Loading...
Tampilkan postingan dengan label akhlak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label akhlak. Tampilkan semua postingan

Penderitaan Bagi Orang Hasad

Penderitaan bagi orang hasadCeramah singkat, dalam bahasa Indonesia hasad berarti dengki
yaitu perbuatan tercela berupa iri terhadap kenikmatan yang di dapat oleh orang lain contoh perbuatan hasad adalah seperti yang dilakukan oleh Abu Lubaid ketika dia iri hati atas keberhasilan dakwah Nabi saw, silahkan anda baca tafsiran surat la mu’awidzatain untuk merujuknya kembali. Perbuatan hasud ini secara tidak langsung seolah olah tidak setuju dan tidak menghargai kemahadilan atas pembagian nikmat oleh Allah kepada hambanya. Secara definisi hasud adalah:
الحسد : يَتَمَنَّى زَوَالَ النِّعْمَةِ عَلَى الْمُسْلِمِ
Hasad dipandanag oleh agama sebagai perbuatan yang dapat membakar kebaikan, sebagaimana gambaran hadits Nabi saw, di bawah ini:
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. an Nisa': 32)

Penderitaan bagi orang hasad,, antara lain :
1. Merusak amal kebaikan
عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ:أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:” Ketahuilah bahwa hasud itu memakan pahala amal baik, sebagaimana api memakan kayu bakar”.

2. Perbuatan maksiat dan keburukan
قال وهب بن منبه : للحاسد ثلاث علامات يتملق إذاشهد ويغتاب إذاغاب ويشمت بالمصيبة إذانزلت
Tanda-tanda orang hasud; 1. Cari perhatian jika bila bertemu 2. Membicarakan kejelakan orang lain bila berpisah, 3. Bergembira bila musibah menimpa

3. Sengsara dan mengalami kesusahan
كما قال إبن السمك : لم أرظالما أشبه بالمظلوم من الحاسد نفس دائم وعقل هائم وغم لازم
Ibn Samak ra: aku tidak melihat orang menganiaya, serupa dengan orang yang teraniaya seperti orang hasud, hidup yang berlangsung, pikirannya gelisah, dan kesedihan terus menerus

4. Penyebab matinya hati
قال سفيان الثور : عليك بطول الصمت تملك الورع ولاتكن حريصا على الدنيا تكن حافظا ولاتكن طعانا تنج من ألسن الناس ولاتكن حاسدا تكن سريع الفهم
Diamlah niscaya engkau akan memiliki sifat wara’, jangan menjadi orang yang rakus duniawi niscaya engkau terjaga, janganlah menjadi pem-fitnah niscaya engkau aman dari omongan orang lain dan jangan menjadi orang hasud niscaya mempercepat pemahaman

5. Terhalang dari pertolongan Allah
قال حاتم الأصم : لضغين غير ذى الدين والعائب غير عابد والنمام غير مأمون والحسود غير منصور
Hatim al’ashom ra berkata: Sungguh, dengki itu orang yang tak beragama, orang yang biasa mencela tidak akan bisa menjadi ahli ibadah, peng-adu-domba itu tidak akan aman, orang hasud tidak punya penolong

Implikasi Sombong

Ada empat hal yang bisa menghambat bahkan mampu menggagalkan proyek perbaikan hati, menurut Imam Ghazali dalam minhajul abidin empat hal tersebut adalah sombong, panjang angan-angan, iri hati atau dengki dan tergesa-gesa. Pada kesempatan kali ini, admin ceramah singkat akan membahas tentang implikasi sombong. Sifat sombong tidak berdiri sendiri tetapi mempunyai efek domino yang melahirkan beberapa sifat lainnya.

Adapun definisi sombong dapat terwakili dengan cuplikan hadits Nabi saw alkibr bathrul haq wa ghamtun naas Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain, dalam hadits potongan hadits tersebut sombong bisa dilihat dari dua sudut pandang, Sombong kepada khaaliq dan sombong kepada makhluq, sombong kepada khaaliq berarti melakukan penolakan terhadap kebenaran yang hadir dihadapannya dan sombong kepada makhluq berarti memandang dirinya paling baik dibanding dengan orang lain.

Sombong adalah sifat yang merusak, salah satu kegagalan Iblis meraih derajat mulia di hadapan Allah meskipun awalnya termasuk dalam kategori makhluk yang hebat dalam ibadahnya juga disebabkan kesombongannyan pada saat penciptaan Adam as Iblis enggan menjalankan perintah Allah untuk bersujud menghormat kepada Nabi Adam as, akhirnya iblis menjadi makhluk durhaka kisah ini terabadikan dalam QS. Al Baqarah: 34

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ 
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Sombong akan membangkitkan sifat tercela lainnya sebagai efek domino dari sikap sombongnya itu; Pertama, Tertutupnya kebaikan (khirman al haq) sehingga hatinya buta tidak mampu melihat kebaikan dari orang lain, orang yang mengidap penyakit sombong akan melihat orang lain rendah, sehingga berita kebaikan yang dibawa orang lain dianggap sebagai berita yang salah, kurang berkualitas karena hatinya telah terkunci mati oleh kesombongan, Allah berfirman;

الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي ءَايَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ الَّذِينَ ءَامَنُوا كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّار
(Yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.(QS. Al Ghofir: 35)

Kedua, dibenci Allah (al baghdhu min Allah) karena sifat tercela, kebencian Allah terhadap hambanya yang berlaku sombong secara eksplisit muncul dalam beberapa ayat diantaranya adalah, Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.(QS. An Nahl:32). Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa, Nabi Musa as dalam munajatnya menanyakan kepada Tuhannya, siapakah orang yang paling dibenci oleh Allah, salah satunya adalah orang yang hatinya bercokol sifat sombong.

Ketiga, siksaan (an-nikaal) bagi penyandang sifat sombong dunia dan akhirat, di dunia ia dibenci sesamanya atas arogansi dan egosinya, karena memandang dirinya paling benar, sehingga orang lain merasa diremehkan dan tidak dihargai sepenuhnya sebagai manusia sempurna, kurang apresiatif, ego sentris serta predikat lain yang tersemat dalam dirinya.

Biasanya semua kebaikan yang dihadirkan ke hadapannya adalah kebenaran nomor dua (second trully). Perasaan paling benar dan membanggakan diri ini amat tercela, mengingat faktanya manusia adalah makhluk yang lemah, yang berhak sombong hanyalah Allah, nah hamba Allah yang bersifat sombong sudah berarti seolah melakukan persaingan dengan Tuhan dalam sebuah hadits yang sangat populer disebutkan bahwa kesombongan adalah pakaian Tuhan, siapa yang hendaknya merebutnya maka Allah akan memasukkan ke dalam neraka Jahannam.

Keempat, ditempatkan di Neraka, dalam sebuh hadits dinyatakan, bahwa seseorang terhambat masuk neraka bila di dalam hatinya masih ada keimanan, sebaliknya seseorang akan tertahan masuk surga apabila di dalam kesombongan, meskipun kesombongan tersebut sekecil apapun 

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّىعم: لا يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ، وَلَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرِيَاءَ ( أخرجه مسلم
Demikianlah empat implikasi sombong, semoga bermanfaat untuk kita semua, sebagai pribadi yang terkadang berbolak baliknya hati, terkadang siang tawadhu' di sore harinya justru sebaliknya. Hindarilah sebisa mungkin sifat sombong dan peliharalah kebersihan ruh ini dengan segala daya dan upaya
Dengki

Dengki

Para pendengki akan mengalami sakit yang luar biasa karena tidak obat mujarab selain dari dalam dirinya, dengki merupakan penyakit yang tumbuh dan berkembang secara internal karena ada orang lain yang mendapatkan nikmat secara berlebih ketimbang dirinya. Secara sederhana definisi dengki adalah sebagai berikut

الحسد : يَتَمَنَّى زَوَالَ النِّعْمَةِ عَلَى الْمُسْلِمِ
Mengharap hilangnya kenikmatan sesama muslim
Dengki adalah penyakit permanen dan menjadi karakter manusia yang tidak rela terhadap takdir tuhannya, ia akan sengsara dengan sendirinya tanpa sebab yang jelas. Untuk mengobatinya pendengki harus dengan sendirinya memperbanyak belajar dan memahami takdir Allah kepada hambanya dari beberapa perbedaan pembagian anugerah kepada hambanya-hambanya.

وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. an Nisa': 32)

Pengengki akan dirundung beberapa penyakit yang susah diobati, formula obatnya adalah dengan memahami beberapa hal yang merugikan si pendengki tersebut, diantaranya adalah

1. Merusak amal kebaikan
عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ:أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:” Ketahuilah bahwa hasud itu memakan pahala amal baik, sebagaimana api memakan kayu bakar”.
Betapa cepatnya ibarat api yang membakar kayu kering, seberapapun kebaikan yang dikumpulkan akan cepat sirna dengan hadirnya sifat dengki di dalam hati, dengan memahami hal ini diharapkan si pendengki lebih bisa melihat dirinya sebagai sosok hamba tuhan yang telah diatur dan ditentukan kadar anugerah yang dibagikan kepadanya.

2. Perbuatan maksiat dan keburukan
Dengki termasuk perbuatan hati dan termasuk perbuatan maksiat, bagaimana tidak?, ia seolah olah ‘protes’ terhadap pembagian karunia Allah kepada hambanya, sedangkan Allah maha tahu terhadap apa yang dibutuhkan oleh hambanya. Dalam bahasa lain ia telah berbuat ‘songong’ terhadap tuhannya. Tak mungkin majikan di atur oleh seorang budak, apalagi doprotes karena sang majikan memberikan harta miliknya kepada orang lain, sedangkan sang majikan tak pernah merugikan seorang budak tersebut. Karena penyakit hati adalah penyakit yang abstrak, maka hanyabisa dikenali indikasinya saja. Salah satu yang memberikan indikasi terhadap orang yang berpenyakit hasud adalah Wahab bin Muinabbih
قال وهب بن منبه : للحاسد ثلاث علامات يتملق إذاشهد ويغتاب إذاغاب ويشمت بالمصيبة إذانزلت
Tanda-tanda orang hasud; 1. Cari perhatian jika bila bertemu 2. Membicarakan kejelakan orang lain bila berpisah, 3. Bergembira bila musibah menimpa

3. Sengsara dan mengalami kesusahan
كما قال إبن السمك : لم أرظالما أشبه بالمظلوم من الحاسد نفس دائم وعقل هائم وغم لازم
Ibn Samak ra: aku tidak melihat orang menganiaya, serupa dengan orang yang teraniaya seperti orang hasud, hidupnya berlangsung, pikirannya gelisah, dan kesedihan terus menerus
Sengsara yang tiada artinya, karena antara yang hasud dan yang di-hasudi rupanya masih tersiksa orang yang bersifat hasud. Orang hasud akan cenderung menyebarkan fitnah, dan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.

4. Penyebab matinya hati
قال سفيان الثور : عليك بطول الصمت تملك الورع ولاتكن حريصا على الدنيا تكن حافظا ولاتكن طعانا تنج من ألسن الناس ولاتكن حاسدا تكن سريع الفهم
Diamlah niscaya engkau akan memiliki sifat wara’, jangan menjadi orang yang rakus duniawi niscaya engkau terjaga, janganlah menjadi pem-fitnah niscaya engkau aman dari omongan orang lain dan jangan menjadi orang hasud niscaya mempercepat pemahaman

5. Terhalang dari pertolongan Allah
قال حاتم الأصم : لضغين غير ذى الدين والعائب غير عابد والنمام غير مأمون والحسود غير منصور
Hatim al’ashom ra berkata: Sungguh, dengki itu orang yang tak beragama, orang yang biasa mencela tidak akan bisa menjadi ahli ibadah, peng-adu-domba itu tidak akan aman, orang dengki tidak punya penolong

(diambil dari kibab minhajul abidin)
 Malu Menjadi Ciri Khas Manusia Sehat

Malu Menjadi Ciri Khas Manusia Sehat


اَلْـحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ
“Malu itu kebaikan seluruhnya.”(HR. Bukhari-Muslim)

CERAMAH tasawuf | Malu menjadi ciri khas manusia sehat secara spiritual, sifat ini disematkan kepada manusia agar menimbulkan kemampuan untuk menahan diri dari berprilaku binatang, kata al haya’u (malu) seakar dengan kata al-hayatu (hidup), Ibn Qayyim menegaskan, Sedikitnya rasa malu tanda hati dan ruh mati, juga seakar dengan kata al-hayaa (air hujan) yang berarti menumbuhkan dan membangkitka untuk menjalankan perintah karena malu kepada Allah, derajat sifat malu amatlah mulia di Sisi-Nya.

Sedangkan menurut istilah malu adalah akhlaq yang sesuai dengan sunnah, membangkitkan fikiran untuk meninggalkan perkara yang buruk dan menjalankan perintah Allah sebagai kewajiban dan memenuhi hak Allah atas hambanya. Bisa dibayangkan betapa bejatnya orang yang kehilangan sifat malu “Sesungguhnya termasuk yang didapati manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah, ‘Jika engkau tidak malu maka lakukanlah sekehendakmu’

Al kisah ada seorang sahabat mendengar
Rasul saw bersabda: “Hendaklah kamu benar-benar malu kepada Allâh!”.
Kami mengatakan, “Wahai Rasûlullâh, al-hamdulillah kami malu (kepada Allah)”.
Rasul bersabda: “Bukan begitu, Tetapi sesungguhnya malu kepada Allâh adalah engkau menjaga kepala dan isinya, menjaga perut dan apa yang berhubungan dengannya, dan hendaklah engkau mengingat kematian dan kebinasaan. Dan barangsiapa menghendaki akhirat, dia meninggalkan perhiasan dunia. Barangsiapa telah melakukan itu, berarti dia telah benar-benar malu kepada Allah (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Karena malu adalah sifat tentu bisa menmpel dimana-mana, bahkan bisa menempel diperbuatan baik, ada sebagian orang yang melakukan perbuatan buruk karena malu dengan temannya, ada juga yang melakukan ibadah karena malu, begitu juga sebaliknya. Malu kepada Allah bila tidak melakukan kewajiban dan menjauhi larangan-Nya karena malu kepada Allah, malau dalam konteks ini adalah sebagian dari perbuatan iman. Jadi, Koruptor yang merampok uang rakyat tidak lain adalah disebabkan karena pada saat melakukannya pasti tidak disertai dengan sifat malu, sehingga dengan mudah ia melakukan semaunya
Rasul Saw bersabda :
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ اْلأُوْلَى: إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Sesungguhnya di antara apa yang didapati manusia dari kalam nubuwwah yang terdahulu adalah “apabila engkau tidak malu, maka lakukanlah semaumu”(HR. Al Bukhari / 6120)

Dahulu, orang-orang Jahiliyyah –yang berada di atas kebodohannya- sangat merasa berat untuk melakukan hal-hal yang buruk karena dicegah oleh rasa malunya, diantara contohnya ialah apa yang dialami oleh Abu Sufyan ketika bersama Heraklius ketika ia ditanya tentang Rasul saw
“Demi Allah, kalau bukan karena rasa malu yang menjadikan aku khawatir dituduh oleh mereka sebagai pendusta, niscaya aku akan berbohong kepadanya (tentang Allah swt).” (HR.al-Bukhari). Rasa malunya menghalangi dia untuk berbuat dusta atas nama Rasulullah saw lantaran malu jikalau Abu Sufyan akan dituduh sebagai pendusta.
***
Menempatkan sifat malu sesuai pada porsi dan kebutuhannya akan menjadi hiasan setiap aktifitas yang dikerjakan, malu kepada Allah dalam meninggalkan perintah, malu kepada jabatan bila berkhianat dan seterusnya, untuk itu perlu bagi kita mengoptimalkan rasa malu itu dengan membangun logika akal sebagai pertimbangannya dan agama sebagai ‘patokan’ hidupnya, agar merasakan malu atas tanggung jawab yang diembannya Rasul saw bersabda:

مَا كَانَ الْفُحْشُ فِي شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ، وَمَا كَانَ الْحَيَاءُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ
“Tidaklah perbuatan keji ada pada sesuatu kecuali akan mengotori. Dan tidaklah sifat malu ada pada sesuatu melainkan pasti akan menghiasinya.”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Dalam kaitannya masalah di atas Hasan al-Bashripernah mengatakan ada empat hal bila empat hal tersebut ada pada diri seseorang satu saja maka ia dianggap menjadi oranag yang sholih
  • Agama sebagai petunjuknya
  • akal yang meluruskannya
  • mawas diri yang menjaganya
  • malu yang menggiringnya.”
Sifat malu membuahkan terjaganya kehormatan dan wara’ yang merupakan sifat mulia di hadapan Allah dan makhluknya, seseorang yang hidup tanpa rasa malu akan dibenci oleh manusia lainnya, terlebih lagi jika soal makan (harta) dan jabatan. Gejolak akhir-akhir ini banyak yang sudah tidak malu-malu dalam soal jabatan telah terjadi, mayoritas yang ingin duduk sebagai calon legislatif dibangsa ini minta dipilih, menurut kami, hal itu adalah sangat menggelikan bukankah mereka juga harus malu pada dirinya sendiri bila tidak mempunyai kelebihan dan kehebatan dalam menejemen berstrategi mengatur rakyatnya. Namun yang terjadi bukan sikap malu yang tumbuh adalah dorongan nafsu merasa bisa menjadi pimpinan. Mungkinkah masih ada rasa malu dalam dirinya? jawabnya yang pasti dapat dijumpai dalam dirinya masing-masing

D U R H A K A

Keberadaan orang tua terutama ibu --tanpa menafikan bapak-- adalah sangat berharga dalam kehidupan kita, ia telah mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkannya dengan susah payah. Oleh karena posisi sang Ibu yang demikian berharga ini wajar jika durhaka kepada kedua orang tua akan mendapat dosa yang amat besar. Saking strategisnya itulah sehingga Allah menggantungkan ridho-Nya kepada rodho orang tuanya

Dari Mughirah bin Syu’bah ra Nabi saw bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan minta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)" (Hadits Riwayat Bukhari - Muslim No. 1715 912)

Siksa bagi orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya akan di cicil di dunia dan kontan di akhirat kelak, Namun nyatanya banyak orang tua yang justru menjadi 'babu' anaknya, ia disuruh mengasuh cucu padahal di jari tuanya ia ingin menikmat dengan rajin beribadah kepada Allah, bukan disibukkan oleh urusan cucunya. Fenomena ini sudah menggejala di masyarakat perkotaan sampai ke pedesaan, orang tua begitu takut terhadap anaknya, seolah posisi anak melebihi posisi orang tua pada saat ia masih kecil. Dosa pendurhaka akan dipercepat di dunia berdsarkan hadits

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " كل الذنوب يؤخر الله ما يشاء إلا عقوق الوالدين فإن الله يعجل لصاحبه في الحياة الدنيا قبل الممات

Rasul saw bersabda:"setiap dosa akan ditangguhkan balasannya kecuali dosa durhaka kepada kedua orang tua, sesungguhnya Allah akan menyegerakan siksanya di dunia sebelum mati

Ada tiga golongan yang terancam tidak masuh surga diantaranya adalah dosa orang orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Rasul saw bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ: الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالْمُدْمِنُ عَلَى الْخَمْرِ، وَالْمَنَّانُ بِمَا أَعْطَى

"Artinya : Dari Abu Darda bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, "Tidak masuk surga anak yang durhaka, pe,imu, khamr (minuman keras) dan orang yang mengungkit pemberianya"

Dan masih banyak lagi hadits dan atsar sahabat yang berbicara tentang larangan keras untuk durhaka kepada kedua orang tuanya, bisa jadi karena saking cintanya terhadap seorang isteri sehingga tega melukai hati orang tuanya demi membela seorang isteri yang salah. Agaknya hal ini hampir ada disetiap keluarga yang anak-anaknya sudah dewasa.

Bahwa seorang isteri wajib taat kepada suami, tetapi seorang suami harus lebih taat kepada orang tuanya daripada kepada isterinya. mengapa demikian karena isteri bisa saja akan cerai dan putus hubungan suami-isteri tetapi kepada orang tua bersifat permanen, nasab tak bisa dihapus dengan cara apapun
Semoga kita termasuk orang yang berbuat baik kepada kedua orang tua.. amiin

Do'a Tahun Baru Hijriyah 1435 sebagai Obat Galau

Hari-hari melesat begitu cepat tak terbendung oleh tumpukan problem yang masih tersisa, nyaris tak terasa ternyata kini tahunpun sudah berganti, dari tahun yang lalu menuju tahun sekarang dan yang akan datang. bertambahnya tahun adalah berarti bertambahnya usia jika dimulai perhitungannya dari titik kelahiran, sebaliknya bertambahnya tahun adalah berkurangnya umur bila di hitung dari titika kematian, karena itu marilah kita pajat Do'a Tahun Baru Hijriyah 1435 dengan khusyu' dan seksama sekaligus dibarengi dengan muhasabah

Ya Allah ya rabb...
Di tahun yang sebelumnya, pasti ada banyak dosa yang menodai hati hingga mencipta karat yang mendorong berbuat maksiat sengaja atau karena lalai. Di awal tahun baru ini seraya mengucurkan air mata hina ini ampuni dan bersih bak bayi baru lahir, Sesungguhnya ampunanmu adalah jimat sakti yang menjadi kunci pembuka surgamu

Ya Allah.. ya rabbi
Asa yang sempat tersisa di tahun sebelumnya, semoga segera Kau penuhi di hari-hari dalam perjalanan tahun ini karena tak ada lagi selain engkau yang menolong hambamu ini, atas do'a yang telah kami panjatkan kabulkanlah, atas amal yang kami kerjakan terimalah

Ya Allah ya rabbi..
Jadikan keluarga kami sebagai rajutan mahligai rumahtangga laksana surga dunia yang tak tertandingi, anak yang Kau titipkan jadikan anak yang sholih-sholihah, terhadap amanah yang kau bebankan ringankan dan jadikan sebagai jembatan menuju ridhomu, pekerjaan yang kami lakukan jadikan sebagai bagian ibadah dan pengabdian kepadamu

Ya Allah ya rabb..
Angkatlah derajat kami di hadapan-Mu dan di hadapan semua makhluk-Mu, dengan derajat kemulyaan yang meningkat, agar kelak bisa kau kumpulkan bersama dengan nabiyyiin shiddiqiin, syuhada' dan sholihin

Ya Allah ya rabb...
Karuniakan ilmu yang manfaat, manfaat untuk pribadi dan manfaat untuk sesama, sungguh amat terhina orang pandai yang tidak bisa membimbing dirinya, keluarganya dan membimbing sesama ummat manusia. berilah kemampuan dengan ilmu yang kau titipkan untuk mengeluarkan semua insan keluar dari jalan kebathilan menuju jalan kebenaran, mampu hijrah personal maupun sosial dari tahun kedhaliman menuju ke tahun kemulyaan

Ya Allah ya rabbi
sisa umur yang ada, jadikan keberkahan setiap hembusan nafasnya dan jadikan pahala setiap tarikan nafasnya. Engkau maha mengabulkan semua do'a... aminn
Selasa Pon, 5 Nopember 2013// 1 Muharram 1435 H