Loading...

Seorang Profesor Masuk Islam Karena Mumi Firaun

Professor Maurice Bucaille adalah seorang dokter ahli bedah terkemuka di dunia yang berasal dari Prancis. Ia mempunyai cerita yang sangat menakjubkan. Ia menjelaskan sebab musabab dirinya meninggalkan agama Katolik yang telah di anutnya bertahun-tahun, kemudian menyatakan dirinya memeluk agama Islam.

Setelah menyelesaikan study setingkat SMA-nya, ia menetapkan untuk mengambil jurusan kedokteran pada sebuah univertsitas di Prancis. Ia termasuk salah satu dari mahasiswa yang berprestasi hingga akhir tahun, karena kecerdasan dan keahlian yang dimilikinya, dia kemudian menjadi seorang dokter terkemuka di Prancis.


Prancis adalah negara yang terkenal sangat menjaga dan mementingkan barang-barang peninggalan kuno dibandingkan dengan negara yang lainnya, terutama pada masa kepemimpinan Fransu Metron tahun 1981.

Pada tahun itu, Prancis meminta ijin kepada Mesir agar mereka diberikan kesempatan untuk memeriksa dan meneliti mumi Fir’aunnya yang terkenal. Sebuah mumi yang tak asing dikalangan orang-orang Islam. Fir’aun ini adalah orang yang ditenggelamkan Allah dilaut merah, tatkala melakukan pengejaran terhadap nabi Musa AS.

Permintaan Prancis ditanggapi oleh Mesir dengan mengizinkan Prancis untuk mengadakan penelitian. Mumi Fir’aun dipindahkan dengan menggunakan pesawat terbang. Setibanya di Prancis, kedatangan mumi tersebut disambut oleh Persiden Franso Metron beserta para menterinya seolah-olah dia masih hidup.

Mumi tersebut kemudian dipindahkan ke pusat barang-barang kuno milik Prancis untuk diserahkan kepada para ilmuwan dan dokter bedah, supaya mereka dapat mempelajari rahasia yang terkandung dari mumi tersebut, dan Profesor Professor Maurice Bucaille bertindak sebagai ketua tim penelitian.

Semua tim peneliti bertugas untuk meneliti, memperbaiki tulang-tulang yang sudah rusak dan anggota tubuh yang lainnya. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Professor Maurice Bucaille, ia justru menyelidiki tentang rahasia kematian Fir’aun.

Pada suatu malam, ia memperoleh hasil penelitiannya; bahwa terdapat bekas garam yang menempel pada mayat mumi, sehingga dapat ia jadikan sebuah bukti yang nyata bahwa Fir’aun mati karena tenggelam dan mayatnya dapat di selamatkan, kemudian diawetkan pada saat kejadian.

Dari hasil penelitiannya, timbul beberapa pertanyaan yang susah untuk ia dapatkan jawabannya yaitu bagaimana mayat Fir’aun dapat diselamatkan, dan anggota tubuhnya masih tetap utuh, sedangkan kondisi mayat-mayat yang lainnya setelah diawetkan tidak seperti dirinya?

Namun sebelum ia selesai membuat kesimpulan, salah seorang temannya berbisik kepadanya dengan berkata: “Jangan terburu-buru seperti itu, karena orang-orang Islam telah mengetahui tentang hal ini.”

Mendengar pernyataan dari temannya itu, ia menolak keras atas pernyataan tersebut. Ia berkata: “Penemuan seperti ini tidak mungkin dilakukan kecuali ada dukungan sains dan teknologi canggih”.

Salah seorang temannya yang lain menanggapinya seraya berkata: “Al-Quran merekalah yang telah menceritakan kematiannya dan bagaimana jasadnya di selamatkan dari tenggelam.” Mendengar penjelasan temannya itu, Bakay kebingungan dan bertanya-tanya bagaimana hal ini bisa terjadi?

Sedangkan mumi ini sendiri baru ditemukan pada tahun 1898 atau kurang lebih baru dua ratus tahun yang lalu, sedangkan Al-Quran mereka sudah ada semenjak lebih dari seribu empat ratus tahun….!!!

Bagaimana akal manusia dapat mengetahuinya, padahal semua manusia -bukan hannya orang-orang Arab- belum ada yang mampu mengetahui bagaimana peradaban orang-orang Mesir di masa lampau dan bagaimana caranya mereka mengawetkan mayat, kecuali pada masa sepuluh tahun yang lalu?

Maurice duduk termenung di dekat mumi Fir’aun tersebut sambil memikirkan tentang bisikan yang telah ia dengar dari temannya; bahwasanya Al-Quran telah menceritakan kejadian itu, padahal kitab sucinya hanya menceritakan tentang tenggelamnya Fir’aun akan tetapi di dalamnya tidak di jelaskan tentang keadaannya sesudah tenggelam. Ia pun bergumam dalam kesendiriannya:

“Masuk akalkah bahwa jasad yang ada di depanku ini adalah Fir’aun Mesir yang telah mengusir Nabi Musa? Benarkah kalau Nabinya orang muslim yang bernama Muhammad itu sudah mengetahui tentang hal ini sejak 1400 tahun yang silam?

Berbagai pertanyaan yang belum sempat terjawab, membuat Professor Maurice tidak dapat tidur disetiap malam. Ia kemudian mengambil Kitab Taurat dan membacanya, sampai pada sebuah kalimat yang mengatakan: “Kemudian air itupun kembali pada keadaan sedia kala, kemudian air laut itupun menenggelamkan perahu-perahu beserta Fir’aun dan bala tentaranya, hingga tidak tersisa satupun diantara mereka.”

Setelah menyelesaikan penelitian dan perbaikan, maka mumi tersebut kemudian di kembalikan ke Mesir dengan menggunakan peti yang terbuat dari kaca nan elok, karena menurutnya itu lebih pantas untuk orang yang berkedudukan seperti Fir’aun. Akan tetapi Bakay masih dalam kondisi belum puas dengan berita yang di dengarnya, bahwa orang-orang Islam telah mengetahui keselamatan mumi ini. Ia pun lalu berkemas untuk berkunjung ke Saudi Arabia guna menghadiri seminar kedokteran yang akan dihadiri para pakar bedah muslim.

Dalam pidatonya, Professor Maurice memulai pembicaraan tentang hasil penyelidikannya bahwa jasad Fir’aun dapat diselamatkan setelah tenggelam, kemudian salah seorang diantara pakar muslim berdiri dan membuka serta membacakan mushaf pada Surat Yunus Ayat 92 yang artinya: “Pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat dijadikan pelajaran bagi orang-orang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.”

Professor Maurice Bucaille terheran-heran dengan penjelasan yang baru saja ia dengar, ia lalu beranjak dari tempat duduknya dan dengan suara lantang ia berkata: “Pada hari ini; aku menyatakan diri untuk memeluk agama Islam dan aku mengimani Al-Quran ini”.

Setelah selesai seminar Professor Maurice Bucaille lalu kembali ke Prancis dengan wajah yang berbeda dari wajah sebelum ia datang menghadiri seminar. Selama sepuluh tahun ia tidak mempunyai pekerjaan yang lain, selain mempelajari tentang sejauh mana keserasian dan kesinambungan Al-Quran dengan sains, serta perbedaan yang bertolak belakang dengannya. Namun apa yang ia dapati selalu berakhir sebagaimana Firman Allah SWT: Yang tidak datang kepadanya (Al Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji." ( Fush-shilat: 41-42)

Dari hasil penyelidikan yang bertahun-tahun, ia kemudian menulis sebuah buku tentang kesinambungan Al-Quran dengan sains yang mampu mengguncangkan Eropa. Sehingga ketika para pakar- pakar dan para ilmuwan barat berusaha untuk mendebatnya, mereka tidak kuasa ...

http://www.facebook.com/SudahTahukahAnda?fref=ts

Dosa yang Lebih Besar dari Zina


Suatu senja, seorang wanita melangkahkan kaki mendekati kediaman Nabi Musa. Setelah mengucapkan salam, dia masuk sambil terus menunduk. Air matanya berderai tatkala berkata, “Wahai Nabi Allah, tolonglah saya. Doakan agar Allah mengampuni dosa keji saya.”

“Apakah dosamu wahai wanita?” Tanya Nabi Musa. “Saya takut mengatakannya,” jawab wanita itu. "Katakanlah, jangan ragu-ragu!” desak Nabi Musa. Maka perempuan itu pun dengan takut bercerita, “Saya telah berzina.” Kepala nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. “Dari perzinaan itu saya hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya cekik lehernya sampai mati,” lanjut perempuan itu seraya menangis.


Mata Nabi Musa berapi-api. Dengan muka yang berang dia menghardik: “Perempuan celaka, pergi dari sini. Agar Siksa Allah tak jatuh ke dalam rumahku. Pergi...!!!” teriak nabi Musa sambil berpaling karena jijik. Hati perempuan itu bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh.

Dia menangis tersedu-sedu dan keluar dari Rumah Nabi Musa. Ia Tak tahu harus kemana lagi mengadu. Bahkan dia tak tahu ke mana harus melangkahkan kaki.

Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana manusia lain bakal menerimanya? Sepeninggalnya wanita tersebut, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.

Jibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolak seorang wanita Yang hendak BERTAUBAT dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar dari itu?”

Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?”
“Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang hina itu?” Tanyanya. “Ada...!!!” jawab Jibril dengan tegas. “Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar daripada SERIBU kali Berzina.” Mendengar penjelasan ini Nabi Musa memanggil wanita tadi, lalu berdoa memohon ampunan kepada Allah. Nabi Musa menyadari, Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa penyesalan seakan menganggap remeh perintah Allah. Sedangkan BERTAUBAT dan menyesali Dosa dengan sungguh- sungguh berarti masih mempunyai IMAN di dadanya dan Yakin Allah itu ada.

http://www.facebook.com/SudahTahukahAnda?fref=ts
Ada apa di tanggal 12-12-12

Ada apa di tanggal 12-12-12

Momentum kadang menjadi sesuatu yang sangat berharga, momentum Tanggal 12 bulan 12 Tahun 2012 menjadi kenangan sepanjang masa bagi orang-orang tertentu, di tanggal tersebut Bayi Kris Dayanti terlahir di bumi, ada banyak sepasang sejoli yang melangsungkan akad pernikahan. Tak mau ketinggalan ceramah singkat juga mengabadikannya dengan posting sederhana ini.

Tadi siang saya didaulat menjadi penasehat pernikahannya seorang dokter muda di sebuah perumahan yang terletak di kawasan perbatasan Jakarta-Tangerang, adapun yang saya pakai untuk ceramah singkat adalah arti keluarga sakinah semoga mereka berbahagia dan mudah untuk mengenang betapa berharganya moment ini untuk diabadikan sepanjang hidupnya.

Di tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 saya juga di daulat untuk memberikan nasehat perkawinan di sebuah perkawinan teman saya, saat itu yang menjadi saksi pernikahan adalah Bang Fadjrul, kemudian diteruskan memberikan sambutan atas nama keluarga teman saya di gedung Nyi Ageng serang di kawasan kuningan

SEMOGA 

TANGGAL 12 
BULAN 12 
TAHUN 2012
ini tidak hanya dimaknai sebatas angka "12" nya saja tetapi lebih dari itu yang terpenting adalah mengabadikan pernikahannya Apa Kenangan anda di tanggal yang menurut orang-orang istimewa ini???
Renungan tahun baru bagian I

Renungan tahun baru bagian I

blog ceramah singkat ingin mengucapkan selamat tahun baru sebagai penyambutan memasuki tahun baru mari sama-sama meng-agendakan renungan tahun baru untuk menghisab pribadi masing-masing serta membuat rencana menapaki garis kehidupan ditahun yang akan datang

Teks Ceramah sigkat

الحمد لله الذى يَمُر السنين بحكمته . فَطَّرَ السمواتِ و الارضَ بِقُدرته . دبَّر الامورَ فى الدارين بسنته . وماخُلِق الجنُّ والانسُ إلا لعبادته
Bulan Desember tingal secuil lagi, sebentar lagi nafas kita akan berhembus di tahun baru, terlepas tahun baru masehi itu produk muslim atau non-muslim tapi sulit untuk dibantah bahwa kita memang femiliar denan tahu masehi, terlepas ‘tahun’ itu berwujud atau tidak, yang pasti masa/tahun mempunyai dimensi kemarin, sekarang & akan datang. Semua orang mengalaminya serta menyadari adanya.

Masa kemarin telah kita jalani & tak mungkin kembali lagi, masa yang akan datang sepenuhnya milik Allah swt tak mungkin bisa negosisasi, masihkah kita bisa menikmati atau tidak. Nyaris seutuhnya masa/tahun milik kita adalah tahun dimana kita berada sekarang, Oleh karena itu wajar jika ada semacam tuntutan untuk berbuat baik dan memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin. Apabila terlewatkan tidak akan bisa ditarik kembali Imam Ali kw. berkata:” Rizki yang luput pada hari kemarin masih bisa tergantikan dihari yang akan datang, tetapi waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi”.

Imam Ali kw memberi pelajaran berharga, supaya selalu berbuat maksimal pada masa sekarang sebelum datang penyesalan di masa-masa mendatang, peningkatan secara terus menerus itulah yang dimaksud oleh hadits nabi, manusia yang terbaik adalah dia yang panjang usianya disertai dengnan baik prilakunya

حدثناأبو حفص عمر يا رسول الله إي الناس خيرقال : مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وحسن عمله فأي الناس شر قال من طال عمره وسأي عمله (حسن صحيح) الترمذي:)2256
Abu Hafs Umar menceritakan, ya Rasulullah, siapa orang yang paling baik? Rasulullah mejawab: “orang yang panjang umurnya dan baik amalnya, siapa yang paling buruk? Rasul menjawab: “orang yang panjang usianya buruk tingkah lakunya.”

Tahun tidaklah bersediri sendiri, tetapi ia ada dengan struktur pembentuknya yaitu bulan, hari, jam sampai komponen pembentuk paling singkat yaitu detik. Setiap detik usia bertambah, detik bagaikan sebuah titik, bila diteruskan akan membentuk sebuah garis, ke mana gerangan garis ini diarahkan, disitulah tempat berlabuh & dan mempertanggung-jawabkannya. Alangkah cepatnya bertemu tempat berlabuh (kematian) pantas bila Ali. Kw. “bila keadaan makin mundur sedang maut datag menghadangmu, maka alangkah cepatnya pertemuan denganya’. Dalam hal ini Rasulullah memberi gambaran hidup seperti orang yang sedang menyeberang sebuah jalan, bisa jadi berteduh dipohon yang rindang, rumah mewah atau gubuk derita tapi bersifat sementara. Sebab hidup kekal adanya di akhirat kelak

Lelahnya menempuh hidup akn berakhir melemahanya fisik yang berakhir ke titik kematian, garis arah menuju pertemuan kepada Allah segera terwujud, amal perbuatan di dunia menuai panennya, yang baik berbalis baik begitupun sebaliknya, keburukan berbalas dengan kebutukan. Sebagai hamba, dilarang pesimis apalagi meyakini sia-sia dalam beramal, pada akhirnya sang empunya beramal akan berdapan dengan dzat yang maha membalas.

يَاأَيُّهَا الْإِنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيهِ
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. (al-Insyiqaq: 6)

Kemudian sampai kapan!, hal itu tidak relevan dipertanyakan, semua erat dalam genggaman Allah tak seorangpun mengetahui, yang terbaik untuk dipikirkan ialah persiapan yang sudah kita lakukan untuk menghadapi berakhirnya garis kehidupan ini. Allah berfirman

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al Hasyr [59]:18)
Ayat ini memberi pelajaran kepada kita untuk membuat visi yang jauh ke depan, tidak hanya visi berorientasi duniawi tapi juga ukhrawi di “sana” sampai jumpa di ceramah singkat renungan tahun baru bagian 2

Selamat tahun baru…
Hidup adalah penyesalan

Hidup adalah penyesalan

Dari sumber yang saya baca kemudian merenungi jadilah sebuah tulisan untuk arsip ceramah singkat di suatu acara kultum, bolehlah untuk disebaruaskan semoga menjadi amal baik. Saya memberi judul hidup adalah penyesalan. Mari kita simak isi ceramah ini..

Terusan perjalanan waktu sekarang menuju akan datang dilustrasikan bagaikan mengambil barang berserakan dalam kegelapan, yang mengambil banyak, sedikit atau tidak mengambil sama sekali akan menyesal selamanya. Kegelapan yang dimaksud adalah di dunia, kelak pada waktunya akan terungkap terang benderang di akhirat, setelah terjadinya proses kematian.

Yang mengambil banyak akan menyesal karena semestinya bisa mengambil lebih banyak lagi, yang mengambil sedikit menyesal karena hanya sedikit sedangkan membutuhkan banyak, yang tidak mengambil sama sekali lebih menyesal karena ia tidak mendapat bekal apapun disaat membutuhkannya. Barang berserakan yang dimaksud diumpamakan perbuatan amal baik.

Sungguh, segala perbuatan selama hidup di dunia ini akan membawa penyesalan pada saat tabir akhirat terungkap karena semua tampak nyata di sana, kebaikan akan berbalas kebaikan sebaliknya hidup di dunia menjadi modal ampuh mencari amal untuk bekal hidup kekal di akhirat sana. Bisa jadi benar apa yang ditulis oleh Will Durant: “seandainya tidak ada kematian dan hidup di alam baka mungkin tidak ada agama ini”. Karena kata kunci agama adalah mengatur kehidupan di alam sana.

Berbeda-bedanya modal berupa umur manusia menuntut manusia untuk berbuat baik tanpa ditunda-tunda karena kemaatian yang merupakan finish modal tidak bisa ditunda meskipun sedetikpun. Selamat merenung…
Ceramah tentang perusak "sakinah"

Ceramah tentang perusak "sakinah"

Beberapa hari yang lalu posting blog ceramah ini tentang penunjang keluarga sakinah sekarang mari kita deteksi yang merusak sakinah dalam rumah tangga, kita ketahui bersama bahwa menciptakan keluarga sakinah membutuhkan segala daya dan upaya, bukan sesuatu yang terberikan begitu saja, paling tidak 7 hal yang merusak sakinah dalam rumah tangga yaitu;

1. Akidah yang keliru, keluarga yang dibimbing ke-sakinah-annya melalui pedukunan, pelet atau gendam model apapun hanya akan merusak citra sakinah yang sebelum telah dicita-citakan bersama, oleh sebab itu hindarilah cara ini, lakukan apa yang menjadi syariat dengan penuh keyakinan dan berharap kepada sang maha pemberi sakinah yaitu Allah swt.

2. Makanan yang halal dan thoyyib, makanan yang hala akan menunjang keluarga yang sakinah, termasuk perluasan dari makna makanan adalah pakaian, kendaraan rumah perabotan dan segala kebutuhan yang setiap hari kita butuhkan. Biasanya makanan yang haram akan mendorong seseuatu yang haram juga.

3. Kemewahan, yah… kemewahan akan menuju kepada kehancuran mahligai rumah tangga, keluarga yang memiliki pola hidup mewah biasanya akan mudah terjerumus pada keserakahan, pada akhirnya akan menghancurkan mahligai sakinah di dalamnya. Bahkan suatu bangsa akan menuju kehancuran manakala penduduknya sudah mengarah hidup bermwah-mewahan (muthrofiin), Firman Allah:

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا.
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta`ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS:al-Isra':16)

4. Akhlak yang rendah, akhlak yang rendah akan menciptakan pergaulan keluarga yang rendahan pula, tidak saling menghargai, tidak saling melengkapi dan lain sebagaianya. Dalam keluarga sangat dibutuhkan menghargai sesama anggota keluarga. Isteri bukanlah pembantu tetapi isteri adalah pathner hidup harus diposisikan sebagai subyek interaktif, bukan obyek yang disuru-suruh.

5. Jauh dari agama, tak bisa dipungkiri, membina rumah tangga adalah tuntunan agama, agama telah mengatur berbagai macam adab dan sopan santun dalam keluarga, jika rambu rambu agama dijauhi maka sama halnya mendayung bahtera rumah tangga tanpa arah dan aturan yang jelas. Kondisi inilah yang akan merusak sakinah dalam keluarga.

6. pergaulan lain jenis secara vulgar. Pergaulan yang tidak membatasi diri dengan muhrm lainya disinyalir menjadi senjata ampun menyerang sakinah dalam berumah tangga. Pergaulan bebas tanpa membatasi diri degnan muhrim lain akan cenderung mengundang PIL atau WIL, jika hal ini terjadi maka rusaklah sakinah dalam rumah tangga
Ceramah dalam rangka memakmurkan masjid

Ceramah dalam rangka memakmurkan masjid


Ceramah dengan tema memakmurkan masjid kali ini semoga tidak menjadi senjata makan tuan bagi ustad yang memberikan ceramah di dalamnya, pasalnya ada sebagian orang yang hidup justru dimakmurkan oleh keberadaan sebuah masjid, ha..ha..ha. memakmurkan dan memulyakan rumah ibadah yang bernama masjid merupakan tanggung jawab orang mukmin secara keseluruhan, bukan semata-mata merbot masjid saja.

Abu Laits samarqand pernah berkata:”sesungguhnya seseorang akan mendapat kemulyaan di sisi Allah, jika ia mengagungkan perintahnya, rumah-rumahnya, dan hamba-hambanya yang beribadah didalamnya, maka setiap orang mukmin harus mengagungkannya, barang siapa yang mengagungkan masjid maka sama halnya dengan mengagungkan Allah”.

Masjid harus diperhatikan setiap orang mukmin, kebersihan, kenyamanan, juga isi pembicaraan di dalamnya. Akhir-akhir ini kita kerap kali saksikan seolah-olah masjid dijadikan sebagai pintu politisi dan para simpatisan untuk mencuri simpatik dari para jama’ahnya. Ada sebagian orang yang rela menyumbang karpet dan kebutuhan masjidnya dengan beberapa catatan masjid mau ‘terlibat’ menjadi suksesi langkah politik yang sedang ditempuh, amat terhinalah orang-orang yang menjadikan masjid sebagai lahan berpolitik selain lahan ibadah kepada Allah swt.

Seharusnya masjid dijadikan sebagai tempat menyejukkan hati, oleh karenanya isi ceramah nya pun harus mencerminkan bahasa-bahasa pilihan yang menyejukkan hati. Para da’i hendaknya mengerti masalah ini, sehingga membawakan ceramah yang mencerahkan, kultum yang tidak meresahkan, keberadaan para da’I tidak memanfaatkan masjid hanya sekedar sebagai corong pembelaan atas perbedaan khilfiyah yang belum tahu dengan pasti kebenarannya. Dalam hati orang mukmin masjid adalah tempat yang menyejukkan hati dan menenangkan pikiran disaat kalut.

Lain ceritanya dengan orang munafik, bagi orang munafik masjid bagaikan penjara yang membatasi dirinya untuk berbuat sesuatu yang disukainya. Annazzal bin Saburah pernah berkata: “orang munafik di dalam masjid, bagaikan burung dalam sangkar”. Ia tertekan dan tidak betah tinggal dalam waktu yang lama di dalam masjid.

Masjid yang dikelolah dengan menejemen yang baik pada akhirnya akan menjadi tempat tambatan hati para orang-orang yang hatinya bersih, memasuki masjid adalah tamu Allah, dzikir, membaca qur’an, ceramah dengan betuk kultum atau yang lainnya adalah makanan bagi tamu-tamu Allah yang datang ke “rumah”-Nya, Nabi bersabda:”Jadilah kamu di dunia seperti tamu dan jadikanlah masjid itu sebagai rumahmu. Biasakanlah hatimu untuk bersikap lunak, perbanyaklah merenung dan menangis, serta jangan sampai kamu dikacaukan oleh hawa nafsu.