Loading...
Sebuah Kisah Nyata Mengharukan: Selamat Jalan Istriku Tercinta

Sebuah Kisah Nyata Mengharukan: Selamat Jalan Istriku Tercinta


Tiba-tiba HP ku berdering, setelah menjawab salam suara
diseberang telepon tampak panik “Ayah.. bunda mimisan nich.” Hmm.. kumaklumi kepanikan istriku saat itu karena belum pernah dia mengalami mimisan seperti ini.





Memang cuaca di bulan Agustus 2007 siang itu begitu teriknya. Aku pikir ini akibat cuaca yang terik itu. Kemudian aku sarankan dia untuk segera ke dokter.

Beberapa hari
Kapal Nabi Nuh Berasal Dari Indonesia, Benarkah? Baca Disini

Kapal Nabi Nuh Berasal Dari Indonesia, Benarkah? Baca Disini


Sejak ditemukannya situs kapal Nabi Nuh AS oleh Angkatan
Udara Amerika serikat, tahun 1949, yang menemukan benda mirip kapal di atas Gunung Ararat-Turki dari ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 M).









Dan di muat dalam berita Life Magazine pada 1960, saat pesawat Tentara Nasional Turki menangkap gambar sebuah benda mirip kapal yang panjangnya sekitar 150 M. Penelitian dan pemberitaan
Bagaimanakah Islam Memandang Pacaran? Khusus Remaja Baca Ini !

Bagaimanakah Islam Memandang Pacaran? Khusus Remaja Baca Ini !


Di zaman modern, pacaran seakan sudah menjadi hal yang
biasa. Tak bisa dipungkiri, tidak sedikit dikalangan remaja kita, sudah melakukan pacaran/pergaulan tanpa batas. Bahkan yang lebih parah lagi, terkadang pergaulan/pacaran, bermuara pada pengguguran anak (aborsi) atau bahkan bunuh diri. Naudzubillah..





Bertolak dari sini, maka Allah SWT, memberi sebuah peringatan dini tentang bahaya
Wajib Baca Laki-Laki Maupun Wanita Inilah 10 Ciri-Ciir Lelaki idaman Para Wanita

Wajib Baca Laki-Laki Maupun Wanita Inilah 10 Ciri-Ciir Lelaki idaman Para Wanita


Adakah anda memiliki ciri ciri lelaki yang menjadi idaman
para wanita kat luar sana Selain memiliki wajah yang tampan wanita juga mengidamkan lelaki yang mempunyai ciri ciri idaman seperti berikut 10, Ciri lelaki idaman wanita





1. Lelaki Yang Prihatian yaitu mendengar dengan teliti apa yang wanita cakap bukan dengar dengan masuk telinga kiri keluar telinga kanan kerana cara mendengar

Sombong dan Efek Dominonya

sebelum menulis ini, kami sarankan pula untuk melihat konten sejenis yang kami beri judul implikasi sombong, Selain dengki, panjang angan-angan (thulul amal), dan tergesa gesa dalam beramal (isti’jal) yang ber-impact tidak sempurnanya sebuah perbuatan, adalah sombong juga bisa menggagalkan seseorang dalam memperbaiki kejernihan hati untuk mendapat cahaya dari Tuhan (nur ilahiy). Sombong menjadi tameng masuknya kebenaran dalam hati, dari segi maknanya sombong dapat dilacak dari HR. Muslim, al kibru bathrul haq wa ghomthin naas (sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain). Perbuatan sombong sangat merugikan, bahkan Iblis yang asal muasalnya sebagai makhluk Tuhan terpatuh hingga menyamai malaikat, menjadi nista karena perbuatan sombongnya. Fakta tersebut terabadikan di dalam Al Qur'an;
.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ (البقرة: 34)
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Memperpendek pembahasan dalam tulisan di ruang yang sangat terbatas ini, Sombong bisa menggerakkan sifat buruk lainnya atau dengan kata lain sesuai dengan judul tulisan ini, yaitu efek domino sifat sombong , Pertama, hirmaan al haq tertutupnya pintu kebaikan, karena merasa dirinya paling utama kebenarannya, berprasangka dirinya superior dalam prinsip sedangkan orang lain inferior, selain itu juga, sombong mempunyai imbas kebutaan hati (umyu al-Qalb). Hati yang terkunci akan memegang prinsipnya dengan berdalih apa saja demi kemenangan bukan kebenara, pelaku sombong sebagai budak nafsuny, bukan dipertuan hati dan akalnya. Kesombongan pada akhirnya akan menang ala dirinya sendiri, bukan kemenangan yang bersifat sejati. Dalam hal ini Allah berfirman;

الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي ءَايَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ الَّذِينَ ءَامَنُوا كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّار(الغافر : 35)ٍ
(Yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.

Kedua, Murka Allah, sifat sombong mendatangkan murka Allah, tak pantas dengan titel dan keahlian apapun untuk mengantarkan seseorang bersifat sombong, apalagi yang lemah, krisis skill dan keilmuan, secara ekonomi kekurangan dan bentuk fisik pas-pasan, karena semua usaha untuk mencapai titel dan skill atau bekerja untuk memperoleh harta dan merawat jasmaniyahnya, jika didapuk-kan akan berkhir pada mata rantai ‘berkat pertolongan Allah swt’, karenanya pantas dan layak mendapat murka Allah, bukankah semua itu hasil pemberian Allah, dan sombong adalah menyombongkan diri kepada Allah. Kesombongan baik ditampakkan maupun disembunyikan baik berupa ucapan, penampilan, perbuatan maupun di dalam hati, tetap saja tercela dan tidak disukai oleh Allah swt. Yang pantas dan layak untuk sombong adalah Allah, sombong bak selendang berenda bagi Tuhan dengan segala keahlian dan kekuasaannya. Jadi baik secara lahiriyah maupun terbersit di dalam hati, sifat sombong tetap saja dibenci. 

لَا جَرَمَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ(النحل:23)
Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.(QS. an-Nahl: 23)

Ketiga, kesombongan akan melahirkan perbuatan-perbuatan keji lain. Dari segi sudut obyek sasaran yang disombongi, sifat sombong dibenci oleh manusia karena meremehkan dan menganggap rendah orang lain, sehingga dalam kancah sosial memantik kebencian sekelilinya, sedang dilihat dari sudut teologis, perbuatan sombong dibenci oleh Allah karena menyamai Allah, bukan persoalan sama atau tidaknya dalam kepada paling nya Kesombongan termasuk 

Pendek kata, sombong akan menggagalkan upaya salik untu kmendekati Allah, juga sifat sombong dan efek dominonya akan memuncuklkan sifat buruk lainnya,bahkan surga diharamkan peruntukkannya bagi orang orang yang sombong sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh HR Muslim.
Dalam hadits yang lain

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّىعم: لا يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ، وَلَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرِيَاءَ ( أخرجه مسلم)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, berkata:” Rasulullah saw bersabda:”seseorang tidak masuk neraka yang didalam hatinya ada sebiji atom keimanan dan seseorang tidak masuk surga yang di dalam hatinya ada sebiji atom kesombongan”.
Tulisan ini tidak lain adalah sebagai penyambung tulisa sebelumnya yang ditulis dalam bab dengki, sebagai upaya menghindari durhaka kepada Allah swt. Semoga bermanfaat

Pilar Sakina dalam Rumah Tangga

CeramahSingkat. Mayoritas hidup berkeluarga bukan sekedar pilihan, melainkan sudah menjadi sebuah kebutuhan setiap individu, pria maupun wanita, karena secara kodrati manusia membutuhakan pernikahan, bahkan dalam sebuah penelitian seseorang yang menikah lebih memungkin untuk hidup lebih lama, karena ada dukungan moral dari pendamping hidupnya dan terpenuhi kebutuhan biologisnya dengan nyaman dan tenang serta lebih mantab dalam bertindak, ambil contoh bahwa alkohol lebih banyak menyerang seseorang diwaktu mudanya daripada masa tua.

Untuk itu mewujudkan keluarga bahagia adalah sebuah keniscayaan yang tak terbantahkan oleh siapapun. Ada beberapa pilar pepnentu keutuhan rumah tangga, antara lain;

Pertama, berumah tangga atas dasar cinta dan kasih sayang, kedua unsur itu menjadi menu utama dalam tegaknya binaan rumah tangga, dengan cinta ia rela berkorban dan dengan sayang perasaan menjadi tak terbatas oleh materi, tetapi secara psikis rela berkorban demi kasih sayang yang telah tertanam di dalam hati

وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.QS. 30:21)

Ayat diatas ada dua kata kunci terkait dengan faktor pilar pertama ini, yaitu mawaddh dan rahmah, para ulama’ memaknai mawaddah cinta yang sangat dalam, sedangkan rahmah adalah kasih sayang, cinta dan kasih sayang tentu sangat berbeda meskipun bisa jadi dalam wujud pengorbanannya sama. Cinta lebih kepada materi, bisa jadi seseorang menikah karena kecantikan, harta atau tahta calon pasangan hidupnya, tetapi yang peru di ingat adalah, semuanya akan berakhir tatkala wujud materi yang dia cintai sirna, hal ini berbeda dengan rasa sayang yang lebih menitikberatkan pada kesukaan seseorang dari segi psikis. Sehingga menimbulkan kesetiaan yang unlimited 

Kedua, pernikahan yang dilakukan atas dasar saling membutuhkan, kedua pasangan adalah dua insan yang diberi karakter sama oleh Allahm yaitu saling membutuhkan dan rasa cinta kepada lain jenisnya, melalui firmannya dengan jelas Allah berfirman, bahwa manusia diciptakan oleh Allah berpasang pasangan.

هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ.
isteri-isteri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka..( QS. 2:187)

keduanya digambarkan oleh Allah bagaikan pakaian, apa yang ada didalam pakaian adalah seonggok tubuh yang sangat mahal harganya, hingga ditutupi agar orang lain tidak melihatnya, apalagi menyentuh dan memilikinya. Begitu pula hubungan suami isteri bagaikan pakaian yang saling menutupi aib dan cacat yang ada diatara keduanya, disamping itu juga saling memberi atas tubuh yang sangat mahal harganya itu tadi.

Ketiga, pasangan suami isteri sebagai perhiasan, bila kedua pasangan mempunyai dasar yang kuat dan sama sama menganggap personal rumah tangga adalah hiasan, suami adalah hiasan isteri begitupula sebaliknya, maka keduanya tidak akan saling mencampakkan, justru malah sebaliknya akan saling merawat, kita bisa membuat analogi, bahwa setiap orang akan sangat menyayangi perhiasannya. ia akanmerawat dan tak pernah terpikir untuk mencampakkannya meskipun dalam perawatannya membutuhkan pengorbanan yang tidak sederhana. Sudah masyhur, bahwa sebaik baik perhiasan adalah wanita shalihah. Masih ada beberapa yang tak tercover di dalam tulisan singkat tentang pilar sakinah dalam rumah tangga, tetapi pilar di atas menempati posisi kunci yang harus diperhatikan.

Cinta Harta Melebihi Segalanya

Ceramah singkat adalah blog berbagi contoh ceramah dalam bentuk naskah ceramah dan videonya
Dalam sebuah cuplikan proposal thesis tertulis kalimat yang di duga oleh Pak Dosen kualitasnya 'kurang' ilmiah dan terlalu cepat men-generalisir kesimpulan (tasri’ut ta’miim) sehingga keilmiahan thesis kurang indah, cuplikan tersebut lengkapnya adalah sebagai berikut:
“Fakta telah berbicara bahwa kecondongan manusia mencintai harta mengalahkan kecintaan terhadap keluarga, wanita maupun tahta, seseorang mencintai harta tidakk terbatas usia, dari kecil, dewasa dan orang tua ”.
Kemudian dalam tulisan tersebut, disematkan footnote yang merujuk kepada, QS. al Munafiqun: 9, QS. al Kahfi: 46, QS. al Isra’:6.

Melalui tulisan pendek ini, saya hendak menjelaskan bahwa yang dimaksud tulisan tersebut di atas adalah, semua orang baik anak anak maupun orang dewasa lebih mencintai harta, bahwa dibanding gebyar duniawi lainnya termasuk keluarga, sebagai ilustrasi sederhana, anak balita laki laki dia tidak suka dengan wanita, tetapi si balita sudah sudah suka dengan harta, tentu bukan dalam arti uang gepokan atau bongkahan berlian, tetapi nalurinya memiliki mainan dan makanan adalah bagian dari bukti kecintaan terhadap harta, bukan?. Begitupula dengan orang tua renta sebut saja usia 90 tahun, ia tak butuh lagi wanita penghibur atau tahta, tetapi kecintaannya terhadap harta tetap saja melekat dalam hatinya, dengan motif ingin meninggalkan banya harta kepada keturunannya sebagai warisannya. Nah, saya kira tak berlebihan bila Dr. Musa Sahiin menafsirkan bahwa semua orang mempunyai kecondongan yang berlebih terhadap harta. Adapun tulisan lengkapnya adalah sebagai berikut:


Kutipan tulisan di atas merupakan hasil perasan dari tulisan al māl fil al Qur'an wa as-Sunnah h. 56 karya Dr. Musa Syahin seorang tenaga pengajar di Universitas Al Azhar Kairo, ketika menjelaskan panjang lebar surat Ali Imran: 14 tentang perhiasan dunia yang tersebut, Namun sayang sekali Pak Dosen yang tak perlu saya sebut namanya di sini, menurut saya juga terlalu cepat dalam mengambil kesimpulan tanpa meminta konfirmasi terlebih dahulu penjabaran arti cuplikan di atas kepada penulisnya, sehingga komentar bahwa tulisan di atas terkesan seperti bahasa-bahasa paparan khutbah, adalah sebuah komentar yang terburu buru dalam pula. Tapi saya perlu angkat topi tinggi-tinggi sebagai bentuk penghormatan atas masukan yang diberikan, oleh Pak Dosen, karena dengan demikian saya akanlebih berhati hati dalam memilih sajian narasi dan diksi untuk menjelaskan gagasan, belum lagi bila mengingat singkatnya tulisan itu saya buat.

Akhirnya, hanya bisa berdoa semoga bermanfaat untuk kita semua amiin.