Loading...
Tampilkan postingan dengan label tahun baru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tahun baru. Tampilkan semua postingan

Renungan Akhir Tahun; Filosofi Barunya Waktu


Hakikat setiap hari adalah baru terbukti tidak ada hari yang sama, yang sama hanya namanya saja. Hari Selasa sekarang berbeda dengan selasa yang akan datang atau selasa yang telah lalu. Karena tanggal/bulannya beda, seandainya kebetulan sama yang pasti tahunnya beda. Dengan begitu mengantarkan kepada kesimpulan bahwa tahun baru tidak

Dalam perjalanan hari selalu ditandai dengan peredaran matahari, sampai sore hari menjadi malam, dari gelap menjadi terang benderang di siang hari, dari siang menuju senja dan berakhir menjadi gelap gulita, manusia juga berputar dari lemah menjadi sangat kuat sampai di usianya yang renta akan kembali menjadi lemah seperti sedia kala sampai berakhir pada kematian.

Putaran tahun juga demikian, seperti putaran matahari. Dari tahun ke tahun sampai pada akhirnya akan berakhir pada limit yang telah ditentukan oleh Allah swt. Jika kita tidak sampai di limit tahun terakhir mungkin kita akan meninggalkan putaran tahun tersebut, terlepas dari itu semua bahwa kita harus tahu bahwa hakikatnya setiap waktu adalah baru

Setiap hari adalah baru, Rabu sekarang berbeda dengan Rabu yang akan datang atau Rabu kemarin. Saat ini tanggal 1 Januari 2014, Rabu yang akan datang tanggalnya sudah berbeda, bila ada kesamaan Rabu di bulan Januari yang akan datang pasti akan berbeda tahunnya, itulah yang dimaksud dengan hakikat setiap waktu adalah baru.

Peringatan tahun baru menjadi terlihat istimewa, mungkin disebabkan karena putarannya lebih lama, karena itu pada tahun baru ini yang terpenting bukan soal perubahan tahunnya tapi prestasi amal baik apa yang sudah diukir, kemaksiatan apa saja yang sudah dihentikan. Perayaan pergantian dengan cara muhasab inilah yang harus didahulukan. Perhatikanlah firman Allah swt

"Di tempat itu, tiap-tiap diri merasakan pembalasan atas segala yang telah dikerjakan dahulu, dan mereka di kembalikan kepada Allah Penguasa mereka yang sebenarnya, dan (pada saat itu) lenyaplah dari mereka segala yang mereka ada-adakan"(QS. 10:30)


Ruang dan Waktu

Ruang dan Waktu

Al Qur'an mempunyai konsentrasi tinggi terhadap persoalan waktu, mengingat manusia tidak bisa mengelak dari waktu, kemanapun pergi waktu selalu menyertai, kelak waktu juga ikut bersaksi atas perbuatan manusia, salah satu bukti bahwa Al Qur'an 'perhatian' kepada waktu dibuktikan dengan adanya beberapa Surat di dalam Al Quran yang di awali dengan sumpah demi waktu, seperti demi waktu ashar, demi malam, demi waktu subuh, demi waktu dhuha dan sejenisnya.

Hal itu mestinya menjadi bahan renungan sebagai hamba Allah yang dikarunia kesempurnaan akal seperti manusia, bahwa hidup ini berpacu dengan waktu, Sahabat Ali ra bahkan mengatakan:"waktu adalah pedang", pedang sebagai alat untuk membunuh termasuk membunuh sang empunya sendiri jika tidak pandai memanfaatkannya. Sebaliknya bila mampu me-manage dengan baik maka dengan alat pedang membuka peluang menjadi jalan menuju kebajikan (bc: syahid). Yang terpenting dalam memanfaatkan waktu adalah untuk meraih prestasi amal baik dan menciptakan prasasti dari perbuatan yang bisa dikenang oleh orang lain sepanjang masa.

Disamping waktu, manusia juga tidak bisa melepaskan dirinya dari ruang, tak perduli sispappun, entah rakyat jelata atau pejabat kaya, presiden atau pengamen, anggota DPR atau tukang ember, pemikir atau tukang parkir, baik kalangan mentri atau tukang patri semua tak bisa melepaskan didinya dari ruang dan waktu.

Ruang keabadian adalah Akhirat semua akan berlabuh di 'sana' kekal selama-lamanya, oleh karena semua tujuan adalah ke arah sana, maka sebagai seorang muslim harus menata orientasi hidup tidak sekedar bermewah-mewahan di dunia, tetapi yang terpenting adalah membuat orientasi jangka panjang yang bersifat abadi dimana ruang dan waktu nya bersifat kekal yakni akhirat,

Saat ini pula tanpa harus menunggu besok atau lusa untuk melakukan kebaikan dan meninggalkan dosa, sebagaimana firman Allah: "Dan perbuatan dosa tinggalkanlah” (QS Al Muddatstsir: 5). Senada dengan tulisan ini silahkan di baca Renungan tahun baru hijriyah


Do'a Tahun Baru Hijriyah 1435 sebagai Obat Galau

Hari-hari melesat begitu cepat tak terbendung oleh tumpukan problem yang masih tersisa, nyaris tak terasa ternyata kini tahunpun sudah berganti, dari tahun yang lalu menuju tahun sekarang dan yang akan datang. bertambahnya tahun adalah berarti bertambahnya usia jika dimulai perhitungannya dari titik kelahiran, sebaliknya bertambahnya tahun adalah berkurangnya umur bila di hitung dari titika kematian, karena itu marilah kita pajat Do'a Tahun Baru Hijriyah 1435 dengan khusyu' dan seksama sekaligus dibarengi dengan muhasabah

Ya Allah ya rabb...
Di tahun yang sebelumnya, pasti ada banyak dosa yang menodai hati hingga mencipta karat yang mendorong berbuat maksiat sengaja atau karena lalai. Di awal tahun baru ini seraya mengucurkan air mata hina ini ampuni dan bersih bak bayi baru lahir, Sesungguhnya ampunanmu adalah jimat sakti yang menjadi kunci pembuka surgamu

Ya Allah.. ya rabbi
Asa yang sempat tersisa di tahun sebelumnya, semoga segera Kau penuhi di hari-hari dalam perjalanan tahun ini karena tak ada lagi selain engkau yang menolong hambamu ini, atas do'a yang telah kami panjatkan kabulkanlah, atas amal yang kami kerjakan terimalah

Ya Allah ya rabbi..
Jadikan keluarga kami sebagai rajutan mahligai rumahtangga laksana surga dunia yang tak tertandingi, anak yang Kau titipkan jadikan anak yang sholih-sholihah, terhadap amanah yang kau bebankan ringankan dan jadikan sebagai jembatan menuju ridhomu, pekerjaan yang kami lakukan jadikan sebagai bagian ibadah dan pengabdian kepadamu

Ya Allah ya rabb..
Angkatlah derajat kami di hadapan-Mu dan di hadapan semua makhluk-Mu, dengan derajat kemulyaan yang meningkat, agar kelak bisa kau kumpulkan bersama dengan nabiyyiin shiddiqiin, syuhada' dan sholihin

Ya Allah ya rabb...
Karuniakan ilmu yang manfaat, manfaat untuk pribadi dan manfaat untuk sesama, sungguh amat terhina orang pandai yang tidak bisa membimbing dirinya, keluarganya dan membimbing sesama ummat manusia. berilah kemampuan dengan ilmu yang kau titipkan untuk mengeluarkan semua insan keluar dari jalan kebathilan menuju jalan kebenaran, mampu hijrah personal maupun sosial dari tahun kedhaliman menuju ke tahun kemulyaan

Ya Allah ya rabbi
sisa umur yang ada, jadikan keberkahan setiap hembusan nafasnya dan jadikan pahala setiap tarikan nafasnya. Engkau maha mengabulkan semua do'a... aminn
Selasa Pon, 5 Nopember 2013// 1 Muharram 1435 H

Selamat datang tahun baru 2013

Dentuman petasan dan kembang api menerangi gelapnya langit, suaranya bak meriam keranjingan entah menyerang musuh yang mana, yang pasti kita berharap semoga kita dikaruniai keluarga bahagia sejahtera dunia akhirat atas pesta yang baru saja dirayakan, meskipun secara pribadi saya sendiri kurang setuju dengan pemborosan pesta kembang api yang menurut saya hanya mubadzir saja.

Semua manusia di dunia seolah merasa beratanggung jawab atas pergantian tahun ini, entah harapan apa yang mereka panjatkan, tentunya jutaan pengharapan hinggap di benak mereka, meski tak terbaca secara kasat mata, tapi nampak jelas dari semangatnya yang menggebu-nggebu menyambut tahun baru.

Sisa asap kembang api kini menjadi tanggung jawab alam untuk menelannya, saya memprediksi milyaran rupiah yang hanya ditukar dengan bunyi-bunyian serta kilauan sinar yang menetangi gelapnya langit di malam itu. Seolah-oleh mereka mendadak ikut bertanggung jawab mengawal secara penuh dari anak-anak hingga orang tua atas detik-detik pergantian tahun baru malam ini.

Hiruk pikuknya peringatan ini semoga saja tidak lupa mengevaluasi diri di hadapan sang maha pencipta, Dia yang mencipta segala sesuatu yang ada, baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Kepadanyalah kita semua bergantung, bergantung dari segala nasib, yang baik ataupun yang buruk. Kini... pesta telah usai, mungkin para aktor yang merayakan terbaring pulas di tempat tidurnya, bersiap menyongsong mentari pagi di tahun 2013 yang lebih indah.

Mari kita sambut hari, bulan dan tahun baru ini dengan semangat beribadah dan tidak melupakan membina keluarga bahagia bersama blog ceramah singkat ini, akhir keata selamat tinggal tahun 2012 dan selamat datang di tahun 2013, semoga tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya
Renungan tahun baru bagian I

Renungan tahun baru bagian I

blog ceramah singkat ingin mengucapkan selamat tahun baru sebagai penyambutan memasuki tahun baru mari sama-sama meng-agendakan renungan tahun baru untuk menghisab pribadi masing-masing serta membuat rencana menapaki garis kehidupan ditahun yang akan datang

Teks Ceramah sigkat

الحمد لله الذى يَمُر السنين بحكمته . فَطَّرَ السمواتِ و الارضَ بِقُدرته . دبَّر الامورَ فى الدارين بسنته . وماخُلِق الجنُّ والانسُ إلا لعبادته
Bulan Desember tingal secuil lagi, sebentar lagi nafas kita akan berhembus di tahun baru, terlepas tahun baru masehi itu produk muslim atau non-muslim tapi sulit untuk dibantah bahwa kita memang femiliar denan tahu masehi, terlepas ‘tahun’ itu berwujud atau tidak, yang pasti masa/tahun mempunyai dimensi kemarin, sekarang & akan datang. Semua orang mengalaminya serta menyadari adanya.

Masa kemarin telah kita jalani & tak mungkin kembali lagi, masa yang akan datang sepenuhnya milik Allah swt tak mungkin bisa negosisasi, masihkah kita bisa menikmati atau tidak. Nyaris seutuhnya masa/tahun milik kita adalah tahun dimana kita berada sekarang, Oleh karena itu wajar jika ada semacam tuntutan untuk berbuat baik dan memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin. Apabila terlewatkan tidak akan bisa ditarik kembali Imam Ali kw. berkata:” Rizki yang luput pada hari kemarin masih bisa tergantikan dihari yang akan datang, tetapi waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi”.

Imam Ali kw memberi pelajaran berharga, supaya selalu berbuat maksimal pada masa sekarang sebelum datang penyesalan di masa-masa mendatang, peningkatan secara terus menerus itulah yang dimaksud oleh hadits nabi, manusia yang terbaik adalah dia yang panjang usianya disertai dengnan baik prilakunya

حدثناأبو حفص عمر يا رسول الله إي الناس خيرقال : مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وحسن عمله فأي الناس شر قال من طال عمره وسأي عمله (حسن صحيح) الترمذي:)2256
Abu Hafs Umar menceritakan, ya Rasulullah, siapa orang yang paling baik? Rasulullah mejawab: “orang yang panjang umurnya dan baik amalnya, siapa yang paling buruk? Rasul menjawab: “orang yang panjang usianya buruk tingkah lakunya.”

Tahun tidaklah bersediri sendiri, tetapi ia ada dengan struktur pembentuknya yaitu bulan, hari, jam sampai komponen pembentuk paling singkat yaitu detik. Setiap detik usia bertambah, detik bagaikan sebuah titik, bila diteruskan akan membentuk sebuah garis, ke mana gerangan garis ini diarahkan, disitulah tempat berlabuh & dan mempertanggung-jawabkannya. Alangkah cepatnya bertemu tempat berlabuh (kematian) pantas bila Ali. Kw. “bila keadaan makin mundur sedang maut datag menghadangmu, maka alangkah cepatnya pertemuan denganya’. Dalam hal ini Rasulullah memberi gambaran hidup seperti orang yang sedang menyeberang sebuah jalan, bisa jadi berteduh dipohon yang rindang, rumah mewah atau gubuk derita tapi bersifat sementara. Sebab hidup kekal adanya di akhirat kelak

Lelahnya menempuh hidup akn berakhir melemahanya fisik yang berakhir ke titik kematian, garis arah menuju pertemuan kepada Allah segera terwujud, amal perbuatan di dunia menuai panennya, yang baik berbalis baik begitupun sebaliknya, keburukan berbalas dengan kebutukan. Sebagai hamba, dilarang pesimis apalagi meyakini sia-sia dalam beramal, pada akhirnya sang empunya beramal akan berdapan dengan dzat yang maha membalas.

يَاأَيُّهَا الْإِنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيهِ
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. (al-Insyiqaq: 6)

Kemudian sampai kapan!, hal itu tidak relevan dipertanyakan, semua erat dalam genggaman Allah tak seorangpun mengetahui, yang terbaik untuk dipikirkan ialah persiapan yang sudah kita lakukan untuk menghadapi berakhirnya garis kehidupan ini. Allah berfirman

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al Hasyr [59]:18)
Ayat ini memberi pelajaran kepada kita untuk membuat visi yang jauh ke depan, tidak hanya visi berorientasi duniawi tapi juga ukhrawi di “sana” sampai jumpa di ceramah singkat renungan tahun baru bagian 2

Selamat tahun baru…