Loading...

Wahai Istri.. Ajaklah Suamimu Berhubungan Seminggu 3 Kali, Ini Manfaatnya yang Belum Kamu Ketahui !

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa berhubung4n Su4mi Istri tiga kali seminggu bisa membantu orang mengamankan karir di tempat kerja. Anda tentu terkejut saat membacanya, bukan? Anda pasti sedang bertanya-tanya apa hubungan antara s3ks dan pekerjaan?
Sebuah studi yang dilakukan oleh Anglia Ruskin University menemukan bahwa orang yang berhubung4n Su4mi Istri 2-3 kali seminggu digaji 4,5 kali lebih tinggi daripada mereka yang kurang aktif secara s3ksual.

Studi yang dilakukan di Inggris ini menggunakan data dari 7.500 pekerja asal Yunani. Pemimpin studi, Dr Nick Drydakis, mengatakan kepada Metro.co.uk (20/4): Teori Hirarki Kebutuhan Maslow mengklaim bahwa individu yang lebih bahagia dan puas pada hidupnya, menjadi lebih produktif dan sukses dalam pekerjaan, yang diterjemahkan dengan upah yang lebih tinggi."

Studi ini menyimpulkan seseorang perlu untuk dicintai dan mencintai, baik secara s3ksual atau non-se3sual oleh orang lain. Dr Nick menambahkan bahwa bila tidak adanya unsur-unsur itu, seseorang mungkin jadi lebih rentan terhadap kesepian, kecemasan sosial dan depresi - semua faktor yang dapat mempengaruhi karir seseorang.

Semoga bermanfaat, jangan lupa bagikan info ini kepada rekan yang lain ya....

Subhanallah...!! Sudah Berada Di Atas Paha, Pemuda Ini Bertaubat Lalu Sesuatu Yang Menakjubkan Terjadi

Gadis itu cantik. Berparas ayu, dengan wajah mempesona. Sebagai pemuda normal, ia pun terpikat dengannya. Cinta tumbuh bersemai dalam hati, lalu akarnya menghunjam dan daun-daunnya meninggi.

“Aku sangat mencintainya sebagaimana seorang laki-laki mencintai seorang wanita,” kata pemuda itu seperti dikisahkan Rasulullah dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Rupanya cinta itu tak hanya tumbuh rindang tetapi juga liar. Hingga ia pun menginginkan mencicipi madunya gadis pujaan yang tak lain masih sepupu. Berkali-kali ia mencoba merayu, namun sang gadis selalu menolaknya.

Hingga satu kesempatan datang. Kesempatan dalam kesempitan.

Suatu ketika, musim paceklik melanda. Orangtua gadis itu mengalami kesulitan ekonomi. Karena tahu bahwa pemuda tersebut adalah orang berada, mereka mengutus gadis itu meminta bantuan
 
Pemuda tersebut memberinya 120 dinar. “Dengan satu syarat,” katanya memanfaatkan kondisi itu, “engkau mau menyerahkan dirimu.” Kondisi ekonomi yang sulit membuat gadis itu terpaksa mengiyakan. Sebab ia sangat butuh uang. Ia perlu menyelamatkan keluarganya dari cengkraman paceklik yang menyeramkan.

Sang pemuda pun bersiap. Hanya berdua, ia berpikir akan segera memetik ranumnya buah yang selama ini diidam-idamkannya. Namun saat ia telah siap dan berada di atas pahanya, gadis itu mengatakan: “Bertaqwalah kepada Allah dan janganlah kau pecahkan tutup kecuali dengan cara yang sah.”

Seketika mendengar nama Allah disebut dan pesan taqwa diucapkan, pemuda itu gemetar. Hatinya bergetar. Dan ia pun meninggalkan gadis itu.

“Ambillah uang itu untukmu,” katanya sembari berlalu.

Beberapa waktu kemudian, ketika sedang safar, pemuda itu bermalam di sebuah gua. Tiba-tiba, batu besar jatuh dari gunung dan menutup pintu gua itu. Bersama dua pemuda lainnya, ia terperangkap di sana, tidak bisa keluar.

Merasa tak ada jalan keluar, ketiganya pun hanya mengandalkan doa. Doa dengan amal shalih andalan masing-masing. Bertawasul dengan amal kebaikan.

Ketika tiba giliran pemuda tersebut untuk berdoa dengan wasilan amal shalihnya, ia pun menyebutkan peristiwa itu; ketika ia bertaubat tidak jadi berzina dan memberikan 120 dinar secara cuma-cuma.

“Ya Allah, jika perbuatanku itu untuk mencari keridhaan-Mu, maka berilah kami jalan keluar dari cobaan ini.” Seketika, pintu gua tersebut bergeser. Hingga ketika ketiga pemuda di gua tersebut telah berdoa semuanya, pintu gua terbuka dan mereka bisa keluar dari gua tersebut.

TANPA KITA SADARI.!!! TERNYATA MENIKAH DENGAN JANDA BIKIN BAHAGIA DAN FULL PAHALA LOH!! (TOLONG BANTU SHARE YA GUYS, AGAR YANG LAIN TAU)

NIKAH dengan Janda Buat Bahagia serta Fulll Pahala. Menikah dengan janda mungkin saja saja saja tidaklah hal yang aneh lagi di zaman sekarang ini. Karena telah cukup banyak masalah yang berjalan. Baik mereka yang cerai melalui langkah sah ataupun tidak atau yg tidak cerai namun ditinggal oleh suami tidak ada berita.
Menikah dengan janda memang dibutuhkan kesiapan ekstra, tidak cuma materi namun sikap dewasa harus lebih tinggi.

Walaupun Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam merekomendasikan sebagian pria untuk lebih memprioritaskan perawan untuk dinikahi, tidaklah bermakna beliau melarang seseorang pria menikah dengan janda.

Bukankah istri beliau juga janda?
Nah, untuk anda sebagian pria yang belum menikah, jangan sampai cuma saksikan perawan terus-terusan, janda juga menghadirkan banyak barokah lho. Itu disini faedah menikah dengan seseorang janda.

1. Segi dari Meneladani Rasul
Tentu sudah jelas bila cerita Rasulullah, beliau juga menikah dengan janda. Apabila ini disangka sebagai kebaikan, tentu menikah dengan seorang janda untuk kita juga insyaALLAH juga.

2. Janda Yakni Anugerah
Mungkin saja saja memang agak berat perasaan mengemukakan janda yakni anugerah, Lewat cara sebagian orang pasti beranggapan janda yakni satu musibah, janda yakni hukum karma dan lain sebagainya
 
Tetapi tidak Janda seperti itu, ada juga janda yang memang peroleh ujian dari ALLAH Swt, sisi dari cobaan iman dan segi dari menambahkan kedekatan dengan ALLAH SWT.
Jadi janda tidak sepenuhnya musibah, janda juga yaitu anugerah, takdir serta gelar yang diperoleh ALLAH SWT.
3. Janda Lebih Berpengalaman
Tentu apabila seorang yang bergelar janda, berarti orang itu sudah menikah dan mempunyai pengalaman dalam pernikahan. Manis, asam dan pahitnya rumah tangga sudah ia rasakan.

Tentang ini juga yang buat seorang janda akan banyak belajar dari pernikahan lebih dahulu. Ia makin lebih siaga dalam hadapi masalah rumah tangga.

4. Janda Punyai Semangat Baru
Apabila dalam pernikahan lebih dahulu ia telah gagal, berarti ia akan merasa sukai dan mempunyai semangat baru dalam pernikahan yang kemudian. Terasanya ia punyai daya yang baru, seperti baterai full yang siap pakai.

Bukan hanya itu saja, janda bakal punyai pengalaman dalam hal mengurus anak, mengurus rumah dan paling penting bagaimana langkahnya mengasyikkan suaminya.

5. Janda Akan Lebih Dewasa
Memang dewasa tidak bisa diukur dari usianya, tidak bisa dilihat dari berapakah lama ia berumah tangga, tetapi dewasa bisa dilihat dari tingkah laku dan pengalamannya. Lewat cara janda punyai pengalaman, pasti ia tumbuh bijak dan lebih lebih dewasa dalam menggapi semua sikap.

6. Banyak Pahala
Apabila janda itu mempunyai seorang anak, berarti anak itu yakni seorang anak yatim dan akan banyak pahala untuk kita apabila menginginkan mengurus dan melindungi anak yatim itu.

Jadi, janda tidak kalah tidaklah dengan perawan, memang perawan lebih menggoda tetapi janda bisa buat hidup bahagia fulll pahala. sumber:auniazahra.blogspot.com

Masih tetap ragukah dengan seorang janda? jangan sampai anda cuma hanya membaca saja,,tolong dibagikan jika anda mempunyai kerendahan hati untuk membagikan tautan ini....semoga menjadi amal sholehkita dan semoga allah membalas semua kebaikan anda !! #Amiinn...

Berhubungan di Malam Hari Ramadhan, Kenapa Tidak? Ini Tipsnya

Berhubungan di Malam Hari Ramadhan, Kenapa Tidak? Ini Tipsnya


Tausiah Islam - Di bulan ramadhan, hasrat suami istri yang ingin
melampiaskan kebahagiaan harus diatur dengan jeli. Tentu karena ramadhan berbeda dengan bulan-bulan lain. sepanjang bulan Ramadhan, hubungan suami istri hanya boleh dilakukan pada malam hari saja. Dalilnya jelas: “Dihalalkan buat kalian pada malam puasa untuk menggauli istri-istri kalian ….” [2] (QS. Al-Baqarah: 187).





Dengan

Problem Rizki Sebagai Rintangan Menuju Allah

Untuk mendekatkan diri kepada Allah selain perbuatan berupa hasad (iri hati) seperti yang telah diposting dan dikemas dalam blog ini dengan judul penderitaan bagi orang hasad , hal lain yang tak kalah pentingnya dan sudah dipastikan menjadi problem adalah persoalan rizki, karena rizki dijadikan sebagai bagian dari penopang kehidupan di dunia, maka alangkah pentingnya membahas problem rizki sebagai Rintangan Menuju Allah.

Definisi Rizki

Dalam al Qur'an banyak sekali ayat yang menyebutkan tentang rizki. Misalnya Allah pemberi rizki yang baik (QS. al-Hajj:58), Allah melapangkan dan menyempitkan rizki hambanya (QS. Az-Zumar:52), Allah memberikan riizki yang tidak di duga-duga (QS. at-Thalaq:3), juga memerintahkan memakan dari rizki yang baik (QS. (QS. al-Maidah:88) Allah juga menyebutkan hujan sebagai sumber rizki (QS. Qaf:11), dan masih banyak lagi.

Dari sekian ayat tersebut dapat diambil pengertian, rizki adalah, segala sesuatu yang halal dan bermanfaat, baik dhahir maupun bathin, pendek kata, rizki mencakup semua pemberian Allah yang halal dan manfaat, karenanya butuh panduan untuk menggunakan dan mendistribusikannya kepada kebaikan sesuai dengan perintahnya. Namun tulisan ini tidak membahas lebih detail cara memanfaatkan rizki tersebut, karena hal itu sudah lumrah, bahwa sesuatu yang mendatangkan kemashlahatan adalah sebagai sebuah kebaikan.

Tak jarang seorang yang sedang menempuh perjalanan menuju pendekatan diri kepada Allah (salik) disibukkan dengan urusan rizki, karenanya untuk memangkas pemikiran tersebut maka dibutuhkan satu solusi yaitu tawakkal. Yang beraarti berserah diri kepada Allah dengan segenap kemampuannya setelah melakukan berbagai usaha. Rizki tidak perlu dilihat nominalnya tetapi yang perlu dilihat adalah nilai guna dan manfaatnya, untuk itu para ulama’ terutama Imam Ghazali memberikan solusi untuk mengatasi rizki tersebut dengan tawakkal dengan berbagai pertimbangan seperti di bawah ini.

a) Rizki disertakan dalam kehidupan makhluknya
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ....
Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali).... (QS. Ar-Ruum:40)

Kekuasaan Allah sangat nampak sekali dalam ayat tersebut di atas, bahwa kuasa menghidupkan dan mematikan yang berarti pula kuasa untuk memberikan penghidupan, namun kadangkala manusia serakah dan tak mau bersyukur. Dunia dan isinya ini tentu sudah terukur untuk bisa menghidupi semua yang hidup di atas permukaan bumi, tetapi rasanya bumi dan isinya tidak cukup untuk satu orang yang serakah

b) Allah menjanjikan rizki
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.(QS. Adz-Dzariyat:58)

Kuasa rizki ada di tangan-Nya, bagi seorang salik tidak perlu lagi ada kekhawatiran persoalan rizki ini, ada banyak contoh dan pengalaman bahwa rizki tidak selamanya berbading dengan keringat atau tenaga yang kita keluarkan, faktanya banyak orang orang yang tidak begitu mengeluarkan tenaga, tetapi mendapatkan nominal lebih banyak daripada orang yang bermandikan peluh setiap harinya. Gaji seorang direktur perusahaan tentu berbeda dengan gaji kuli bangunan, padahal kerigat dan tenaganya lebih banyak yang ia keluarkan daripada seorang direktur.

c) Tidak cukup berjanji, Bahkan Allah menanggung rizki makhluknya
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا....
Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya,…. (QS. Huud:6)

Atas dasar pertimbangan di atas itulah, sikap tawakkal dan mental qona’ah perlu dibentuk agar tidak menghalangi perjalanan menuju pendekatan diri kepada Allah. Adapun perintah untuk bertawakkal sudah jelas menjadikan salah satu solusi penting bagi seorang salik atas dasar ayat:

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ وَكَفَى بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا
Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya, (QS. Al Furqan:58)

Ini tidak menjadi salah satu solusi, melainkan masih ada solusi lain yang ditawarkan oleh Imam Ghazali, ikutilah selalu update blog ini, dengan memasukkan email untuk menjadi subsciber, kami akan mengirimkan postingan ke email anda. Terimakasih dari admin ceramah singkat, semoga bermanfaat


Penderitaan Bagi Orang Hasad

Penderitaan bagi orang hasadCeramah singkat, dalam bahasa Indonesia hasad berarti dengki
yaitu perbuatan tercela berupa iri terhadap kenikmatan yang di dapat oleh orang lain contoh perbuatan hasad adalah seperti yang dilakukan oleh Abu Lubaid ketika dia iri hati atas keberhasilan dakwah Nabi saw, silahkan anda baca tafsiran surat la mu’awidzatain untuk merujuknya kembali. Perbuatan hasud ini secara tidak langsung seolah olah tidak setuju dan tidak menghargai kemahadilan atas pembagian nikmat oleh Allah kepada hambanya. Secara definisi hasud adalah:
الحسد : يَتَمَنَّى زَوَالَ النِّعْمَةِ عَلَى الْمُسْلِمِ
Hasad dipandanag oleh agama sebagai perbuatan yang dapat membakar kebaikan, sebagaimana gambaran hadits Nabi saw, di bawah ini:
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. an Nisa': 32)

Penderitaan bagi orang hasad,, antara lain :
1. Merusak amal kebaikan
عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ:أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:” Ketahuilah bahwa hasud itu memakan pahala amal baik, sebagaimana api memakan kayu bakar”.

2. Perbuatan maksiat dan keburukan
قال وهب بن منبه : للحاسد ثلاث علامات يتملق إذاشهد ويغتاب إذاغاب ويشمت بالمصيبة إذانزلت
Tanda-tanda orang hasud; 1. Cari perhatian jika bila bertemu 2. Membicarakan kejelakan orang lain bila berpisah, 3. Bergembira bila musibah menimpa

3. Sengsara dan mengalami kesusahan
كما قال إبن السمك : لم أرظالما أشبه بالمظلوم من الحاسد نفس دائم وعقل هائم وغم لازم
Ibn Samak ra: aku tidak melihat orang menganiaya, serupa dengan orang yang teraniaya seperti orang hasud, hidup yang berlangsung, pikirannya gelisah, dan kesedihan terus menerus

4. Penyebab matinya hati
قال سفيان الثور : عليك بطول الصمت تملك الورع ولاتكن حريصا على الدنيا تكن حافظا ولاتكن طعانا تنج من ألسن الناس ولاتكن حاسدا تكن سريع الفهم
Diamlah niscaya engkau akan memiliki sifat wara’, jangan menjadi orang yang rakus duniawi niscaya engkau terjaga, janganlah menjadi pem-fitnah niscaya engkau aman dari omongan orang lain dan jangan menjadi orang hasud niscaya mempercepat pemahaman

5. Terhalang dari pertolongan Allah
قال حاتم الأصم : لضغين غير ذى الدين والعائب غير عابد والنمام غير مأمون والحسود غير منصور
Hatim al’ashom ra berkata: Sungguh, dengki itu orang yang tak beragama, orang yang biasa mencela tidak akan bisa menjadi ahli ibadah, peng-adu-domba itu tidak akan aman, orang hasud tidak punya penolong

Haji Bagaikan Napak Tilas Kematian

Ceramahsingkat. Islam dibangun di atas lima pilar dasar yang saling berkaitan antara pilar satu dengan pilar lainnya hingga membentuk sebuah bangunan keagamaan yang kokoh lagi indah, lima pilar tersebut disebut dalam sebuah hadits yang tak asing lagi di ruang dengar kita, sebagaimana hadits Rasul saw.
عن أبي عبدالرحمن عبدالله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((بني الإسلام على خمسٍ: شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدًا رسول الله، وإقام الصلاة، وإيتاء الزكاة، وحج البيت، وصوم رمضان))؛ رواه البخاري ومسلمٌ
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin al-Khaththab ra, ia mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa Ramadhan." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Sekilas kita baca dari urutannya, haji lebih didahulukan daripada puasa, hal itu tidak menunjukkan bahwa haji harus didahulukan daripada puasa, karena pada kenyataannya kewajiban melaksanakan ibadah puasa lebih dulu daripada perintah wajibnya haji bagi yang mampu.

Ibadah haji adalah perjalanan yang wajib dilakukan oleh setiap orang mukmin yang mampu, mampu dalam hal ekonomi, kesehatan dan aman dalam perjalanannya, melaksanakan ibadah haji merupakan salah satu pilar agama penyempurna, bila syahada adalah pondasi dasarnya, kemudian sholat adalah tiang agama, zakat sebagai jendela, puasa sebagai pagernya, tapi haji diumpamakan sebagai atap bangunan agama yang telah kita bangun. Orang yang mempunyai harta belimpah, mobil dan kendaraan mewah, pagar yang rapat tetap saja akan terancam oleh cuaca apabila tidak ada atapnya, begitu pula dengan orang yang mampu tetapi tidak melaksanaka ibadah haji, kehidupannya akan terancam dari serangan prilaku setan dan akan rusak apa yang telah dikumpulkan

Makna lain dari haji adalah, sebagai perjalanan kematian yang wajib dilakukan oleh setiap orang baik dalam kondisi senang maupun terpaksa. Ada perenungan yang menarik yang disampaikan oleh Imam Ghazali, pada saat berpisah dengan sanak famili dan keluarga, seolah olah kita menghadapi sakaratul maut, berpamitan kesana kemari dan memohon iringan doa dari keluarga, ia juga meninggalkan semua harta yang selama ini ia kumpulkan dan menemani sepanjang hari dalam hidupnya.

Pada saat keluar dari negerinya, menuju ke tanah suci ia naik pesawat atau kendaraan lain bagaikan naik peti jenazah, pasrah tidak ada yang bisa membantu kecuali dirinya sendiri, semua keluarga tidak bisa mengikutinya secara bebas, hanya isak tangis dan hati pilu saat berpisah dengannya. Barang bawaan yang ia bawa bagaikan bekal untuk menghadap kepada Allah, pengetahuan pada saat manasik adalah modal pentinga dalam beribadah.

Setelah sampai tanah yang kita tuju, entah Birali atau Jeddah, kemudian bersiap memakai baju ihram, serba putih yang tak berjahit, terasa sekali hidmahnya kepada Allah, seolah bagaikan mayat yang dimasukkan di liang lahat, dan semakin dekat terasa akhirat pada saat itu, begitu kendaraan berjalan menuju arafah, seolah kita dibangkitkan kembali oleh Allah, dalam keadaan yang sama sama khusyu’ dan tidak ada suara semaunya atau canda tawa, semua hanya bisa mengandalkan doa dan ampunan sesuai dengan yang ia dapatkan pada saat di negaranya masing masing.

Tentaunya hal ini tidak hanya berlaku untuk ibadah haji melainkan berlaku untuk ibadah ibadah lainnya.