Loading...

Duka Cita Mendalam Tragedi Jatuhnya Pesawat MH-17


Untung tak bisa dikejar naas tak dapat dihindari inilah ungkapan yang menggambarkan betapa naasnya semua penumpang yang berada dalam pesawat MH-17 penerbangan rute Amstterdam ke Malaysia yang diduga jatuh karena di tembak di daerah timur Ukraina pada tanggal 17 Juli 2014 lalu.


Duka cita mendalam tragedi jatuhnya pesawat MH-17 ditembak jatuh dari ketinggian 10 kilometer, pesawat tersebut hangus terbakar, semua penumpang dinyatakan tidak ada yang selamat, betapa tragisnya tragedi penembakan tersebut, 280 penumpang dan 15 awak pesawat dinyatakan meninggal dunia, Kami warga Indonesia juga turut mengungkapkan belasungkawa sedalam-dalamnya terutama kepada keluarga yang diantaranya adalah 12 orang dari Indonesia. Adapun dalam beberapa sumber menyebutkan nama-nama korban dari Indonesia adalah;

  1. Hadiono Gunawan/pria
  2. Yodricunda Theistiasih/wanita
  3. Ketut Wiartini/wanita
  4. Yuli Hastini/wanita
  5. Vickline Kurniati Kardia/wanita
  6. Supartini/wanita
  7. Hendry/pria
  8. Gerda Leliana Lahenda/wanita
  9. Werther Smallenburg/pria
  10. Jane M Hadi Soetjipto/wanita
  11. Wayan Sujana/pria
  12. Clarice Yelena Huizen/bayi

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan oleh Allah kesabaran dan yang meninggal dunia diampuni segala dosanya dan di berikan tempat yang layak disisinya amin ya rabbal alamin

Adab Berbuka Puasa dan Dalilnya

Salah satu yang harus dilakukan oleh orang yang melaksanakan ibadah puasa adalah berbuka puasa, hukum berbuka puasa adalah wajib, karena itu tidak ada tuntunannya seseorang yang berpuasa sehari semalam, jika kita mendengar ada seseorang melaksanakan puasa sehari semalam dengan niat tertentu maka pahamilah mereka berbuka namun sekedar untuk membatalakn puasa saja, kemudian ia tidak makan semalam suntuk. Mengingat pentingnya berbuka puasa tersebut kali ini akan membahas adab berbuka puasa dan dalilnya.

Setelah menahan lapar dan dahaga seharian penuh dan dalam berpuasa jangan sampai berbuka dengan ucapan main-main (malahiy) lebih lebih dengan ucapan yang haram, inilah yang disarankan oleh Rasul saw, ada seseorang yang berpuasa namun di siang harinya ia berbuka dengan yang haram, seperti gosip, adu domba, ghibah dan lain sebagainya. Karena inti puasa adalah pengendalian diri bila tidak bisa mengajak puasa seluruh anggota tubuh atau panca inderanya lalu apa bedanya dengan hewan yang dipaksa diajak berpuasa dengan cara tidak memberikan makan, minum dan kawin. Sama saja dengan puasa hewani  dan yang diharapkan adalah Adab berbuka puasa adalah sebagai berikut

Segerakan berbuka, apabila telah datang waktu berbuka jangan menunggu lama untuk berbuka puasa, mensegerakan berbuka puasa hukumnya sunnat, begitulah keindahan Agama Islam dalam memperlakukan ummatnya. Agama Islam tidak memberatkan ummat pemeluknya, karena itu tidak ada alasan sedikitpun untuk tidak melakukan tuntunan agama yang wajib. Bila seseorang tidak mampu karena udzur maka dibolehkan baginya untuk tidak berpuasa, tentunya udzur yang sesuai dengan syar’i misalnya sakit, dalam perjalanan, karena tua renta dll, pedoman disunnatkan untuk men-segerakan berbuka adalah hadits Dari Sahl bin Sa'ad ra, Rasulullah saw bersabda: “Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka" [HR Bukhari 4/173 dan HR. Muslim 1093].

Makanlah yang manis-manis, seperti kurma, buah atau makanan lain yang manis hal ini dipahami dari hadits Nabi saw: Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Apabila salah seorang diantara kamu puasa hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya air itu bersih. ( H.R : Ahmad dan At-Tirmidzi ). Sebisa mungkin untuk tidak memakan makanan yang berat karena lambung masih kosong dan menghadapi sholat maghrib.

Apabila makan malam sudah dihidangkan maka makanlah terlebih dahulu, karena yang demikian itu akan lebih membuat khusyu’ didalam sholat. Lebih makan makan sambil ingat sholat dari pada sebaliknya di tengah pelaksanaan sholat ingat makan, mendahulukan makan yang sudah dihidang tersebut berdasarkan Hadits Nabi saw dari Anas ra, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila makan malam telah disediakan, maka mulailah makan sebelum shalat Maghrib, janganlah mendahulukan shalat daripada makan malam itu ( yang sudah terhidang ). ( H.R : Bukhary dan Muslim )

Masa penantian berbuka adalah masa yang paling indah dan saat-saat spiritualitas kita meningkat, mengingat senangnya seseorang di dalam berbuka karena itu perbnanyaklah membaca do’a. Doa orang yang berpuasa adalah sangat maqbul. Semoga puasa kita semua menjadi puasa yang mengatarkan kita menjadi orang yang bertaqwa

Berpahalakah Anak Kecil Berpuasa

Pada hukum asalnya, puasa hanya diwajibkan bagi mu’min yang akil baligh, sedangkan bagi anak kecil tidak ada kewajiban yang mengikat untuk berpuasa, Bagi anak kecil yang berpuasa tujuan utamanya adalah untuk mendidik (li-tarbiyyah) agar ketika di awal akil baligh si anak sudah terbiasa dengan kewajiban berpuasa. Hampir semua orang tua memahami dalam hal ini, ada ta’bir yang mengatakan;
قال أبو إسحاق : يلزمه أن ينوي صوم فرض رمضان ، لأن صوم رمضان قد يكون نفلا في حق الصبي فافتقر إلى نية الفرض ليتميز عن صوم الصبي
Abu Ishaq berkata: wajib niat puasa fardhu ramadhan, karena sesungguhnya puasa ramadhan itu sunnat bagi anak kecil, maka butuh terhadap niat untuk pembeda dengan puasanya anak-anak

Dari ta’bir diatas, menurut penulis jelas sekali bahwa setelah niat maka nilai puasanya menjadi beda. Puasa anak-anak tidak memakai niat karena tidak mengerti tentang puasa termasuk apa definisi niat, akan tetapi setelah nyata bahwa puasanya disertai niat maka kualitasnya akan berbeda.

TPertanyaan selanjutnya adalah berpahalakah Anak Kecil Berpuasa ? Jawabnya “Ya”, puasa anak-anak akan diberi pahala, tetapi pahala puasanya diberikan kepada orang tua yang telah dengan susah payah mengajarkanya tersebut. Simak redaksi berikut:

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺑﻄﺎﻝ - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ - ( ﺃﺟﻤﻊ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺗﻠﺰﻡ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﻭ ﺍﻟﻔﺮﺍﺋﺾ ﺇﻻ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺒﻠﻮﻍ ﻭﻟﻜﻦ ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺍﺳﺘﺤﺴﻨﻮﺍ ﺗﺪﺭﻳﺐ ﺍﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺭﺟﺎﺀ ﺍﻟﺒﺮﻛﺔ ﻭﺃﻥ ﻣﻦ ﻓﻌﻞ ﺫﻟﻚ ﻣﻨﻬﻢ ﻣﺄﺟﻮﺭ ﻭﻷﻧﻬﻢ ﺑﺎﻋﺘﻴﺎﺩﻫﻢ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺗﺴﻬﻞ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺇﺫﺍ ﻟﺰﻣﺘﻬﻢ

Ibnu Batthol berkata ulama' sepakat (ijam') bahwa anak yang belum baligh tidak diwajibkan ibadah dan melakukan kefarduan kecuali bila sudah baligh akan tetapi mayoritas ulama' menganggap baik atas latihan ibadah yang dilakukan anak belum baligh karena mengharapkan keberkahan . dan orang yang orang tua yang melakukan tersebut (menyuruh anaknya melakukan latihan puasa) itu diberikan pahala dikarenakan sebab kebiasaan ibadah yang dilakukan anak belum baligh itu menyebabkan dia mudah melakukan ibadah disaat dirinya (anak) sudah diwajibkan melakukan ibadah (yaitu disaat baligh) wallahu a'lam

Umdatul qori' syarah shohih bukhari 17/16

( ﺑﺎﺏ ﺻﻮﻡ ﺍﻟﺼﺒﻴﺎﻥ )
ﺃﻱ ﻫﺬﺍ ﺑﺎﺏ ﻓﻲ ﺑﻴﺎﻥ ﺻﻮﻡ ﺍﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﻫﻞ ﻳﺸﺮﻉ ﺃﻡ ﻻ ﻭﺍﻟﺠﻤﻬﻮﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺩﻭﻥ ﺍﻟﺒﻠﻮﻍ ﻭﺍﺳﺘﺤﺐ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﺑﻦ ﺳﻴﺮﻳﻦ ﻭﺍﻟﺰﻫﺮﻱ ﻭﺑﻪ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺃﻧﻬﻢ ﻳﺆﻣﺮﻭﻥ ﺑﻪ ﻟﻠﺘﻤﺮﻳﻦ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﺫﺍ ﺃﻃﺎﻗﻮﻩ
ﻭﺣﺪ ﺫﻟﻚ ﻋﻨﺪ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺑﺎﻟﺴﺒﻊ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮ ﻛﺎﻟﺼﻼﺓ ﻭﻋﻨﺪ ﺇﺳﺤﺎﻕ ﺣﺪﻩ ﺍﺛﻨﺘﻲ ﻋﺸﺮﺓ ﺳﻨﺔ ﻭﻋﻨﺪ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﻋﺸﺮ ﺳﻨﻴﻦ ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻷﻭﺯﺍﻋﻲ ﺇﺫﺍ ﺃﻃﺎﻕ ﺻﻮﻡ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﺗﺒﺎﻋﺎ ﻻ ﻳﻀﻌﻒ ﻓﻴﻬﻦ ﺣﻤﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻭﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺸﺮﻉ ﻓﻲ ﺣﻖ ﺍﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﻭﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺑﻄﺎﻝ ﺃﺟﻤﻊ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺗﻠﺰﻡ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﻭﺍﻟﻔﺮﺍﺋﺾ ﺇﻻ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺒﻠﻮﻍ ﺇﻻ ﺃﻥ ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺍﺳﺘﺤﺴﻨﻮﺍ ﺗﺪﺭﻳﺐ ﺍﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺭﺟﺎﺀ ﺍﻟﺒﺮﻛﺔ ﻭﺃﻧﻬﻢ ﻳﻌﺘﺎﺩﻭﻧﻬﺎ ﻓﺘﺴﻬﻞ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺇﺫﺍ ﺃﻟﺰﻣﻬﻢ ﻭﺃﻥ ﻣﻦ ﻓﻌﻞ ﺫﻟﻚ ﺑﻬﻢ ﻣﺄﺟﻮﺭ ﻭﻓﻲ ( ﺍﻷﺷﺮﺍﻑ ) ﺍﺧﺘﻠﻔﻮﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺆﻣﺮ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺼﺒﻲ ﺑﺎﻟﺼﻴﺎﻡ ﻓﻜﺎﻥ ﺍﺑﻦ ﺳﻴﺮﻳﻦ ﻭﺍﻟﺤﺴﻦ ﻭﺍﻟﺰﻫﺮﻱ ﻭﻋﻄﺎﺀ ﻭﻋﺮﻭﺓ ﻭﻗﺘﺎﺩﺓ ﻭﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻳﺆﻣﺮ ﺑﻪ ﺇﺫﺍ ﺃﻃﺎﻗﻪ

Kurang lebih maksud dari ta’bir diatas adalah
Tidak disyariatkan berpuasa selain mu’min yang sudah baligh, Ibnu Sirin, Az-Zuhriy, menghukumi sunnat, karena Imam Syafi’i berpendapat sesungguhnya mereka diperintahkan memerintakan berpuasa bila sudah mampu untuk melaksanakan puasa.

Adapun batasannya menurut ashabus-syafi’i sama dengan batasan umur sholat yaitu antara 7-10 tahun, sedang menurut Ibn Ishaq adalah 12 tahun, namun menurut madzhab maliki anak kecil tidak disyariatkan untuk berpuasa. Ibn Bathal berpendapat tidak di syariatkan untuk melakukan ibadah wajib (apalagi sunnat) namun ibadahnya adalah dalam rangka pendidikan semata mata mengharap berkah agar ketika sudah baligh ia mudah untuk melakukan ibadah kepada Allah

Demikian maksud singkat dari ta’bir panjang yang ada di atas tersebut. Semoga bermanfaat untuk menjadikan refrensi, masih banyak lagi keterangan-keterangan yang menyangkut dengan puasanya anak kecil. Baca juga makna i’tikaf
Perjalanan Domenyk Eades Terpesona Gerakan Sujud

Perjalanan Domenyk Eades Terpesona Gerakan Sujud

Lewat sebuah strategi gerak cepat, pada 2 Agustus 1990, pasukan tentara Irak berhasil mencaplok Kuwait. Lima hari setelah invasi itu, Arab Saudi meminta bantuan kepada Amerika Serikat (AS). Invasi Irak ke negeri petrodolar itu pun melahirkan Perang Teluk ketika pasukan Paman Sam menggelar Operasi Badai Gurun pada 17 Januari 1991.

Perang Teluk telah membetot perhatian masyarakat dunia ketika itu. Tak terkecuali seorang remaja yang ketika itu berusia 17 tahun, Domenyk Eades. Pria yang tumbuh besar di Australia itu kerap menyaksikan dan membaca berita-berita tentang Perang Teluk dari media massa. Ketika mengikuti isu Timur Tengah itulah, ia tertarik untuk mempelajari Islam.

Islam Telah Membuatnya Menjadi Seseorang yang Lebih Baik dan Membimbingnya untuk Membuat Lingkungan Sebagai Tempat yang Lebih Baik

Hidayah Allah SWT mulai menerangi hatinya. Domenyk pun mulai tertarik untuk mempelajari Islam. “Saya ingin melihat sendiri bagaimana sebenarnya Islam itu dan mengapa Islam sangat penting bagi banyak orang di dunia,” ujarnya kepada Republika. Untuk mengenal Islam, ia pun pergi ke toko buku dan membeli Alquran yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Selama tiga hari, Domenyk membaca kitab suci umat Islam itu dengan hati-hati. “Itu merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa,” ungkapnya. Ia pun mulai membandingkan isi Alquran dengan Injil. Menurutnya, banyak karakter dan cerita di dalam Alquran yang juga terdapat di dalam Injil.

Namun, menurut Domenyk, ada sederet hal yang tercantum dalam Injil yang tidak bisa dimengerti. Ia pun mencoba untuk mempelajari Islam lebih dalam lagi. Ketika itu, ia mengaku belum serius untuk menjadi seorang Muslim. “Saya memercayai keberadaan Tuhan dan saya rasa itu cukup,” kenangnya.

Domenyk Eades terlahir sebagai seorang Kristiani. Ia mengaku baru mengenal Islam setelah remaja. Ketika masih belia, ia sedikit mengetahui Islam dari beberapa Muslim yang ditemuinya. Namun, mereka pun memiliki pengertian yang sederhana tentang Islam. Ia menyadari banyak kesamaan yang ditemukan antara Kristen dan Islam.

“Keduanya sama-sama memercayai Tuhan dan adanya surga dan neraka,” tuturnya. Meski begitu, ia lebih banyak mengetahui hal-hal negatif tentang Islam dari tayangan televisi yang ditonton dan koran yang dibacanya. Meski tumbuh besar sebagai Kristiani yang cukup taat, Domenyk selalu menghormati orang-orang yang berbeda keyakinan dengannya.

Ia selalu merasa yakin, sangatlah penting bagi seseorang untuk mengikuti sebuah prinsip yang memandu mereka dalam kehidupan. Karena itulah, ia juga sangat meyakini akan keberadaan Tuhan. Domenyk mengetahui bahwa seorang Muslim harus menjalankan perintah agama dan menjalankan ibadah wajib lima kali sehari.

Awalnya, menurut dia, hal itu tampak sangat mengikat dan membatasi. “Seseorang yang berusia 18 tahun tidak suka dibatasi dan diatur,” ucapnya. Meski begitu, ia terus membaca dan mempelajari Islam. Domenyk mulai menyadari bahwa Islam tidaklah bermaksud mempersulit hidup umatnya, tetapi justru sebaliknya.

Perlahan tapi pasti, ia mempelajari Islam dan cara membangun hubungan yang kuat dengan Allah SWT. Ia juga mempelajari shalat lima waktu dan berpuasa yang mengubah seseorang dari dalam dan membuatnya menjadi orang yang lebih baik. Ia mengaku, membutuhkan banyak waktu untuk mengerti dengan benar mengenai pelajaran itu.

Hidayah kian menerangi kalbunya. Domenyk mulai melihat pesan positif yang disampaikan Islam sehingga agama yang disebarkan Nabi Muhammad SAW tersebut tak lagi menjadi agama yang asing baginya. Ia mengaku sangat tertarik dengan Islam karena pesan yang dibawa Alquran sangat jelas dan logis.

Ia sangat menyukai bagaimana Alquran memberikan petunjuk untuk hidup yang baik dan bagaimana Islam memberikan pesan yang sangat jelas tentang kesetaraan di antara seluruh umat manusia. “Saya rasa apabila orang-orang benarbenar mengerti tentang Islam, mereka akan melihat bahwa setiap manusia merupakan ciptaan Tuhan dan itu sangatlah berharga,” paparnya.

Apabila seseorang memiliki sebuah keyakinan, kata Domenyk, mereka akan memperlakukan orang lain dengan hormat, tidak peduli dari mana mereka berasal dan bagaimana mereka terlihat. Ketika mempelajari Alquran dan Islam, Domenyk mengaku, tidak benar-benar berniat ingin menjadi seorang Muslim.

Hingga akhirnya, ia menemukan pesan di dalam Alquran yang merupakan kelanjutan dari pesan yang diajarkan Yesus. “Saya mulai menyadari apabila saya memercayai Allah dan Muhammad sebagai utusan-Nya, itu berarti saya haruslah menjadi seorang Muslim.”

Awalnya, ia merasa ragu dapat mengikuti aturan yang terdapat dalam ajaran Islam. Ia memercayai pesan yang dibawa oleh Islam, tetapi sangat sulit baginya untuk dapat menjalankan shalat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan. Untuk dapat shalat tepat waktu pun sangat sulit baginya.

Domenyk juga mengkhawatirkan reaksi yang akan muncul dari teman-teman dan keluarganya apabila ia menjadi seorang Muslim. Karena alasan itulah, ia memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi seorang Muslim, meski di dalam hatinya ia sudah memercayai satu Tuhan dan Muhammad sebagai utusan-Nya.

Namun, ia belum merasa siap menghadapi hidup baru sebagai Muslim. Hingga pada suatu hari, Domenyk memutuskan untuk menemui beberapa orang Muslim. Ia pergi ke sebuah masjid di dekat tempatnya tinggal. Pengalamannya saat berada di masjid itu telah membuka hatinya.

Kaum Muslim di masjid itu tahu bahwa dia bukanlah seorang Muslim. Namun, mereka menyambutnya dengan sikap ramah dan mengobrol hingga waktu shalat tiba. Saya seorang Anglo-Australia dan saya memberanikan diri ke sana, tuturnya.

Hatinya tergerak ketika melihat gerakan sujud yang dilakukan jamaah dalam shalat. Pemandangan itu meninggalkan kesan yang mendalam baginya. Hati kecilnya mulai berkata, hidup sebagai Muslim bukanlah hal yang mustahil lagi. Saat kuliah, ia bertemu dengan Bukhari Daud, bupati Aceh Besar, yang tengah studi di Australia.

Ia berteman baik dengan Bukhari. Keduanya sering berdiskusi tentang Islam. Bukhari lalu mengundang Domenyk ke rumahnya. Pertemuan itu adalah pengalaman yang menarik. Mereka memperkenalkan saya pada budaya Muslim Indonesia. Di sanalah saya pertama kali mengetahui tentang keramahan Muslim, tuturnya.

Tekadnya untuk memeluk Islam sudah semakin bulat. Di depan Bukhari dan sekelompok Muslim lainnya, Domenyk mengucapkan dua kalimah syahadat dan mengukuhkannya menjadi seorang Muslim di kediaman Bukhari saat studi di Australia.

Islam telah membuat saya menjadi seseorang yang lebih baik dan membimbing saya untuk membuat lingkungan sebagai tempat yang lebih baik, paparnya. Ia pun berhasil meyakinkan keluarganya. Keluarga saya melihat bagaimana Islam memberikan efek positif kepada saya. Hal itu tidak memberikan dampak negatif terhadap hubungan saya dengan keluarga.

Ramadhan Pertama di Indonesia

Ramadhan pertama sebagai Muslim merupakan kenangan yang sangat luar biasa bagi Domenyk Eades. Ia merasa beruntung memiliki banyak sahabat Muslim yang berada di dekatnya. Mereka menghabiskan Ramadhan dengan berbuka puasa bersama dan melaksanakan shalat Tarawih setelahnya.

Ramadhan pertama Domenyk berlangsung di Indonesia pada 1997. Hari itu merupakan pengalaman yang sangat luar biasa, kenang Domenyk. Ia mengaku tidak terlalu sulit untuk membiasakan diri dalam menjalankan ibadah. Domenyk sudah mempelajari bagaimana melaksanakan shalat dan puasa sebelum menjadi seorang Muslim.

Ia menghafal beberapa ayat pendek. Setelah mengucapkan syahadat, tidak terlalu lama baginya membiasakan diri dalam melaksanakan ibadah. Menjadi seorang Muslim membawa banyak perubahan dalam hidup Domenyk. Menurut dia, perubahan itu terjadi dari waktu ke waktu.

Domenyk menjadi seorang Muslim ketika duduk di bangku kuliah. Ia beruntung tinggal di dekat lingkungan Muslim yang kebanyakan berasal dari Indonesia. Tak cuma itu, ia juga bersyukur bisa tinggal di beberapa negara Muslim. Selama beberapa waktu, ia tinggal di Indonesia, terutama di Aceh.

Selama beberapa tahun, ia menetap di negara Arab untuk bekerja dan mempelajari bahasa Arab. Domenyk mempelajari linguistik bahasa Arab di Inggris. Ia menghabiskan bertahun-tahun mempelajari bahasa Arab. Domenyk pun telah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah pada 2007.

Saat ini ia bekerja sebagai dosen senior pada program studi bahasa Arab di Universitas Salford, Inggris. Saat ini, Domenyk mengajar bahasa Arab kepada mahasiswanya di Inggris. Risetnya sebagai dosen di bidang bahasa dan penerjemahan.

Ia juga sudah menyelesaikan penelitiannya di bidang bahasa di Indonesia. Salah satu buku yang ia terbitkan adalah buku mengenai bahasa Gayo, Aceh. Domenyk juga telah mempublikasikan berbagai macam artikel, jurnal, dan buku tentang tata bahasa serta dialek bahasa Arab. Ia juga banyak menerjemahkan buku-buku dari bahasa Arab ke bahasa Inggris. (republika)

SAlah Kaprah Membangunkan Sahur

Dua momentum dalam sahur yang tak pernah luput kemeriahannya dengan pengeras suara, yaitu momentum buka puasa dan makan sahur. Di masjid-masjid pada saat jelang buka puasa ramai didengungkan kalimat-kalimat thoyyibah seperti sholawat, do’a bersama, membaca al Quran dan bahkan pada saat saya dipesantren dulu, sebelum buka puasa didahului dengan kajian kitab tertentu.

Makan sahur menjadi ibadah yang bernilai sunnah, bahkan dalam beberapa hadits Nabi saw sangat menganjurkan untuk tidak meninggalkan makan sahur, sebagai contoh hadits Nabi Saw yang mengnjurkan untuk tidak meninggalkan makan sahur meskipun hanya seteguk air.
السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى المُتَسَحِّرِينَ
“Sahur adalah makanan yang berkah. maka jangan kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang sahur.

Semakna dengan hadits di atas, bahwa sahur mengandung keberkahan adalah
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat keberkahan
Momentum yang lain adalah jelang makan sahur. Berkaitan sahur ini ada hal yang mungkin salah kaprah membangunkan sahur. Terkesan adanya panggilan yang menggebu-nggebu agar seseorang mempercepat makan sahur, padahal menurut fiqh, mengakhirkan makan sahur hukumnya sunnat. Namun fatanya jam dua kumandang makan sahur sudah bertalu talu. Tapi ada baiknya juga yaitu membangunkan untuk persiapan masak bagi ibu-ibu untuk makan sahur

Adapun dalil yang dapat dijadikan patokan sebagai hukum disunnahkannya mengakhirkan sahur di antaranya adalah;
Hadits dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, ia berkata,
تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلاَةِ. قُلْتُ كَمْ كَانَ قَدْرُ مَا بَيْنَهُمَا قَالَ خَمْسِينَ آيَةً.
“Kami pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian kami pun berdiri untuk menunaikan shalat. Kemudian Anas bertanya pada Zaid, ”Berapa lama jarak antara adzan Shubuh[8] dan sahur kalian?” Zaid menjawab, ”Sekitar membaca 50 ayat, Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dikatakan, “Sekitar membaca 50 atau 60 ayat.”

Berkaitan dengan hadits di atas Ibnu Hajar berpendapat, “Maksud sekitar membaca 50 ayat adalah waktu makan sahur yang tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat.” Sedangkan Imam al-Qurthubi mengatakan, “Hadits ini adalah dalil bahwa batas makan sahur adalah sebelum terbit fajar.”
Buka Puasa Bersama Memperpanjang Umur

Buka Puasa Bersama Memperpanjang Umur

CERAMAH SINGKAT, Ramadhan adalah momentum berharga bagi ummat islam, diantaranya adalah momentum dimana waktu maghrib selalu menjadi penantian istimewa bagi orang yang berpuasa. Tidak ada waktu yang sangat berharga selain waktu maghrib di bulan puasa. Ada tradisi baik yang patut dilestarikan yaitu buka bersama dalam rangka memperkuat tali shilaturrahim bersama keluarga atau organisasi terntentu. Dengan demikian kita bisa mengatakan bahwa buka puasa bersama memperpanjang umur, bukan karena buka puasanya tetapi disebabkan terjalinnya shilaturrahim

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa ingin dilapangkan baginya rezekinya dan dipanjangkan untuknya umurnya hendaknya ia melakukan silaturahim.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Dari hadits di atas kita juga bisa memaknai bahwa buka puasa bersama disamping memperpanjang umur juga memperbanyak rizki. Menurut ibn Mandzur rizki yang berkah bukan diukur dari seberapa banyak secara nominal, tetapi rizki yang banyak diukur dari seberapa manfaat yang di dapat dari jumlah rizki yang dimilikinya.

Rangkaian acara buka bersama biasanya juga diisi dengan amalan amalan baik seperti ceramah agama, bershalawat, baca do’a bersama atau mungkin juga dengan khatmil qur’an dan berbagai bentuk kegiatan keagamaan lainnya. Dengan demikiaa, seandainya kegiatan ini tidak ada di zaman Nabi saw, sekali lagi, Seandainya tidak ada di zaman Nabi saw, maka perbuatan semacam ini tetap saja menjadi tradisi baik yang perlu dilestarikan dan diperbaiki secara terus menerus kualitasnya.

Secara historis entah kapan dimulainya ada tradisi buka bersama sehingga saat ini hampir setiap lembaga, organisasi atau instansi banyak yang membuat acara buka puasa bersama, mungkin saja acara ini hanya dipandang dari sudut manfaat kebersamaan yang diperoleh dan tidak perlu lagi dipertimbangan unsur historisnya. Yang pasti, hampir semua faham meng-amini tentang keberadaan buka bersama tersebut. baca juga amalan puasa yang banyak mendatangkan pahala di judul postingan makna i'tikaf

Oiya besok pertengahan ramadhan buka puasa di mana bro?... ikut dong??? 

Makna I'tikaf

Pengetian i’tikaf, secara etimologi atau secara bahasa makna i’tikaf berarti diam atau menetap di dalam suatu tempat, sedangkan menurut istilah I’tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid disertai dengan niat i’tikaf, tentunya di dalam melakukan amalan-amalan syar’i yang dianjurkan oleh syara’ baik yang bersifat wajib maupun bersifat sunnat. Waktu i’tikaf ada banyak perbedaan tetapi lazimnya adalah berdian diri melebihi tuma’ninah sholat, bisa jadi sehari atau kurang atau bahkan lebih. Semakin lama maka semakin baik, karena semakin banyak pula amalan baik yang dikerjakannya. Pendek kata waktu i’tikaf bisa dilaksanakan satu atau dua jam, tetapi batas maksimalnya tidak ditentukan

Pelaksanaan i’tikaf kapan saja baik siang maupun malam, tetapi sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan, hal ini tidak aneh karena bulan Ramadhan adalah bulan mulia penuh ampunan dan rahmat dari Allah swt. Seperti itu pula disitir dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]
Artinya: “Bahwa Nabi saw melakukan i’tikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelah beliau wafat.” [HR. Muslim]

Berdiam diri dimana? Yang dimaksud berdiam diri untuk memperbanyak amalan baik adalah di dalam masjid jami’ atau masjid yang dipakai oleh orang orang setempat melksanakan sholat lima waktu secara rutin, begitulah pendapat Hanafiyah, atau lebih mudahnya untuk mencirikan masjid jami’ adalah masjid yang biasa dipakai untuk pelaksanaan sholat jumat. Berdasarkan hadits riwayat Abu Daud

" ولا اعتكاف إلا في مسجد جامع ـ رواه أبو داود.
"Dan tiada I'tikaf kecuali di masjid jami' (H.R. Abu Daud)
I’tikaf harus dilakukan dalam keadaan akil baligh dan suci dari hadats kecil dan hadats besar. I’tikaf lebih dianjurkan lagi disaat-saat 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, sebagai puncak dari ibadah puasa wajib yang ditaklifkan kepada orang-orang mukmin dewasa.

Adapun Hikmah i’tikaf adalah, melatih diri dan mengendalikan emosi serta nafsu, mengingat masjid adalah tempat pendidikan ruh yang paling tepat. Dengan berdiam diri di masjid lebih memungkinkan seseorang untuk termotifasi berbuat baik dan menjauhkan diri dari riuh rendah bising duniawi, masih banyak lagi hikmah i’tikaf yang didapat. Demikian uodate ceramah singkat kali ini, nantikan update selanjutnya