Loading...

Inilah 7 Rupa Mayat di Dalam Kubur Sesuai Amal di Dunia

Ketika seseorang meninggal, maka seluruh urusan yang berkaitan dengan dunia bakal terhenti. Manusia bakal mengalami fase selanjutnya yakni menjalani kenasiban di alam barzah. Nyatanya selagi menjalani kenasiban di alam kubur, rupa manusia bakal berubah sesuai dengan amal lakukanannya semasa nasib.

Ada beragam rupa manusia di alam kubur. Ada yang wajahnya berbentuk semacam  babi hutan, perutnya buncit serta meletup, ada yang berkuku panjang melilit tubuhnya serta ada pula wajah bersih serta tersenyum. Semua bentuk ini sangat berhubungan dengan baik alias kurang baiknya lakukanan yang telah dilakukanya ketika seseorang itu tetap nasib.  Berikut 7 rupa mayat di dalam kubur sesuai amal di dunia

1. Mayat yang Wajahnya Berbentuk Babi


Wajah mayat menyerupai babi dikarenakan sebab semasa nasibnya orang tersebut tak melaksanakan keharusan untuk salat lima waktu serta tak sempat merasa bersalah meninggalkannya. Padahal salat adalah keharusan mutlak seorang mukmin sebagai bentuk ketaatan terhadap Allah SWT.

Dalam sebuah riwayat Nabi Muhammad sempat bersabda "Wahai para sahabatku, lihatlah kondisi orang yang meninggalkan shalat. Di hari kiamat kelak bakal dibangkitkan oleh Allah SWT semacam babi hutan yang hitam."

2. Mayat yang wajahnya berpaling dari arah kiblat


Selanjutnya adalah wajah mayat yang tak mau menghadap kiblat. Apabila rupa dalam kondisi ini, maka menjadi pertanda bahwa mayat tersebut semasa nasibnya rutin melakukan lakukanan syirik terhadap Allah. Padahal asas Islam adalah tauhid jadi perilaku syirik tak bakal diampuni oleh Allah.

3. Kepala Mayat Berubah jadi Batu Hitam Legam


Keadaan mayat dalam bentuk ini mengindikasikan bahwa mayat semasa nasibnya telah durhaka terhadap kedua orang tua. Dosa terhadap orang tua terbukti bakal disegerakan 
balasannya. Ketika tetap nasib, maka Allah bakal menunjukan langsung bagaimana siksaannya terhadap anak yang durhaka. Terlebih apabila telah meninggal, tentunya balasan yang diterima bakal terus pedih lagi.  Tergolong perubahan kepala mayat yang berubah menjadi batu hitam legam.

“Ada dua pintu (amalan) yang disegerakan balasannya di dunia: kedzoliman serta durhaka (pada orang tua)”. (HR Hakim serta dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah: 1120)

4. Mayat yang Perutnya Buncit serta Meletup

Keadaan mayat dengan rupa semacam ini menjadi tanda bahwa semasa nasib, mayat tersebut suka makan dengan harta yang haram. Petaka kurang baik yang bakal menimpa mereka adalah api neraka dengan harta haram yang setiap saat mereka masukkan ke dalam perut mereka. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

“Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya tidaklah tumbuh setiap daging yang diberi asupan makanan yang haram melainkan nerakalah yang berhak membakarnya.” (HR. Ahmad serta at-Tirmizi, dinyatakan shahih oleh al-Albani).

5. Mayat yang kukunya mencengkam serta melilit seluruh tubuhnya


Apabila mayat berwajah semacam ini, itu adalah pertanda bahwa semasa nasibnya suka berkelahi serta mengumpat orang. Perbuatan ini terbukti sangat tak disukai oleh Allah SWT, jadi siapa yang melakukannya bakal mendapat azab saat berada di alam barzah.

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Anas, Rasulullah SAW bersabda:
“Pada malam aku diIsra’kan aku telah melewati sebuahkaum yg mencakar-cakar muka mereka dgn kuku-kukunya sendiri, maka aku mengatakan: “Hai Jibril siapa mereka ini? jawab Jibril: Mereka ini adalah org2 yg suka mengumpat serta mereka juga suka menjaga tepi kain org”. (Abu Daud dari Anas)

6. Kuburnya keluar air yang  lebih basi dari bangkai


Keadaan ini menjadi pertanda bawa mayat tersebut semasa nasibnya mayat adalah orang yang suka makan riba. Balasan bagi orang yang suka memakan riba terbukti amat pedih. Mereka terbukti harus berhadapan dengan neraka jahanan serta mengalami kondisi Kuburnya keluar air yang  lebih basi dari bangkai.

7. Mayat yang wajahnya tersenyum


Apabila mayat berwajah semacam ini, itu adalah pertanda bahwa semasa nasibnya mayat adalah oarang yang berilmu serta beramal soleh. Mereka dijanapabilan untuk menjadi penduduk surga pada hari kiamat kelak. Semoga kami tergolong dalam tipe mayat yang satu ini. 


Sumber : Insyaallah.org

Inilah Jawaban Ilmiah Mengapa Pacaran Dilarang dalam Islam

Berpacaran adalah suatu aktivitas yang erat kaitannya dengan berhubungan, bersentuhan dan berpegangan dengan lawan jenis yang dilakukan sebelum menikah. Tahukah kamu jika berpelukan dan bersentuhan dengan lawan jenis melahirkan gerakan otak, kemaluan dan nafsu. Hal ini bukan omong kosong belaka, pasalnya seorang peneliti telah membuktikan keterkaitan antara bersentuhan lawan jenis yang ternyata dapat membangkit nafsu.

Perhatikan titik merah yang ditangkap X Ray di saat pria-wanita bersentuhan 
Tiga tahun lalu, tepatnya tahun 2012, peneliti University of St. Andrews di Inggris mengungkapkan sebuah hasil penelitian bahwa ketika fisik perempuan tersentuh oleh pria, suhu kulit tubuh perempuan akan meningkat, khususnya di bagian wajah dan dada. 

Riset berjudul “The Touch of a Man Makes Women Hot” dan dipublikasikan di LiveScience, 29 Mei 2012 itu menunjukkan, sentuhan dari pria terbukti mampu membakar gairah seks wanita.


“Perempuan menunjukkan peningkatan suhu ketika mereka terlibat dalam kontak sosial dengan laki-laki,” ungkap salah satu peneliti dari University of St. Andrews, Amanda Hahn. 


Hasil riset menemukan, wajah biasanya akan memanas ketika kita sedang mengalami tekanan (stres), takut, atau marah. Emosi lain juga memengaruhi perubahan suhu tubuh. 


Peneliti, melakukan eksperimen terhadap sejumlah laki-laki dan perempuan di Inggris. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi rangsangan dengan memperlihatkan foto perempuan heteroseksual, sambil diberi sentuhan pada beberapa bagian tubuh seperti lengan, telapak tangan, wajah, dan dada, dengan menggunakan sinar probe. Sedangkan pada kelompok lain, responden mendapat sentuhan nyata dari pasangan (sebagai experimenter) pada bagian tubuh yang sama. 


Ketika merasakan sentuhan tersebut, perempuan akan mengalami peningkatan suhu kulit sampai 10 derajat Celcius. Efeknya dianggap tidak cukup besar, karena bagian tubuh yang disentuh hanya lengan atau telapak tangan (bagian dada dan wajah paling banyak mengalami perubahan). Lonjakan suhu menjadi tiga kali lebih besar ketika experimenter-nya pria. 


Namun ketika pria menyentuh bagian dada dan wajah wanita, suhu tubuhnya meningkat lebih panas 0,3 derajat Celsius. Perubahan suhu terbesar terjadi pada wajah. 


Namun, tim peneliti tidak dapat mengatakan apakah perubahan tersebut dapat ditangkap dengan jelas oleh mata telanjang, atau apakah hal itu dapat terdeteksi dengan sentuhan. 


Bagi pasangan lelaki dan perempuan yang sedang pacaran atau bertunangan, inilah alasan dan sebab mengapa Anda tak perlu bersentuhan dengan bukan mahram. 


Islam melarang berpacaran, berpelukan dan bersentuhan dengan lawan jenis sebelum menikah karena sentuhan melahirkan gerakan otak, kemaluan dan nafsu. Ini sesuai dengan pesan agama Islam dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: 


لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ 


“Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 3259). 


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda 


كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ 


“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925) 


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman 


قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ 


“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat’”. 


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, : 


مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ 


Tidak pernah aku tinggalkan fitnah yang lebih berbahaya terhadap kaum pria daripada fitnah para wanita.[HR Al-Bukhari no 5096] 


Setelah tahu bahaya bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram, sebaiknya memilih menikah saja, bukan pacaran. 

Sumber : BuletinIslami.com

Wanita Ini Tidak Pernah Pacaran, Sesuatu Yang Lucu Terjadi Dihari Pernikahannya

MASYAALLAH..!! Sang Istri Malu Bersalaman dengan Suami yang Baru Dinikahinya. Sungguh beruntung lelaki yang menjadi suaminya. Bagaimana tidak, di jaman modern sekarang ini, wanita ini berhasil menjaga "kehormatan" dirinya sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan menjaga auratnya dari sentuhan tangan laki-laki bukan mahram dan yang belum halal baginya.

Pengantin Muslimah Malu Bersalaman Dengan Suami

ANEH? Kenapa hal canggung kayak begini bisa terjadi?


Mungkin terdengar aneh bagi kebanyakan orang, namun seharusnya beginilah sifat dan tabiat yang harus dimilik oleh seorang wanita muslimah. Malu kepada lawan jenis, malu memperlihatkan auratnya apalagi bersentuhan dengan lawan jenis yang belum halal. Hal ini hanya akan bisa didapat pada diri seorang muslimah yang tidak pernah menjerumuskan dirinya pada mendekati zina ataupunpacaran.


Dan sesungguhnya muslimah yang shalihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia, sesuai sabda Nabi Salallahu 'Alaihi Wasallam berikut:



الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ


“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.”
(HR. Muslim)



Menjadi wanita muslimah yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala tentu tidak mudah, karena banyak sekali godaan dan rintangan dalam mencapainya. Apalagi di jaman serba modern sekarang ini dimana pergaulan bebas telah membudaya. Namun, ternyata kita masih dapat menemukan wanita shalihah seperti ini, MasyaAllah...

Seperti cerita berikut ini. Sebuah kisah nyata yang kami ambil dari jejaring sosial Facebook, semoga kisah ini dapat memberikan motivasi bagi muslimah-muslimah lainnya.

Kejadian unik ini terjadi pada pasangan yang baru saja menikah di negara bagian Kedah, Malaysia, pada 05 Juni 2015 silam. Sang istri malu bersalaman dengan suami yang telah sah dinikahinya sesaat setelah selesai ijab kabul pernikahan mereka.

Dilansir dari media sosial Facebook, dikatakan bahwa si wanita selama ini selalu menjaga dirinya sehingga tidak pernah disentuh oleh lelaki manapun kecuali mahramnya. Dan keanehan terjadi ketika si istri diminta bersalaman dengan suami sahnya, sang istri malu bersalaman dengan suami nya tersebut.

Kejadian ini mengundang tawa orang sekitar yang menyaksikan acara tersebut, bahkan tante dari si mempelai wanita sampai memaksa memegang tangannya agar mau bersalaman dengan sang saumi sah yang baru saja dinikahi.

Melihat kejadian ini sang suami tidak lantas marah, malahan ikut tertawa dengan yang lainnya sambil menepok jidatnya sebagaimana terlihat pada gambar.

Hikmah yang dapat kita ambil adalah, begitulah seorang wanita yang selalu menjaga dirinya hingga kemudian kehalalannya datang padanya. Hal ini sangatlah penting, karena menjaga diri tersebutlah kemudian kita menjadi istri solehah nantinya.

Diriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud dari Ibnu ‘Abbas Radliallahu Anhu, bahwa Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wasallam ditanya oleh Umar bin al-Khattab Radliallahu Anhu:

“Akan aku informasikan kepadamu harta benda yang terbaik yang bisa seseorang dapatkan, yaitu istri yang baik (shalehah). Ketika dia (suaminya) melihatnya dia akan membuatnya senang dan ketika dia diperintah maka akan patuh dan ketika dia ditinggal (jauh dari suami) maka akan menjaga dirinya.”

Begitulah kisah istri yang malu bersalaman dengan suaminya. Semoga mereka menjadi keluarga bahagia di dunia dan akhirat.

Sumber : BuletinIslami.com



Inilah Bripda Rizka, Polwan Cantik yang Tidak Hanya Berhijab Namun Juga Hafidz Qur'an

Masih muda dan terlihat energik, dara berhijab ini menentukan pilihannya menjadi seorang polisi wanita meski awalnya merasa galau karena harus menentukan dua pilihan. Bripda Rizka Munawwaroh, yang merupakan polwan di Polda Sumsel, terlihat sama seperti polwan yang ada kebanyakan.


Bripda Rizka Munawarroh, Polwan, Hijaber & Hafidz Qur'an

Namun, siapa sangka, ternyata dara kelahiran Palembang, 15 Agustus 1996, ini mempunyai kelebihan, yakni sudah menghafal Al Quran. Hafalan Al Quran-nya ternyata sudah hampir 20 juz dan ia berusaha terus menghafal hingga 30 juz.

"Sudah punya niat menghafal Al Quran sejak SD, tetapi sempat berhenti karena pikirannya saat itu maunya main terus. Jadi setelah SMP, kembali menghafal dan terus dilakukan hingga saat ini," cerita bungsu dari dua bersaudara ini seperti dikutip dari laman Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Jumat (3/7/2015).

Dari hafalan Al Quran yang dilakukannya, ia selalu mendapat kemudahan dalam melakukan atau mengikuti tes. Alhasil, dia sempat dihadapkan di antara dua pilihan dan membuat dirinya menjadi galau antara dua pilihan tersebut.

Pilihan itu mau tidak mau harus ditentukan bila tidak mau keduanya hilang begitu saja. Akan tetapi, dengan keyakinan ia menentukan pilihannya berdasarkan petunjuk Allah.

"Punya cita-cita ingin kuliah di Mesir dan sudah ikut tes, setelah itu dapat panggilan. Begitu pula dengan ikut tes polisi dan mendapat panggilan. Di situ yang cukup berat menentukan pilihan, cita-cita ingin kuliah di Mesir dan mendalami ilmu agama, di sisi lain polwan juga masa depan yang mungkin tidak datang dua kali," ujarnya.

Pilihannya jatuh pada polwan dan menurut dia mungkin ini sudah menjadi jalan hidupnya. Meski tidak dapat kuliah di Mesir untuk memperdalam ilmu agama, ia tetap membulatkan tekad untuk terus menghafal Al Quran yang dianggap juga sebagai memperdalam ilmu agama.

Dengan pilihannya, meski memiliki kesibukan sebagai seorang polwan, ia tetap menghafal Al Quran. Dengan sistem dibaca sampai tiga kali lalu diulang kembali per ayat, ia yakin dapat menghafal Al Quran sebanyak 30 juz.

Ketika disinggung mengenai HUT Bhayangkara, menurut dara berhijab ini, ia berharap korps tempatnya bernaung dapat lebih baik lagi ke depan. Diakuinya, memang masih banyak pandangan buruk mengenai polisi. Akan tetapi, tidak semua polisi itu orang yang buruk, ada oknum yang memanfaatkan itu sehingga seluruh polisi terkena dampak buruknya.

"Selain itu, sebagai penegak hukum agar bisa lebih adil lagi dalam menegakkan hukum. Yang benar katakan benar jika memang benar, dan salah katakan salah jika itu salah," tegasnya.

Sumber : BuletinIslami.com

Bahaya Makan Berlebihan

Berlebihan dalam hal makan sangat tidak dianjurkan dalam ajaran agama Islam, terlebih lagi makanan yang diharamkan, makanan yang halal akan dihisab sedangkan makanan yang haram akan mendatangkan adzab. Bahaya berlebihan makanan membahayakan kesehatan terlebih sangat membahayakan kondisi spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

Dalam ceramah singkat ini akan diperdalam pembicaraannya dalam kasus bahaya makan berlebihan terhadap kinerja spirtualitas dalam mendekatkan diri kepada Allah swt. Ditemukan di dalam kitab minhajul abidin karya Imam Ghazali, paling tidak ada 10 bahaya berlebihan makan

Pertama,
إن فى كثرة الأكل قسوة القلب
Sesungguhnya dalam berlebihan makan ada hati yang keras, Bahaya makan berlebihan menyebabkan hati menjadi keras dan hilangnya sinar hati dari petunjuk Allah. Kehilangan sinar hati dari petunjuk Allah adalah kerugian besar bagi seorang mukmin, karena dengan hilangnya petunjuk yang menciptakan hidup ‘nyasar’ dari rel agama yang benar.

Perut yang diisi makanan berlebihan bagaikan memanaskan bejana di atas tungku, sedang di atas bejana yang dipanaskan tadi ada sebuah benda, bila tungku dinyalakan terus menerus maka benda yang berada di atas bejana akan gelap karena asapnya dan bahkan bisa menggosongkan benda tersebut. Kayu sebagai bahan bakar tungku itu adalah makanan sedangkan bejana diserupakan perut dan hati berada di atas perut tersebut. Pada akhirnya hati menjadi gelap dan keruh begitula itulah analogi filosofis hati yang keras karena makan berlebihan

Kedua,
إن فى كثرة فتنة الأعضاء وهيجها وأنبعاثها للفضول والفساد
sesungguhnya banyak makan menyebabkan penyakit bagi anggota tubuh, gerak yang dihasilkannya dan berlebihan serta kerusakan yang ditimbulkannya. Abu Ja’far berpendapat, bila perut dalam keadaan kenyang maka anggota tubuh menjadi lapar, sebaliknya perut lapar (puasa). Maksud dari ungkapan tersebut, bila perut lapar maka anggota tubuh lainnya mudah terjaga dari aktifitas yang tidak perlu atau dengan kata lain sudah kenyang, sebaliknya perut yang berlebihan makan akan menjadikan anggota tubuh lain lapar dan mencari aktifitas yang tidak berkualitas

Terlebih lagi bila sumber makanan itu diperoleh dari usaha yang haram. Makanan dan perut laksana benih dan media tanam, makanan yang haram akan menumbuhkan perbuatan yang haram, begitu pula sebaliknya.

Ketiga
إن فى كثرة الأكل قلة الفهم والعلم
Banyak makan menyebabkan sedikit pemahaman dan pengetahuan, ada unkapan innal bathnah yudzhibna fathonah (perut menghilangkan kecerdasan). Yang dimaksud di sini adalah perut yang berlebihan makanan. Imam Ad Darani ra, seringkali mencegah makan bila ia punya tujuan ukhrawiy hingga tercapai tujuannya. Keempat, Sesungguhnya banyak makan mengurangi ibadah, makan berlebihan membuat badan menjadi bera diajak beribadah, mengantuk dan lain sebagainya. Hal ini tentu sangat logis

Kelima
إن فى كثرة الأكل فقد حلاوة العبادة
Berlebihan makan menghilangkan rasa manisnya beribadah, Dalam hal ini Abu Bakar as-Shiddiq mengaku tidak pernah makan sampai kenyang selma beliau masuk Islam karena khawatir rasa manisnya dalam beribadah berkurang. Oleh karena itu Rasulullah memuji Abu Bakar ra bukan dari segi banyaknya sholat dan puasa, tetapi ia mempunyai sesuatu yang sedikit saja untuk dirinya. Senada dengan pengakuan Ad-Darani ra, bahwa ia lebih manis dalam beribadah bila dalam keadaan perut dan punggungnya menempel (bc. lapar)

Keenam, Banyak makan dikhawatirkan akan terjatuh dalam perkara makan yang syubhat, karena kebiasan makan yang banyak menjadi terbiasa untuk rakus, dalam kondisi demikian sistem filterisasi menjadi berkurang.

Ketujuh
إن فيه شغل القلب والبدن بتخصيله
Banyak makan membuat sibuknya hati dan badan dalam menghasilkannya. Bila kita merenung maka akan kita dapati orang yang butuh makan banyak akan menjadikan dirinya sengsara, sengsara memikirkan banyaknya kebutuhan untuk makan tentu berpengaruh juga dalam usaha memperolehnya, bila sudah memperoleh makan, maka selanjutnya adalah sibuk, memasak kemudian membersihkan wadahnya, tidak sebanding dengan waktu yang dipakai untuk memakan makanan yang telah diusahakan tersebut.

Malik bin Dinar, seorang tokoh sufi terkenal merasa malu bila bolak-balik ke kamar kecil karena buang kotoran atau buang air kecil akibat makanan yang dimakan, hingga beliau berandai-andai, seandainya Allah menciptakan makanannya dari kerikil dimana sekali hisab nutrisinya bisa cukup hingga akhir ajal tiba tentu waktu yang dipakai ibadah bisa lebih lama.

Kedelapan
ما يناله من أمور الأخرة وشدة سكرات الموت
Tidak memperoleh kebaikan dalam urusan akhirat dan memperberat sakaratul maut. Diriwayatkan bahwa beratnya sakaratul maut berbanding terbalik dengan banyaknya mengenyam kenikmatan duniawi, semakin banyak merasakan kenikmatan duniawi, maka semakin berat sakaratyul mautnya.

Kesembilan
نقصان الثواب فى العقبى
Berkurangnya pahala di akhirat, karena telah mendapatkan kenikmatan duniawi sedemikian sehingga berkuranglah kenikmatan di akhirat. Kesepuluh orang yang banyak makan kelak diakhirat dihisabnya lebih lama, karena lebih banyak yang ia pertanggung jawabkan di hadapan Allah swt, makan yang halal ada hisabnya sedangkan makanan yang haram ada adzabnya.

Demikian besar madharat yang didapat bagi orang makan berlebihan, padahal kesepuluh bahaya diatas tersebut adalah prihal makanan yang halal, tentu tidak bisa dibayangkan bagaimana dengan orang yang banyak makan harta yang haram. Makan dalam konteks ini tidak bisa hanya dinilai dari segi sesuatu yang masuk perut,tetapi semua kebutuhan, seperti pakaian, kendaraan, tempat tinggal dan lain lain.

Gerhana Bulan Merah Darah dan Mitosnya

Kabar tersiar bahwa pada hari Sabtu, 4 April 2015 akan terjadi gerhana bulan merah darah (blood moon), ini termasuk salah satu fenomena unik yang jarang kita temui, mungkin karena keunikan tersebut sehingga membangkitkan adanya fenomena gerhana bulan merah darah dan mitosnya berkembang se antero dunia, sejatinya gerhana itu terjadi karena posisi bulan berada pada garis lurus dengan matahari sehingga sinar matahari yang mengenai bulan tertutup oleh bayangan bumi, fenomena ini bisa diamati dengan mata telanjang dan sama sekali tidak berbahaya, tentu langit harus dalam keadaan cerah, karena hal itu menjadi syarat mutlak untuk melihat rembulan.

Macam macam gerhana bulan diantaranya adalah gerhana bulan total dimana semua sisi rembulan dibayangi oleh bayangan inti bumi, fenomena ini bisa mencapai 1 jam 47 menit. Gerhana sebagian jika hanya sebagian bulan saja yang masuk ke daerah umbra Bumi, Gerhana bulan penumbral total Pada gerhana bulan jenis ini, bulan masuk ke dalam penumbra. Tetapi tidak ada bagian Bulan yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus seperti ini, gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral total. Gerhana Bulan Penumbral Sebagian Dan gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut dinamakan gerhana bulan penumbral sebagian.

Gerhana sebagian

Gerhana Total
Gerhana bulan penumbral total


Karena gerhana ini terjadi sebagai fenomena alam, maka sudah barang tentu sejak dahulu kala juga pernah terjadi, artinya bukan disebabkan ada fenomena sosial menyimpang atau angkara murka yang menyebabkan rembulan tertutup oleh penumbral bumi. Tidak seperti pada saat saya kecil yang ‘dipaksa’ meyakini bahwa gerhana adalah peristiwa rembulan dimakan oleh buto kala dan untuk mengembalikan rembulan yang dimakan tersebut rame rame diperintah memukul lumpang agar buto kala mengeluarkannya kembali hohohoho..., 

Ada juga yang mempercayai bahwa saat itu Yesus turun ke Bumi, berbeda pula dengan kepercayaan suku India yang mempercayainya gerhana disebabkan oleh adanya naga, dibelahan Amerika ada kepercayaan bahwa gerhana adalah tanda dari Tuhan dan mitos mitos lain yang berkembang diseluruh jagad raya ini. Entahlah apakah sampai saat ini masih ada kepercayaan yang demikian.

Sebagai hamba Allah yang mengimani bahwa seluruh kejadian Alam adalah atas kuasa-Nya termasuk dijadikannya matahari dan rembulan bahwa semua itu adalah bukti (ayat) kekuasan dan kemaha perkasaan Allah.

وَمِنْ آَيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.” (QS. Fushilat: 41)

Kepercayaan jahiliyah pada saat wafatnya Putra Rasulullah saw yang bernama Ibrahim bertepatan dengan terjadinya gerhana, mereka orang orang jahiliyyah mempercayai bahwa gerhana terjadi karena mengiring kematian putra Rasul saw, kepercayaan tersebut adalah tidak benar sebagaimana sabda Rasul saw;
 
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ
”Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang.” (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904).

Dari sini dapat kita pahami secara jelas bahwa, gerhana rembulan merah darah dan mitosnya adalah tidak benar, sama halnya dengan membandingkan, setiap pagi ayam berkokok, tetapi kita tentu meyakini bahwa pagi bukanlah disebabkan ayam berkokok..


Toleransi dan Perdamaian dalam Islam

Oleh: Romly Zarqowi Zein

Marilah kita senantiasa berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allah SWT. karena kualitas takwa itulah yang akan menjadikan kita sebagai manusia paling mulia di sisi Allah SWT.

Para Jamaah Jumat yang dihormati Allah SWT., salah satu tantangan umat Islam akhir-akhir ini adalah adanya asumsi, atau mungkin lebih tepat kita sebut sebagai tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh sebagian tokoh ataupun media khususnya di belahan media barat yang menyatakan bahwa Islam adalah agama yang cinta kekerasan, bahwa Islam adalah agama yang suka berperang, agama yang haus darah, suka membunuh dan suka melakukan tindakan kekerasan-kekerasan lainnya. Sesungguhnya asumsi atau tuduhan-tuduhan semacam ini bukanlah tuduhan yang baru. Akan tetapi akhir-akhir ini semakin masif disebarkan oleh beberapa kelompok, khususnya di luar Islam. Dan sayangnya, tuduhan-tuduhan seperti itu semacam ini seperti mendapat legitimasi, seperti mendapat konfirmasi oleh karena adanya tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sebagian kaum muslim, khususnya di belahan dunia lain, bukan di Indonesia.

Kita tahu, atau mungkin kita sudah membaca bahwa sekarang ini ada sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam atau sekelompok muslim yang juga mengatasnamakan Islam akan tetapi menunjukan kepada dunia wajah Islam yang tidak benar, yang keliru, yakni dengan cara melakukan tindakan-tindakan kekerasan. Mereka menghalalkan tindakan pengeboman, membunuh, berperang, menyembelih, membakar, menjual anak-anak dan perempuan serta tindakan-tindakan kekerasan lainnya.

Tentu saja tindakan-tindakan seperti itu tidak direstui – atau boleh kita katakan – tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Karena sejak awal Islam diturunkan, Allah menyatakan bahwa dia diturunkan untuk memberikan rahmat dan kasih sayang kepada seluruh umat manusia sebagai difirmankan Allah dalam al-Qur’an :
وَمَآ أَرْسَلْنَـكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِّلْعَـلَمِينَ
(Wahai Muhammad, Aku tidak mengutus engkau, kecuali sebagai penyebar rahmat -penyebar kasih sayang- kepada seluruh umat manusia dan alam semesta[QS AN-anbiya : 107])

Dari ayat ini kita tahu bahwa salah satu prinsip hubungan manusia yang ditegakkan oleh Islam adalah memberikan kasih sayang. Oleh karena itu setiap tindakan yang menyalahi kasih sayang atau tidak bersemangatkan kasih sayang kepada sesama itu sama saja tindakan yang tidak sesuai dengan tuntutan Islam. Pada saat yang sama, tindakan-tindakan kekerasan semacam itu juga tidak sesuai dengan prinsip Islam yang lain, yaitu toleransi dan perdamaian yang memang dicetuskan sebagai salah satu prinsip Islam, bukan oleh manusia, tetapi oleh Allah SWT dan al-Qur’an.

Prinsip yang kedua tadi selain rahmat, Islam selalu menyeru kepada perdamaian. Allah menyerukan manusia kepada perdamaian dan juga toleransi, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah
“Ciri-ciri iman yang paling utama yaitu yang pertama adalah kesabaran, yang kedua adalah toleransi.” [Dikeluarkan oleh Ahmad 5/319 dari hadits Ubadah bin Ash-Shamit Radliyallahu ‘anhu dan 4/385 dari ‘Amr bin Arbasah Radliyallahu anhu dia berkata : ‘Apa itu Iman ?” Beliau menjawab : “Sabar dan toleransi”]

Jadi tiga itu adalah prinsip dukungan antar hubungan manusia yang dicetuskan oleh Islam, yang pertama adalah Rahmat -atau kasih sayang kepada sesama-, yang kedua adalah selalu berorientasi kepada perdamaian, yang ketiga adalah toleransi. Lalu seperti apa bentuk toleransi yang diajarkan dan dituntunkan oleh Islam? Yang pertama toleransi dalam Islam ditunjukan dengan melalui pengakuannya terhadap perbedaan.

Kita tahu bahwa kita masing-masing berbeda, bahasa beda, warna kulit beda, bangsa beda, suku beda, ini semua -perbedaan tersebut- sesungguhnya semua itu adalah sesuatu yang fitrah. Itu hukum alam yang niscaya tidak bisa ditolak oleh siapaun. Ini bukan pernyataan manusia, tapi ini adalah kehendak Allah. Al-Qur’an sendiri menyatakan bahwa perbedaan itu ; -yang pertama- dia merupakan kehendak Allah SWT (dalam surat Hud : 118 Allah menyatakan) “Seandainya Tuhanmu berkehendak, untuk menjadikan manusia satu macam, seragam, pasti Dia mampu melakukannya. Tetapi manusia diciptakan tetap dalam keadaan berbeda-beda.”

Ini artinya, bahwa perbedaan yang ada di antara kita sekarang ini, adalah sesuatu yang memang dikehendaki oleh Allah SWT. Jadi siapapun yang berusaha untuk menghilangkan perbedaan atau menyeragamkan dan menyamakan semua orang, itu adalah sebuah tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah SWT.
Yang kedua, perbedaan itu disebutkan “..dan dia adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT.”, dalam surat Ar-Rum:22 Allah menyatakan : “Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah itu adalah menciptakan langit dan bumi dan menciptakan perbedaan baik warna kulitmu maupun bahasamu.”

Jadi perbedaan yang ada di antara kita ini sesungguhnya adalah bagian dari tanda kekuasaan Allah yang tidak bisa kita lawan, karena siapa yang sanggup melawan kehendak Allah. Setiap upaya untuk menghilangkan perbedaan, menyeragamkan semua orang itu adalah tindakan yang menentang pada kekuasaan Allah SWT.
Dan yang ketiga perbedaan disebutkan dalam al-Qur’an bahwa itu adalah ujian bagimu. Dalam surat Al-Maidah:48 Allah menyatakan “Jika saja Allah berkehendak, maka pasti Allah akan menjadikan kita semua umat manusia itu menjadi satu macam saja, tidak ada perbedaan, seluruhnya seragam. Akan tetapi Allah ciptakan berbeda untuk menguji manusia terhadap apa yang diberikan oleh Allah, dan ujungnya adalah agar semua berlomba-lomba melakukan kebaikan.”‘

Jadi inti dari ketiga hal itu adalah perbedaan ini adalah kehendak Allah. Seorang syekh dari Mesir bernama Abdullah Daraz menyatakan bahwa perbedaan ini adalah keniscayaan, jadi setiap ada upaya yang ingin menyeragamkan, menyamakan dan mengabaikan perbedaan yang ada di dunia ini adalah tindakan yang pasti akan gagal, karena bukan hanya bertentangan dengan hukum alam tapi juga bertentangan dengan kehedak Allah SWT, sang Maha Pencipta. Hal pertama yang penting adalah pengakuan terhadap perbedaan.

Lalu apa tuntunan Islam tentang cara mengelola perbedaan ini?

Allah SWT. sudah memberikan tuntunan dalam surat al-Hujurat:13 “Wahai manusia, Aku menjadikanmu dari jenis laki-laki dan perempuan dan kami jadikan pula kalian semua berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal (ta ‘aruf).”

Di masyarakat kita kata ta’aruf diartikan sebagai masa penjajakan antara seorang laki-laki dan perempuan karena mereka ingin meningkatkan hubungan ke pernikahan. Tentu saja pemahaman itu tidak keliru, hanya saja itu sebagian kecil saja dari arti ta’aruf. Ta’aruf sendiri dalam Islam bermakna sebagai cara untuk membentuk peradaban yang maju. Ayat ini menyatakan bahwa untuk membentuk peradaban tidak bisa dilakukan oleh satu saja. Akan tetapi harus melibatkan kelompok-kelompok lain yang berbeda. Ta’aruf ini harus melalui berbagai proses. Yang pertama adalah Al-hiwaar atau dialog.

Jadi perbedaan tidak boleh dijadikan alasan untuk membenci atau memusuhi, akan tetapi semua harus dilakukan dengan cara berdialog. Sesuai denga pesan al-Qur’an “dalam persoalan-persoalan yang menyangkut perbedaan harus melalui jalan dialog.” Yang kedua adalah toleransi itu sendiri (tasammuh). Toleransi yaitu kemauan untuk mengakui dan menghargai hak orang lain untuk hidup sesuai dengan jalan hidup yang dipilihnya selama tidak melanggar aturan atau hak-hak orang lainnya. Dalam al-Qur’an misalnya, terkait dengan kebebasan beragama disebutkan “kita diberikan kebebasan untuk memilih keyakinan kita masing-masing dan bekerja sama dengan orang lain.”

Yang ketiga, at ta’awun yaitu bekerja sama dan bersinergi.

Dalam Islam perbedaan dilarang dijadikan alasan untuk berkonflik karena konflik itu akan menghilangkan sebuah bangsa atau umat. “Kalau kalian saling berkonflik, saling berselisih maka kalian akan gagal dalm hidup ini dan kejayaan yang kalian raih semuanya akan musnah“.

Jadi demikianlah beberapa tuntunan Islam mengenai toleransi dan perdamaian yang dimulai dari pengakuan terhadap perbedaan kemudian penyikapannya melalui ta’aruf, melalui 3 jalan yaitu dialog, toleran terhadap perbedaan-perbedaan yang ada dan ketiga harus dibangun sinergi melalui kerjasama berbagai elemen masyarakat. Dengan itulah, Insyaallah, kemajuan dan perdamaian yang dicita-citakan oleh Islam dalam kehidupan bermasyarakat akan tercapai.

[Disampaikan oleh Romli Syarqowi Zein MA. dalam khutbah Jumat di Bellagio Mall 20 Februari 2015]