menghindari segala sesuatu yang menarik perhatian orang-orang di sekitar.
Lampu jalan adalah sahabat buat wanita. Demikian pula taman yang penuh dengan orang.
4. Selalu beritahu orang lain ke mana Anda pergi
Beri tahu pula kapan akan kembali. Dengan begitu, mereka akan tahu harus ke mana untuk mencari ketika sesuatu terjadi.
5. Berteriak dan cari perhatian
Lakukan seperti Jones untuk melawan dan berteriak sekencang mungkin. Memang kedengaran berat.
Jones mengatakan ia masih lari setiap hari, karena ia menolak ketakutan menguasai dirinya dan menghindarkannya melakukan olahraga kesukaannya.