Loading...
Ada apa di tanggal 12-12-12

Ada apa di tanggal 12-12-12

Momentum kadang menjadi sesuatu yang sangat berharga, momentum Tanggal 12 bulan 12 Tahun 2012 menjadi kenangan sepanjang masa bagi orang-orang tertentu, di tanggal tersebut Bayi Kris Dayanti terlahir di bumi, ada banyak sepasang sejoli yang melangsungkan akad pernikahan. Tak mau ketinggalan ceramah singkat juga mengabadikannya dengan posting sederhana ini.

Tadi siang saya didaulat menjadi penasehat pernikahannya seorang dokter muda di sebuah perumahan yang terletak di kawasan perbatasan Jakarta-Tangerang, adapun yang saya pakai untuk ceramah singkat adalah arti keluarga sakinah semoga mereka berbahagia dan mudah untuk mengenang betapa berharganya moment ini untuk diabadikan sepanjang hidupnya.

Di tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 saya juga di daulat untuk memberikan nasehat perkawinan di sebuah perkawinan teman saya, saat itu yang menjadi saksi pernikahan adalah Bang Fadjrul, kemudian diteruskan memberikan sambutan atas nama keluarga teman saya di gedung Nyi Ageng serang di kawasan kuningan

SEMOGA 

TANGGAL 12 
BULAN 12 
TAHUN 2012
ini tidak hanya dimaknai sebatas angka "12" nya saja tetapi lebih dari itu yang terpenting adalah mengabadikan pernikahannya Apa Kenangan anda di tanggal yang menurut orang-orang istimewa ini???
Renungan tahun baru bagian I

Renungan tahun baru bagian I

blog ceramah singkat ingin mengucapkan selamat tahun baru sebagai penyambutan memasuki tahun baru mari sama-sama meng-agendakan renungan tahun baru untuk menghisab pribadi masing-masing serta membuat rencana menapaki garis kehidupan ditahun yang akan datang

Teks Ceramah sigkat

الحمد لله الذى يَمُر السنين بحكمته . فَطَّرَ السمواتِ و الارضَ بِقُدرته . دبَّر الامورَ فى الدارين بسنته . وماخُلِق الجنُّ والانسُ إلا لعبادته
Bulan Desember tingal secuil lagi, sebentar lagi nafas kita akan berhembus di tahun baru, terlepas tahun baru masehi itu produk muslim atau non-muslim tapi sulit untuk dibantah bahwa kita memang femiliar denan tahu masehi, terlepas ‘tahun’ itu berwujud atau tidak, yang pasti masa/tahun mempunyai dimensi kemarin, sekarang & akan datang. Semua orang mengalaminya serta menyadari adanya.

Masa kemarin telah kita jalani & tak mungkin kembali lagi, masa yang akan datang sepenuhnya milik Allah swt tak mungkin bisa negosisasi, masihkah kita bisa menikmati atau tidak. Nyaris seutuhnya masa/tahun milik kita adalah tahun dimana kita berada sekarang, Oleh karena itu wajar jika ada semacam tuntutan untuk berbuat baik dan memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin. Apabila terlewatkan tidak akan bisa ditarik kembali Imam Ali kw. berkata:” Rizki yang luput pada hari kemarin masih bisa tergantikan dihari yang akan datang, tetapi waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi”.

Imam Ali kw memberi pelajaran berharga, supaya selalu berbuat maksimal pada masa sekarang sebelum datang penyesalan di masa-masa mendatang, peningkatan secara terus menerus itulah yang dimaksud oleh hadits nabi, manusia yang terbaik adalah dia yang panjang usianya disertai dengnan baik prilakunya

حدثناأبو حفص عمر يا رسول الله إي الناس خيرقال : مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وحسن عمله فأي الناس شر قال من طال عمره وسأي عمله (حسن صحيح) الترمذي:)2256
Abu Hafs Umar menceritakan, ya Rasulullah, siapa orang yang paling baik? Rasulullah mejawab: “orang yang panjang umurnya dan baik amalnya, siapa yang paling buruk? Rasul menjawab: “orang yang panjang usianya buruk tingkah lakunya.”

Tahun tidaklah bersediri sendiri, tetapi ia ada dengan struktur pembentuknya yaitu bulan, hari, jam sampai komponen pembentuk paling singkat yaitu detik. Setiap detik usia bertambah, detik bagaikan sebuah titik, bila diteruskan akan membentuk sebuah garis, ke mana gerangan garis ini diarahkan, disitulah tempat berlabuh & dan mempertanggung-jawabkannya. Alangkah cepatnya bertemu tempat berlabuh (kematian) pantas bila Ali. Kw. “bila keadaan makin mundur sedang maut datag menghadangmu, maka alangkah cepatnya pertemuan denganya’. Dalam hal ini Rasulullah memberi gambaran hidup seperti orang yang sedang menyeberang sebuah jalan, bisa jadi berteduh dipohon yang rindang, rumah mewah atau gubuk derita tapi bersifat sementara. Sebab hidup kekal adanya di akhirat kelak

Lelahnya menempuh hidup akn berakhir melemahanya fisik yang berakhir ke titik kematian, garis arah menuju pertemuan kepada Allah segera terwujud, amal perbuatan di dunia menuai panennya, yang baik berbalis baik begitupun sebaliknya, keburukan berbalas dengan kebutukan. Sebagai hamba, dilarang pesimis apalagi meyakini sia-sia dalam beramal, pada akhirnya sang empunya beramal akan berdapan dengan dzat yang maha membalas.

يَاأَيُّهَا الْإِنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيهِ
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. (al-Insyiqaq: 6)

Kemudian sampai kapan!, hal itu tidak relevan dipertanyakan, semua erat dalam genggaman Allah tak seorangpun mengetahui, yang terbaik untuk dipikirkan ialah persiapan yang sudah kita lakukan untuk menghadapi berakhirnya garis kehidupan ini. Allah berfirman

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al Hasyr [59]:18)
Ayat ini memberi pelajaran kepada kita untuk membuat visi yang jauh ke depan, tidak hanya visi berorientasi duniawi tapi juga ukhrawi di “sana” sampai jumpa di ceramah singkat renungan tahun baru bagian 2

Selamat tahun baru…
Hidup adalah penyesalan

Hidup adalah penyesalan

Dari sumber yang saya baca kemudian merenungi jadilah sebuah tulisan untuk arsip ceramah singkat di suatu acara kultum, bolehlah untuk disebaruaskan semoga menjadi amal baik. Saya memberi judul hidup adalah penyesalan. Mari kita simak isi ceramah ini..

Terusan perjalanan waktu sekarang menuju akan datang dilustrasikan bagaikan mengambil barang berserakan dalam kegelapan, yang mengambil banyak, sedikit atau tidak mengambil sama sekali akan menyesal selamanya. Kegelapan yang dimaksud adalah di dunia, kelak pada waktunya akan terungkap terang benderang di akhirat, setelah terjadinya proses kematian.

Yang mengambil banyak akan menyesal karena semestinya bisa mengambil lebih banyak lagi, yang mengambil sedikit menyesal karena hanya sedikit sedangkan membutuhkan banyak, yang tidak mengambil sama sekali lebih menyesal karena ia tidak mendapat bekal apapun disaat membutuhkannya. Barang berserakan yang dimaksud diumpamakan perbuatan amal baik.

Sungguh, segala perbuatan selama hidup di dunia ini akan membawa penyesalan pada saat tabir akhirat terungkap karena semua tampak nyata di sana, kebaikan akan berbalas kebaikan sebaliknya hidup di dunia menjadi modal ampuh mencari amal untuk bekal hidup kekal di akhirat sana. Bisa jadi benar apa yang ditulis oleh Will Durant: “seandainya tidak ada kematian dan hidup di alam baka mungkin tidak ada agama ini”. Karena kata kunci agama adalah mengatur kehidupan di alam sana.

Berbeda-bedanya modal berupa umur manusia menuntut manusia untuk berbuat baik tanpa ditunda-tunda karena kemaatian yang merupakan finish modal tidak bisa ditunda meskipun sedetikpun. Selamat merenung…
Ceramah tentang perusak "sakinah"

Ceramah tentang perusak "sakinah"

Beberapa hari yang lalu posting blog ceramah ini tentang penunjang keluarga sakinah sekarang mari kita deteksi yang merusak sakinah dalam rumah tangga, kita ketahui bersama bahwa menciptakan keluarga sakinah membutuhkan segala daya dan upaya, bukan sesuatu yang terberikan begitu saja, paling tidak 7 hal yang merusak sakinah dalam rumah tangga yaitu;

1. Akidah yang keliru, keluarga yang dibimbing ke-sakinah-annya melalui pedukunan, pelet atau gendam model apapun hanya akan merusak citra sakinah yang sebelum telah dicita-citakan bersama, oleh sebab itu hindarilah cara ini, lakukan apa yang menjadi syariat dengan penuh keyakinan dan berharap kepada sang maha pemberi sakinah yaitu Allah swt.

2. Makanan yang halal dan thoyyib, makanan yang hala akan menunjang keluarga yang sakinah, termasuk perluasan dari makna makanan adalah pakaian, kendaraan rumah perabotan dan segala kebutuhan yang setiap hari kita butuhkan. Biasanya makanan yang haram akan mendorong seseuatu yang haram juga.

3. Kemewahan, yah… kemewahan akan menuju kepada kehancuran mahligai rumah tangga, keluarga yang memiliki pola hidup mewah biasanya akan mudah terjerumus pada keserakahan, pada akhirnya akan menghancurkan mahligai sakinah di dalamnya. Bahkan suatu bangsa akan menuju kehancuran manakala penduduknya sudah mengarah hidup bermwah-mewahan (muthrofiin), Firman Allah:

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا.
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta`ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS:al-Isra':16)

4. Akhlak yang rendah, akhlak yang rendah akan menciptakan pergaulan keluarga yang rendahan pula, tidak saling menghargai, tidak saling melengkapi dan lain sebagaianya. Dalam keluarga sangat dibutuhkan menghargai sesama anggota keluarga. Isteri bukanlah pembantu tetapi isteri adalah pathner hidup harus diposisikan sebagai subyek interaktif, bukan obyek yang disuru-suruh.

5. Jauh dari agama, tak bisa dipungkiri, membina rumah tangga adalah tuntunan agama, agama telah mengatur berbagai macam adab dan sopan santun dalam keluarga, jika rambu rambu agama dijauhi maka sama halnya mendayung bahtera rumah tangga tanpa arah dan aturan yang jelas. Kondisi inilah yang akan merusak sakinah dalam keluarga.

6. pergaulan lain jenis secara vulgar. Pergaulan yang tidak membatasi diri dengan muhrm lainya disinyalir menjadi senjata ampun menyerang sakinah dalam berumah tangga. Pergaulan bebas tanpa membatasi diri degnan muhrim lain akan cenderung mengundang PIL atau WIL, jika hal ini terjadi maka rusaklah sakinah dalam rumah tangga
Ceramah dalam rangka memakmurkan masjid

Ceramah dalam rangka memakmurkan masjid


Ceramah dengan tema memakmurkan masjid kali ini semoga tidak menjadi senjata makan tuan bagi ustad yang memberikan ceramah di dalamnya, pasalnya ada sebagian orang yang hidup justru dimakmurkan oleh keberadaan sebuah masjid, ha..ha..ha. memakmurkan dan memulyakan rumah ibadah yang bernama masjid merupakan tanggung jawab orang mukmin secara keseluruhan, bukan semata-mata merbot masjid saja.

Abu Laits samarqand pernah berkata:”sesungguhnya seseorang akan mendapat kemulyaan di sisi Allah, jika ia mengagungkan perintahnya, rumah-rumahnya, dan hamba-hambanya yang beribadah didalamnya, maka setiap orang mukmin harus mengagungkannya, barang siapa yang mengagungkan masjid maka sama halnya dengan mengagungkan Allah”.

Masjid harus diperhatikan setiap orang mukmin, kebersihan, kenyamanan, juga isi pembicaraan di dalamnya. Akhir-akhir ini kita kerap kali saksikan seolah-olah masjid dijadikan sebagai pintu politisi dan para simpatisan untuk mencuri simpatik dari para jama’ahnya. Ada sebagian orang yang rela menyumbang karpet dan kebutuhan masjidnya dengan beberapa catatan masjid mau ‘terlibat’ menjadi suksesi langkah politik yang sedang ditempuh, amat terhinalah orang-orang yang menjadikan masjid sebagai lahan berpolitik selain lahan ibadah kepada Allah swt.

Seharusnya masjid dijadikan sebagai tempat menyejukkan hati, oleh karenanya isi ceramah nya pun harus mencerminkan bahasa-bahasa pilihan yang menyejukkan hati. Para da’i hendaknya mengerti masalah ini, sehingga membawakan ceramah yang mencerahkan, kultum yang tidak meresahkan, keberadaan para da’I tidak memanfaatkan masjid hanya sekedar sebagai corong pembelaan atas perbedaan khilfiyah yang belum tahu dengan pasti kebenarannya. Dalam hati orang mukmin masjid adalah tempat yang menyejukkan hati dan menenangkan pikiran disaat kalut.

Lain ceritanya dengan orang munafik, bagi orang munafik masjid bagaikan penjara yang membatasi dirinya untuk berbuat sesuatu yang disukainya. Annazzal bin Saburah pernah berkata: “orang munafik di dalam masjid, bagaikan burung dalam sangkar”. Ia tertekan dan tidak betah tinggal dalam waktu yang lama di dalam masjid.

Masjid yang dikelolah dengan menejemen yang baik pada akhirnya akan menjadi tempat tambatan hati para orang-orang yang hatinya bersih, memasuki masjid adalah tamu Allah, dzikir, membaca qur’an, ceramah dengan betuk kultum atau yang lainnya adalah makanan bagi tamu-tamu Allah yang datang ke “rumah”-Nya, Nabi bersabda:”Jadilah kamu di dunia seperti tamu dan jadikanlah masjid itu sebagai rumahmu. Biasakanlah hatimu untuk bersikap lunak, perbanyaklah merenung dan menangis, serta jangan sampai kamu dikacaukan oleh hawa nafsu.
Kultum tentang Takdir

Kultum tentang Takdir

Sobat, kategori ceramah singkat yang satu ini, memang lebih pas untuk kultum tentang takdir saya buat aslinya memang untuk bahan khutbah di masjid tertentu, alurnya jelas dan menggunakan bahasa yang simpel tidak bertele-tele. selengkapnya silahkan dibaca kemudian diedit sendiri sobat...

Pertama, marilah kita panjat puji syukur ke hadirat Allah swt
Kedua, shalawat serta salam mudah-mudahan tersanjung kepada junjungan kita N. Muhamammad saw.

Pada siang hari ini, khotib berwasiat khususnya kepada diri khotib sendiri dan kepada jama’ah jum’at pada umumnya untuk selalu memperbaiki kualitas keimanan kita, dengan cara bertambah giat melaksanakan perintahnya dan mejauhi segala larangannya. Dengan taqwa itulah yang akan kita jadikan modal utama untuk menghadap Allah ta’alah untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat kelak ami ya rabbal alamin

Hadirin rahimakumullah.
Ketika negeri syam ditimpa wabah penyakit, Umar bin Khattab yang ketika itu menjadwalkan kunjungannya ke sana, tiba-tiba membatalkannya, ketika itu ada seseorang yang bertanya:

Wahai.. khalifah : “apakah anda menghindari dan lari dari taqdir Allah”.
Umar menjawab : "saya lari dari taqdir yang satu menuju taqdir lainnya"

hal serupa juga pernah dialami oleh Khalifah Ali ra. saat beliau bersandar di tembok sudah rapuh, kemudian beliau berpindah ke tempat yang lain, beberapa orang disekelilingnya bertanya:

Wahai… Ali ra : “Apakah engkau menghindari taqdir Allah”
Ali ra. Menjawab : “aku menghindari taqdir yang satu dan menuju taqdir yang satunya lagi”

Kita semua meyakini, bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini merupakan setting Allah swt Yang Maha Kuasa, baik itu berupa anugerah maupun bencana. Baik rahmat maupun itu berupa laknat. Karena Allah-lah pemegangn kendali atas semua yang pernah dan yang terjadi di jagat raya ini. Atau menurut bahasa agama lebih populer disebut dengan taqdir. Dari dua dialog singkat di atas memberikan gambaran kita semua bahwa, ada taqdir baik dan taqdir buruk.

Dengan adanya takdir baik dan buruk tersebut, semoga menjadi jelas dalam nalar agama kita, bahwa tidak dibenarkan tawakkal tanpa ikhtiyar, menyerah tanpa berusaha, dalam hidup ini tidak ada hal-hal yang dapat menghalangi usaha manusia untuk berpindah dari taqdir yang satu menuju taqdir lainnya, dari taqdir buruk menuju taqdir yang lebih baik. Takdir adalah pendidikan kepada ajaran “sebuah pilihan nasib” bukan semata-mata ajaran “penyerahan tanpa usaha”. Di dalam Fathu-robbaniy Syeikh Abdul Qadir Jaelani mengatakan “ meninggalkan usaha dan bergantung hidup dalam kekuasaan orang lain adalah siksa nyata untuk hamba Allah”...
Allah berfirman dalam penggalan ayat 29 di dalam surat al-Kahfi;

وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ
Artinya:
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".[al-Kahfi:29]

Hadirin sidang jum’at anjakumullah
Belum lepas dari ruang dengar kita akan bahayanya flu burung yang disebabkan oleh Virus influensa H5N1, datang kembali yang sedang ramai dibicarakan oleh publik tentang ganasnya flu babi yang disebabkan oleh virus H1N1. yang ditemukan oleh seorang dokter Amerika Serikat J. Koen adalah penemu flu babi pertama kali pada tahun 1918. setelah seolah-olah menghilang pada tahun 1977 saat ini marak kembali dan diprediksi akan menjadi pandemi yang mengglobal termasuk. Na’udzu billah.. terbukti sampai saat ini kurang lebih 159 orang maninggal dunia. Di samping menularkan Flu, Hewan yang satu ini dinilai mengidap sekian banyak kuman dan cacing pita yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Diantaranya adalah Tenasolim atau sejenis cacing yang berkembang dalam pendernaan yang panjangnya bisa mencapai 8 meter

Apakah ini adalah bagian dari taqdir Allah yang tidak bisa dihindari??... jika kita sepakat bahwa taqdir adalah sebuah bentuk “pilihan hidup” dari yang buruk menuju taqdir yang baik, maka virus flu babi yang berkembang dan mengancam kita semua itu bisa saja kita hindari, dengan cara jangan memelihara meskipun punya alasan untuk tidak memakannya, dan jangan memakannya meskipun kita mampu untuk membelinya.

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ.
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu

Secara umum manusia diberi kemampuan yang sangat istimewa untuk memilih takdir yang dikehendaki dan takdir yang dihindari. Ini merupakan perbedaan takdir Allah yang berlaku terhadap benda-benda mati. Seperti takdir air adalah membasahi, api ditakdirkan panas. Matahari tidak ditakdirkan tidak akan beredar melalui batas orbit yang telah ditentukan oleh Allah, sebagaimana bulan, bintang dan benda-benda lainnya. Semuanya adalah sunnatullah yang telah dikehendaki sejak zaman azali. Adanya penyakit flu tersebut adalah merupakan perpanjangan kisah khalifah Umar Bin Khatab dan khalifah Ali karramallahu wajhahu

Hadirin jama’ah jum’at yang berbahagia
Marilah kita pahami bersama bahwa alah melarang memakan daging babi seperti yang tercantum di dalam surat al maidah, pasti ada hikmah yang kita dapat. Begitu juga larangan-larangan yang lain pasti ada hikmah baik yang didapat dalam semua tuntunan agama ini. Begitu juga dengan perintah, setiap perintah pasti membawa manfaat baik kepada seseorang, jika saat ini kita tidak bisa mengambil hikmah baik dari perintah agama maka yakinlah bahwa karena keteratasan kemampuan akal manusia yang terbatas.

Semoga apa yang telah khotib sampaikan ini bernanfaat bagi kita semua, amin ya rabbal alamin.
Faktor Penunjang Keluarga Sakinah

Faktor Penunjang Keluarga Sakinah

Makna Sakinah Pada suatu ceramah yang cukup singkat, saat kami di daulat sebagai penceramah dalam acara pernikahan di sebuah komplek di kawasan Bintaro, saya mengambil tema yang berkaitan dengan makna sakinah, dalam ceramah singkat tersebut, saya menjelaskan kata faktor penunjang keluarga sakinah yang membutuhkan proses tersendiri. Kata sakinah berarti, mantab, ketenangan, terhormat, pembelaan dan beberapa padanan arti lain. Allah berfirman:

 . وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ 
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Ar-Ruum: 21)

Yang pasti, kata “sakinah” sebagaimana tercantum dalam QS. Ar Ruum: 21 didahului dengan kata “khalaqa lakum” yang berarti “Allah menciptakan bagimu”. Khalaqa biasanya dipergunakan oleh Al Qur’an untuk menyebutkan penciptaan sesuatu yang membutuhkan prosesnya. Dalam konteks ayat ini, keluarga sakina tidak serta merta merupakan faktor yang terberikan (given) dari sang maha pencipta. Tetapi didalamnya masih membutuhkan upaya dan proses menuju ke arah “sana”. 
Paling tidak, ada tiga proses yang harus dilalui dalam rangka mencapai keluarga yang sakinah 

 Pertama, menjadikan pasangan hidup sebagai pakaian seperti yang disebutkan dalam QS. Al Baqarah:187, fungsi pakaian itu sendiri meliputi; perhiasan, menutup aurat dan melindungi. Pasangan suami isteri hendaknya mempersiapkan dirinya untuk saling dibanggakan bukan meremehkan, saling melindungi dan melengkapi kekurangan, bukan membanding-bandingkan dengan pasangan orang lain, karena setiap orang mempunyai latar belakang yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Pasangan hidup sebagai pakaian yang bisa saling melindungi, melindungi dari segala macam gangguan yang mengancam baik secara fisik maupun psikis. Kedua belah pihak berusaha sekuat tenaga untuk berperan serta secara aktif menciptakan iklim perdamaian adan kesejukan dalam kehidupan rumah tangga.. 

Kedua, kelaurga sakinah harus ditempuh dengan cara pergaulan keseharian yang baik (ma’ruf) seperti dalam al Qur'an surat An-Nisa':19, al ma’ruf itu sendiri berarti suatu kebaikan yang mafhum oleh khalayak umum. Mempergauli dengan pergaulan yang makruf berari saling memberikan perhatian, menghormati dan saling menjaga perasaan antara suami isteri. Jika ada kesalahan diantara salah satunya maka pribadi pema’af harus dikedepankan. 

Ketiga, dalam keluarga sakinah harus ada mawaddah, cinta yang menggebu-nggebu, cinta membara “nggemesi”. Kecintaan terhadap sesuatu suatu saat akan hilang karena itu harus adapula kasih sayang (rahmah). Ketika seseorang mencintai sisterinya karena kecantikannya, suatu saat kecantikan yang melekat terhadap isteri akan hilang ditelan usia senja, akan tetapi kasih sayang tak pernah hilang. Karena itu disamping membutuhkan Cinta (mawaddah), juga membutuhkan kasih sayang (rahmah) 

Tiga hal di atas aabila terjaga dengan baik maka sakinah dalam rumah tangga akan menghampiri keluarga tersebut.Selanjutnya saya merekomendasikan untuk meneruskan bacaan penting yang berkaitan dengan tema ini di yang berkaitan dengan memilih rahim sebagai ladang menabur benih keturunan kita.