Loading...
Tampilkan postingan dengan label Khutbah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khutbah. Tampilkan semua postingan
Kultum tentang Takdir

Kultum tentang Takdir

Sobat, kategori ceramah singkat yang satu ini, memang lebih pas untuk kultum tentang takdir saya buat aslinya memang untuk bahan khutbah di masjid tertentu, alurnya jelas dan menggunakan bahasa yang simpel tidak bertele-tele. selengkapnya silahkan dibaca kemudian diedit sendiri sobat...

Pertama, marilah kita panjat puji syukur ke hadirat Allah swt
Kedua, shalawat serta salam mudah-mudahan tersanjung kepada junjungan kita N. Muhamammad saw.

Pada siang hari ini, khotib berwasiat khususnya kepada diri khotib sendiri dan kepada jama’ah jum’at pada umumnya untuk selalu memperbaiki kualitas keimanan kita, dengan cara bertambah giat melaksanakan perintahnya dan mejauhi segala larangannya. Dengan taqwa itulah yang akan kita jadikan modal utama untuk menghadap Allah ta’alah untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat kelak ami ya rabbal alamin

Hadirin rahimakumullah.
Ketika negeri syam ditimpa wabah penyakit, Umar bin Khattab yang ketika itu menjadwalkan kunjungannya ke sana, tiba-tiba membatalkannya, ketika itu ada seseorang yang bertanya:

Wahai.. khalifah : “apakah anda menghindari dan lari dari taqdir Allah”.
Umar menjawab : "saya lari dari taqdir yang satu menuju taqdir lainnya"

hal serupa juga pernah dialami oleh Khalifah Ali ra. saat beliau bersandar di tembok sudah rapuh, kemudian beliau berpindah ke tempat yang lain, beberapa orang disekelilingnya bertanya:

Wahai… Ali ra : “Apakah engkau menghindari taqdir Allah”
Ali ra. Menjawab : “aku menghindari taqdir yang satu dan menuju taqdir yang satunya lagi”

Kita semua meyakini, bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini merupakan setting Allah swt Yang Maha Kuasa, baik itu berupa anugerah maupun bencana. Baik rahmat maupun itu berupa laknat. Karena Allah-lah pemegangn kendali atas semua yang pernah dan yang terjadi di jagat raya ini. Atau menurut bahasa agama lebih populer disebut dengan taqdir. Dari dua dialog singkat di atas memberikan gambaran kita semua bahwa, ada taqdir baik dan taqdir buruk.

Dengan adanya takdir baik dan buruk tersebut, semoga menjadi jelas dalam nalar agama kita, bahwa tidak dibenarkan tawakkal tanpa ikhtiyar, menyerah tanpa berusaha, dalam hidup ini tidak ada hal-hal yang dapat menghalangi usaha manusia untuk berpindah dari taqdir yang satu menuju taqdir lainnya, dari taqdir buruk menuju taqdir yang lebih baik. Takdir adalah pendidikan kepada ajaran “sebuah pilihan nasib” bukan semata-mata ajaran “penyerahan tanpa usaha”. Di dalam Fathu-robbaniy Syeikh Abdul Qadir Jaelani mengatakan “ meninggalkan usaha dan bergantung hidup dalam kekuasaan orang lain adalah siksa nyata untuk hamba Allah”...
Allah berfirman dalam penggalan ayat 29 di dalam surat al-Kahfi;

وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ
Artinya:
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".[al-Kahfi:29]

Hadirin sidang jum’at anjakumullah
Belum lepas dari ruang dengar kita akan bahayanya flu burung yang disebabkan oleh Virus influensa H5N1, datang kembali yang sedang ramai dibicarakan oleh publik tentang ganasnya flu babi yang disebabkan oleh virus H1N1. yang ditemukan oleh seorang dokter Amerika Serikat J. Koen adalah penemu flu babi pertama kali pada tahun 1918. setelah seolah-olah menghilang pada tahun 1977 saat ini marak kembali dan diprediksi akan menjadi pandemi yang mengglobal termasuk. Na’udzu billah.. terbukti sampai saat ini kurang lebih 159 orang maninggal dunia. Di samping menularkan Flu, Hewan yang satu ini dinilai mengidap sekian banyak kuman dan cacing pita yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Diantaranya adalah Tenasolim atau sejenis cacing yang berkembang dalam pendernaan yang panjangnya bisa mencapai 8 meter

Apakah ini adalah bagian dari taqdir Allah yang tidak bisa dihindari??... jika kita sepakat bahwa taqdir adalah sebuah bentuk “pilihan hidup” dari yang buruk menuju taqdir yang baik, maka virus flu babi yang berkembang dan mengancam kita semua itu bisa saja kita hindari, dengan cara jangan memelihara meskipun punya alasan untuk tidak memakannya, dan jangan memakannya meskipun kita mampu untuk membelinya.

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ.
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu

Secara umum manusia diberi kemampuan yang sangat istimewa untuk memilih takdir yang dikehendaki dan takdir yang dihindari. Ini merupakan perbedaan takdir Allah yang berlaku terhadap benda-benda mati. Seperti takdir air adalah membasahi, api ditakdirkan panas. Matahari tidak ditakdirkan tidak akan beredar melalui batas orbit yang telah ditentukan oleh Allah, sebagaimana bulan, bintang dan benda-benda lainnya. Semuanya adalah sunnatullah yang telah dikehendaki sejak zaman azali. Adanya penyakit flu tersebut adalah merupakan perpanjangan kisah khalifah Umar Bin Khatab dan khalifah Ali karramallahu wajhahu

Hadirin jama’ah jum’at yang berbahagia
Marilah kita pahami bersama bahwa alah melarang memakan daging babi seperti yang tercantum di dalam surat al maidah, pasti ada hikmah yang kita dapat. Begitu juga larangan-larangan yang lain pasti ada hikmah baik yang didapat dalam semua tuntunan agama ini. Begitu juga dengan perintah, setiap perintah pasti membawa manfaat baik kepada seseorang, jika saat ini kita tidak bisa mengambil hikmah baik dari perintah agama maka yakinlah bahwa karena keteratasan kemampuan akal manusia yang terbatas.

Semoga apa yang telah khotib sampaikan ini bernanfaat bagi kita semua, amin ya rabbal alamin.
Tanggung Jawab Tuhan

Tanggung Jawab Tuhan

Ceramah singkat, kali ini ingin share khotib jum’at, kultum dan bisa juga dipakai untuk ceramah, barangkali berguna bagi sang pembaca yang budiman. Mohon dengan ikhlas untuk memberikan komentarnya setelah membaca tulisan sederhan ini.

 الحمد لله الذى تفردفى ملكه وبقاه. وتقدس فى أزليته فلاعين تره. حكم بحكمه فى خلقه فلا معقب لحكمه ولا رادلما قضاه. قسم الأرزاق والأجال بين عباده. هذا منعه وهذا أعطاه وهذا أسعده وهذا أشقاه أشهد ان لا إله إلا الله وحده لاشريك له. وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا صاحب الرسالة. أللهم صل على. سيدنا محمد لا نبي بعده . . وعلى اله وصحبه ومن تبعهم إلى يوم القيامة . أما بعده. قال الله تعالى: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ : وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ فيأيها لناس إتقواالله واعلموا أن الله يحب من اتقى ويكره من طغى. 


Segala sesuatu yang kita miliki dan bahkan diri kita sendiri ini adalah milik Allah swt, seorang hamba diberi kuasa untuk hak pakai tetapi hakikatnya tidak diberi hak untuk memilikinya. Termasuk sesuatu yang sangat berharga sekalipun yaitu nyawa. Karena itu tidaklah sulit mempercayai bahwa segala sesuatunya akan direnggut secara paksa dan kembali kepada yang ber-punya. Sifat rahman da rahimnya membolehkan setiap manusia untuk mempergunakannya selama masih dalam bingkai syar’i yang telah ditentukan melalui Qur’an dan Sunnahnya. Karena itu, sewajarnya bagi seorang hamba yang beriman untuk bersyukur atas semua karunia yang diberikan oleh Allah swt, karena Dia telah memilih kita semua sebagai hamba-Nya. 

Kelalaian manusia, terkadang saking asyiknya bermain-main dengan kenikmatan yang notabene-nya adalah pemberian Allah, justru menjadikan lupa diri hakikat tujuan utama penciptaan manusia itu sendiri. Bahwa tujuan utama diciptakan manusia adalah untuk beribadah sebagai bentuk lahiriyah rasa syukur. Dengan tegas QS. Ad-Dzariyat: 56 menyatakan.

 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ. 
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” 

Kalau kita renungkan secara mendalam, kehadiran kita di muka bumi ini tidak didasarkan atas transaksi dankesepakatan kepada Allah, fasilitas sebagai hak guna yang kita miliki pun bukan atas keahlian bernegosiasi dengan Allah, semua wujud yang ada adalah ‘wujud nisbi’ karena wujud yang hakiki adalah wujudnya Allah swt. Secara tanggung jawab, selama tuhan memberikan nyawa sebagai sumber kehidupan maka secara bersamaan Allah menanggung semua penghidupan yang dibutuhkannya. Tidak ada alasan bagi seorang hamba untuk tidak bersyukur kepada Allah swt. 

Dalam konteks ini, ibadah dipahami sebagai wujud rasa syukur atau ungkapan terimakasih kepada Allah yang telah memberikan kenikmatan dan hidayah untuk mengelolah apa saja yang kita aku sebagai milik pribadi. Kemurahan Allah makin menjadi-jadi manakala seorang hamba mau mensyukuri nikmat yang telah diberikannya “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(Ibrahim:14:7) 

Pada dasarnya tidak ada ruang bagi manusia untuk menjalani hidup kecuali dengan senantiasa ibadah, sebagai ungkapan syukur kepada-Nya. Dengan ucapan, sikap dan perbuatan. Syukur dengan ucapan berarti senantiasai memuji Allah (hamdalah), dengan sikap berarti berterimakasih atas kenikmatan dan bersabar atas ujian/cobaan yang diberikan, dengan perbuatan berarti terus memperbaiki kwalitas ibadah. Tiga aktifitas ini dilakukan secara bersamaan sebagai tanda syukur kepada Allah swt. 

Manusia yang tidak bersyukur senantiasa akan dihinggapi siksa baik dunia maupun akhirat, di dunia akan merasakan kegelisahan, iri atas perolehan orang lain, hasud dan rakus yang mengakibatkan terjerumus kepada penumpukan harta secara berlebihan dan lalai dalam terhadap tujuan utama hidupnya. Sedangkan diakhirat kelak akan menerima adzab yang dahsyat dari Allah swt sebagai pertanggunjawaban atas nikmat yang telah diberikan kepada-Nya.
 
Ditengah zaman modern yang serba materialistis seperti ini, dimana hampir setiap gerak selalu berhitung degnan nominal , kalau tidak pandai membentengi diri dengan syukur dan qona’ah maka lambat laun akan mengikis habis sifat ikhlas dalam beraktifitas, bekerja selalu diukur dengan honor, menolong hanya mengharap ditolong. Hal ini yang menyebabkan hubungan sosial rapuh, pada puncaknya akan muncul sifat egois memperkaya diri dengan jalan apapun jua, tak peduli lagi sekelilingnya, tak terbedakan antara yang halal dan yag haram. 

Jadi, hilangnya rasa syukur merupakan pangkal tindakan korupsi yang selama ini merebak dihampir semua lini. Baik di instansi pemerintahan maupun swasta, tidak hanya pegawai rendahan yang ingin membeli rasa aman yang palsu, tetapi mereka yang kekayaannya milyaran rupiah bahkan trilyunan rupiah. Sejatinya, menumpuk harta atas dasar ketakutan habisnya rizki Allah merupakan penginkaran kemahakuasaan Allah, padahal Allah adalah tuhan yang sangat bertanggung jawab, menciptakan kehidupan sekaligus lengkap dengan penghidupannya, selama Allah masih memberi nyawa maka pasti disaat yang bersamaan Allah menetukan rizki orang tersebut. 

Bersyukur atas apa yang ada dalam genggaman adalah cara mudah jalan menempuh kebahagiaan dunia-akhirat, kita yakin sepenuhnya bahwa yang ada dalam genggaman ini adalah segala sesuatu yang terbaik buat penggenggamnya. Kebahagiaan tidak identik dengan kaya, begitu juga sebaliknya ketidak-baikan tidak selalu identik dengan kemiskinan, bagi orang beriman kekayaan adalah hal yang menuntut lahirnya syukur, dan kemiskinan menuntut sifat sabar.
Penagih Pajak Yang Jujur

Penagih Pajak Yang Jujur

الحمدلله محول الإحوال إلى أحسن الحال . الدائم الذى لايحول ولا يطرق ساعته نقص ولازوال أحمده من أله أَبْدعَ بحِكمَتِهِ غَرائِبَ الزَّمان والأَحْوال . أشْهد أن لاأله إلاَّالله واحده لاشريك له , الذى تفَرَّدَ بِالبَقاء والتصف بالكمال. وأشهد أنَّ مححَّدا عبده ورسوله الذى محيت به رسوم الضلال . اللهم صلِّ وسلِّم على سيَّدنا ومولانا محمد وعلى أله وأصحابه الذين أكرمهم الله بالفضل . أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم . الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ . أما بعد. فيا أيها الناس , إتقواالله سبحا نه وتعالى فى السر والعلن وجميع الحال .

setiap jengkal langkahnya manusia dituntut untuk memenuhi kewajiban kepada Allah, yakni wajib melaksanakan perintah dan wajib menjauhi larangannya, marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita ini dalam rangka untuk meluruskan dan memuluskan jalan kehidupan menuju kebahagiaan yang abadi di akhirat kelak.

Kita semua patut prihatin atas tumpang tindih nya musibah yang menimpa bangsa ini, banjir, gunung meletus, kejahatan yang makin meningkat, pendidikan yang merosot diperparah lagi dengan maraknya tindakan korupsi yang belum tuntas ujung pangkalnya. Namun kita semua harus terus menerus berdo’a semoga bumi yang kita diami ini menjadi tempat yang aman dan nyaman. Padahal setiap manusia harus taat atas perjanjian primordial yang telah diteguhkannya
Allah berfirman di dalam Surat Al Baqarah: 27

الَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأَرْضِ أُولَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ -٢٧-
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang Diperintahkan Allah untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.”

Ayat tersebut menjelaskan tentang sikap membangkang terhadapa ajaran yang sebelumnya sudah yakini dan sudah disepakati dalam perjanjian promordialnya. Mereka adalah orang yang berkhianat kepada Allah dan berbuat kerusakan di muka bumi ini. Allah menggolongkan mereka ke dalam kelompok orang orang yang merugi di hadapan Allah swt


Terkait dengan ayat di atas, kita memahami bahwa perbuatan korupsi jelas termasuk kategori perbuatan yang mengakibatkan kerusakan bagi kehidupan manusia. Korupsi juga menodai ketentraman dan kenyamanan yang sudah lama dicita citakan oleh masyarakat. Korupsi lebih dekat dengan tekhnik mencuri yang dilakukan secara profetik dan terdidik, apapun bentuknya korupsi adalah bagian dari kejahatan yang perlu dihindari.

Rasulullah saw adalah teladan dalam semua sisi, tindakakannya, ucapannya serta cara kepemimpinannya. termasuk keberhasilannya menanamkan akidah kepada bawahannya, pada suatu hari Rasulullah saw menugaskan aparatur pemerintahannya yaitu Abdullah bin Rawahah untuk menetapkan jumlah jizyah atau pajak ke orang yahudi, ketika itu orang orang yahudi menyodorkan beberapa uang suap, supaya jumlah pajak yang dibayarkan menjadi lebih rendah dari sebelumnya.

Menyikapi hal itu, Abdullah ibn Rawahah mengatakan:

يا معشر اليهود والله إنكم لمن أبغض خلق الله إليَّ وماذاك بحاملى على ان اخيف عليكم فأما عرضتم من الرشوة فإنها سحت وإنا لانأكلها
Artinya:
“Wahai sekalian orang yahudi, demi Allah, sesungguhnya kalian termasuk makhluk Allah yang paling tidak aku sukai, sementara perbuatan tersebut membuat aku berbuat dzalim kepada kalian sementara uang suap yang kalian sodorkan kepadaku itu adalah haram. Oleh karena itu kami tidak akan menerimanya.”

Sungguh perbuatan yang indah yang mengedepankan nilai-nilai agama ketimbang nilai material, karena ibn rawahah menolak ajakan

Agama memerintahkan agar hidup dengan cara terhormat, memiliki prilaku bersih, jujur serta mengutuk keras dan menjauhi segala bentuk penyimpangan. Korupsi ataupun suap menyuap adalah tindakan yang merugikan banyak pihak dan rakyat dan karenanya termasuk dosa besar. Dalam sebuah riwayat dari tsauban disebutkan

لعن رسو ل الله صلى الله عليه وسلم الراشى والمرتشى والرائش يعنى اللذي يمشى بينهما
Rasulullah melaknat orang yang menyuap dan orang yang di suap serta orang yang menjadi perantara (makelarnya). (HR. Ahmad)

Islam sebenarnya justru memberikan jurus ampuh menghindarkan ummatnya dari tindak pidana korupsi. Di antaranya adalah melarang setiap ummatnya bersifat rakus, bermegah megahan, dan selalu bertaqwa dimanapun kita berada.

Yang pasti, ada satu kiat yang harus di tanamkan sejak dini di hati anak anak kita yaitu sebuah kisah yang disebutkan di dalam al Qur'an tentang sosok hamba Allah yang bernama Luqmanul Hakim, diceritakan bahwa ketika, Luqmamn memberi wasiat kepada putranya agar senantiasa merasa bahwa keberadaannya dilihat dan diawasi oleh Allah, benda sekecil apapun tidak ada yang terlepas dari pandangan Allah, meski terbersit didalam hati sekalipun, boleh jadi manusia tidak mengerti apa yang ada di dalam dirinya akan tetapi Allah memahami terlebih dulu ketimbang dirinya sendiri.

يَابُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ.
Artinya : (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Qs. Luqman : 16)

Sampai detik ini, tidak alat canggih yang mampu mendeteksi prilaku moral manusia dalam kaitannya dengan korupsi. Korupsi pada saat ini seolah hantu, yang dapat terlihat tetapi tidak bisa ditangkap, Berangkat dari situlah Al Ghazali mengajak kepada kita agar setiap denyut kehidupan senantiasa merasakan kehadiran Allah di dalam hatinya, penerapan cara ini merupakan cara yang paling efektif untuk menagkis segala bentuk kemaksiatan dan penyelewengan, termasuk korupsi dan semacamnya. Dengan menerapkan terapi bahwa Allah maha tahu, seseorang tidak perlu merasa risih dan terganggu dengan formula hukum apapun yang berlaku. Karena hati seseorang yang diliputi perasaan di awasi oleh Allah akan lebih memetingkan keselamatan diakhirat kelak.

Jama’ah Jum;at rahimakumullah
Sekalipun hukuman potong tangan tidak berlaku dikalangan kita, karena ada pertimbangan lain dari para ulama’ tentunya, tetapi hukuman harus tetap ditegakkan terlepas siapapun pelakunya. Hukum juga harus berlaku sampai ke semua level mayarakat, termasuk para pejabat sekalipun. Karena kerusakan ummat terdahulu adalah disebabkana adanya tebang pilih dalam menegakkan hukuman

Dalam hal ini, Rasulullah bersabda,
إِنك أَهلك اللذين قبلكم أنَّهُم كانواإذاسرق فيهم الشريف تركوه وإذا سرق فيهم الضعيف أقامواعليه الحدَّ , واللهِ لَوْ أَنَّ فاطمةَ بنتَ محمدٍّ سرقَتْ لقطَعْتُ يَدَها (رواه البخارى)
Artinya:
Luqman berkata: “ sesungguhnya orang sebelum kalian bianasa hanya disebabkan tidak menghukum pencuri dikalangan orang terhormat, namun jika yang melakukan pencurian orang lemah, maka mereka akan menegakkan hukuman kepadanya. Demi Allah, andai saja Fathimah binti Muhammad mencuri, pasti aku sendiri akan memotong tangannya. (HR. Bukhariy)

Karena itu, marilah kita yang hadir di sini untuk tetap mengukuhkan hati serta mengawal tegaknya hukum di negara ini, paling tidak kita bisa adil terhadap diri kita sendiri. Amin amin amin
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من الأية وذكرالحكيم برحمتك يأرحم الراحمين
Semoga berkah ... silahkan komentar di bawah

The Therminology of Human

Al Insan adalah terminologi yang dapakai oleh al quran untuk menggambarkan manusia sebagai makhlog secara psikologis, meskipun juga banyak sekali yang menggunakan kata unas atau an-nas yang bermakna manusia sebagai makhluk sosial. Karena pada dasarnya terkadang prilaku sosial berbeda dengan prilaku individual. Seorang individu yang pendiam terkadang dalam kanca sosial menjadi beringas.

Manusia pada dasarnya lebih mengenal keburukan dari pada kaebaikan, karena itu didalam surat As Syams: 8

فألهمها فجورها وتقواها (الشمس: 8)
Dan akan mengilhamkan kepda jiwa perbuatan dosa dan taqwanya,

Di dahulukannya Fujur adalah memberikan tendensi makna keburukan lebih cepat terdeteksi oleh fithrah manusia ketimbang kebaikannya. Manusia untuk berbuat jahat terasa sangat berat melawan hati nuraninya laha ma

لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ -٢٨٦-
“…..Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. …..”
Kasabat dan iktasabat makna kata dasarnya sama, tetapi iktasabat mengandung arti yang susah untuk mengerjakan berbeda dengan kasabat yang mengandung arti mudah. atau baca dulu substansi waktu

Sedangkan mmanusia secara biologis biasanya al Qur’an menggunakannya dengan kata Basyar

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً -١١٠-

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhan-nya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhan-nya.”

Landasan Berkurban

الله أكبر ولله الحمد
الحمدلله الموجودات من ظلمة العدم بنور الإيجاد. وجعلها دليلا على واحدانية لذوى البصائر إلى يوم المعاد. أشهد ان لاإله إلا الله واحده لا شريك له وأشهد ان محمدا عبده ورسوله خير العباد. اللهم صل وسلم على سيدنا ومولانا محمد سيد الخلائق والجمدات. وعلى اله وأصحا به ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الميعاد. أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم . إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ . إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
فيا أيهاالناس . إتق الله إن أكرمكم عند الله أتقاكم.
واعلموا أن الله صلى على النبي ياأيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما .وعلينا معهم برحمتك يإرحم الر احمين . أمين يا رب العالمين .

Alhamdulillah pada hari ini kita bisa berkumpul, duduk bersimpuh di hadapan Allah menunaikan ibadah shalat idul Adha, semoga shalat yang kita lakukan ini memperoleh nilai pahala oleh Allah swt.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad saw yang secara tidak langsung mengajar kita tentang ajaran tauhid yang benar, semoga kita termasuk ummat Muhammad saw yang mendapat syafaatnya amin ya rabbal alamin, kelak kita akan dikumpulkan oleh Allah bersama beliau di surga dan diberi nikmat berupa al kautsar amin ya rabbal alamin.

Mari kita meningkatkan ketaqwaan, tidak saja dalam hal ketaqwaan secara kuantitas, tetapi juga secara kualitas, dengan cara memperbanyak ibadah ibadah yang sunnat terutama yang mempunyai nilai sosial seperti qurban, yang segera akan kita lakukan selesai khutbah ini. Semoga mereka yang berkurban diberi kemudahan oleh Allah swt dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangannya... Amin ya rabbal alamin, begitu juga kita semua......

Allahu Akbar walillahilhamd...
Ayat yang paling populer, yang sampai ke ruang dengar kita, terkai momentum idul adha adalah surat Al kautsar.

Sungguh, Kami telah Memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhan-mu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah). (QS. Al Kautsar:1-3)

Kabar gembira bagi Nabi Muhammad saw berupa kenikmatan yang besar yakni “al kautsar”, sebagian mufassir mengatakan bahwa al-kautsar adalah nama telaga di surga yang mana, kehebatan sungai tersebut adalah, barang siapa yang meminum darinya maka tidak akan dahaga selama lamanya. Tentu hal ini menjadi kabar gembira bagi kita semua, karena ummat Muhammad pun bisa menikmati al-kautsar, dengan catatan mengikuti laku-lampah Rasulullah saw. Di antara yang disebut di dalam ayat tersebut adalah fashalli dan wanhar, dengan shalat dan berqurban.

Dalam surat tersebut, Shalat dan qurban di sebut secara bersamaan, meskipun secara fiqh berbeda hukumnya, --kecuali kalau ayat tersebut ditafsirkan shalat idul adha-- penyebutan tersebut tentu bukan faktor kebetulan, karena seluruh isi al Qur'an tidak di susun berdasarkan undian ayat per-ayat atau secara kebetulan belaka, kurang lebih penyebutan shalat dan berqurban adalah memberikan pelajaran arti pentingnya qurban. Shalat kental dengan ibadah individual, sedangkan qurban kental denga ibadah sosial.

Hadirin yang berbahagia
Secara historis ibadah qurban merupakan ibadah yang cukup tua dalam ritual agama, agama ini mengenal adanya qurban dari dua putra Adam as yang konon menurut para mufassir bernama Habil dan Qabil. Habil dan Qabil diperintahkan untuk berqurban, Habil berqurban dengan binatang ternak pilihan, sedangkan Qabil berqurban dengan hasil pertanian, namun hanya sekedarnya dan bahkan kualitas hasil pertanian yang dikurbankan justru berstatus kurang. Serta tidak dibarengi dengan keikhlasan hati semata-mata bersyukur atas nikmat-nikmat Allah yang melimpah. Dan Allah ternyata memilih hewan kurban persembahan Habil. Namun yang menjadi perhatian bagi kita adalah diterima bukan karena materinya, tetapi karena ketaqwaan yang mendasarinya.

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ ءَادَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
.

Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".( Al Maidah 27)

Berbeda pula kisahnya ketika Ibrahim as diperintahkan oleh Allah mengorbankan putranya, pada akhirnya diganti dengan kibas. Sebagai pelajaran bagi ummat manusia dalam kondisi yang bagaimanapun manusia tidaklah pantas untuk dikorbankan, untuk Tuhan sekalipun.

Ternyata dari akar historisnya qurban ditujukan untuk mengefektifkan sifat manusia dari sisi individual dan sisi kepekaan sosialnya. Sebagai penutup tentu ayat yang paling kita dambakan dan menjadi landasan qurban adalah ketaqwaan yaitu;

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ (الحج:37

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al Hajj: 37)

masih sempatkah anda membaca khutbah id dengan tema kemenangan sejati

Kemengan sejati


الله أكبر. الله أكبر ولله الحمد. الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا لاأله ألاّالله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد .
الْحَمْدُ لله يُحْيِ وَيُمِيْتُ . اَلَّذِىْ جَعَلْنَا عِيْدًا لِلْعَبِيْد . هُوَ الَّذِى دَبَّرَ فِى كُلِّ اَخِِرِرَمَضَانَ عِيْد . اَلْعِيْد لَيْسَ لِمَنْ لَبِسَ اْلجَِديْد . وَلَا لِمَنْ اَكَلَ الَّلذِيْد . وَلَكِنَّ الْعِيْد لِمَنْ خَافَ اْلوَعِيْدَ . وَلِمَن تَقْوَاهُ تَزِيْد. فِى هَذَا لْيَوْمِ قَدْ تَقَرَّبَ اْلَبعِيْد .أَشْهَدُ أن لاالهَ اِلا الله وَاحْدَهُ لاشَرِيْكَ لَه رَبُّ السَمَوَاتِ وَ الأرْضِ هُوَ يُبدِئ وَيُعِيْد . وَأشْهَدُ أن مُحَمَّـدا عَبْدُهُ وَرَسُوْله ُالرَّاشِدُكلَّ المْرُشْيِد. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ صَاحِبُ الْقُرأنِ المَجِيْد.
وَعَلى اَلِهِ وَأصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بإِحسَانٍ إِلىَ يَوْمِ زِحَامٍ شَدِيْد . فياأَيُهالحَاضِرُونَ . إتِقُوااللهَ. إِتقُواالله. إتقواالله ما ستطعتم, لِنَيْلِ الفَرَحِ وَ السَعِيْد.
الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد
Kaum muslimin yang berbahagia…
Saat matahari tenggelam di belahan kaki bumi bagian barat, hari senin sore kemarin, maka serentak terdengar suara takbir, tahlil dan tahmid menggema di pelosok-pelosok desa sampai ke seluruh penjuru kota, ummat islam seluruhnya mengagungkan kebesaran Allah, mengesakan Allah, dan takbirnya selalu membasahi bibir mereka.

Hal ini dilakukan untuk menandai bahwa kita telah SELESAI memasuki sekolah, yang namanya sekolah ramadhan. Hanya bedanya sekolah ramadhan tidak dipungut biaya atau administrasi apapun, sekolah ramadhan di nilai, tetapi nilai oleh dirinya sendiri, baik tidaknya nilai tersebut ditentukan oleh pelakunya sendiri. Sekolah ramadhan itu adalah Puasa, semua orang muslim tahu aturannya bahkan anak anak sekalipun mengerti tentang aturan mainnya. Dan predikat nilai terbaiknya, yang akan dicapi sebagai standar kelulusanya adalah perdikat al-muttaqin, manakala ada orang yang menjalankan puasa dan tidak mendapatkan predikat tersebut maka orang tersebut gagal dalam pendidikan ramadhannya.

Kaum muslimin yang berbahagia…
Semua ibadah adalah menuju ke arah ketaqwaan, jika ada ibadah yang tidak menimbulkan efek taqwa, maka kesalahan pasti tidak terletak dalam ajaran ibadah tersebut tetapi kesalahan utamanya adalah terletak pada proses ibadah itu sendiri. Tujuan utama puasa di bulan ramadhan adalah untuk menjadikan manusia bertaqwa, jika tidak menjadi taqwa itu berarti puasa kita hanya mendapatkan lapar dan dahaga, karena itu Rasulullah bersabda:

كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش
“Banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan baginya dari puasa itu kecuali lapar dan dahaga”
Setelah rangkaian sekolah ramadhan di mana kegiatan utamanya adalah I’tikaf, tadarrus, zakat dan rangkaian ibadah-ibadah lainnya di bulan ramadhan hendaknya kita jadikan sebuah kebiasaan yang masih memberikan efek sisa di 11 bulan yang akan datang. Karena tidak ada ajaran satupun yang mewajibkan hanya dibulan ramadhan kita ta’at kepada allah sedangkan di luar ramadhan melakuakn maksiat dan kembali lagi ke perbuatan sedia kala. Orang yang seperti ini tidak layak dikatakan sebagai orang yang bertaqwa.

Di antara ciri orang yang bertaqwa adalah sebagaimana tersebut didalam surat : Q.S. Ali 'Imran : 134
الذين ينفقون فى السراء و الضراء والكا ظمين الغيظ و العا فين عن النا س إن الله يحب المحسنين
Artinya: (orang yang beriman)…. adalah orang yang menginfakkan harta bendanya baik dalam keadaan sempit maupun dalam keadaan lapang, menahan marah, mema'afkan orang lain. sesungguhnya Allah mencintai orang yang berbuat baik
.
Ada tiga hal yang penting untuk kita renungkan di dalam ayat tersebut:
Pertama, Infak dalam keadaan susah maupun dalam keadaan lapang, artinya untuk mencapai derajat ketaqwaan maka Allah memberikan kebabasan kepada semua kalangan baik orang yang di beri rizki yang lapang maupun yang ditimpa kekuarangan dalam harta, ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya mengedepankan kualitas dari ibadah tersebut. Infak ternyata tidak dapat dilihat dari nilai kwantitasnya, bisa saja seseorang berinfak jutaan rupiah tetapi persoalan kwalitas tidak menutup kemungkinan justru yang ratusan ribu adalah lebih berkwalitas… karena yang jutaan rupiah mempunyai aset yang besar sedangkan yang ratusan ribu keluar dari tangan orang orang yang mempunyai aset jutaan rupiah..

Kedua, Menahan rasa Marah marah adalah sifat yang dapat merusak sifat kesucian seseorang, Oleh karena itu tahanlah semua kemarahan yang ada, selsesaikan semua masalah dengan berbicara dan duduk bersama dengan harmonis. Pada tahap tertentu kemarahan akan merusak detak jantung dan menjadikan peredaran darah tidak berjalan dengan normal, yang akhirnya akan menyakiti diri sendiri.

Agaknya ajaran menahan amarah ini menjadi hal penting dalam kehidupan kita sehari hari. Dan merupakan solusi murah untuk mengurangi keresahan dan kesengsaraan dalam jiwa. Yang ada kaitannya dalam hal ini adalah ciri ketiga Memaafkan, memaafkan adalah sehat, kalau kita tahu bahwa marah adalah bagian dari penderitaan maka obat yang mutlah dibenarkan adalah memaafkan, karena itu di dalam al Qur'an setiap ayat yang berkaitan dengan kesalahan seseorang adalah dengan kata memafkan dan bukan minta maaf.

Seseorang yang minta maaf bisa saja hanya hiasan bibir belaka, tetapi dalam hati kecilnya masih ada sisa-sisa kekesalan, tetapi orang yang memaafkan kesalahan orang lain, tentu dengan tulus dan tidak mungkin membohongi dirinya. akan berdampak positif terhadap beban jiwanya yang diberatkan oleh rasa marah yang pernah dirasakannya.

Intinya pada hari ini adalah hari kemenangan bagi kita semua…
Karena itu, sebelum meminta maaf hendaknya seseorang dengan tulus dari sanubari hati terdalam bahwa, kita pernah melakukan kesalahan sehingga permohonan maaf yang disampaikan tidak hanya ritual formal belaka tetapi permohonan maaf yang berdampak positif dan terlahir karena dorongan hati nurani terdalam dari diri kita.

1. Kemenangan iman atas kekufuran
Kenapa keimanan itu pasti menang? karena, keimanan adalah kehidupan, sementara kekufuran adalah sebuah kematian. Keimanan adalah kehidupan hati seorang yang mendapatkan pancaran nur Robbani yang menerangi kehidupan, sehingga seorang muslim mengetahui tujuan hidupnya, Berbeda dengan watak kekufuran yang selalu menyeret manusia kepada kehancuran, tindakan anarkis, dan mandul dalam memproduksi kebaikan,

يأيها الذين آمنوا استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم لما يحييكم واعلموا أن الله يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تحشرون
“ Wahai orang-orang yang berimana!Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerukan kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi anatara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”QS:8:24

2. Kemenangan akhirat atas dunia
Karena dalam ibadah puasa kita diajarkan untuk menahan kenikmatan sesaat di dunia demi memperoleh kenikmatan abadi di akhirat, obesesi ini lah yang kemudian menjadi kebahagiaan dan merupakan kemenangan kita yang kita peringati saat ini. Karena kebahagiaan dunia adalah kenikmatan yang semu, nikmat sejati adalah kenikmatan ukhrawi..

يأيها الذين أمنوا مالكم إذا قيل لكم انفروا في سبيل الله اثاقلتم إلى الأرض أرضيتم بالحيوة الدنيا من الآخرة فمامتاع الحيوة الدنيا في الآخرة إلا قليل
“ Wahai orang-orang yang beriman!mengapa apabila dikatakan kepadamu “Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah “ kamu merasa berat dan tinggal di tempatmu?apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat?padahal kenikmatan hidup di dunia ini ( dibandingkan dengan kehidupan)di akhirat hanyalah sedikit”QS:9:38

4. Kemenangan kesabaran dan pengendalian diri
Hari raya idul fitri adalah hari dimana kaum muslimin merayakan kemenangan kesabaran dan pengendalian diri dalam bulan ramadhan, dimana seluruh ummat islam mampu mengendalikan diri dengan kesabaran, tidak minum dan tidak makan, padahal alangkah mudahnya untuk bohong berpuasa, hal ini tidak dilakukan demi kesabarannya untuk mengendalikan diri.

يقول الله عزوجل إنما يذر سهوته و طعامه وشرابه لأجلى و أنا أجزى به
نما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب
“……Hanyaorang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas”QS:39:10

5. Kemenangan kepedulian sosial
Hari raya idul fitri hendaknya dijadikan momentum penting untuk mempertahankan kebersamaan dan persatuan, seperti halnya kita melaksanakan shalat tarawih witir tadarus bersama dan juga buka puasa bersama. Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kaum yang tak berpunya. Idul fitri yang kita rayakan saat ini tidak lain adalah bagian dari penguatan makna kebersamaan kita dalam payung agama allah.

Kebersamaan ini tidak boleh berhenti hanya dibulan ramadhan saja tetapi kebersamaan dalam amal islami menuntut adanya kesinambungan dan kontinyuitas terpadu, sehingga kaum muslimin dalam ibadah dan perjuangannya terutama menghadapi kedzoliman, kemaksiatan, dan musuh-musuh Allah lebih mendapatkan barakah dari Allah swt,

Terakhir, melalui mimbar ini marilah kita berjanji untuk senantiasa menjaga kemenangan-kemenangan yang telah dianugerahkan oleh Allah swt, sebab kemenangan itu anugerah Allah yang wajib kita syukuru bersama.
الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد
بارك الله لى ولكم فى القرأن العظيم ونفعنى و إياكم بما فيه من الأية والذكر الحكيم . و تقبل منى ومنكم تلاوته إنه هو السميع العليم .