Loading...

Jokowi Tak Merespons, Demonstran Ancam Duduki Gedung MPR


Media Indo - Para demonstran yang berkonstrasi di kawasan taman pandang Istana Negara menyatakan akan menduduki gedung MPR jika tuntutan mereka tidak dijawab oleh Presiden Joko Widodo. Hingga pukul 17.00 WIB, sejumlah tokoh masih menyampaikan orasi di kawasan tersebut.

Pantauan Republika.co.id, musisi Ahmad Dhani dan Rhoma Irama memberikan orasi kepada massa. Dhani mengaku kecewa akan sikap Presiden yang tidak kunjung menjawab tuntutan demonstran atas peradilan Gubernur Non Aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

Jika tuntutan tidak dipenuhi Presiden, pihaknya segera mengambil tindakan tegas. "Kalau Presiden tidak menjawab tuntutan, maka saya dan umat Islam di sini akan menduduki Gedung MPR," tegas dia. 

Sementara Rhoma Irama mengimbau agar massa tetap menjaga kondusivitas. "Proses hukum harus ada, tetapi umat Islam harus tetap jaga keamanan," ujar dia. [rol]

Jokowi Tak Merespons, Demonstran Ancam Duduki Gedung MPR


Blog Tausiah - Para demonstran yang berkonstrasi di kawasan taman pandang Istana Negara menyatakan akan menduduki gedung MPR jika tuntutan mereka tidak dijawab oleh Presiden Joko Widodo. Hingga pukul 17.00 WIB, sejumlah tokoh masih menyampaikan orasi di kawasan tersebut.

Pantauan Republika.co.id, musisi Ahmad Dhani dan Rhoma Irama memberikan orasi kepada massa. Dhani mengaku kecewa akan sikap Presiden yang tidak kunjung menjawab tuntutan demonstran atas peradilan Gubernur Non Aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

Jika tuntutan tidak dipenuhi Presiden, pihaknya segera mengambil tindakan tegas. "Kalau Presiden tidak menjawab tuntutan, maka saya dan umat Islam di sini akan menduduki Gedung MPR," tegas dia. 

Sementara Rhoma Irama mengimbau agar massa tetap menjaga kondusivitas. "Proses hukum harus ada, tetapi umat Islam harus tetap jaga keamanan," ujar dia. [rol]

Massa Aksi Ancam Bertahan Hingga Ahok Ditangkap


Media Indo - Massa aksi "Bela Islam II" dari Muhammadiyah meminta aparat penegak hukum secepatnya memproses kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Massa mengancam tak akan membubarkan diri hingga tuntutan mereka dipenuhi.

"Kita ingin Ahok secepatnya dihukum lantaran secara terang-terangan telah menistakan Islam," kata salah satu orator pada aksi tersebut di sekitar IRTI Monas, Jumat (4/11).

Orator juga mengancam akan tetap tinggal di lokasi demonstrasi jika tuntutannya tersebut tidak digubris. Dia mengancam akan tetap tinggal sampai ada kepastian bahwa Ahok sudah benar-benar di hukum. "Jika keinginan kita tidak ditanggapi, kita akan bertahan di sini sampai ada kepastian," tegasnya.

Seperti diketahui, massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara. Aksi yang dilakukan tiada lain untuk mendesak kepolisian agar secepatnya menangkap Ahok terkait dugaan penistaan Alquran. [rol]

Massa Aksi Ancam Bertahan Hingga Ahok Ditangkap


Blog Tausiah - Massa aksi "Bela Islam II" dari Muhammadiyah meminta aparat penegak hukum secepatnya memproses kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Massa mengancam tak akan membubarkan diri hingga tuntutan mereka dipenuhi.

"Kita ingin Ahok secepatnya dihukum lantaran secara terang-terangan telah menistakan Islam," kata salah satu orator pada aksi tersebut di sekitar IRTI Monas, Jumat (4/11).

Orator juga mengancam akan tetap tinggal di lokasi demonstrasi jika tuntutannya tersebut tidak digubris. Dia mengancam akan tetap tinggal sampai ada kepastian bahwa Ahok sudah benar-benar di hukum. "Jika keinginan kita tidak ditanggapi, kita akan bertahan di sini sampai ada kepastian," tegasnya.

Seperti diketahui, massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara. Aksi yang dilakukan tiada lain untuk mendesak kepolisian agar secepatnya menangkap Ahok terkait dugaan penistaan Alquran. [rol]

Gubernur Sulsel Ikut Orasi di Atas Truk: Semua Petisi dan Aspirasi Kami Dukung !


Media Indo - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyambut ribuan massa Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) dan ikut berorasi di tengah-tengah demonstran yang mendatangi kantornya, di jalan Urip Sumoharjo, Jumat (4/11/2016).

Dalam orasinya, Syahrul menjanjikan seluruh poin aspirasi massa FUIB segera disampaikan ke Presiden dan Wakil Presiden, malam ini.

"Semua petisi dan aspirasi yang disampaikan di sini, kami dukung dan akan disampaikan ke pemerintah pusat. Tidak sampai besok, saya janjikan hari ini presiden dan Wapres sudah tahu apa maunya orang Sulsel, (kasus Ahok) diselesaikan secara hukum," ujar Syahrul di atas panggung orasi massa FUIB.

Syahrul yang didampingi Wakapolda Sulsel Brigjen Gatot Edi Pramon, Sekprov M Latif dan Kepala Satpol PP Pemprov Sulsel M Iqbal Suhaeb berorasi di atas truk tronton yang dijadikan mimbar orasi. 

Syahrul berterima kasih pada seluruh demonstran, serta aparat kepolisian dan TNI yang berhasil menjaga ketertiban selama unjuk rasa berlangsung.

"Saya berterima kasih pada kalian, karena menjaga ketertiban dengan baik, ini cara-cara menyampaikan aspirasi rahmatan lil alamin, sekarang anak-anakku sekalian kembali ke rumah dengan selamat, jaga keamanan di Sulsel," pungkas Syahrul. (dtk)

Gubernur Sulsel Ikut Orasi di Atas Truk: Semua Petisi dan Aspirasi Kami Dukung !


Blog Tausiah - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyambut ribuan massa Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) dan ikut berorasi di tengah-tengah demonstran yang mendatangi kantornya, di jalan Urip Sumoharjo, Jumat (4/11/2016).

Dalam orasinya, Syahrul menjanjikan seluruh poin aspirasi massa FUIB segera disampaikan ke Presiden dan Wakil Presiden, malam ini.

"Semua petisi dan aspirasi yang disampaikan di sini, kami dukung dan akan disampaikan ke pemerintah pusat. Tidak sampai besok, saya janjikan hari ini presiden dan Wapres sudah tahu apa maunya orang Sulsel, (kasus Ahok) diselesaikan secara hukum," ujar Syahrul di atas panggung orasi massa FUIB.

Syahrul yang didampingi Wakapolda Sulsel Brigjen Gatot Edi Pramon, Sekprov M Latif dan Kepala Satpol PP Pemprov Sulsel M Iqbal Suhaeb berorasi di atas truk tronton yang dijadikan mimbar orasi. 

Syahrul berterima kasih pada seluruh demonstran, serta aparat kepolisian dan TNI yang berhasil menjaga ketertiban selama unjuk rasa berlangsung.

"Saya berterima kasih pada kalian, karena menjaga ketertiban dengan baik, ini cara-cara menyampaikan aspirasi rahmatan lil alamin, sekarang anak-anakku sekalian kembali ke rumah dengan selamat, jaga keamanan di Sulsel," pungkas Syahrul. (dtk)

Hikmah, Ada Demo di Jakarta, Pengusaha Truk: Kami Senang Biasanya Macet Sekarang Lancar


Media Indo - Ribuan umat muslim melakukan demostrasi di Jakarta, menuntut dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok segera diselesaikan lewat jalur hukum.

Massa demostran terkonsentrasi di pusat kota Jakarta, di seputar Monumen Nasional (Monas). Jalanan di sekitarnya pun menjadi lengang kendaraan.

Hal itu membuat arus logistik keluar-masuk Jakarta jadi lebih lancar dari biasanya. 

"Nggak macet. Senang sekali kita, di jalan maupun di jalan tol lancar sekali. Jadi arus logistik lancar sekali, hari ini beda sekali deh," ucap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan, kepada detikFinance, Jumat (4/11/2016).

Menurut Gemilang, pengusaha truk melihat aksi demo besar-besaran hari ini justru berdampak positif pada arus barang. 

"Kalau truk barang kan beredarnya di pinggiran kota, sekarang jalanan sepi sekali, jadi kita malah senang, biasanya macet sekarang lancar," terang Gemilang.

Selain itu, lanjutnya, dirinya juga melihat aksi unjuk rasa yang ditunjukan hari ini jadi bukti iklim ekonomi tak terpengaruh dan jadi bukti kondisi saat ini bisa dikatakan sangat kondusif.

"Apalagi, kita juga melihat demonya berlangsung sangat damai dan tidak anarkis. Sepanjang ini kan baik-baik saja, tapi akan lebih baik lagi kalau tuntutan bisa disampaikan secara prosedural daripada demo," pungkas Gemilang.  (dtk)